Anda di halaman 1dari 13

Pasien datang ke IGD tanggal 6 Januari 2018, pk 08.

05

Keluhan utama: sesak


Keluhan tambahan: tangan dan kaki kaku dan mati rasa, berdebar-
debar, berkeringat dingin, leher terasa seperti tercekik, mual, pusing,
seluruh badan terasa panas, lemas, batuk pilek
Riwayat penyakit sekarang:
Pasien merasakan sesak napas mendadak yang semakin memberat
sejak +/- 15 menit SMRS. Keluhan sesak disertai dengan tangan dan
kaki kaku, berkeringat dingin, dan mati rasa, berdebar-debar, mual,
pusing, leher terasa tercekik, seluruh badan terasa panas, lemas.
Pasien juga sakit batuk pilek dan tidak enak badan sejak subuh hari ini.
Pasien lalu minum paramex 1 tablet, 30 menit sebelum gejala timbul
namun tidak dirasakan membaik. Pasien mengaku setiap kali mulai
tidak enak badan pasien sering merasakan gejala-gejala ini. Setiap kali
timbul pasien selalu langsung ke IGD RS. Dalam satu tahun terakhir,
pasien sudah 4x ke IGD RS karena keluhan serupa. Terakhir pasien ke RS
Pertamina, tetapi dikatakan tidak ada kelainan.
Riwayat penyakit dahulu:
Keluhan serupa (+) setiap kali pasien merasa tidak enak badan. Pernah
dirawat di RS Pertamina, diagnosa dokter: sakit flu biasa dan tidak
didapatkan kelainan lain.
Alergi(-) Asma (-) Penyakit paru (-) DM (-) HT (-) Penyakit jantung (-)
Pemeriksaan Fisik
• KU: tampak sesak, gelisah
• Kesadaran: compos mentis
• TD: 110/70
• N: 120
• T: 36.7
• RR: 22 x/menit
• SpO2: 100%
• Kulit :pucat(-), sianosis(-), ikterik(-), turgor kulit baik
• Kepala :Normocephal
• Mata : Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)
• THT : Otorrhea (-), rinorrhea (+), epistaksis (-), faring laring edema (-)
• Mulut : Sulcus nasolabialis simetris, bibir edema (-), sianosis (-)
• Leher : trachea di tengah, pembesaran tiroid (-)
• Thorax : bentuk dada normal, pernapasan simetris, retraksi (-)
• Cor : BJ I & II regular, murmur (-), gallop (-)
• Pulmo : retraksi (-), pergerakan nafas simetris, SDV +/+ rh-/- wh-/-, perkusi sonor
di seluruh lapang paru
• Abdomen : flat, BU+N, NT (-)
• Akral : hangat, CRT < 2 det, edema (-)
Diagnosis kerja: obs dispneu et causa susp panic attack dd/
psikosomatis
Pengobatan saat di IGD:
Observasi keluhan dan tanda-tanda vital
Oksigen 3 liter per menit

5 menit setelah pemberian oksigen -> pasien sudah tenang, tidak


tampak sesak nafas, tangan dan kaki sudah tidak terlihat kaku.
• Tatalaksana lanjutan:
- Edukasi pasien bahwa sampai saat ini, dari pemeriksaan medis tidak
ditemukan kelainan selain keluhan batuk pilek
- Jika memang demam, hari ke-3 disarankan untuk cek darah lengkap di
laboratorium dan konsultasi kembali ke dokter
- Saran: Secara fisik tidak ditemukan kelainan, karena gejala serupa
sudah berulang apalagi sampai mengganggu aktivitas sehari-hari,
pasien disarankan untuk konsultasi ke psikiater
- Obat pulang: cetirizine 1x1 tablet, ambroxol 3x1 tablet
Panic Attack
Kriteria Panic Attack DSM - IV
A discrete period of intense fear or discomfort, in which four (or more) of the following symptoms developed
abruptly and reached a peak within 10 minutes:
1.palpitations, pounding heart, or accelerated heart rate
2.sweating
3.trembling or shaking
4.sensations of shortness of breath or smothering
5.feeling of choking
6.chest pain or discomfort
7.nausea or abdominal distress
8.feeling dizzy, unsteady, lightheaded, or faint
9.derealization (feelings of unreality) or depersonalization (being detached from oneself)
10.fear of losing control or going crazy
11.fear of dying
12.paresthesias (numbness or tingling sensations)
13.chills or hot flushes
• The patients may be seen in emergency rooms as young (20s),
physically healthy persons who nevertheless insist that they are about
to die from a heart attack
• The attack often begins with a 10-minute period of rapidly increasing
symptoms
• The physical signs often include tachycardia, palpitations, dyspnea,
and sweating
• The attack generally lasts 20 to 30 minutes and rarely more than an
hour
• The symptoms can disappear quickly or gradually.
• Panic disorder usually has its onset in late adolescence or early
adulthood. Some data implicate increased psychosocial stressors with
the onset of panic disorder, although no psychosocial stressor can be
definitely identified in most cases.
• Triggers of panic can include the following:
• Injury (e.g., accidents, surgery)
• Illness
• Interpersonal conflict or loss
• Use of cannabis (can be associated with panic attacks [5] ; the associated
anxiety/panic may be due to the direct physiologic effects of cannabis use)
• Use of stimulants, such as caffeine, decongestants, cocaine, and
sympathomimetics (e.g., amphetamine,
methylenedioxymethamphetamine [MDMA, ecstasy]) [6]
• The selective serotonin reuptake inhibitor (SSRI) discontinuation syndrome,
which can induce symptoms similar to those experienced by panic patients
Tatalaksana
• Alprazolam (Xanax) and paroxetine (Paxil) are the two drugs approved
by the US Food and Drug Administration (FDA) for the treatment of
panic disorder.
• Cognitive behavioural therapy

Anda mungkin juga menyukai