Anda di halaman 1dari 19

SINUSITIS MAKSILARIS

ODONTOGEN

Disusun oleh:
PENDAHULUAN
 Dasar sinus maksila adalah prosesus
alveolaris tempat akar gigi rahang atas,
 rongga sinus maksila dipisahkan oleh
tulang tipis dengan akar gigi
 Infeksi gigi rahang atas (infeksi apikal akar
gigi atau inflamasi jaringan periodontal)
mudah menyebar secara langsung ke sinus
atau melalui pembuluh darah dan limfe.
ANATOMI
SINUSITIS MAKSILARIS
 Sinusitis maksilaris biasanya menyusul
suatu infeksi saluran napas atas ringan.
 Alergi hidung kronik, benda asing, dan
deviasi septum nasi  faktor-faktor
predisposisi lokal yang paling sering
ditemukan.
SINUSITIS MAKSILARIS
 GEJALA KLINIS
◦ Demam
◦ malaise
◦ nyeri kepala yang tak jelas yang biasanya reda
dengan pemberian analgetik (aspirin).
◦ Wajah terasa bengkak
◦ gigi terasa nyeri pada gerakan kepala mendadak
(naik atau turun tangga)
◦ nyeri pipi khas yang tumpul dan menusuk
◦ nyeri pada palpasi dan perkusi
◦ Sekret mukopurulen dapat keluar dari hidung dan
terkadang berbau busuk.
SINUSITIS MAKSILARIS
PEMERIKSAAN FISIK
  pus dalam hidung (dari meatus media,
atau pus atau sekret mukopurulen dalam
nasofaring)
  Sinus maksilaris terasa nyeri pada
palpasi dan perkusi.
 Transiluminasi berkurang bila sinus
penuh cairan.
 PEMERIKSAAN PENUNJANG

• khas: air-fluid level  akumulasi


pus yang dapat dilihat pada foto
tegak sinus maksilaris

Foto polos Water’s


PENATALAKSANAAN
1. Medikamentosa
◦ antibiotik spektrum luas
◦ Dekongestan
◦ Kompres hangat pada wajah dan analgetik

2. Non-medikamentosa
◦ irigasi antrum
◦ Jalur alternatif  melalui pendekatan sublabial
SINUSITIS MAKSILARIS
ODONTOGEN
◦ Bentuk penyakit geligi-maksilaris yang khusus
bertanggung jawab pada 10 persen kasus
sinusitis yang terjadi setelah terdapat gangguan
pada gigi.
SINUSITIS MAKSILARIS
ODONTOGEN
 ETIOLOGI
◦ ekstraksi gigi molar (biasanya molar pertama)
◦ Infeksi gigi lain (abses apikal atau penyakit
periodontal)  bakteriologik: bakteri gram
negatif
SINUSITIS MAKSILARIS
ODONTOGEN
PATOFISIOLOGI
 Sinusitis dentogen dapat terjadi melalui dua
cara :
1. Infeksi gigi yang kronis timbul jaringan
granulasi di dalam mukosa sinus maksilaris
(m’hambat gerakan silia ke arah ostium)
2. Kuman dapat menyebar secara langsung,
hematogen, atau limfogen dari granuloma
apikal atau kantong periodontal gigi ke sinus
maksila.
SINUSITIS MAKSILARIS
ODONTOGEN
GEJALA KLINIS
 Keluhan nyeri atau rasa tekanan di daerah
sinus yang terkena  Khas
 Nyeri di pipi  sinusitis maksila (kadang
terdapat nyeri alih ke gigi dan telinga)
 sakit kepala, hiposmia/anosmia, halitosis,
post-nasal drip yang menyebabkan batuk
dan sesak pada anak.
SINUSITIS MAKSILARIS
ODONTOGEN
DIAGNOSIS
 Anamnesis
 pemeriksaan fisik
◦ Pemeriksaan fisik  inspeksi, palpasi, transiluminasi,
rhinoskopi anterior dan posterior
◦ Inspeksi : pembengkakan di pipi sampai kelopak mata
bawah berwarna kemerah-merahan
◦ Palpasi : nyeri tekan pada pipi dan nyeri ketuk di gigi
(sinusitis maksila)
◦ Transiluminasi : jarang dilakukan (tampak gelap dan
terang)
◦ rhinoskopi anterior dan posterior : pus di meatus
medius (khas)
SINUSITIS MAKSILARIS
ODONTOGEN
 Pemeriksaan penunjang
◦ foto polos (water’s, PA, lateral)
◦ CT scan gold standard
CT Scan potongan coronal
SINUSITIS MAKSILARIS
ODONTOGEN
 PENATALAKSANAAN
1. Kausatif (Atasi masalah gigi)
2. Konservatif (medikamentosa : Antibiotika,
dekongestan, antihistamin, kortikosteroid, dan
irigasi sinus)
3. Operatif {Bedah sinus endoskopi fungsional
(BSEF)}
SINUSITIS MAKSILARIS
ODONTOGEN
KOMPLIKASI
 Sinusitis akut
 komplikasi orbita (d’sebabkan sinus paranasal
berdekatan dgn mata)
 Komplikasi intrakranial (meningitis, abses
ekstradural atau subdural, abses otak dan
trombosis sinus kavernosus)

 Sinusitis kronik
• Osteomielitis dan abses subperiosteal
• Kelainan paru (bronkitis kronik dan bronkiektasis)

Anda mungkin juga menyukai