Anda di halaman 1dari 24

TREN KESEHATAN GIGI

INDONESIA

Profil Kesehatan Indonesia 2011-2013


Riskesdas 2013
Riskesdas 2007
SKRT/Surkesnas 2004

Lisa Pihastari
TARGET KESEHATAN GIGI
WHO

WHO, 1995
TREN KESEHATAN GIGI DAN
MULUT NASIONAL
DATA –DATA/RISET
KESEHATAN
NASIONAL

PROFIL KESEHATAN
NASIONAL 2011-2013
Mendekati atau
RISKESDAS 2013 sebaliknya cenderung
Menjauhi Target WHO
RISKESDAS 2007 Menganalisis Faktor-
faktor
SKRT/ SURKESNAS Penyebabnya
2004 Mendiskusikan Solusi
DATA UMUM KESEHATAN GIGI DARI PROFIL
KESEHATAN INDONESIA 2004, 2007, 2011-2013
Variabel Profil Kesehatan Indonesia
2004 2007 2011 2012 2013
Jmlh Penduduk 217.072.3 225.642.1 241.182. 244.775. 248.422.
46 24 182 797 956
Keluhan Sakit 6,35 (5) 5,94 (6) 5,60 (5)
Gigi
Jumlah 7.550 8.234 9.321
Puskesmas
Jumlah RS 1.246 1.319 1.721
Jumlah Drg 6.251 11.289 10.164 23.262 24598
Jumlah Prg - 8.230 13.601 10150
Drg Puskesmas 3.778 5.246 6.603 6884 6883
Rasio 3,37 5,07 6,60 9,5 9,9
drg/100.000 pddk
Rasio 2,67 3,68 -
prg/100.000 pddk
TREN RASIO DOKTER GIGI
dengan PENDUDUK
• Rasio Ideal antara Dokter Gigi dengan
Penduduk Indonesia1:9000, Rasio Hingga
saat ini 1: 10.000 (Profil Kesehatan
Nasional, 2013), Rasio Ideal WHO 1:2000
• Saat ini terdapat 30 FKG diseluruh
Indonesia, dengan Rata-rata per Tahun
meluluskan 100 drg, maka setiap tahun
tdp sekitar 3000 orang drg baru, Rasio
ideal dokter gigi akan terpenuhi
DIAGRAM Keluhan Bermasalah Gigi dan
Mulut
Analisis EMD (effective Medical Demand)
• EMD adalah Penduduk Yang Bermasalah Gigi dan Mulut dan
Mendapatkan Perawatan dari Tenaga Medis
• Hasil wawancara 25,9 persen penduduk Indonesia mempunyai
masalah gigi dan mulut dalam 12 bulan terakhir (potential demand).
• Diantara mereka, terdapat 31,1 persenyang menerima perawatan
dan pengobatan dari tenaga medis gigi (perawat gigi, dokter gigi
atau dokter gigi spesialis),
• sementara 68,9 persen lainnya tidak dilakukan perawatan.
• Secara keseluruhan keterjangkauan/kemampuan untuk
mendapatkan pelayanan dari tenaga medis gigi/EMD hanya 8,1
persen (2013)
ANALISIS
• Proporsi tertinggi pada usia produktif 35 – 44 tahun sebesar 30,5
persen dan 45-54 tahun sebesar 31,9 persen. Demikian pula
proporsi EMD masing – masing 10,3 persen dan 10,6 persen.
Proporsi EMD pada laki – laki (9,1%) lebih tinggi dibanding
perempuan (7,1%).
• Terdapat kecenderungan peningkatan proporsi EMD pada
kelompok pendidikan lebih tinggi (11,3%). Berdasarkan jenis
pekerjaan, kelompok pegawai memiliki EMD terbesar (9,8%).
• Berdasarkan tempat tinggal, di daerah perkotaan (8,6%) lebih tinggi
dibandingkan perdesaan (7,5%)
• Tiga provinsi yaitu Sulawesi Selatan, Kalimatan Selatan, dan
Sulawesi Tengah mempunyai masalah gigi dan mulut yang cukup
tinggi (>35%), dengan masing – masing EMD 10,3 persen, 8
persen, dan 6,4 persen
GRAFIK Perbandingan Keluhan Bermasalah
gigi dan mulut RISKESDAS 2007, 2013
Kel Pddk Yg Mempunyai Masalah Kehilangan Seluruh Gigi
Umur Kesgilut
Surkesnas Riskesdas Riskesdas Surkesnas Riskesdas Riskesdas
2004 2007 2013 2004 2007 2013
<1 - 1,1% 1,1% - 0 0
1–4 - 6,9% 10,4% - 0 0
5–9 - 21,6% 28,9% - 0 0
10 – 14 - 20,6% 25,2% - 0 0
15 - 24 33,9% 21,5% 24,3% 1,0% 0 0,1%
25 – 34 38,9% 26,6% 28,5% 1,4% 0,1% 0,1%
35 – 44 39,3% 29,6% 30,5% 1,7% 0,4% 0,3%
45 – 54 43,4% 31,1% 31,9% 7,3% 1,8% 1,3%
55 – 64 39,3% 29,1% 28,3% 18,2% 5,9% 4,2%
> 65 34,9% 22,1% 19,2% 29,6% 17,6% 17,1%
Perilaku Menyikat Riskesdas 2007 Riskesdas 2013
Gigi %
Menyikat gigi setiap 91,1 93,8
hari
Waktu menyikat gigi
• Saat Mandi pagi/sore 90,7 86,95
• Sesudah Makan pagi 12,6 3,8
• Sesudah bangun pagi 27,2 6,5
• Sebelum Tidur Malam 28,7 27,3
Berperilaku tidak 92,7 97,7
benar menyikat gigi
ANALISIS
• Penduduk yg memiliki masalah Kesgilut yg semula
Mengalami Penurunan dr 2004-2007, Mengalami
Kenaikan pd tahun 2013
• Pada Usia 35-44th persentase kehilangan gigi <2%
sesuai target WHO telah terpenuhi bahkan semakin
Tahun semakin Baik (2004,2007,2013)
• Namun Untuk usia >65th Persentase kehilangan gigi g
target <5% masih sangat jauh meskipun telah terjadi
penurunan dr tahun 2004, 2007, dan 2013. angka
terakhir masih 17,1% penduduk usia >65th yg mengalami
kehilangan gigi
ANALISIS
• Tren Perilaku menyikat gigi yang Benar masih
sama dari tahun 2007 dan 2013 yang sangat
Rendah yaitu hanya 7,3% dan terakhir semakin
menurun 2,3
• Hal ini dimungkinkah karena usaha promotif
yang belum maksimal dan sangat sulit merubah
kebiasaan buruk manusia yg
• Perlu dilakukan studi tentang Perilaku
Kesehatan Gigi Dan Mulut Secara Nasional
kebiasaan waktu menyikat gigi yang salah sulit
diubah
D-T M-T F-T DMFT

Kelompok Umur

• 12 tahun 0,57 0,24 0,07 0,91


• 15 tahun 0,74 0,33 0,02 1,14
• 18 tahun 0.90 0,47 0,04 1,41
• 35-44 tahun 1,44 2,89 0,08 4,46
• > 65 1,16 16,99 0,14 18,33
Jenis Kelamin

• Laki-laki 1,22 3,57 0,06 4,55


• Perempuan 1,22 4,13 0,09 5,13
Tipe daerah

• Perkotaan 1,11 3,41 0,10 4,36


• Pedesaan 1,29 4,14 0,06 5,15
Indonesia 1,22 3,86 0,08 4,85
D-T M-T F-T DMFT

Kelompok Umur

• 12 tahun 1,02 0,34 0,04 1,4


• 15 tahun 1,07 0,34 0,05 1,5
• 18 tahun 1,14 0,45 0,07 1,6
• 35-44 tahun 2,00 3,35 0,11 5,4
• > 65 1,84 17,05 0,06 18,9
Jenis Kelamin

• Laki-laki 1,58 2,49 0,07 4,1


• Perempuan 1,59 3,30 0,10 4,9
Tipe daerah

• Perkotaan 1,46 2,76 0,12 4,3


• Pedesaan 1,71 3,06 0,05 4,8
Indonesia 1,6 2,9 0,08 4,6
ANALISIS DMF-T

• Jika Dibandingkan Tabel Prevalensi DMF-T pd Tahun 2007 dan


2013 secara umum Rata-rata Indonesia telah mengalami penurunan
meski belum signifikan dari 4,85 menjadi 4,6’
• Prevalensi anak usia 12th yg sebelumnya mencapai target WHO =1
(2007: 0,91), Data DMFT SKRT 1995 kelompok penduduk Usia 12th
2,21 dan Berdasarkan SKRT 2001 DMFT kelomp Penduduk Usia
12th adalah 1,1
• Pada tahun 2013 justru mengalami peningkatan (1,4) sehingga
belum dapat dikatakan Negara kita berhasil memenuhi Target WHO
ANALISIS DMF-T
• Hampir Semua Prevalensi DMFT mengalami kenaikan
disemua kelompok umur kemungkinan dimasa yg akan
mendatang akan terjadi kenaikan melihat belum adanya
program kesehatan gigi yang terpadu oleh pemerintah
• Angka D Nasional mengalami Kenaikan (1,221,6), M
Nasional mengalami penurunan (3,862,9) dan F justru
statis (0,080,08)
• Prevalensi DMFT di Perkotaan cenderung statis tapi
ternyata di masyarakat pedesaan justru mengalami
penurunanperkembangan kemajuan kesehatan telah
menyentuh masyarakat pedesaan (Program PTT,
Baksos Daerah Terpencil, dll)
Karies Aktif 07 Karies Aktif Pengalaman karies 07 Pengalaman karies
13 13

Kelompok Umur
• 12 tahun 29,8 42,6 36,1 50,2
• 15 tahun 36,1 44,3 43,6 52,3
• 18 tahun 41,2 45,2 50,8 55,6
• 35-44 tahun 53,8 61,4 80,5 86,6
• > 65 32,5 46,8 94,4 98,3
Jenis Kelamin
• Laki-laki 43,2 52,5 65,7 70,0
• Perempuan 43,6 53,9 68,5 74,5
Tipe daerah
• Perkotaan 42,0 51,8 66,5 72,1
• Pedesaan 44,3 54,5 67,6 72,6
Indonesia 43,4 53,2 67,2 72,3
ANALISIS
• Catatan :
• Karies Aktif : Karies yg Belum ditangani atau belum dilakukan
penambalan/ditumpat atau (D)>0 tertangani
• Pengalaman Karies atau Riwayat Karies adl org dg
Riwayat/pengalaman karies dimana (DMF-T>0)
• Karies Aktif mengalami peningkatan dari tahun 2007 ke 2013 secara
Nasional, Dari smua kelompok umur Baik masyarakat kota –
pedesaan.
• Pengalaman Karies juga Mengalami peningkatan Secara Nasional
(67,272,3)
• Jika Program BPJS pemerintah yang berdasarkan Paradigma Sehat
bisa berjalan dengan baik selama 5th mendatang, maka kemungkinan
angka Karies Aktif dan pengalam Karies bisa menurun
• Namun jika program Kesehatan Gigi-mulut melalui BPJS blum bisa
diadaptasi dan diaplikasikan dengan baik oleh drg, drg spesialis, dan
perawat gigi. Kenaikan angka ini masih Mungkin terjadi dimasa yang
akan datang.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai