Anda di halaman 1dari 24

Assalamu’alaikum

Wr.Wb
Kelompok 4

Agung Adha Rijal


Titin Yuningsih
Wuri Nurmayanti
PENDEKATAN SAINTIFIK DENGAN
MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI
DALAM PEMBELAJARAN IPA DI SD
Pengertian Pendekatan Pembelajaran

Musfiqon dan Nurdyansah (2015: 37) mengatakan


bahwa “Pendekatan pembelajaran adalah kumpulan
metode dan cara yang digunakan oleh tenaga
pendidik dalam melakukan pembelajaran”. Dalam
strategi terdapat sejumlah pendekatan dalam
pendekatan terdapat sejumlah metode, dalam
metode terdapat sejumlah taktik pembelajaran. Dari
penerapam semua kegiatan pembelajaran akan
memunculkan model pembelajaran.
Pendekatan Pembelajaran Saintifik

Pendekatan saintifik dimaksudkan


untuk memberi pemahaman kepada
peserta didik untuk mengetahui,
memahami, mempraktikkan apa yang
sedang dipelajari secara ilmiah.
Pendekatan Saintifik dalam Pembelajaran

Pendekatan ilmiah atau saintifik pada pelaksanaan


pembelajaran menadi bahan pembahasan yang menarik
perhatian para pendidik, terutama setelah
diberlakukannya kutikulum 2013. Yang menjadi latar
belakang pentingnya materi ini karena produk pendidikan
dasar dan menengah belum mennghasilkan lulusan yang
mampu berpikir kritis setara dengan kemampuan bangsa
lain. Disadari bahwa tenaga pendidik perlu memperkuat
kemampuannya dalam memfasilitasi peserta didik agar
terlatih berpikir logis, sistematis, dan ilmiah.
Konsep Pendekatan Saintifik

Pendekatan ilmiah berarti konsep dasar yang


menginspirasi atau melatarbelakangi perumusan
metode mengajar dengan menerapkan
karakteristik yang ilmiah. Pendekatan
pembelajaran ilmiah (scientific teaching)
merupakan bagian dari pendekatan pedagogis
pada pelaksanaan pembelajaran dalam kelas
yang melandasi penerapan metode ilmiah.
Hakikat Pendekatan Ilmiah (Scientific Approach)

Ada sebuah keyakinan bahwa pendekatan ilmiah


merupakan sebentuk titian emas perkembangan dan
pengembangan sikap (ranah afektif), keterampilan (ranah
psikomotorik), dan pengetahuan (ranah kognitif) peserta
didik. Melalui pendekatan ini diharapkan peserta didik dapat
menjawab rasa ingin tahunya melalui proses yang sistematis
sebagaimana langkah-langkah ilmiah. Dalam rangkaian
proses pembelajaran secara ilmiah inilah peserta didik akan
menemukan makna pembelajaran yang dapat membantu
peserta didik untuk mengoptimalkan kognisi, afeksi dan
psikomotor.
Implementasi pendekatan saintifik dalam pembelajaran

Proses pembelajaran dapat dilakukan dengan


berbagai pendekatan, termasuk pendekatan
saintifik. Penerapan pendekatan saintifik dalam
pembelajaran dapat dimulai pada tahapan
pendahuluan, kegiatan inti, sampai kegiatan
penutup. Ketiga langkah kegiatan pembelajaran
ini secara simultan sudah dapat dilaksanakan
dengan menggunakan pendekatan saintifik.
Desain Pembelajaran Berbasis Saintifik

Penanaman karakter dalam proses


pembelajaran merupakan hal penting yang
harus dilakukan oleh tenaga pendidik
karena saat ini para peserta didik dituntut
untuk dapat menguasai bidang ilmu
tertentu sesuai dengan tingkatan umur
dan tetap harus melestarikan nilai-nilai
kearifan lokal.
Pembelajaran Karakter

Nilai penanaman karakter harus terukur dengan


jelas dalam proses kegiatan belajar mengajar di
kelas ataupun di luar kelas. Adapun 18 nilai karakter
tersebut antara lain: religious, jujur, toleransi, dis
iplin, kerja keras, kreatif, mandiri, demokratis, rsa
ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air,
menghargai prestasi, bersahabat atau komunikatif,
cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan,
peduli sosial dan tanggung jawab.
Model Pembelajaran Saintifik

Secara bahasa, model adalah rencana,


representasi atau deskripsi yang menjelaskan
suatu objek,sistem atau konsep yang seringkali
berupa penyederhanaan atau idealisasi.
Bentuknya dapat berupa model fisik (maket,
bentuk prototype), model citra (gamabar
rancangan, citra computer), atau rumusan
matematis (Wikipedia Indonesia, diakses tanggal
07 Agustus 2018).
Hakikat Model Pembelajaran Inkuiri

Indrawati (dalam al-thabany, 2014:77)


menyatakan bahwa suatu pembelajaran pada
umumnya akan lebih efektif bila diselenggarakan
melalui model-model pembelajaran yang
termasuk rumpun pemrosesan informasi
menekankan pada bagaimana seseorang
berpikir dan bagaimana dampaknya terhadap
cara-cara mengolah informasi
Pengertian pembelajaran inkuiri

Menurut Suryosubroto (dalam Musfiqon,


2015: 145) menyatakan bahwa discovery
merupakan bagian dari inkuiri, atau inkuiri
merupakan perluasan proses discovery yang
digunakan lebih mendalam.
Ciri –Ciri Model Pembelajaran Inkuiri

Pembelajaran inkuiri menekankan menekankan kepada


aktivitas siswa secra maksimal untuk mencari dan
menemukan.
Seluruh aktivitas yang dilakukan sswadiarahkan untuk
mencari dan mnemukan jawaban sendiri dari sesuatu yang
dipertanyakan, sehingga diharapkan dapat menumbuhkan
sikap percaya diri.
Tujuan dari pembelajaran inkuiri yaitu mengembangkan
kemampuan berpikir secara sistematis, logis, dan kritis,
atau mengembangkan kemampuan intelektual sebagia
bagian dari proses mental.
Prinsip-prinsip Model Inkuiri
 Berorientasi pada pengembangan intelektual
 Prinsip interaksi
Prinsip bertanya
 Prinsip belajar untuk berpikir
Prinsip keterbukaan
Kelebihan Model Pembelajaran Inkuiri
 Pembelajaran ini merupakan pembelajaran yang menekankan kepada
pengembangan aspek kognitif, afektif dan psikomotor secara seimbang.
Sehingga pembelajaran melalui pembelajaran ini dianggap jauh lebih
bermakna.
 Pembelajaran ini dapat memberikan ruang kepada siswa untuk belajar
sesuai dengan gaya belajar mereka.
 Pembelajaran ini merupakan strategi yang dainggap sesuai dengan
perkembangan psikologi belajar modern yang menganggap bahwa belajar
adalah proses perubahan tingkah laku berkat adanya pengalaman.
 Keuntungan lain yaitu dapat melayani kebutuhan siswa yang memiliki
kemampuan diatas rata-rata. Artinya siswa yang memiliki kemampuan
belajar bagus tidak akan terhambat oleh siswa yang lemah dalam belajar.
Kelemahan Model Pembelajaran Inkuiri

 Sulit mengontrol kegiatan dan keberhasilan siswa.


 Sulit dalam merencanakan pembelajaran oleh karena
terbentur dengan kebiasaan siswa dalam belajar.
 Kadang-kadang dalam mengimplementasikannya,
memelukan waktu yang panjang sehingga sering guru
sulit menyesuaikannya dengan waktu yang telah
ditentukan.
 Selama kriteria keberhasilan belajar ditentukan oleh
kemampuan siswa menguasiai materi pelajaran, maka
strategi ini tampaknya akan sulit diimplementasikan.
Proses Pelaksanaan Pembelajaran Inkuiri

• Mengajukan pertanyaan atau permasalahan


• Merumuskan hipotesis
• Mengumpulkan data
• Analisis data
• Membuat kesimpulan
Sintaks Pembelajaran Inkuiri
Merumuskan masalah untuk dipecahkan oleh
siswa
Menetapkan jawaban sementara atau lebih dikenal
dengan istilah hipotesis
Menacari informasi data dan fakta yang diperlukan
untuk menjawab hipotesis atau permasalahn
Menarik kesimpulan jawaban atau generalisasi,
dan
Mengaplikasikan kesimpulan
Struktur Sosial Pembelajaran
dan Peran Guru
Suasana kelas nyaman merupakam hal yang
penting dalam pembelajaran inkuiri suchman.
Karena pertanyaan harus berasal dari siswa agar
proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik,
kerja sama guru dengan sisswa, siswa dengan siswa
diperlukan juga adanya dorongan secara aktif dari
guru dan teman. Dua atau lebih siswa yang bekerja
sama dalam berpikir dan bertanya, akan lebih baik
hasilnya jika dibanding bila siswa bekerja sendiri.
Pembelajaran Dengan Metode Inkuiri
Suchman
Dahlan (dalam Al-Thabany, 2014: 85)
menyatakan bahwa Suchman berkeyaakinan
bahwa siswa akan lebih menyadari tentang
proses penyelidikannya dan mereka dapat
diajarkan tentang prosedur ilmiah secra
langsung. Selanjutnya, Suchman berpendapat
tentang pentingnya membawa siswa pada sikap
bahwa semua pengetahuan bersifat tentatif.
Penerapan Model Inquiry dalam
Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar
(SD)
Di tingkat SD/MI diharapkan ada penekanan pembelajaran
yang diarahkan pada pengalaman belajar untuk merancang dan
membuat suatu karya melalui penerapan konsep sains dan
kompetensi bekerja ilmiah secara bijaksana. Pembelajaran IPA
sebaiknya dilaksanakan Dengan menggunakan Pendekatan Ilmiah
(Saintifik) dengan menggunakan model Pembelajaran Inquiry
Untuk menumbuhkan kemamampuan berpikir, bekerja dan
bersikap ilmiah serta mengkomunikasikannya sebagai aspek
penting kecakapan hidup. Oleh karena itu pembelajaran IPA di
SD/MI menekankan pada pemberian pengalaman belajar secara
langsung melalui penggunaan dan pengembangan keterampilan
proses dan sikap ilmiah.
APA ADA YANG
INGIN DITANYAKAN
???

Anda mungkin juga menyukai