Titin Yuningsih Wuri Nurmayanti PENDEKATAN SAINTIFIK DENGAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI DALAM PEMBELAJARAN IPA DI SD Pengertian Pendekatan Pembelajaran
Musfiqon dan Nurdyansah (2015: 37) mengatakan
bahwa “Pendekatan pembelajaran adalah kumpulan metode dan cara yang digunakan oleh tenaga pendidik dalam melakukan pembelajaran”. Dalam strategi terdapat sejumlah pendekatan dalam pendekatan terdapat sejumlah metode, dalam metode terdapat sejumlah taktik pembelajaran. Dari penerapam semua kegiatan pembelajaran akan memunculkan model pembelajaran. Pendekatan Pembelajaran Saintifik
Pendekatan saintifik dimaksudkan
untuk memberi pemahaman kepada peserta didik untuk mengetahui, memahami, mempraktikkan apa yang sedang dipelajari secara ilmiah. Pendekatan Saintifik dalam Pembelajaran
Pendekatan ilmiah atau saintifik pada pelaksanaan
pembelajaran menadi bahan pembahasan yang menarik perhatian para pendidik, terutama setelah diberlakukannya kutikulum 2013. Yang menjadi latar belakang pentingnya materi ini karena produk pendidikan dasar dan menengah belum mennghasilkan lulusan yang mampu berpikir kritis setara dengan kemampuan bangsa lain. Disadari bahwa tenaga pendidik perlu memperkuat kemampuannya dalam memfasilitasi peserta didik agar terlatih berpikir logis, sistematis, dan ilmiah. Konsep Pendekatan Saintifik
Pendekatan ilmiah berarti konsep dasar yang
menginspirasi atau melatarbelakangi perumusan metode mengajar dengan menerapkan karakteristik yang ilmiah. Pendekatan pembelajaran ilmiah (scientific teaching) merupakan bagian dari pendekatan pedagogis pada pelaksanaan pembelajaran dalam kelas yang melandasi penerapan metode ilmiah. Hakikat Pendekatan Ilmiah (Scientific Approach)
Ada sebuah keyakinan bahwa pendekatan ilmiah
merupakan sebentuk titian emas perkembangan dan pengembangan sikap (ranah afektif), keterampilan (ranah psikomotorik), dan pengetahuan (ranah kognitif) peserta didik. Melalui pendekatan ini diharapkan peserta didik dapat menjawab rasa ingin tahunya melalui proses yang sistematis sebagaimana langkah-langkah ilmiah. Dalam rangkaian proses pembelajaran secara ilmiah inilah peserta didik akan menemukan makna pembelajaran yang dapat membantu peserta didik untuk mengoptimalkan kognisi, afeksi dan psikomotor. Implementasi pendekatan saintifik dalam pembelajaran
Proses pembelajaran dapat dilakukan dengan
berbagai pendekatan, termasuk pendekatan saintifik. Penerapan pendekatan saintifik dalam pembelajaran dapat dimulai pada tahapan pendahuluan, kegiatan inti, sampai kegiatan penutup. Ketiga langkah kegiatan pembelajaran ini secara simultan sudah dapat dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan saintifik. Desain Pembelajaran Berbasis Saintifik
Penanaman karakter dalam proses
pembelajaran merupakan hal penting yang harus dilakukan oleh tenaga pendidik karena saat ini para peserta didik dituntut untuk dapat menguasai bidang ilmu tertentu sesuai dengan tingkatan umur dan tetap harus melestarikan nilai-nilai kearifan lokal. Pembelajaran Karakter
Nilai penanaman karakter harus terukur dengan
jelas dalam proses kegiatan belajar mengajar di kelas ataupun di luar kelas. Adapun 18 nilai karakter tersebut antara lain: religious, jujur, toleransi, dis iplin, kerja keras, kreatif, mandiri, demokratis, rsa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat atau komunikatif, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial dan tanggung jawab. Model Pembelajaran Saintifik
Secara bahasa, model adalah rencana,
representasi atau deskripsi yang menjelaskan suatu objek,sistem atau konsep yang seringkali berupa penyederhanaan atau idealisasi. Bentuknya dapat berupa model fisik (maket, bentuk prototype), model citra (gamabar rancangan, citra computer), atau rumusan matematis (Wikipedia Indonesia, diakses tanggal 07 Agustus 2018). Hakikat Model Pembelajaran Inkuiri
Indrawati (dalam al-thabany, 2014:77)
menyatakan bahwa suatu pembelajaran pada umumnya akan lebih efektif bila diselenggarakan melalui model-model pembelajaran yang termasuk rumpun pemrosesan informasi menekankan pada bagaimana seseorang berpikir dan bagaimana dampaknya terhadap cara-cara mengolah informasi Pengertian pembelajaran inkuiri
Menurut Suryosubroto (dalam Musfiqon,
2015: 145) menyatakan bahwa discovery merupakan bagian dari inkuiri, atau inkuiri merupakan perluasan proses discovery yang digunakan lebih mendalam. Ciri –Ciri Model Pembelajaran Inkuiri
Pembelajaran inkuiri menekankan menekankan kepada
aktivitas siswa secra maksimal untuk mencari dan menemukan. Seluruh aktivitas yang dilakukan sswadiarahkan untuk mencari dan mnemukan jawaban sendiri dari sesuatu yang dipertanyakan, sehingga diharapkan dapat menumbuhkan sikap percaya diri. Tujuan dari pembelajaran inkuiri yaitu mengembangkan kemampuan berpikir secara sistematis, logis, dan kritis, atau mengembangkan kemampuan intelektual sebagia bagian dari proses mental. Prinsip-prinsip Model Inkuiri Berorientasi pada pengembangan intelektual Prinsip interaksi Prinsip bertanya Prinsip belajar untuk berpikir Prinsip keterbukaan Kelebihan Model Pembelajaran Inkuiri Pembelajaran ini merupakan pembelajaran yang menekankan kepada pengembangan aspek kognitif, afektif dan psikomotor secara seimbang. Sehingga pembelajaran melalui pembelajaran ini dianggap jauh lebih bermakna. Pembelajaran ini dapat memberikan ruang kepada siswa untuk belajar sesuai dengan gaya belajar mereka. Pembelajaran ini merupakan strategi yang dainggap sesuai dengan perkembangan psikologi belajar modern yang menganggap bahwa belajar adalah proses perubahan tingkah laku berkat adanya pengalaman. Keuntungan lain yaitu dapat melayani kebutuhan siswa yang memiliki kemampuan diatas rata-rata. Artinya siswa yang memiliki kemampuan belajar bagus tidak akan terhambat oleh siswa yang lemah dalam belajar. Kelemahan Model Pembelajaran Inkuiri
Sulit mengontrol kegiatan dan keberhasilan siswa.
Sulit dalam merencanakan pembelajaran oleh karena terbentur dengan kebiasaan siswa dalam belajar. Kadang-kadang dalam mengimplementasikannya, memelukan waktu yang panjang sehingga sering guru sulit menyesuaikannya dengan waktu yang telah ditentukan. Selama kriteria keberhasilan belajar ditentukan oleh kemampuan siswa menguasiai materi pelajaran, maka strategi ini tampaknya akan sulit diimplementasikan. Proses Pelaksanaan Pembelajaran Inkuiri
• Mengajukan pertanyaan atau permasalahan
• Merumuskan hipotesis • Mengumpulkan data • Analisis data • Membuat kesimpulan Sintaks Pembelajaran Inkuiri Merumuskan masalah untuk dipecahkan oleh siswa Menetapkan jawaban sementara atau lebih dikenal dengan istilah hipotesis Menacari informasi data dan fakta yang diperlukan untuk menjawab hipotesis atau permasalahn Menarik kesimpulan jawaban atau generalisasi, dan Mengaplikasikan kesimpulan Struktur Sosial Pembelajaran dan Peran Guru Suasana kelas nyaman merupakam hal yang penting dalam pembelajaran inkuiri suchman. Karena pertanyaan harus berasal dari siswa agar proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik, kerja sama guru dengan sisswa, siswa dengan siswa diperlukan juga adanya dorongan secara aktif dari guru dan teman. Dua atau lebih siswa yang bekerja sama dalam berpikir dan bertanya, akan lebih baik hasilnya jika dibanding bila siswa bekerja sendiri. Pembelajaran Dengan Metode Inkuiri Suchman Dahlan (dalam Al-Thabany, 2014: 85) menyatakan bahwa Suchman berkeyaakinan bahwa siswa akan lebih menyadari tentang proses penyelidikannya dan mereka dapat diajarkan tentang prosedur ilmiah secra langsung. Selanjutnya, Suchman berpendapat tentang pentingnya membawa siswa pada sikap bahwa semua pengetahuan bersifat tentatif. Penerapan Model Inquiry dalam Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar (SD) Di tingkat SD/MI diharapkan ada penekanan pembelajaran yang diarahkan pada pengalaman belajar untuk merancang dan membuat suatu karya melalui penerapan konsep sains dan kompetensi bekerja ilmiah secara bijaksana. Pembelajaran IPA sebaiknya dilaksanakan Dengan menggunakan Pendekatan Ilmiah (Saintifik) dengan menggunakan model Pembelajaran Inquiry Untuk menumbuhkan kemamampuan berpikir, bekerja dan bersikap ilmiah serta mengkomunikasikannya sebagai aspek penting kecakapan hidup. Oleh karena itu pembelajaran IPA di SD/MI menekankan pada pemberian pengalaman belajar secara langsung melalui penggunaan dan pengembangan keterampilan proses dan sikap ilmiah. APA ADA YANG INGIN DITANYAKAN ???