Anda di halaman 1dari 19

KOMITE FARMASI DAN TERAPI

Nadia Alfina
15330053
Gita Yuliana dewi
15330064

Ulfa Fauziah
15330075

Roby Lesmana
14330027
DEFINISI KOMITE
FARMASI TERAPI
Komite medik adalah wadah non struktural
(PFT/KFT) yang keanggotaannya dipilih dari Ketua Staf Medis
Fungsional (SMF) atau yang mewakili SMF yang ada
di Rumah Sakit. Komite Medis berada dibawah dan
bertanggung jawab kepada Direktur.
Menurut KepMenKes Nomor
1197/MenKes/SK/X/2004 tentang Standar Pelayanan
Farmasi di Rumah Sakit, panitia farmasi dan terapi
adalah organisasi yang mewakili hubungan
komunikasi antara para staf medis dengan staf
farmasi.
2
Tujuan PFT

Menerbitkan
kebijakan-kebijakan Melengkapi staf profesional di
bidang kesehatan dengan pengetahuan
mengenai pemilihan terbaru yang berhubungan dengan obat
obat, penggunaan obat dan penggunaan obat sesuai dengan
serta evaluasinya. kebutuhan. (merujuk pada SK Dirjen
Yanmed nomor YM.00.03.2.3.951)

3
FUNGSI DAN LINGKUP

Berfungsi sebagai kapasitas evaluasi, edukasi, dan penasehat bagi staf medik
1
dan pimpinan rumah sakit semua hal yang berkaitan dengan obat.

Mengembangkan dan menetapkan formularium obat yang diterima sebagai


2
revisi tetap.

Menetapkan program dan prosedur utuk membantu memastikan obat yang


3
aman dan bermanfaat.

Menetapkan program dan prosedur utuk membantu memastikan manfaat biaya


4
terapi obat.

5 Merencanakan dan menetapkan program edukasi yang berkaitan dengan obat.

4
FUNGSI DAN LINGKUP

Berpartisipasi dalam kegiatan jaminan mutu berkaitan dengan drug


1
managemen cycling.

2 Memantau dan mengevaluasi obat yang merugikan.

Memprakarsai atau memimpin program dan studi evaluasi penggunaan obat


3
dan lain sebagainya.

4 Bersama IFRS merencanakan dari pengadaan hingga distribusi yang efektif.

Bertanggung jawab penuh terhadap pengadaan edukasibagi staf profesional


5
rumah sakit.

5
FUNGSI DAN LINGKUP

1
Membantu IFRS dalam menetapkan kebijakan dan peraturan mengenai
penggunaan obat.

2 Mengevaluasi suatu obat untuk dimasukan dalam formularium rumah sakit.

3 Menetapkan kategori obat di rumah sakit.

Mengkaji penggunaan obat di rumah sakit dan meningkatkan standar optimal


4
untuk terapi obat di rumah sakit.

Membuat rekomendasi tentang obat yang disediakan dalam daerah perawatan


5
penderitakebijakan baru yang perlu disediakan.

6
PERANAN KHUSUS PFT

Penghentian
otomatis obat
Daftar obat
berbahaya
darurat.
PFT harus mengembangkan ketentuan
Daftar obat darurat harus ada disetiap sisi, karena merupakan obat yang
atau prosedur agar obat berbahaya sangat dibutuhkan, dan hendaknya apoteker atau perawat selalu mengecek
obat tersebut.
diberikan secara tepat dibawah kendali staf Program pemantauan dan pelaporan reaksi obat merugikan (ROM) : PFT
bertanggung jawa atas reaksi obat merugikan dan berhak untuk
medik. menghapusnya dari formularium dan mendokumentasikan kasus ROM yang
terjadi di rumah sakit.
Evaluasi penggunaan obat
Evaluasi penggunaan obat atau EPO dilakukan pada obat yang telah 7
diterima dalam formularium rumah sakit.
Kegunaan utama dari PFT

Perumus kebijakan-prosedur Edukasi


Panitia farmasi dan terapi Panitia farmasi dan terapi memberi
memformulasi kebijakan rekomendasi atau membantu
berkenaan dengan evaluasi, memformulasi program yang
seleksi, dan penggunaan terapi didesain untuk memenuhi kebutuhan
obat, serta alat yang berkaitan di staf profesional (dokter, perawat,
rumah sakit. apoteker, dan praktisi pelayan
kesehatanlainnya) untuk melengkapi
pengetahuan mutakhir tentang obat
dan penggunaan obat.
ANGGOTA PFT
STRUKTUR PFT
Dir. RS

Komite Medik

Pan. Far & Ter IFRS

Sub.Pan. Sub.Pan Sub.Pan


Obat Obat Obat
Neoplastik Antiinfeksi Kardiovaskuler

Sub.Pan Sub.Pan Sub.Pan


Obat Obat Obat
Endrokrinologi Gastrointestinal SSP
AGENDA RAPAT PFT

Agenda dibuat oleh sekretaris dengan persetujuan ketua


PFT jauh hari. Suatu agenda dapat terdiri atas :

1. Notulen pertemuan terakhir.


2. Kajian bagian tertentu dari formularium untuk pemutakhiran dan penghapusan produk.
3. Obat baru yang diusulkan dalam formularium.
4. Pengkajian protokol obat investigasi.
5. Pengkajian reaksi obat merugikan yang dilaporkan rumah sakit sejak pertemuan terakhir.
6. Pengkajian temuan dalam EPO dan tindakan perbaikannya.
7. Keamanan obat di rumah sakit.
KEWENANGAN
PFT PFT berwenang sepenuhnya
melaksanakan formularium rumah sakit,
merumuskan, dan mengendalikan
pelaksanaan semua kebijakan, ketetapan,
prosedur, aturan yang berkaitan dengan
obat.

12
KEBIJAKAN PFT

Pengusulan obat baru. Kategori obat


Pengusulan obat baru harus 1. Obat formularium

menggunakan Formulir 2. Obat yang disetujui dengan syarat periode


percobaan.
Permohonan untuk Evaluasi
3. Obat formularium yang dikhususkan.
Status Formularium. Formulir ini
4. Obat investigasi
dapat diperoleh dari IFRS.
5. Obat yang tidak memenuhi kategori
Formulir yang telah diisi dapat
6. Blanko resep.
diajukan oleh setiap anggota staf
7. Kewenangan dispensing\
medik.
8. Obat yang ditarik.
9. Perwakilan perusahaan farmasi (PPF)
Kewajiban Panitia Farmasi dan Terapi

 Memberikan rekomendasi pada


 Melaksanakan pendidikan dalam bidang
Pimpinan rumah sakit untuk mencapai
pengelolaan dan penggunaan obat
budaya pengelolaan dan penggunaan
terhadap pihak-pihak yang terkait.
obat secara rasional.

 Mengkoordinir pembuatan pedoman  Melaksanakan pengkajian pengelolaan


diagnosis dan terapi, formularium dan penggunaan obat dan memberikan
rumah sakit, pedoman penggunaan umpan balik atas hasil pengkajian
antibiotika dan lain-lain. tersebut.

14
Peran Apoteker dalam Panitia Farmasi dan Terapi

Peran apoteker dalam panitia ini sangat strategis dan penting karena semua kebijakan dan
peraturan dalam mengelola dan menggunakan obat di seluruh unit di rumah sakit ditentukan
dalam panitia ini. Agar dapat mengemban tugasnya secara baik dan benar, para apoteker
harus secara mendasar dan mendalam dibekali dengan ilmu-ilmu farmakologi, farmakologi
klinik, farmako epidemologi, dan farmako ekonomi disamping ilmu-ilmu lain yang sangat
dibutuhkan untuk memperlancar hubungan profesionalnya dengan para petugas kesehatan
lain di rumah sakit.

15
Tugas Apoteker dalam Panitia Farmasi dan Terapi

Menjadi salah seorang anggota


panitia (Wakil Ketua/Sekretaris)
Menetapkan jadwal
pertemuan

Mengajukan acara yang akan dibahas


dalam pertemuan. Menyiapkan dan memberikan semua informasi yang
dibutuhkan untuk pembahasan dalam pertemuan
Mencatat semua hasil keputusan
dalam pertemuan dan melaporkan
Menyebarluaskan keputusan
pada pimpinan rumah sakit yang sudah disetujui oleh
pimpinan kepada seluruh
pihak yang terkait.

16
Tugas Apoteker dalam Panitia Farmasi dan Terapi

Melaksanakan keputusan-
keputusan yang sudah
disepakati dalam pertemuan
Melaksanakan pendidikan
dan pelatihan
Menunjang pembuatan pedoman diagnosis dan terapi,
pedoman penggunaan antibiotika dan pedoman
penggunaan obat dalam kelas terapi lain.
Melaksanakan keputusan-keputusan yang
Membuat formularium rumah sudah disepakati dalam pertemuan.
sakit berdasarkan hasil
kesepakatan Panitia
Farmasi dan Terapi. Melaksanakan pengkajian
dan penggunaan obat.

17
KESIMPULAN

Pembentukan suatu PFT yang efektif akan memberikan kemudahan dalam


pengadaan sistem formularium yang membawa perhatian staf medik pada obat
yang terbaik dan membantu mereka dalam menyeleksi obat terapi yang tepat
bagi pengobatan penderita tertentu. Panitia ini difungsikan rumah sakit untuk
mencapai terapi obat yang rasional.

Peran apoteker dalam PFT sangat penting dalam mengelola dan menggunakan
obat di seluruh unit di rumah sakit agar dapat secara baik dan benar.

18
19

Anda mungkin juga menyukai