Anda di halaman 1dari 6

ANALISIS PENYIMPANGAN HUKUM KESEHATAN DI

INDONESIA
“ KASUS MALPRAKTIK PERAWAT B
DI PAMEKASAN MADURA”
1. MUHAMMAD ASRORUDIN (1604000012)
2. FAILIDA USTANIYAH (1604000016)
3. PUTRI HIMAMI HAPSARI (1604000032)
4. DINA ATIKAH GAISANI (1604000074)
5. WORO DYAH KRISDIANA (1604000052)
6. NOVANTI NUR ISNAINI (1604000092)
KRONOLOGI
1. Pada tahun 2012 di Desa Pakong, Pamekasan Madura, korban bernama Sudeh (42) datang ke
Klinik Harapan milik Perawat B
2. Korban mengeluh pusing-pusing dan terdapat benjolan di lehernya
3. Perawat B menyarankan dilakukan pembedahan
4. Pihak keluarga korban meminta dirujuk ke RS setempat
5. Perawat B menolak dan menyarankan agar pembedahan dilakukan di kliniknya, ia meyakinkan
pihak korban dengan mengaku bahwa ia seorang dr.spesialist bedah
6. Pihak keluarga menyetujui dan pembedahan dilakukan di Klinik Harapan
7. Setelah operasi mengalami pandangan kabur, gangguan pendengaran, dan lumpuh
8. Pihak keluarga memeriksakan korban ke RS Dr. Soetomo dan dinyatakan bahwa saraf korban
putus akibat operasi yang dilakukan Perawat B
9. Tanggal 18 September 2013 korban meninggal dan pihak keluarga melaporkan Perawat B ke
Mapolres Pamekasan
ANALISA KASUS TERKAIT HUKUM KESEHATAN DI INDONESIA :
Pengertian malpraktik justru didapati dalam Pasal 11 ayat (1) huruf b UU No 6 Tahun 1963 tentang Tenaga
Kesehatan (“UU Tenaga Kesehatan”) yang telah dinyatakan dihapus oleh UU No 23 Tahun 1992 tentang Tenaga Kesehatan .
Oleh karena itu secara perundang-undangan, menurut Dr. H. Syahrul Machmud, S.H., M.H., ketentuan Pasal 11 ayat (1) huruf
b UU Tenaga Kesehatan dapat dijadikan acuan makna malpraktik yang mengidentifikasikan malpraktik dengan melalaikan
kewajiban, berarti tidak melakukan sesuatu yang seharusnya dilakukan.
Pasal 11 ayat (1) huruf b UU Tenaga Kesehatan:
(1) Dengan tidak mengurangi ketentuan-ketentuan di dalam Kitab Undang-undang Hukum Pidana dan Peraturan-
peraturan perundang-undangan lain, maka terhadap tenaga kesehatan dapat dilakukan tindakan-tindakan
administratip dalam hal sebagai berikut:
a. melalaikan kewajiban;
b. melakukan sesuatu hal yang seharusnya tidak boleh diperbuat oleh seorang tenaga kesehatan, baik mengingat
sumpah jabatannya maupun mengingat sumpah sebagai tenaga kesehatan;
c. mengabaikan sesuatu yang seharusnya dilakukan oleh tenaga kesehatan;
d. melanggar sesuatu ketentuan menurut atau berdasarkan undang-undang ini.
DAFTAR PUSTAKA

http://www.academia.edu/11042415/kasus_malpraktek_di_pamekasan_madura
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai