Anda di halaman 1dari 36

STUDY LITERATUR STRUKTUR

DAN KONSTRUKSI 3

NAMA : MONIKA S. C. DALANDIZ


NIM : 1606090034
DOSEN MK : MARIANUS BAHAMTELU ST,MT
MATA KULIAH : STRUKTUR DAN KONSTRUKSI BANGUNAN 3
SISTIM SUB STRUKTUR

1.Pondasi
a. pondasi batu kali
 Kelebihan pondasi batu kali
1.pelaksanaan pondasi mudah
2.waktu pengerjaan pondasi relative lebih cepat
3.biaya pelaksanaan relative lebih murah,jika menggunakan batu
kali
 Kekurangan pondasi batu kali
1.pada daerah daerah tertentu batu pecah susah di dapat tetapi dapat di ganti dengan batu kali
2.pondasi ini tidak bias di pakai untuk pondasi rumah bertingkat dua atau lebih
b. Pondasi tapak
 Kelebihan pondasi tapak
 Biaya pembuatannya terbilang cukup murah dibandingkan jenis pondasi
lainnya
 Kebutuhan galian tanahnya tidak terlalu dalam
 Bisa dipakai untuk menahan bangunan yang mempunyai satu hingga empat
lantai
 Proses pengerjaannya relatif sederhana
 Daya dukung yang dimilikinya sangat baik
 Kekurangan pondasi tapak
 Waktu pengeringan betonnya cukup lama hingga mencapai 28 hari
 Dibutuhkan manajemen waktu yang tepat agar pengerjaanya efisien
 Rumit dalam merencanakan pembesian dan desain penulangannya
c. Pondasi bore pile
 Kelebihan pondasi bore pile
 Pemasangan atau proses pengeboran bor pile tidak menimbulkan gangguan suara dan
getaran yang membahayakan bangunan sekitarnya.
 Mengurangi kebutuhan beton dan tulangan dowel pada pelat penutup tiang (pile
cap).
 Kolom dapat secara langsung diletakkan di puncak bored pile.
 Kedalaman tiang dapat divariasikan ( mengikuti data lapangan )
 Tanah dapat diperiksa dan dicocokkan dengan data laboratorium.
 Bored pile dapat dipasang menembus batuan ( kerikil atau padas muda ), sedang
tiang pancang akan kesulitan bila pemancangan menembus lapisan batuan.
 Diameter tiang memungkinkan dibuat besar, bila perlu ujung bawah tiang dapat
dibuat lebih besar guna mempertinggi kapasitas kekuatan konstruksi dukungnya.
 Tidak ada risiko kenaikan muka tanah.
 Kekurangan pondasi bore pile
 Pengecoran bored pile dipengaruhi kondisi cuaca.
 Pengecoran beton agak sulit bila dipengaruhi air tanah karena
mutu beton tidak dapat dikontrol dengan baik.
 Mutu beton hasil pengecoran bila tidak terjamin keseragamannya
di sepanjang badan bored pile mengurangi kapasitas dukung
bored pile, terutama bila bored pile cukup dalam.
 Pengeboran dapat mengakibatkan gangguan kepadatan, bila
tanah berupa pasir atau tanah yang berkerikil.
 Air yang mengalir ke dalam lubang bor dapat mengakibatkan
gangguan tanah, sehingga mengurangi kapasitas dukung tiang.
Tetapi dapat di atasi dengan penyedotan menggunakan mesin
sedot air.
 Akan terjadi tanah runtuh jika tindakan pencegahan tidak
dilakukan, maka dipasang temporary casing untuk mencegah
terjadinya kelongsoran.
d. Pondasi tiang pancang
 Kelebihan pondasi tiang pancang
 Karena pada saat melaksanakan pekerjaan hanya terjadi getaran dan
keriuhan yang sangat kecil maka pondasi ini cocok untuk pekerjaan pada
daerah yang padat penduduknya.
 Karena tanpa sambungan, dapat dibuat tiang yang lurus dengan diameter
besar dan lebih panjang.
 Diameter tiang ini biasanya lebih besar daripada tiang pracetak atau
pabrikan.
 Daya dukung tiap tiang lebih besar sehingga beton tumpuan (Pile cap)
dapat dibuat lebih kecil.
 Selain cara pemboran di dalam arah berlawanan dengan putaran jam, tanah
galian dapat diamati secara langsung dan sifat-sifat tanah pada lapisan
antara atau pada tanah pendukung pondasi dapat langsung diketahui.
 Pengaruh jelek terhadap bangunan di dekatnya cukup kecil.
 Kekurangan pondasi tiang pancang
 Dalam banyak hal, beton dari tubuh tiang diletakkan di bawah air dn kualitas tiang yang sudah selesai
lebih rendah dari tiang-tiang pracetak atau pabrikan. Disamping itu, pemeriksaan kualitas hanya dapat
dilakukan secara tidak langsung.
 Ketika beton dituangkan, dikawatirkan adukan beton akan bercampur dengan reruntuhan tanah. Oleh
karena itu, beton harus segera dituangkan dengan seksama setelah penggalian tanah dilakukan.
 Walaupun penetrasi sampai ke tanah pendukung pondasi dianggap telah terpenuhi, terkadang tiang
pendukung kurang sempurna karena ada lumpur yang tertimbun di dasar.
 Karena diameter tiang cukup besar dan memerlukan banyak beton, maka untuk pekerjaan yang kecil
dapat mengakibatkan biaya tinggi.
 Karena pada cara pemasangan tiang yang diputar berlawanan arah jarum jam menggunakan air maka
lapangan akan menjadi kotor. Untuk setiap cara perlu dipikirkan cara menangani tanah yang telah
dibor atau digali.
SISTEM UPPER STRUKTUR

1. Kolom
a. Kolom Ikat (Tie Column)
Kolom ikat (tie column) merupakan kolom yang
memakai pengikat berupa sengkang lateral. Kolom
ini dibuat dengan memasang tulang pada kolom
menggunakan batang tulangan yang berbentuk
pokok memanjang. Pada jarak tertentu, kolom-
kolom ini diikat memakai pengikat sengkang ke
arah lateral. Perlu diketahui, pemasangan tulangan
ini berguna untuk mengikat tulangan pokok
sehingga strukturnya lebih kokoh.
b. Kolom Spiral (Spiral Column)
Kolom spiral (spiral column) ialah kolom
bangunan yang memanfaatkan pengikat
berupa spiral. Secara teknis, wujud kolom
spiral ini mirip sekali dengan kolom ikat.
Tulangan berbentuk spiral dililitkan di
sepanjang kolom menggunakan pola heliks.
Pengikat berupa tulangan spiral ini dinilai
lebih efektif karena akan membuat kolom
sanggup menyerap deformasi yang cukup
besar. Hal ini memungkinkan kolom spiral
dapat mencegah bangunan mengalami runtuh
keseluruhan.
c. Kolom Komposit (Composite Column)
Kolom komposit (composite column)
adalah kolom yang diperkokoh
menggunakan pipa atau gelagar
baja profil secara memanjang.
Pembangunan kolom komposit bisa
dibuat dengan menambahkan
tulangan pokok memanjang atau
tanpa diberi batangan sama sekali.
Kolom komposit diklaim memiliki
tingkat kekuatan yang lebih kokoh
dibandingkan dengan kolom tali dan
kolom spiral.
2. Balok
 Kelebihan Beton :
• Mampu menahan gaya tekan serta bersifat tahan terhadap
korosidan pembusukan.
• Beton segar mudah di cetak sesuai keinginan dan
cetakannya juga dapat di pakai lebih dari sekali tergantung
dari kualitas cetakan yang di buat.
• Beton segar dapat di semprotkan pada permukaan beton
lama yang retak atau di isikan pada beton dalam proses
perbaikan.
• Beton segar dapat di pompa sehingga memungkinkan
untuk di tuang pada tempat-tempat yang sulit.
• Beton sudah pasti tahan aus dan tahan bakar.
 Kekurangan Beton
• Beton di anggap tidak mampu menahan gaya tarik sehingga mudah retak. Oleh karena itu perlu di
berikan tulangan baja sebagai penahan gaya tarik.
• Beton keras masih mempunyai sifat mengembang atau menyusut jika terjadi perubahan suhu sehingga
perlu di buat dilatasi untuk mencegah terjadinya retakan retakan.
• Untuk mendapatkan beton kedap air yang sempurna, harus di kerjakandengan teliti.
• Beton bersifat getas (tidak daktail) sehingga harus di hitung dengan teliti agar setelah di kompositkan
dengan baja tulangan menjadi bersifat daktail, terutama pada struktur tahan gempa.
3. Plat lantai
 1. Pelat Lantai Kayu
 Pelat lantai kayu ialah pelat lantai yang terbuat dari kayu.
Papan kayu yang dipakai umumnya memiliki ukuran lebar
20-30 cm, tebal 2-3 cm, dan panjang menyesuaikan.
Papan-papan ini didukung oleh balok yang berukuran 8/12,
8/14, atau 10/14 dengan jarak 60-80 cm. Untuk bentangan
3-3,5 cm, balok kayu ini bisa dipasang di atas pasangan
bata 1 batu atau balok beton agar daya dukung dan
kekuatannya semakin tinggi.
 Kelebihan pelat lantai kayu di antaranya anggaran yang
dikeluarkan relatif murah, gampang dibuat, dan bobotnya
cukup ringan. Di sisi lain, kekurangannya yaitu hanya bisa
diterapkan di konstruksi sederhana, bersifat permeable,
gampang terbakar, tidak bisa dilapisi ubin, cenderung
tidak awet, dan terpengaruh cuaca.
2. Pelat Lantai Beton
 Persyaratan pelat lantai yang dibuat dengan tercantum
dalam buku SNI I beton 1991 yang meliputi ukuran
ketebalan minimal pelat untuk lantai adalah 12 cm dan
pelat untuk atap yaitu 7 cm. Pelat beton harus diisi
tulangan baja lunak atau baja sedang yang ditumpuk
silang dengan diameter minimum 8 mm. Pelat lantai
yang mempunyai ketebalan lebih dari 25 cm wajib
disokong tulangan baja rangkap di atas dan bawah.
 Perhatikan jarak ideal tulangan pokok berkisar antara
2,5-20 cm atau 2 kali tebal pelat. Untuk melindunginya
dari korosi, tulangan-tulangan baja tersebut juga harus
terbungkus beton dengan ketebalan minimal 1 cm.
Beton terbuat dari campuran semen, pasir, kerikil, air,
dan admixture dengan perbandingan tertentu.
Sistem dinding

1. DINDING BETON
Kelebihan blok beton:
• Bata ringan memiliki sifat yang tahan api. Tidak hanya
api, bata ringan juga bersifat tahan terhadap cuaca
ekstrim. Entah itu badai, panas menyengat, angin
kencang, hingga cuaca di bawah nol derajat.
• Untuk penggunaan rumah, dinding bata ringan juga
bebas lumut, jamur, ngengat, dan tentunya bebas
pengeroposan.
• Dinding yang terbuat dari bata ringan juga kedap suara,
sehingga cocok untuk yang memiliki rumah di daerah
perkotaan yang cenderung lebih bising.
• Dinding beton terbilang berukuran besar, namun
membuat bangunan lebih cepat selesai didirikan.
2. Dinding batako
 Kelebihan dinding batako
 Material batako ini biasanya terbuat dari campuran pasir atau abu batu dengan semen PC.
 Material batako ada dua cara pengerjaan yaitu manual dan menggunakan mesin.
Perbedaanya biasanya pada ukuran, serta tinggkat kepadatan.
 Untuk ukuran material batako di pasaran biasanya panjang 35-36 cm, tebal 7-10 cm dan
tinggi 18-20 cm.
 Untuk pengerjaan dinding 1 meter persegi membutuhkan, paduan batako kira-kira 15 biji,
semen PC sebanyak 0,125 sak dan pasirnya sekitar 0,015 m3
 Proses pengerjaan yang lebih cepat dibanding dengan material batu bata merah sehingga
bisa menghemat biaya.
 Secara fisik memang material batako mempunyai ruang kosong di dalamnya. Ini
sebenarnya berfungsi untuk meredam hawa panas ketika di pasang sebagai dinding.
Namun karena bahan materialnya dari semen tetep kalah daya serap di banding bata
merah.
 Kekurangan dinding batako
 Karena batako memiliki bentuk ada lubang di dalamnya sehingga ketika di gunakan untuk dinding
akan lebih rapuh jika di banding menggunakan batu bata merah. Sebenarnya kondisi ini bisa diakali
dengan memberikan adukan semen di dalamnya ketika proses pengerjaan, namun cukup memakan
waktu dan biaya.
 Karena berongga dan kosong ketika di gunakan dinding ketika kita hendak menggantungkan hiasan
tidak mudah untuk memakunya. Sehingga dengan kekurangan ini banyak orang yang kurang
menyukai batako sebagai dinding rumah.
 Jika di gunakan untuk menahan beban material seperti beton karena bentuk fisiknya yang berongga
akan kurang kuat, sehingga mudah retak di dalam rambut dinding.
Sistem atap

1. Atap Drak beton


 Kelebihan atap drak beton
 Mampu menahan gaya tekan serta bersifat tahan
terhadap korosidan pembusukan.
 Beton segar mudah di cetak sesuai keinginan dan
cetakannya juga dapat di pakai lebih dari sekali
tergantung dari kualitas cetakan yang di buat.
 Beton segar dapat di semprotkan pada permukaan
beton lama yang retak atau di isikan pada beton
dalam proses perbaikan.
 Beton segar dapat di pompa sehingga memungkinkan
untuk di tuang pada tempat-tempat yang sulit.
 Beton sudah pasti tahan aus dan tahan bakar.
 Kekurangan atap drak beton
 Beton di anggap tidak mampu menahan gaya tarik sehingga mudah retak. Oleh karena itu perlu di
berikan tulangan baja sebagai penahan gaya tarik.
 Beton keras masih mempunyai sifat mengembang atau menyusut jika terjadi perubahan suhu sehingga
perlu di buat dilatasi untuk mencegah terjadinya retakan retakan.
 Untuk mendapatkan beton kedap air yang sempurna, harus di kerjakandengan teliti.
 Beton bersifat getas (tidak daktail) sehingga harus di hitung dengan teliti agar setelah di kompositkan
dengan baja tulangan menjadi bersifat daktail, terutama pada struktur tahan gempa.
2. Atap rangka baja
 Kelebihan atap rangka baja
 Kuat tarik tinggi.
 Tidak dimakan rayap
 Hampir tidak memiliki perbedaan nilai muai dan susut
 Bisa di daur ulang
 Dibanding Stainless Steel lebih murah
 Dibanding beton lebih lentur dan lebih ringan
 Dibanding alumunium lebih kuat
 Kekurangan atap rangka baja
 Bisa berkarat.
 Lemah terhadap gaya tekan.
 Tidak fleksibel seperti kayu yang dapat dipotong dan dibentuk berbagai profile
 Tidak kokoh
 Tidak tahan api
Koordinasi modular

Modul adalah bentangan atau jarak antar kolom modul yang akan digunakan pada bangunan,serta
memperdudah kita dalam perancangan ruang ruang
Dimensi balok dan kolom

1. Dimensi balok
 Balok induk = 1/11 - 1/14 X L
 Balok anak= 1/14 - 1/16 X L
2.Dimensi kolom
 Kolom=1/10 – 1/13 X bentangan paling besar
Beton pracetak

Beton bertulang yang dibuat dalam bentuk segimental sesuai dengan fungsinya pada suatu
bangunan.
Komponen bangunan yang dibuat secara pracetak antara lain:
 Girder jembatan Tiang pancang
 Plat lantai
 Dinding bangunan
 tangga
Beton prategang

Beton yang mengalami tegangan internal dengan besar dan distribusi sedemikian rupa sehingga dapat
mengimbangi sampai batas tertentu tegangan terjadi akibat beban external.
Sistem struktur baja

1. Sistem ranka pemikul momen


Sistem Rangka Pemikul Momen mempunyai kemampuan menyerap energi
yang baik, tetapi memerlukan terjadinya simpangan antar lantai yang cukup
besar supaya timbul sendi
sendi plastis pada balok yang akan berfungsi untuk menyerap energy.
2. Sistem rangka bracing koncentrik
Sistem Rangka Bresing Konsentrik merupakan pengembangan dari sistem portal tak berpengaku atau lebih
dikenal dengan Moment Resisting Frames (MRF). Sistem Rangka Bresing Konsentrik dikembangkan
sebagai sistem penahan gaya lateral dan memiliki tingkat kekakuan yang cukup baik.
Sistem struktur baja

1. Sistem ranka pemikul momen


Sistem Rangka Pemikul Momen mempunyai kemampuan menyerap energi
yang baik, tetapi memerlukan terjadinya simpangan antar lantai yang cukup
besar supaya timbul sendi
sendi plastis pada balok yang akan berfungsi untuk menyerap energy.
3. Sistem rangka bracing eksternik
Pada Sistem Rangka Bresing Eksentrik ada suatu bagian dari balok yang disebut Link dan direncanakan
secara khusus. SRBE diharapkan dapat mengalami deformasi inelastis yang cukup besar pada Link saat
memikul gaya-gaya akibat beban gempa rencana karena element link tersebut berfungsi sebagai
pendisipasi energi ketika struktur menerima beban gempa..
Sistem utilitas gedung

1. Sistem utilitas air bersih

UNIT
RESEVOIR RESEVOIR
PDAM POMPA BANGUN
BAWAH ATAS
AN
2. Sistem utilitas air kotor

BAK
Saluran PENAMPU SEPTIC
WC/MCK SHAFT
drainase NG TANK
LEMAK
Sistem jaringan listrik dan distem pemadam kebakaran

1. Sistem jaringan listrik

TITIK
JARINGA METERAN
MCB SHAFT PENDISTR
N PLN LISTRIK
IBUSIAN
2. Sistem Pemadam Kebakaran

TANGKI PIPA PANEL PIPA PIPA HIDRANT


SHAFT
AIR HIDRANT KONTROL BOX
HIDRANT

PIPA HIDRANT PIPA HIDRANT

HIDRANT
BOX SPRINKLE
OUTDOOR

PIPA HIDRANT

HIDRANT
PILAR
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai