Anda di halaman 1dari 37

Perekonomian Indonesia

Pokok Bahasan 9

Kepedudukan dan Ketenagakerjaan

16 April, 2018 Copyright © 2011 by Achmadi 1


Tujuan Pembelajaran 9

 Menjelaskan Hubungan Penduduk dan Pembangunan.


 Menjelaskan Teori - Teori Penduduk, dan
Variabel-Variabel Kependudukan.
 Menjelaskan Masalah, dan Kondisi Penduduk,
dan Kebijakan Kependudukan di Indonesia
 Menjelaskan Klasifikasi, Masalah, Kondisi, dan
Kebijakan Ketenagakerjaan di Indonesia.
 Menjelaskan Klasifikasi, Masalah, dan Ke-
bijakan Anti Pengangguran di Indonesia.

16 April, 2018 Copyright © 2011 by Achmadi 2


Penduduk dan Pembangunan

 Penduduk (Population) :
Hasil akhir dari suatu Proses tingkat Kelahiran,
tingkat Kematian, dan tingkat Mobilitas (Migrasi).

 Fungsi P e n d u d u k :

* Konteks Pasar  Pelaku Pasar (Konsumen, Pro-


dusen, Kreditur, Debitur).
* Konteks SDM  Penggerak / Penghambat Pembangunan.
* Konteks Pembangunan :
* Sebagai Modal Dasar dan Faktor Dominan Pembangunan.
* Titik Sentral dalam Pembangunan yang Berkelanjutan.
* Sebagai Subyek / Obyek Pembangunan.

16 April, 2018 Copyright © 2011 by Achmadi 3


Penduduk dan Pembangunan

• Perdebatan Ideologi :

* Kaum Nasionalis :
Pertumbuhan Penduduk
akan meningkatkan Pem-
bangunan Ekonomi.

* Kelompok Marxis :
Tidak ada hubungan antara Pertumbuhan Pen-
duduk dengan Pembangunan Ekonomi.

* Kelompok Neo Malthusian :


Pertumbuhan Penduduk yang Tinggi mengaki-
batkan Gagalnya Pembangunan Ekonomi.

16 April, 2018 Copyright © 2011 by Achmadi 4


Malthusian Population Model
1798
 Population tends to grow at a geometric
rate, doubling every 30 to 40 years.
 Food supplies only expand at an arithmetic rate
due to diminishing returns to land (fixed factor).

 Malthusian Population Trap (1798) :


countries would be trapped in low per-capita inco-
mes (per capita food), and population would stabili-
ze at a subsistence level.
Solution :
 Preventive Checks (e.g. birth control) and Positive Checks (e.g. war).
 Assumption : Technological progress is not considered.
Teori Transisi Demografi

• Suatu proses penurunan Mortalitas dan Fertilitas suatu Penduduk


dari tingkat yang tinggi menuju ke tingkat yang
rendah selama masa tertentu (jangka panjang).

16 April, 2018 Copyright © 2011 by Achmadi 6


Tahapan Transisi Demografi

* Tahap I (High Growth Potential) :


Ditandai oleh fertilitas dan mortalitas yang tinggi,
Pertumbuhan alami rendah bahkan turun (minus).

* Tahap II (Transitional Growth) :


Ditandai oleh penurunan mortalitas lebih cepat di-
banding fertilitas, pertumbuhan penduduk tinggi.

* Tahap III (Incipient Decline) :


Ditandai oleh fertilitas dan mortalitas yang rendah
dan pertumbuhan penduduk juga rendah.

16 April, 2018 Copyright © 2011 by Achmadi 7


Masalah Penduduk

 Masalah Penduduk :
Jumlah penduduk besar, Pertumbuhan penduduk ce-
pat / tinggi, Penyebaran Penduduk tidak Merata, dan
Struktur Penduduk Berusia Muda, dan Kualitas Penduduk.

 Masalah Pertumbuhan Penduduk Tinggi (Cepat) :


 P = 1,49% / tahun, CBR = 22,6, CDR = 7,6 (1998).

 Sumber Pertumbuhan Penduduk :


* Pertambahan Alami Neto  Kelahiran - Kematian.
* Migrasi Internal & Migrasi Desa-Kota / Urbanisasi.
* Migrasi Eksternal Neto  Emigrasi – Imigrasi.

16 April, 2018 Copyright © 2011 by Achmadi 8


Variabel Kependudukan

 Kuantitas Penduduk :
Jumlah Penduduk (besar, Optimum), Pertumbuh-
an Penduduk cepat / tinggi, Alami, tersembunyi.

 Struktur Penduduk :
Jenis Kelamin (Sex ratio), tingkat Pendidikan (Il-
literacy Rate), Struktur Usia (Dependency ratio).

 Distribusi Penduduk :
Geografis, Administratif Pemerintahan, Politis 
Kepadatan Penduduk (Jiwa / Km2), Jumlah Pen-
duduk menurut Daerah / Pulau.

16 April, 2018 Copyright © 2011 by Achmadi 9


Jumlah Penduduk Indonesia
 Jumlah Penduduk (Juta) :
119,2 (1971), 147,5 (1980), 179,4 (1990), 182,7 (1991), 186,1 (1992), 189,1
(1993), 1 92,2 (1994), 195,3 (1995), 200,5 (2000), 215,2 (2003), 216,3 (2004),
219, 2 (2005), 220,5 (2005), 225,6 (2007), 237,6 (2010).

 % Jumlah Penduduk Pria / Total :


49,29 (1971), 49,70 (1980), 49,85 (1990), 51 (2010).

 % Jumlah Penduduk Wanita / Total :


50,71 (1971), 50,30 (1980), 50,15 (1990), 49 (2010).

 Pertumbuhan Penduduk (% / tahun) :


2,1 (1961 – 1971), 2,32 (1971 – 1980), 1,98 (1980- 1990), 1,8
(1991), 1,7% (1990 - 1993), 1,6% (1994), 1,49% (2010).

Copyright © 2011 by Achmadi


16 April, 2018 10
Tren Jumlah Penduduk Indonesia

16 April, 2018 Copyright © 2011 by Achmadi 11


Variabel Kependudukan di Indonesia

• Penduduk Usia > 15 tahun  172.07 juta (2010).

• Angkatan Kerja  116,53 juta (2010).


A. Bekerja  108,21 juta (2010)
B. Pengangguran Terbuka  8,32 juta (2010).
• Pekerja Tidak Penuh  33,27 juta (2010)
A. Pekerja Paruh Waktu  18,01 juta (2010).
B. Setengah Penganggur  15,26 juta (2010).
• Bukan Angkatan Kerja  55,54 juta (2010)
 Sex Ratio Penduduk  101 (2010).

 Kepadatan Penduduk (Jiwa / Km2) :


93 (1990), 95 (1991), 98 (1993), 107 (2000), 124 (2010).

16 April, 2018 Copyright © 2011 by Achmadi 12


Variabel Kependudukan di Indonesia

PERSEBARAN PENDUDUK ANTAR WILAYAH TAHUN 2009


Wilayah Jumlah (Ribu Jiwa) Kepadatan (%) (Jiwa / km2)
Sumatera 49.615,4 21,4 103,2
Jawa-Bali 137.711,1 59,5 1.018,4
Kalimantan 13.065,8 5,6 24,0
Sulawesi 16.767,7 7,2 88,9
Nusa Tenggara 9.053,7 3,9 134,5
Maluku 2.314,5 1,0 29,3
Papua 2.841,4 1,2 6,8
Nasional 231.369,6 100,0 121,1
Sumber : Proyeksi Penduduk Indonesia per Provinsi 2005-2015, BPS.

16 April, 2018 Copyright © 2011 by Achmadi 13


Variabel Kependudukan di Indonesia

 Tingkat CBR  24,5 (1993), 22,6 (1998).

 Tingkat CDR  7,9 (1993), 7,6 (1998).

 Tingkat Fertilitas (Per 1000 Wanita PUS) :


2.873 (1993), 2.597 (1998).

 Tingkat Kematian Bayi (1000 Kelahiran) :


56 (1993), 60 (1998).

16 April, 2018 Copyright © 2011 by Achmadi 14


Variabel Kependudukan di Indonesia

 Burden of Dependency Ratio = 70,2% (1988) 


setiap 100 Penduduk Usia Produktif (15-64 ta-
hun) menanggung beban 70,2 Penduduk Usia
Tidak Produktif (0-14 + > 65 tahun).

 Tingkat Rata-Rata Harapan Hidup (Tahun) :


62,70 (1993), 64,60 (1998).

• Struktur Umur Muda  jumlah Penduduk


< 15 tahun = 37,5% (1988), 34,7% (1993)

16 April, 2018 Copyright © 2011 by Achmadi 15


Kebijakan Kependudukan di Indonesia

 Pembangunan Kependudukan diarahkan kepada Penduduk


sebagai Subyek Pembangunan (People centered develop-
ment). Penduduk berperan sebagai pelaku maupun sebagai
pemanfaat hasil pembangunan.

 Kebijakan Pengendalian Angka Kelahiran , dan penurunan


Kematian, Penundaan Perkawinan, pengarahan Mobilitas
Penduduk, Perpanjangan Harapan Hidup, pengembangan
kualitas Penduduk, peningkatan ketahanan dan ke-
sejahteraan Keluarga, sehingga menjadi SDM yang
tangguh dan mampu bersaing dengan bangsa lain.

16 April, 2018 Copyright © 2011 by Achmadi 16


PENGENDALIAN KUANTITAS PENDUDUK

PENGENDALIAN KUANTITAS PENDUDUK

Jumlah, Struktur, dan Pertumbuhan dan Persebaran


Komposisi Penduduk

Lahir, Mati, Mobduk DADULING


KUALITAS PENDUDUK

NON-FISIK FISIK

Nilai Agama Kesehatan, Pendidikan


Ekonomi/Kemampuan
Nilai Sosial budaya
daya beli

Mental spiritual,
Ketaqwaan, Pengendalian
Kesantunan, Kualitas
Penduduk
Berbudaya,
Berkepribadian, dll
Klasifikasi Ketenagakerjaan

 Tenaga Kerja (Manpower)  Penduduk Usia ker-


ja ( 10 th atau 15 – 64 th) yang dapat mempro-
duksi Barang dan Jasa jika ada Permintaan dan
mau berpartisipasi dalam aktivitas tersebut

 Angkatan Kerja (Labor Force)  Bagian dari TK


yang bekerja, atau untuk sementara tidak
bekerja dan yang sedang mencari pekerjaan

 Bukan Angkatan Kerja  Bagian dari TK yang ti-


dak Bekerja atau tidak mencari Pekerjaan (berse-
kolah, Ibu RT, Penerima Pendapatan lain).

16 April, 2018 Copyright © 2011 by Achmadi 19


Klasifikasi Ketenagakerjaan

 Pekerja (Work Force or Employed) :


Kegiatan Ekonomi untuk memperoleh Penda-
patan atau Upah, dengan melakukan atau
membantu melakukan pekerjaan (BPS).

 Pekerja Paruh Waktu (Part-time worker) :


Bekerja di bawah jam kerja Normal (< 35 jam
seminggu), tetapi tidak mencari pekerjaan
atau tidak bersedia menerima pekerjaan lain

 Pekerja Penuh (Fully Employed) :


Tenaga orang yang Bekerja telah termanfaatkan se-
cara optimal sesuai dengan Jam Kerja Normal.

16 April, 2018 Copyright © 2011 by Achmadi 20


Klasifikasi Ketenagakerjaan

 Pekerja tidak Penuh (Not Fully Employed):


Bekerja di bawah jam kerja normal (< 35 jam seminggu).

 Penganggur (Unemployed) :
Orang yang tidak mempunyai Pekerjaan, tidak be-
kerja, atau sedang mencari Pekerjaan (BPS).

 Setengah Penganggur (Underemployed) :


Bekerja, tetapi tenaga kurang termanfaatkan (dili-
hat dari Curahan Jam Kerja, Produktivitas Kerja,
Pendapatan yang diperoleh), serta masih mencari
pekerjaan, atau bersedia menerima pekerjaan.

16 April, 2018 Copyright © 2011 by Achmadi 21


Klasifikasi Ketenagakerjaan

 Labor Force Approach :

Dibedakan antara Pekerja dan Penganggur :


* Pekerja dan Penganggur tidak Diklasifikasikan.
* Untuk Pemetaan TK dan Analisis Ke-TK-an.

 Labor Utilization Approach :

Dibedakan menurut tingkat Pemanfaatan TK :


* Menurut Jam Kerja, Produktivitas, Pendapatan.
* Pekerja & Penganggur diklasifiksikan lebih rinci.
* Lebih realistis, namun realisasinya lebih rumit.

16 April, 2018 Copyright © 2011 by Achmadi 22


Klasifikasi Ketenagakerjaan

16 April, 2018 Copyright © 2011 by Achmadi 23


Klasifikasi Ketenagakerjaan

16 April, 2018 Copyright © 2011 by Achmadi 24


Klasifikasi Pengangguran

 Unemployment :
Bagian dari AK yang tidak Bekerja (sebenarnya/
sukarela / terpaksa menganggur), tidak mempu-
nyai pekerjaan / sedang aktif mencari pekerjaan.

 Closed Unemployment :
Tingkat Pengangguran yang terbatas atau kecil,

 Open Unemployment :
Sesungguhnya (kenyataan) tidak Bekerja kare-
na Sukarela (Involuntary Unemployment) dan
atau Terpaksa (voluntary unemployment).

Copyright © 2011 by Achmadi


16 April, 2018 25
Klasifikasi Setengah Pengangguran

 Underemployment :
Bekerja, tetapi TK kurang termanfaatkan secara Produktif 
perbedaan antara pekerjaan yang sebenarnya dikerjakan
dengan pekerjaan yang sesuai dengan jam kerja normal.

• Visible Underemployment :
Bekerja secara part time diluar keinginannya sendiri,
atau bekerja di bawah jam kerja normal.

 Invisible Underemployment :
Tidak bekerja secara Full time, karena Pendapatan
dianggap tidak mencukupi, dan produktivitas rendah
atau tidak bisa mengembangkan Kreativitas.

16 April, 2018 Copyright © 2011 by Achmadi 26


Masalah Ketenagakerjaan

 Masalah Pekerja Mandiri, Wanita, Anak-


Anak, penyandang Cacat, sektor informal.
 Masalah Kontrak kerja dan Perlindungan
Hukum bagi TKI di Luar Negeri.
 Tingkat Perlindungan dan Keselamatan.
Kerja terhadap TK di DN masih Rendah.
 Tingkat Kualitas TK masih rendah.
 Tingkat Produktivitas kerja masih rendah.
 Tingkat upah Pekerja belum sesuai UMK.

16 April, 2018 Copyright © 2011 by Achmadi 27


Masalah Ketenagakerjaan

 Situasi Kelebihan TK secara Struktural :


Akibat pertumbuhan penduduk yang masih tinggi dan
permintaan TK yang relatif rendah.

 Pengangguran Terbuka yang meningkat setelah


Krisis Ekonomi (1997), bencana alam (2004-2011).

 Pengangguran Tersembuyi, Terselubung, Ter-


didik, dan Underemployment.

 Pengangguran di Perkotaan dan Urbanisasi.


Copyright © 2011 by Achmadi
16 April, 2018 28
Masalah Pengangguran di Perkotaan

 Konsekuensi Urbanisasi :
Meledaknya jumlah pencari kerja di Sektor Formal.
(Modern) dan Informal dalam Perekonomian Kota.

 Penawaran TK > Permintaan TK :


Menimbulkan tingkat pengangguran dan se-
mi Pengangguran di Perkotaan tinggi.
 Ketimpangan Distribusi Pendapatan semakin .

 Dampak Urbanisasi  Slum area, Shantytown,


Kerusakan lingkungan, kriminalitas, gap sosial.

16 April, 2018 Copyright © 2011 by Achmadi 29


Kondisi Ketenagakerjaan dan Pengangguran

 Working Age Population  59,35% (1993), 1,8% (1995 –


2000), 1,7% (2000 – 2005), 1,4% (2005 – 2010).

 Labor force  8,9% (1990), 2,8 (1991), 6,7% (1992), 5,4%


(1993), 2,8% (1995 - 2000), 2,5% (2000 -2005).

 Kesempatan Kerja  2,5% (1992), 2,1% (1993), 2,7% (1995 –


2000), 2,3% (2000 - 2005), 1,9% (2005 - 2010).

 % Angkatan Kerja terhadap Jumlah Penduduk :


43,0% (1991), 43,4% (1992), 43,0% (1993), 44,5% (1994).

 Tingkat Pengangguran (Terbuka) :


2,6% (1991), 2,7% (1992), 2,8% (1993), 2,9% (1994), 4,3% (1995 - 2000), 5,0%
(2000 – 2005), 9,9 (2004), 10,3 (2005), 10,4 (2006), 9,8 (2007), 8,6 (2008), 8,1 (2009).

16 April, 2018 Copyright © 2011 by Achmadi 30


Kondisi Ketenagakerjaan dan Pengangguran

 Jumlah Penduduk yang Bekerja = 94.948.118


(2005)  104.485.444 (2009), di Sektor Formal =
30,9% (2008)  31,4% (2010), di Sektor Informal
=  66,9% (2010) (Sakernas, BPS).

 Tenaga kerja di Sektor Primer = 41,8% (2008) 


39,9% (2010).

 Tenaga kerja di Sektor Sekunder = 18,1% (2008)


 18,0% (2010).

 Tenaga Kerja di Sektor Tersier = 40,1% (2008) 


42,2% (2010).

16 April, 2018 Copyright © 2011 by Achmadi 31


Penganggur Terbuka Menurut Jenis Kelamin dan Tingkat Pendidikan 2005-2009

2005 (%) 2009 (%)


PENDIDIKAN L+P L+P
L P L P
SD ke bawah 29.56 35.99 32.74 29.64 26.42 28.30
SMP/Tsanawiyah 24.08 21.91 23.01 21.77 21.18 21.53
SMP Kejuruan 1.42 1.97 1.69 0.80 0.47 0.67
SMA/Aliyah 25.51 23.86 24.70 22.82 23.36 23.04
SMK 13.53 9.11 11.34 15.36 13.17 14.45
Prog DIPLOMA 2.53 3.43 2.97 3.49 7.72 5.25
Sumber: Diolah dari data Sakernas 2005 dan 2009-BPS

D.IV/S1/S2/S3 3.36 3.74 3.55 6.11 7.69 6.77


JUMLAH 100 100 100 100 100 100
Pembangunan Ketenagakerjaan

 Tujuan Pembangunan Ketenagakerjaan :

Penyediaan lapangan Kerja, dan usaha supaya


setiap AK memperoleh pekerjaan dan peng-
hidupan yang layak bagi kemanusiaan.

 Arah Pembangunan Ketenagakerjaan :

Peningkatan kompetensi dan kemandirian TK,


Pengupahan, Penjaminan Kesejahteraan,
Perlindungan Ke-TK-an, Kebebasan Berserikat.

16 April, 2018 Copyright © 2011 by Achmadi 33


Kebijakan Ketenagakerjaan

 Upaya penciptaan dan perluasan Lapangan Kerja melalui


peningkatan dan pemerataan pembangunan industri, per
tanian, dan jasa, yang mampu menyerap banyak TK
dan meningkatkan pendapatan masyarakat.
 Sasaran pokok tercipyanya lapangan kerja baru dalam
jumlah dan kualitas yang memadai untuk menye-
rap tambahan TK baru yang masuk Pasar Kerja.
 Mengurangi Setengah Pengangguran.
 Mengurangi kesenjangan antar sektor ekonomi
 Peningkatan pemerataan employment antar wilayah.
 Perlindungan dan Pengembangan Lembaga TK.

16 April, 2018 Copyright © 2011 by Achmadi 34


Kebijakan Anti Pengangguran

 Peningkatan Kebijakan Pengendalian Penduduk :


Program KB / KS, Kesehatan / Nutrisi, dan Pendidikan.

 Kebijakan mengurangi Migrasi Desa-Kota (Urbanisasi)

 Penerapan Teknologi yang Tepat  Teknologi Padat


Tenaga Kerja dan Teknologi Lokal Tepat untuk meng-
hasilkan produk yang melibatkan banyak TK.

 Kebijakan mengurangi distorsi Harga input (TK, Mo-


dal), dan pengaturan tingkat Upah yang wajar.

 Kebijakan Pendidikan  Reformasi Sistem Pendidkan


untuk menciptakan keseimbangan antara output pen-
didikan dengan kebutuhan TK di Sektor Ekonomi.

16 April, 2018 Copyright © 2011 by Achmadi 35


Tugas 9
 Ada pendapat yang mengatakan bahwa pertumbuhan pendu-
duk yang tinggi akan menjadi beban pembangunan, namun
ada pendapat lain bahwa pertumbuhan penduduk yang tinggi
justru dapat menjadi pemicu pembangunan. Jelaskan penda-
pat Anda terkait dengan kondisi di Indonesia !

 Jelaskan Arah Kebijakan Pembangunan Ketenagakerjaan di


Indonesia saat ini ! Apakah Arah Kebijakan tersebut telah me-
nyentuh persoalan yang terkait dengan upaya peningkatan
kualitas TKI di diluar Negeri ? Jelaskan jawaban Anda !

16 April, 2018 Copyright © 2011 by Achmadi 36


Selamat Belajar Semoga Sukses

16 April, 2018 Copyright © 2011 by Achmadi 37

Anda mungkin juga menyukai