Anda di halaman 1dari 25

ASMA BRONKIAL

PADA ANAK

Abdul Azis – 102012401


Canty Gracella Lamandasa – 102012456
Marisa Theana Tabaleku – 102013333
Elmon Patadungan – 102014009
Aba Madonna Sallao _102014013
Theresia Cesa Puteri Wongkar – 102014027
Julio Atlanta Chandra _ 102014089
Deshielanny Nair Narayanan _ 102014241
SKENARIO 9

Seorang anak laki-laki berusia 6 tahun


dibawa ibunya ke poliklinik RS karena sering
batuk sejak 3 bulan yang lalu.
RUMUSAN MASALAH

Seorang laki-laki 6 tahun dibawa ibunya ke RS


dengan keluhan sering batuk sejak 3 bulan yll.
Anamnesis
Edukasi +
PF & PP
pencegahan

Diagnosis Kerja +
Prognosis
Diagnosis Banding

Komplikasi
RM Etiologi

Tata Laksana Epidemiologi

Gejala Klinik Patofisiologi


HIPOTESIS

Anak tersebut diduga menderita


asma bronkial.
ANAMNESIS

• Identitas pasien
• Keluhan utama: sering batuk sejak 3 bulan yll
• RPS: batuk terutama pd malam hari, (-)
demam
• RPD
• RPK
• Riwayat alergi atau infeksi saluran
pernapasan
• Riwayat pengobatan: berobat ke puskesmas
tapi tidak ada perubahan
• Riwayat sosial ekonomi
PEMERIKSAAN FISIK

Inspeksi
 Inspeksi ekspresi wajah  Frekuensi pernapasan
pasien
 Jenis pernapasan
 Inspeksi sikap tubuh
pasien  Pola pernapasan
 Inspeksi Leher
 Inspeksi konfigurasi dada

pectus excavatum pectus carinatum barrel chest kifoscoliosis


PEMERIKSAAN FISIK

Palpasi
• Palpasi dinding dada dapat dilakukan pada
keadaan statis dan dinamis

Perkusi
• Sonor (resonant), Hipersonor (hiperresonant),
Redup (dull)

Auskultasi
• Vesikular, Bronkovesikular, Bronkial, Trakeal,
Amforik
HASIL PEMERIKSAAN FISIK

TTV Normal
Inspeksi Takipnea (pernafasan abnormal cepat dan dangkal)

Auskultasi Wheezing
PEMERIKSAAN PENUNJANG

1. Uji faal paru (asma: PFR peak flow rate atau


FEV1 forced expiratory volume > 15%)
2. Pemeriksaan darah, eusinofil, dan uji
tuberculin
3. Uji kulit alergi dan imunologi
Foto rontgen thorax

Tampak corakan
paru yang meningkat
dan hiperinflasi pada
serangan akut dan
kronik.
DIAGNOSIS KERJA

Penyakit dengan karakteristik


meningkatnya reaksi trakea dan
bronkus oleh berbagai macam
pencetus

Disertai dengan timbulnya


penyempitan saluran napas bagian
bawah

Merupakan penyakit hilang timbul


Waktu serangan pendek
Diagnosis Bronkitis Kronik/Batuk Bronkiolitis Akut
Pembanding Kronik Berulang (BKB)

Etiologi Rhinovirus, Respiratory syncytial


Parainfluenza, Influenza, virus, arainfluenza virus,
Adenovirus, Enterovirus, Eaton agent
H.influenza, (Mycoplasma
Strep.pneumonia pneumonia), adenovirus

Wheezing, rasa nyeri di Batuk, tanpa kenaikan suhu,


Gejala sesak napas (makin lama
dada, memburuk saat
malam hari makin hebat), pernafasan
dangkal dan cepat,
wheezing

Produktif/tidak yang <2tahun


berlangsung sekurang-
kurangnya 2 minggu
berturut-turut dan atau
berulang paling sedikit 3X
dalam 3 bulan
ETIOLOGI
EPIDEMIOLOGI
PATOFISIOLOGI
GEJALA KLINIS
Episodik Jarang Episodik Sering Kronik/Presisten

Usia 3-6 tahun <3thn (serangan <6tahun (serangan


pertama) pertama)

Serangan 3-4 kali/tahun 3-4kali/tahun Setiap waktu

Lama Serangan Beberapa hari Beberapa hari- -


minggu
Mengi 3-4 hari Mengganggu tidur Setiap hari,
mengganggu tidur,
saat aktiivitas fisik

Batuk 10-14 hari Mengganggu tidur Mengganggu tidur

Tumbuh Kembang Baik Terganggu

Waktu Pada malam hari Pada malam hari Pada malam hari
TATA LAKSANA

Respon baik serangan ringan


- Teruskan agonis β2 setiap 3 jam selama 21-18 jam
- Kortikosteroid oral jika tidak ada respon

Respon tidak sempurna  serangan sedang


- Inhalasi β2 agonis pendek setiap 1 jam
- Kortokosteroid sistemik oral
Pengatasan Awal
- Inhalasi agonis β2 aksi pendek
- Diulang 2 kali lagi dalam selang Respon buruk  serangan berat
20 menit - Inhalasi β2 agonis kontinyu + inhalasi anti kolinergik
- Oksigen
- Kortikosteroid sistemik

Kegagalan pernafasan
- Inhalasi dengan oksigen 100%
- Nebulisasi β2 agonis dan antikolinergik
- kortikosteroid i.v
KOMPLIKASI

• Emfisema  pelebaran rongga udara pada


asinus yang sifatnya permanen. Asinus
adalah bagian paru yang terletak di
bronkiolus distal.
• Cor Pulmonale  keadaan patologis akibat
hipertrofi atau dilatasi ventrikel kanan yang
disebabkan oleh hipertensi pulmonal
• Pneumomediastinum atau mediastinal
emfisema  merupakan suatu kondisi
terdapatnya udara di dalam mediastinum.
PROGNOSIS

• Umumnya baik
• Asma anak hilang/berkurang dengan
bertambahnya umur
• Asma episodiK jarang  50% hilang
pada umur 10-14 tahun
• Asma episodik sering  20% hilang
pada masa akil baliq
• Amsa kronik/presisten  5% hilang
pada umur 21 tahun
PENCEGAHANAN

Menghilangkan /
Menghindari
Faktor Pencetus
KESIMPULAN

Asma = meningkatnya reaksi trakea dan


bronkus oleh berbagai macam pencetus
disertai dgn timbulnya penyempitan luas
saluran napas bagian bawah.
Tata laksana= meredakan penyempitan
jalan napas secepat mungkin, mengurangi
hipoksemia, mengembalikan fungsi paru
ke keadaan normal secepatnya, dan untuk
mencegah kekambuhan.
F8

Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai