Presentasi Kasus Appendisitis
Presentasi Kasus Appendisitis
Appendisitis Akut
Pembimbing:
dr. Toni Agus Setiono, Sp.B
– Parasimpatis:
– Simpatis:
– mukosa appendiks
mengadung selgoblet
yang berperan pada
produksi mukus.
– Submukosa mengandung
folikel limfoid, ditemukan
pada 2 minggu pasca
kelahiran dan jumlahnya
meningkat selama masa
pubertas,menetap pada
dekade selanjutnya dan
mulai menurun seiring
usia.
Appendisitis
– Nyeri Perut
– Nyeri pada apendisitis muncul mendadak, yang kemudian
nyeri dirasakan samar-samar dan tumpul.
– Nyeri merupakan suatu nyeri viseral, di epigastrium atau
periumbilikus kemudian nyeri somatik, umumnya
berada di titik McBurney
– Nyeri somatik dirasakan lebih tajam, dengan intesitas
sedang sampai berat.
Manifestasi klinis
Migrasi nyeri 1
Gejala Anoreksia 1
Leukositosis 2
Nilai laboratorium Hitung leukosit
1
bergeser kekiri
Total skor 10
– Keterangan:
– 0-4 : kemungkinan Appendicitis kecil
– 5-6 : bukan diagnosis Appendicitis
– 7-8 : kemungkinan besar Appendicitis
– 9-10 hampir pasti menderita Appendicitis
– Bila skor 5-6 dianjurkan untuk diobservasi di rumah
sakit, bila skor >6 maka tindakan bedah sebaiknya
dilakukan.
Tatalaksana
– Puasakan
– Berikan analgetik dan antiemetik jika diperlukan untuk
mengurangi gejala.
– Berikan antibiotika IV pada pasien dengan gejala sepsis
dan yang membutuhkan Laparotomy
– Pemberian antibiotika preoperatif efektif untuk
menurunkan terjadinya infeksi post operasi.
– Diberikan antibiotika broadspectrum dan juga untuk Gram
negatif dan anaerob.
Pembedahan
– Nama : Nn.ZA
– No.RM : 01315199
– Tempat/Tanggal lahir : Jakarta/ 27 Februari 2003
– Umur : 14 Tahun
– Alamat : Jl.Cendrawasih Raya Kebayoran
– Pekerjaan : Pelajar
– Status Perkawinan : Belum Kawin
Anamnesis
– Keluhan Utama :
– Nyeri perut kanan bawah sejak 1 hari SMRS
Anamnesis
– Riwayat Sosial:
– Pasien suka makan makanan pedas seperti seblak.
PEMERIKSAAN FISIK
– Status Lokalis
– Abdomen :
– I : Tampak datar
– A : bising usus (+) normal
– P : Supel, McBurney sign (+), defans muscular(-), Nyeri
tekan epigastrium (+), hepar dan lien tidak teraba
– P : timpani diseluruh regio abdomen
– Pemeriksaan tanda akut abdomen:
– PSOAS Sign (+)
– Obturator sign (+)
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan Hasil Pemeriksaan Nilai Rujukan
SGOT 12 0 – 34 U/I
SGPT 9 0 – 40 U/I
Fungsi Ginjal
Ureum 21 20 – 40 mg/dl
Creatinin 0,5 0,6 – 1,5 mg/dl
Gula Darah Sewaktu 130 60 100 mg/dl
Elektrolit
Natrium 143 135 – 147
Kalium 3.38 3,10 – 5,10
Chloride 104 95 – 108
Resume
– Appendisitis akut
TATALAKSANA
– Ad vitam : ad bonam
– Ad sanactionam : ad bonam
– Ad functionam : ad bonam
DOKUMENTASI
– Pre operatif
– Intra operatif
– Post operatif
Analisis
kasus
Analisis
kasus
– Pasien ini didiagnosis apendisitis akut.
– Gejala apendisitis yang terdapat pada pasien ini :
Nyeri ulu
Nyeri perut
hati
kanan bawah
skor Alvarado : 8
pasien mengalami migrasi
prognosis
nyeri(1),pasien ini
nyeri tekan pada perut
ad vitam, ad sanactionam,
kanan bawah(2), maupun ad functionam adalah ad
anoreksia(1),
mual dan/atau muntah(1),
bonam
peningkatan suhu tubuh(1),
leukositosis(2) Apendiktomi didapatkan
karena appendicitis akut pada pasien ini tidak mengancam
apendisitis tanpa
laparotomi
perforasi. Oleh
kehidupan, tidak
Bila skor 5-6terjadi kekambuhan
cito. karena telah dilakukan
karena itu dapat
dianjurkan untuk
ditegakan diagnosis
pengangkatan
diobservasi diappendiks,
rumah dan tidak mengganggu apendisitis
fungsi. akut.
sakit, bila skor >6 maka
tindakan bedah
sebaiknya dilakukan.
Terima Kasih