TK/TPQ 4.623
Sekolah Dasar (SD)/MI 2.604
Sekolah Menengah Pertama (SMP)/MTs 1.772
Sekolah Menengah Atas (SMA)/SMK/MA 1.143
Pondok Pesantren 67
Perguruan tinggi Muhammadiyah 172
Rumah Sakit, Rumah Bersalin, BKIA, BP, dll 457
Panti Asuhan, Santunan, Asuhan Keluarga, dll 318
Panti jompo 54
Rehabilitasi Cacat 82
Sekolah Luar Biasa (SLB) 71
Masjid 6.118
Musholla 5.080
www.muhammadiyah.or.id
Muhammadiyah sering menuai kritik sebagai
gerakan sosial yang mulai terjangkit penyakit
elitisme
Perkembangan Muhammadiyah yang kian
pesat dari hari ke hari dalam banyak hal
menyebabkan terjadinya pergeseran orientasi,
termasuk orientasi gerakan sosialnya
Pada mulanya, amal usaha Muhammadiyah,
khususnya dalam bidang sosial lebih banyak
“berbicara” pada bidang-bidang sosial yang
berorientasi voulentaire (sukarela)
Kini seluruh amal usaha Muhammadiyah
terlihat lebih berorientasi pada persoalan
ekonomi dan sampai batas-batas tertentu
cenderung profit oriented
Pergeseran ini disebabkan oleh adanya tuntutan
profesionalitas dalam pengelolaan amal usaha
Muhammadiyah, dalam hal ini untuk Rumah Sakit
dan Lembaga Pendidikan
Hal ini selanjutnya menimbulkan dilema: pada
satu sisi Muhammadiyah memang harus terus
mengembangkan profesionalitasnya, tetapi yang
juga harus diingat adalah, jangan sampai
profesionalitas yang hendak dicapai itu
melupakan fungsi-fungsi sosial Muhammadiyah
sebagai sebuah gerakan sosial keagamaan
Untuk inilah menurut Kuntowijoyo,
Muhammadiyah harus mampu melakukan
dinamisasi untuk melakukan transformasi
sosial secara berkesinambungan
Proses ini dapat dilakukan dengan semangat
dakwah yang dimiliki oleh Muhammadiyah,
yaitu Dakwah Islam Amar Ma’ruf (berarti
humanisasi dan emansipasi) Nahi Munkar
(berarti liberalisasi)
Amar Ma’ruf (berarti humanisasi dan
emansipasi) ------ proses dakwah yang
diorientasikan pada peningkatan kualitas
kemanusiaan umat sehingga menjadi manusia
yang bermartabat
Nahi Munkar (berarti liberalisasi) ----- proses
dakwah yang diorientasikan pada pembebasan
umat pada segala potensi yang bisa
menjerumuskan pada kehidupan yang hina
dan terlebih lagi menjauhkan umat dari
kekufuran