Anda di halaman 1dari 48

Mekanika Tubuh (MT)

Definisi
• Istilah yang digunakan dalam menjelaskan penggunaan
tubuh yang aman, efisien, dan terkoordinasi untuk
menggerakkan objek dan melakukan aktifitas hidup
sehari-hari
• Merupakan usaha koordinasi dari muskuloskeletal dan
sistem saraf untuk mempertahankan keseimbangan
dengan tepat.
• Pada dasarnya, mekanika tubuh adalah cara
menggunakan tubuh secara efisien, yaitu tidak banyak
mengeluarkan tenaga, berkoordinasi serta aman dalam
mengerakkan dan mempertahankan keseimbangan
selama beraktivitas
• Pada dasarnya, mekanika tubuh adalah cara
menggunakan tubuh secara efisien, yaitu tidak
banyak mengeluarkan tenaga, berkoordinasi serta
aman dalam mengerakkan dan mempertahankan
keseimbangan selama beraktivitas
• Mekanika Tubuh adalah suatu usaha
mengkoordinasikan sistem muskuloskeletal dan
sistem syaraf dalam mempertahankan
keseimbangan, postur dan kesejajaran tubuh
selama mengangkat, membungkuk, bergerak, dan
melakukan aktivitas sehari-hari
Elemen Dasar MT

1. Body Aligment (postur tubuh)


2. Balance/Keseimbangan
3. Koordinated body movement (gerakan tubuh
yang terkoordinir)
Tujuan MT

• Menfasilitasi penggunaan kelompok otot yang


tepat secara aman dan efisien guna menjaga
keseimbangan, mengurangi energi yang
digunakan, menurunkan keletihan dan
menurunkan resiko cedera.
• Mekanika tubuh yang baik sangat penting
untuk pasien dan perawat. Cedera punggung
terjadi hingga 38% dari semua perawat
sb

• Menentukan perubahan fisiologis normal


pada kesejajaran tubuh akibat pertumbuhan
dan perkembangan.
• Mengidentifikasi penyimpangan kesejajaran
tubuh yang disebabkan postur yang buruk
• Memberi kesempatan pasien untuk
mengobservasi posturnya.
sb
• Mengidentifikasi kebutuhan belajar pasien untuk
mempertahankan kesejajaran tubuh yang benar.
• Mengidentifikasi trauma, kerusakan otot atau
disfungsi saraf
• Memperoleh informasi mengenai faktor-faktor
lain yang memengaruhi kesejajaran yang buruk,
seperti kelelahan, malnutrisi dan masalah
psikologis. Indikasi : pasien yang mengalami
gangguan fungsi sistem muskuloskeletal, saraf
atau otot dan pasien yang mengalami kelemahan
serta kekakuan.
• Penggunaan MTsecara benar dapat
meningkatkan fungsi tubuh terhadap susunan
muskuloskeletal, mengurangi energy yang
di keluarkan, dan mengurangi kelelahan.
• Kebutuhan bergerak sangat dibutuhkan
karena pergerakan dapat memenuhi
kebutuhan dasar manusia dan melindungi diri
dari kecelakaan, seperti jatuh
Perinsip MT
• Gravitasi.
– Memandang gravitasi sebagai sumbu dalam
pergerakan tubuh.
– Terdapat tiga faktor:
• Pusat gravitasi (center of gravity), titik yang berada di
pertengahan tubuh.
• Garis gravitasi (line of gravity), merupakan garis
imajiner vertikal melalui pusat gravitasi.
• Dasar dari tumpuan (base of support), merupakan
dasar tempat seseorang dalam posisi istirahat untuk
menopang/menahan tubuh.
sb

• Keseimbangan.
– Keseimbangan dalam penggunaan mekanika
tubuh dicapai dengan cara mempertahankan
posisi garis gravitasi di antara pusat gravitasi dan
dasar tumpuan.
• Berat.
– Dalam menggunakan mekanika tubuh, yang
sangat diperhatikan adalah berat atau bobot
benda yang akan di angkat karena berat benda
tersebut akan memengaruhi mekanika tubuh.
• Pergerakan Dasar Dalam Mekanika
Tubuh
–Mekanika tubuh dan ambulasi
merupakan bagian dari kebutuhan
aktivitas manusia
• Gerakan (ambulating)
– Gerakan yang benar dapat membantu dalam
mempertahankan keseimbangan tubuh. Sebagai
contoh, keseimbangan pada saat orang berdiri dan
saat orang berjalan akan berbeda. Orang yang berdiri
akan lebih mudah stabil dibandingkan dengan orang
yang berjalan karena pada saat berjalan terjadi
perpindahan dasar tumpuan dari sisi satu dan pusat
gravitasi selalu berubah pada posisi kaki. pada saat
berjalan terdapat dua fase, yaitu fase menahan berat
dan fase mengayun, yang kan menghasilkan gerakan
halus dan berirama.
• Menahan (squatting)
– Dalam melakukan pergantian, posisi menahan
selalu berubah. Sebagai contoh, posisi orang yang
duduk akan berbeda dengan orang yang jongkok,
dan tentunya berbeda dengan posisi
membungkuk. Gravitasi adalah hal yang perlu
diperhatikan untuk memberikan posisi yang tepat
dalam menahan. Dalam menahan, sangat
diperlukan dasar tumpuan yang tepat untuk
mencegah kelainan tubuh dan memudahkan
gerakan yang akan dilakukan.
• Menarik (pulling)
– Menarik dengan benar akan memudahkan dalam
memindahkan benda. Terdapat beberapa hal yang
diperhatikan sebelum menarik benda, diantaranya : a.
Ketinggian. b. Letak benda (sebaiknya berada didepan
orang yang akan menarik). c. Posisi kaki dan tubuh
dalam menarik (seperti condong kedepan dari
panggul). d. Sodorkan telapak tangan dan lengan atas
dibawah pusat gravitasi pasien. e. Lengan atas dan
siku diletakkan pada permukaan tempat tidur, serta
pinggul, lutut dan pergelangan kaki ditekuk
• Mengangkat (lifting)
– Mengangkat merupakan cara pergerakan dengan
menggunakan daya tarik ke atas. Ketika
melakukan pergerakan ini, gunakan otot-otot
besar dari tumit, paha bagian atas, kaki bagian
bawah, perut, dan pinggul untuk mengurangi rasa
sakit pada daerah tubuh bagian belakang (
• Memutar (pivoting)
– Memutar merupakan gerakan untuk berputarnya
anggota tubuh dengan bertumpu pada tulang
belakang. Gerakan memutar yang baik adalah
dengan memerhatikan ketiga unsure gravitasi
dalam pergerakan agar tidak memberi pengaruh
buruk pada postur tubuh
Faktor-faktor yang Mempengaruhi MT

• Status kesehatan
– Perubahan status kesehatan dapat
memengaruhi sistem muskuloskeletal dan
sistem saraf berupa penurunan koordinasi.
– Perubahan tersebut dapat disebabkan oleh
penyakit, berkurangnya kemampuan untuk
melakukan aktivitas sehari-hari, dan lain-
lain.
sb

• Nutrisi
– Salah satu fungsi nutrisi bagi tubuh adalah
membantu proses pertumbuhan tulang dan
perbaikan sel. Kekurangan nutrisi bagi
tubuh dapat menyebabkann kelemahan
otot dan memudahkan terjadinya penyakit.
Sebagai contoh : tubuh yang kekurangan
kalsium akan lebih mudah mengalami
fraktur.
• Emosi
– Kondisi psikologis memengaruhi perubahan
dalam perilaku indivisu sehingga dapat
menjadi penyebab menurunnya
kemampuan mekanika tubuh dan ambulasi
yang baik. Seseorang yang mengalami
perasaan tidak aman, tidak bersemangat,
dan harga diri yang rendah, akan mudah
mengalami perubahan dalam mekanika
tubuh dan ambulasi
• Situasi dan kebiasaan
– Situasi dan kebiasaan yang dilakukan seseorang,
misalnya sering mengangkat benda-benda berat
akan
• Gaya hidup
– Perubahan pola hidup seseorang dapat
menyebabkan stres dan kemungkinan besar akan
menimbulkan kecerobohan dan beraktivitas,
sehingga dapat menganggu koordinasi antara
sistem muskuloskeletal dan saraf. Hal tersebut
pada akhirnya akan mengakibatkan perubahan
mekanika tubuh.
• Pengetahuan
– Pengetahuan yang baik terhadap mekanika
tubuh akan mendorong seseorang untuk
menggunakannya secara benar, sehingga
akan mengurangi energi yang telah
dikeluarkan.
– Sebaliknya, pengetahuan yang kurang
memadai dalam penggunaan mekanika
tubuh akan menjadikan seseorang
Dampak MT yang salah
• Terjadi ketegangan sehingga memudahkan
timbulnya kelelahan dan gangguan dalam
system musculoskeletal.
• Risiko terjadinya kecelakaan pada sistem
muskuloskeletal. Apabila seseorang salah
dalam berjongkok atau berdiri, maka akan
memudahkan terjadinya gangguan dalam
struktur muskuloskeletal. Misalnya kelainan
pada tulang vertebrata.
Sistem tubuh yang berperan dalam kebutuhan
aktivitas
1. Tulang
Merupakan organ yang mempunyai berbagai
fungsi, fungsi mekanis untuk membentuk
rangka dan tempat melekatnya berbagai otot,
fungsi sebagai tempat menyimpan mineral
kususnya kalsium dan fosfor yang bisa
dilepaskan setiap saat sesuai kebutuhan,
fungsi tempat sumsum tulang dalam
membentuk sel darah, dan fungsi pelindung
organ-organ dalam.
2. Otot dan tendo
Tubuh memiliki otot yang mempunyai kemampuan
berkontraksi yang memungkinkan tubuh bergerak
sesuai keinginan. Otot memiliki origo dan insersinya
tulang, serta dihubungkan dengan tulang melalui
tendon, yaitu suatu jaringan ikat yang melekat sangat
kuat pada tempat insersinya tulang.
3. Ligamen
Ligamen merupakan bagian yang menghubungkan
tulang dengan tulang. Ligamen pada lutut merupakan
penjaga stabilitas.
4. Sistem syaraf
Syaraf terdiri dari syaraf pusat (otak dan medula
spinalis) dan syaraf tepi (percabangan dari syaraf
pusat). Bagian somatis memiliki fungsi sensorik dan
motorik. Kerusakan pada syaraf pusat seperti
kerusakan tulang belakang akan menyebabkan
kelemahan umum, sedangkan kerusakan saraf tepi
menyebabkan terganggunya daerah yang diinervasi
dan kerusakan pada saraf radial akan menyebabkan
drop hand atau gangguan sensorik di daerah radial
tangan

5. Sendi
Sendi merupakan tempat dua atau lebih tulang
bertemu.
Body alignment
a. Membantu pasien berdiri
Pengertian:Suatu tindakan keperawatan yang
dilakukan pada klien yang imobilisasi atau klien
lemah untuk memberikan bantuan berdiri.
b. Membantu pasien duduk
Pengertian:Suatu tindakan keperawatan yang
dilakukan pada klien yang imobilisasi atau klien
lemah untuk memberikan bantuan duduk
ditempat tidur.Tujuan:Mengurangi risiko cedera
muskuloskeletal pada semua orang yang terlibat.
c. Mengatur berbagai posisi klien
Posisi fowler
• Posisi setengah duduk atau duduk, dimana
bagian kepala tempat tidur lebih tinggi atau
dinaikkan setinggi 15°- 90°.
• Tujuannya untuk mempertahankan
kenyamanan dan memfasilitasi fungsi
kenyamanan pasien,
• Melakukan aktivitas itu, Mengatasi kesulitan
pernafasan
Fowler : 45 – 90o dan Semi fowler : 15 – 45o
Posisi dorsal recumbent

• Adalah dimana posisi kepala dan bahu pasien


sedikit mengalami elevasi diatas bantal, kedua
lengan berada di samping sisi tubuh, posisi
kaki fleksi dengan telapak kaki datar diatas
tempat tidur. Tujuannya untuk memeriksa
daerah genetalia, pasang cateter, serta pada
proses persalinan
Posisi Trendelenburg
• Adalah posisi pasien berbaring di TT dg bagian
kepala lebih rendah daripada bagian kaki
Tujuan : Melancarkan peredaran darah ke otak
Posisi antitrendelenberg
• Adalah posisi pasien berbaring di TT dengan
kaki lebih tinggi dari kepala.
Tujuan : tindakan menurunkan tekanan
intrakranial pada pasien trauma kapitis.
Posisi pronasi/ tengkurap

• Adalah dimana posisi pasien berbaring diatas


abdomen dengan kepala menoleh kesalah
satu sisi. Kedua lengan fleksi disamping
kepala. Posisi ini memiliki beberapa tujuan
diantaranya
– Memberikan ekstensi penuh pada persendian
pinggul dan lutut.
– Mencegah terjadinya fleksi kontraktur dari pinggul
dan sendi.
– Membantu drainase dari mulut.
Posisi lateral (side lying)

• Yaitu seorang tidur diatas salah satu sisi


tubuh, dengan membentuk fleksi pada pinggul
dan lutut bagian atas dan meletakkannya lebih
depan dari bagian tubuh yang lain dengan
kepala menoleh kesamping.
Tujuan posisi ini : Mengurangi lordosis &
meningkatkan kelurusan punggung , Baik
untuk posisi tidur & istirahat, Membantu
menghilangkan tekanan pada sakrum
Posisi supine/ terlentang.

• Ini biasanya disebut berbaring telentang,


datar dengan kepala dan bahu sedikit elevasi
dengan menggunakan bantal. Posisi pasien
harus di tengah-tengah tempat tidur, sekitar
tiga inci di bawah kepala tempat tidur.
Tujuan : Klien pasca operasi dengan anestesi
spinal, Mengatasi masalah yg timbul akibat
pemberian posisi pronasi yg tidak tepat.
Posisi Sim’s

• Adalah posisi dimana tubuh miring kekiri atau


kekanan.
Tujuan posisi ini :
– untuk memberikan kenyamanan dan memberikan
obat per anus (supositoria).
– Memfasilitasi drainase dari mulut pada klien tidak
sadar
– Mengurangi penekanan pada sakrum & trokanter
mayor pada klien paralisis
– Memudahkan pemeriksaan perineal
– Untuk tindakan pemberian enema
Posisi Genu pectoral/knee chest position

• Posisi pasien berbaring dengan kedua kaki


ditekuk dan dada menempel pada bagian alas
TT
Tujuan : memeriksa daerah rectum & sigmoid
Posisi Litotomi
• Posisi pasien berbaring terlentang dengan
mengangkat kedua kaki dan menariknya
keatas bagian perut
Tujuan : Merawat atau memeriksa genetalia
pada proses persalinan, memasang alat
kontrasepsi
Posisi Orthopneik
• Posisi adaptasi dari fowler tinggi. Klien duduk
di TT atau tepi TT dg meja yang menyilang
diatas TT (90o)
Tujuan : membantu mengatasi masalah
kesulitan bernafas dg ekspansi dada
maksimum, membantu klien yg mengalami
inhalasi

Anda mungkin juga menyukai