Anda di halaman 1dari 13

PERANAN WAWASAN NUSANTARA DALAM MEMECAHKAN

PERMASALAHAN GEOPOLITIK NEGARA KESATUAN REPUBLIK


INDONESIA

Oleh
Kelompok VI

M. Rasyid Ridho (1605531029)


Anak Agung Bagus Sutasoma (1605531030)
Faris Reynaldi (1605531031)

Presentasi Suminto (1605531033)


Kewarganegaraan I Made Muliadi (1605531034)

Universitas Udayana
2016
Latar belakang Orang dan tempat tidak dapat dipisahkan! Tidak dapat dipisahkan rakyat dari
bumi yang ada di bawah kakinya. Demikian, kata Ir. Soekarno pada 1 Juni 1945
dihadapan sidang BPUPKI. Oleh karena itu, setelah membangsa orang menyatakan
tempat tinggal sebagai negara. Dalam perkembangan selanjutnya pengertian negara
tidak hanya tempat tinggal, tetapi diartikan lebih luas lagi yang meliputi institusi, yaitu
pemerintah, rakyat, kedaulatan, dan lain-lain.
Karena orang dengan tempat tinggalnya tidak dapat dipisahkan, perebutan
ruang yang menjadi hal yang menimbulkan konflik antar manusia induvidu, keluarga,
masyarakat dan bangsa hingga kini, meskipun bentuknya dapat secara fisik ataupn
nonfisik. Untuk dapat mempertahankan ruang hidupnya, suatu bangsa harus
mempunyai kesatuan cara pandang yang dikenal sebagai wawasan nasional. Para
Presentasi
Kewarganegaraan ilmuwan politik dan militer menyebutnya sebagai geopolitik yang merupakan
kepanjangan dari geografi politik.
Rumusan masalah

Apa yang dimaksud dengan Geopolitik?


Apa definisi dari wawasan nusantara?
Mengapa masih terdapat pro-kontra tentang
kebijakan Reklamasi Teluk Benoa disaat negara ini
sudah memiliki wawasan nusantara yang mengacu
pada Geopolitik?
Presentasi
Kewarganegaraan
Landasan teoritis
Konsep Geopolitik, sesungguhnya merupakan ilmu
penyelenggaraan negara yang setiap kebijakannya dikaitkan
dengan masalah-masalah geografi wilayah atau tempat tinggal
suatu bangsa. Negara Indonesia memiliki unsur-unsur kekuatan
sekaligus kelemahan. Kekuatannya terletak pada posisi dan
keadaan geografi yang strategis dan kaya sumber daya alam.
Sementara kelemahannya terletak pada wujud kepulauan dan
keanekaragaman masyarakat yang harus disatukan dalam satu
Presentasi bangsa dan satu tanah air, sebagaimana telah diperjuangkan
Kewarganegaraan
oleh para pendiri Negara ini.
Pengertian Geopolitik
Kata geo-politik berasal dari kata geo dan politik. “geo”
berarti bumi dan “politik” berasal dari bahasa Yunani politeia,
berarti kesatuan masyarakat yang berdiri sendiri (negara) dan teia
yang berarti urusan. Sementara dalam bahasa Inggris, politics
adalah suatu rangkaian asas (prinsip), keadaan, cara yang
digunakan untuk mencapai cita-cita atau tujuan tertentu.
Dari pengertian di atas, pengertian geopolitik dapat lebih
disederhanakan lagi. Geopolitik adalah suatu studi yang mengkaji
masalah-masalah geografi, sejarah dan ilmu sosial. Geopolitik
mengkaji makna strategis dan politis suatu wilayah geografi, yang
mencakup lokasi, luas serta sumber daya alam wilayah tersebut.
Geopolitik mempunyai 4 unsur pembangun, yaitu keadaan
Presentasi geografis, politik dan strategi, hubungan timbal balik antara
Kewarganegaraan geografi dan politik, serta unsur kebijaksanaan.
Pengertian wawasan
Teori geopolitik berkembang menjadi konsepsi wawasan nasional bangsa.
nusantara
Oleh karena itu, wawasan nasional bangsa selalu mengacu pada
geopolitik. Dengan wawasan nasional suatu negara, dapat dipelajari
kemana arah-arah perkembangan sautu negara.
Wawasan nusantara adalah cara pandang dan sikap bangsa Indonesia
mengenai diri dan bentuk geografinya berdasarkan Pancasila dan UUD
1945. Dalam pelaksanannya, wawasan nusantara mengutamakan
kesatuan wilayah dan menghargai kebhinekaan untuk mencapai tujuan
nasional. Nilai-nilai pancasila mendasari pengembangan wawasan
nusantara. Nilai-nilai tersebut adalah :
1. Penerapan Hak Asasi Manusia (HAM), seperti memberi kesempatan
menjalankan ibadah sesuai dengan agama masing- masing.
2. Mengutamakan kepentingan masyarakat daripada individu dan
Presentasi golongan.
Kewarganegaraan 3. Pengambilan keputusan berdasarkan musyawarah untuk mufakat.
Permasalahan

Presentasi
Kewarganegaraan
Permasalahan Alasan Reklamasi Teluk Benoa Harus Dilakukan
Artikel 1

JAKARTA - Ratusan orang yang tergabung dari Gerakan Revitalisasi Nasional (GRN) menggelar aksi unjuk rasa mendukung
rencana reklamasi berbasis revitaliasi Teluk Benoa, Bali, di Bundaran Hotel Indonesia (HI), Jakarta Pusat.

Juru bicara aksi, Rachman Tiro mengatakan, reklamasi berbasis revitalisasi merupakan upaya untuk mengembalikan kondisi di
Teluk Benoa dan sekitarnya.

"Pulau Pudut yang berada di sekitar Teluk Benoa perlahan-lahan tenggelam. Dengan melakukan reklamasi, pulau ini akan
terangkat kembali," kata Rachman kepada wartawan, Minggu (20/3/2016). Kata dia, selain terselamatkannya Pulau Pudut dari
kepunahan, manfaat lain dengan dilakukannya reklamasi yakni dari sisi ekonomi. Masyarakat setempat dapat menggunakan
sebagai tempat beraktivitas ekonomi. Reklamasi berbasis revitaliasi Teluk Benoa, Bali ini diketahui ada yang pro dan kontra.
Sebelumnya juga, sejumlah massa Solidaritas Jakarta for Bali menolak rencana reklamasi perairan Teluk Benoa, Bali. Tujuan aksi
ini untuk menekan peran Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) yang sepatutnya merawat kekayaan alam
Indonesia bukan melepas ke investor.
Lina Fitria
Jurnalis
Permasalahan Mengapa Kami Menolak Reklamasi Teluk Benoa, Bali !!!
Artikel 2

16 Agustus 2013, SKNomor 2138/02-C/HK/2012 dicabut melalui penerbitan SK Gubernur Bali nomor 1727/01-B/HK/2013
tentang Izin Studi Kelayakan Rencana Pemanfaatan, Pengembangan dan Pengelolaan Wilayah Perairan Teluk Benoa Provinsi Bali.
Penerbitan SK nomor 1727/01-B/HK/2013 tersebut di atas tetap tidak menutup polemik rencana reklamasi, karena pada dasarnya
SK tersebut hanyalah sekedar revisi dari SK yang pertama dan tetap dalam aras pemberian hak kepada PT. TWBI untuk
melakukan kegiatan reklamasi berupa kegiatan studi kelayakan di Teluk Benoa Bali.

Selain karena proses penerbitan izinnya secara diam-diam, dan manipulatif, penerbitan izin tersebut juga bertentangan dengan
peraturan perundang-undangan di atasnya, yaitu Perpres No 45 Thn 2011 tentang tata ruang kawasan perkotaan Sarbagita, di mana
kawasan teluk benoa termasuk kawasan konservasi; serta Perpres No 122 Thn 2012 tentang Reklamasi di Wilayah Pesisir dan
Pulau-Pulau Kecil yang melarang reklamasi dilakukan di kawasan konservasi. Universitas Udayana (UNUD) telah memberikan
keterangan resmi melalui media massa bahwa hasil studi kelayakan atas rencana reklamasi Teluk Benoa oleh PT. TWBI
dinyatakan tidak layak. Ketidaklayakan itu berdasakan penelitian dan kajian dari 4 aspek yaitu: aspek teknis, aspek lingkungan,
aspek sosial budaya dan aspek ekonomi finansial.
Permasalahan Reklamasi Teluk Benoa Bali, Pro dan Kontra Tak Kunjung Usai
Artikel 3
Liputan6.com, Denpasar - Sabtu 23 Mei 2015, kala hari beranjak siang,
ribuan anak muda yang tergabung dalam Forum Rakyat Bali Tolak
Reklamasi (ForBali) tengah berunjuk rasa. Meski keringat bercucuran,
Gendo tak henti-henti memaparkan tekad mereka menolak reklamasi
Teluk Benoa yang digagas PT Tirta Wahana Bali Internasional (TWBI).

Meski tak ada tanggapan dari Gubernur Bali I Made Mangku Pastika,
mereka tetap berkerumun di depan kantor orang nomor satu di Pulau
Dewata itu. Keyakinan mereka cuma satu: menolak keras proyek
bernilai Rp 30 triliun itu di kawasan yang dianggap suci, Teluk Benoa.

Reklamasi pada dasarnya adalah proses pembuatan daratan baru di lahan yang tadinya tertutup air, seperti bantaran sungai
atau pesisir. Reklamasi Teluk Benoa, pada pokoknya mengubah peruntukan perairan Teluk Benoa, dari kawasan konservasi
menjadi zona budi daya. Teluk Benoa terletak di sisi tenggara Pulau Bali, tepatnya di Pulau Pudut. Reklamasi ini rencananya
seluas 700 hektare, dengan izin pengelolaan PT TWBI selama 30 tahun, dan pembangunan berbagai objek wisata di atasnya.
Pembahasan
Permasalahan
Tersebut
Alasan penolakan !!

Presentasi
Kewarganegaraan
Sekian dan
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai