Limfoma
Maligna Non
Hodgkin
Pembimbing : dr.Iskandar,Sp.A
1. Sesak Megap-megap
nafas 15
hari SMRS
Semakin memberat
Berat badan
2. Batuk keras Sudah berobat ke
menurun (25kg22
sejak 15 hari puskesmas
kg)
SMRS
Kontak TB(-)
RIWAYAT PENYAKIT
SEKARANG
Hilang timbul Hilang timbul
Muncul
sepanjang hari
Encer(+),
3. Pilek bening(+) 4. Demam Sudah
sejak 15 sejak 15 mengonsumsi
hari SMRS hari SMRS obat penurun
Riwayat panas
mimisan(-)
Penurunan
kesadaran(-)
Riwayat alergi(-)
Kejang(-)
RIWAYAT PENYAKIT
SEKARANG
Awal: di leher kanan
Semakin membesar
sebesar ujung jari
5. Benjolan di
leher kanan dan
kiri sejak 2 bulan Menyebar ke leher
Rasa mengganjal kiri ½ bulan
SMRS
kemudian
– Berat Badan : 22 kg
– Tinggi Badan : 135 cm
– IMT : 12,07 kg/m2
– Status Gizi : gizi kurang
STATUS GIZI BERAT
BADAN/UMUR MENURUT WHO
STATUS GIZI TINGGI
BADAN/UMUR MENURUT WHO
STATUS GIZI IMT/UMUR
MENURUT WHO
PEMERIKSAAN SISTEMATIS
Kepala
– Normocephal, benjolan(-), turgor dahi baik, nyeri tekan sinus paranasal(-)
Mata
– Mata tidak cekung, pupil isokor 3 mm, reflek cahaya langsung dan tidak
langsung(+)/(+), konjungitva anemis(-)/(-), sklera ikterik (-)/(-), edema
palpebra(-)/(-), visus mata kanan kiri normal
Telinga
– Normotia. Tidak ada fistula preurikular dan retroaurikular, nyeri tekan tragus(-
),cairan dari telinga kanan dan kiri(-), gangguan pendengaran(-)
PEMERIKSAAN SISTEMATIS
Hidung
– Bentuk hidung normal. sekret(+)/(+), darah(-), septum deviasi(-), pernafasan
cuping hidung(+), epistaksis(-)
Mulut
– Bibir kering, tidak sianosis, perdarahan gusi(-), lidah simetris, tidak berselaput,
caries dentis(-)
PEMERIKSAAN SISTEMATIS
Tenggorokan
– Tonsil T1-T1, kripta(-), detritus(-), nyeri menelan(-), faring tidak hiperemis,
massa(-), suara serak(-)
Leher
– Terdapat benjolan colli dextra et sinistra 5 cm x 3 cm x 2 cm, teraba keras,
mobile(-)/(-), difus, hiperemis(-), kelenjar tiroid normal, deviasi trakea(-),
retraksi suprasternal(-), nyeri tekan(-)
PEMERIKSAAN SISTEMATIS
Dada
– Bentuk: kulit sawo matang, lesi kulit(-), hemithorax sinistra mencembung
daripada hemithorax dextra, benjolan(-), retraksi sela iga(+), pectus
excavatum(-), pectus carinatum(-). Jenis pernapasan: abdomino-thorakal.
PEMERIKSAAN SISTEMATIS
Paru-paru
– Inspeksi: Kanan retraksi sela iga(+)
Kiri pergerakan dinding dada tertinggal, retraksi sela iga(+)
– Palpasi: Kanan vokal fremitus normal
Kiri vocal fremitus menurun pada lapang paru atas, tengah, bawah
– Perkusi: Kanan sonor
Kiri redup mulai dari sela iga ke 2
– Auskultasi: Kanan vesikuler
Kirisuara napas melemah, pleural friction rub(+)
PEMERIKSAAN SISTEMATIS
Jantung
– Inspeksi : ictus cordis tidak tampak, lesi kulit(-)
– Palpasi : ictus cordis tidak teraba, nyeri tekan(-)
– Perkusi : Batas kanan : sulit dinilai
Batas kiri : sulit dinilai
Batas atas : sulit dinilai
Pinggang jantung : sulit dinilai
Batas bawah : sulit dinilai
– Auskultasi : Bunyi jantung I>II, murni regular, murmur(-), gallop(-)
PEMERIKSAAN SISTEMATIS
Abdomen
– Inspeksi : Bentuk perut cembung, warna kulit sawo matang, lesi-), benjolan(-),
pembuluh darah kolateral(-)
– Palpasi :
– Dinding perut : Supel, nyeri tekan(-), benjolan(-), distensi abdomen(-)
– Hati : Tidak teraba membesar, nyeri(-)
– Limpa : Tidak teraba membesar, nyeri(-)
– Ginjal : Ballottement(-), nyeri ketok CVA(-)
– Perkusi : Timpani seluruh lapang abdomen, shifting dullnes(-)
– Auskultasi : Bising usus(+) normoperistaltic
PEMERIKSAAN SISTEMATIS
Anggota Gerak
Lengan Kanan Kiri
– Luka : Tidak ada Tidak ada
– Tonus : Normotonus Normotonus
– Gerakan : Aktif Aktif
– Kekuatan : +5 +5
– Oedem : (-) (-)
– Petechie : (-) (-)
PEMERIKSAAN SISTEMATIS
Elektrolit
– Natrium : 148 mmol/L (N: 136-146 mmol/L)
– Kalium : 4,2 mmol/L (N: 3,5-5,0 mmol/L)
– Chlorida : 109 mmol/L (N: 94-111 mmol/L)
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Seorang anak laki-laki berusia 9 tahun datang dengan keluhan sesak napas
sejak 15 hari SMRS. Sesak dirasa memberat semakin hari terutama pada malam
hari dan pagi hari setelah bangun tidur disertai bunyi mengi. Os lebih nyaman
duduk dan berbaring ke sebelah kiri. Sesak nafas disertai batuk keras, dahak(-),
lendir(-), darah(-), demam tinggi(-). Berat badan os sudah menurun 3 kg dalam
waktu 15 hari ini. Nafsu makan baik. Terdapat benjolan sebesar ujung jari di colli
sisnitra yang semakin lama membesar menjadi 5 cm x 2 cm x 3 cm dan menjalar ke
colli dextra. Nyeri tekan(-) dan nyeri menelan(-), demam(-). Os tidak ada riwayat
penyakit sebelumnya. Riwayat penyakit pada keluarga(-). Os lahir di bidan dengan
berat lahir 3000 gram dan panjang badan 48 cm. Imunisasi lengkap(+) dan
gangguan tumbuh kembang(-).
RESUME
– KAEN 1B 500cc/8jam
– Cefixime 2x50mg
– Salbutamol 2x20mg
– Amikasin 2x165mg
– Thoracentesis Analisis cairan pleura: makroskopis, protein dan LDH, glukosa,
pH, hitung jenis (leukosit, limfosit, sel mesothelial, eosinofil)
– Fine Needle Aspiration Biopsy(FNAB) Analisis jaringan patologis pada regio
colli: makroskopik, mikroskopik, sediaan sitologik, histologik dan
imunohistokimia
– Mantoux testTB(+)/(-)
– Bila os sewaktu-waktu os sesak, diberikan nebu inhalasi(Ventolin) 3x1
PROGNOSIS
O : Mikroskopik
Jumlah sel : 514 (N: Transudat <1000/ul,
Eksudat>1000/uL)
Hitung jenis :
Polimorfonuklear (PMN) : 1%
Mononuklear (MN) : 99%
LDH cairan : 388 U/L (N: Transudat <60%,Aktivitas LDH serum.
Eksudat >60% Aktivitas LDH serum)
LDH serum : 548 U/L
BTA : Negatif
Gram : Tidak ditemukan kuman
14 AGUSTUS 2017
S : sesak nafas (+), batuk(-), pilek(-), demam(-), muntah(-), mual(-), mencret(-), BAK(N),
lemas(+), nyeri ulu hati(+), os masih lebih nyaman duduk dan tidur selalu kearah kiri.
O : TTV : T: 36,6 oC, HR: 96x/mnt, RR: 26x/mnt, BB: 22 kg
A : 1. Efusi pleura sinistra ec?
2. Suspek limfadenitis TB
P : - Dilakukan Fine Needle Aspiration Biopsy(FNAB)
- KAEN 1B 700cc/hari
- Ceftriaxone 2x800mg
- Amikasin 2x175mg
- Ranitidin 2x25mg iv
16 AGUSTUS 2017
S : sesak nafas (+), batuk kering (+), nyeri post FNAB(+), pilek(-), demam(-),
muntah(-), mual(-), mencret(-), BAK(N), nyeri ulu hati(-), lemas(+), os masih lebih
nyaman duduk dan tidur selalu kearah kiri.
O : TTV : T: 37,1 oC, HR: 90x/mnt, RR: 30x/mnt, BB: 22 kg
16 AGUSTUS 2017
O : Hasil foto Rontgen Thorax AP Lateral tanggal 16 Agustus 2017 13:08:35 WIB
Kesan:sesuai
dengan gambaran
perselubungan
hemithorax kiri
bertambah.
16 AGUSTUS 2017
O: Mikroskopik
Jumlah sel : 562 (N:Transudat<1000/ul,Eksudat>1000/uL)
Hitung jenis :
Polimorfonuklear (PMN) : 2 %
Mononuklear (MN) : 98 %
Kimia
Protein cairan : 3,7 mg/dl (N: Transudat: <50% kadar protein serum. Eksudat:
>50% kadar protein serum)
Protein serum : 6,7 mg/dl
18 AGUSTUS 2017
O : Glukosa cairan : 102 mg/dl (N: Transudat: equivalen kadar glukosa serum.
Eksudat: < kadar glukosa serum)
Glukosa serum : 131 mg/dl
LDH cairan : 354 U/L (N: Transudat <60%, Aktivitas LDH serum. Eksudat >60%
Aktivitas LDH serum)
LDH serum : 610 U/L
BTA : Negatif
Gram : Tidak ditemukan kuman
18 AGUSTUS 2017
S : sesak nafas memberat (+), batuk kering (+), pilek(-), demam(-), muntah(-),
mual(-), mencret(-), BAK(N), lemas(+), nyeri perut kanan (+), os masih lebih
nyaman duduk dan tidur selalu kearah kiri. Nafsu makan baik. Os dilakukan
thoracentesis ke 3 sebanyak 200 cc.
O : TTV : T: 37,3 oC, HR: 100x/mnt, RR: 34x/mnt, BB: 22 kg
Hasil Laboratorium Patologi Anatomi/Sitologi dari Fine Needle Aspiration
Biopsy(FNAB) tanggal 15 Agustus 2017
Kesan :Sitologik mengesankan limfoma malignum non Hodgkin. Konfirmasi biopsy
eksisi/pemeriksaan immunohistokimia dari sediaan sitologik.
19 AGUSTUS 2017
S : sesak nafas (+), batuk kering (+), pilek(-), demam(-), muntah(-), mual(+), mencret(-),
BAK(N), lemas(+), nyeri perut kanan (+), os sudah nyaman tidur terlentang. Nafsu
makan baik.
O : TTV : T: 37,0 oC, HR: 94x/mnt, RR: 28x/mnt, BB: 22 kg
Hasil pemeriksaan Laboratorium Hematologi tanggal 20 Agustus 2017 pukul 10:11
WIB
Hemoglobin : 12,6 g/dl (N: 10,7-14,7 g/dl)
Hematokrit : 40 % (N: 31-43 Vol %)
Leukosit : 11,5 ribu/uL (N: 5,0-14,5 ribu/uL)
Trombosit : 361 ribu/uL (N: 181-521 ribu/uL)
20 AGUSTUS 2017
O : Hasil Foto Rontgen Thorax AP tanggal 20 Agustus 2017 pukul 17:07:58 WIB
S : sesak nafas (+), batuk kering (+), pilek(-), demam(-), muntah(-), mual(+),
mencret(-), BAK(N), lemas(+), nyeri perut kanan (+), os sudah nyaman tidur
terlentang. Nafsu makan baik.
O : TTV : T: 36,8 oC, HR: 90x/mnt, RR: 28x/mnt, BB: 22 kg
Hasil Pemeriksaan Laboratorium tanggal 21 Agustus 2017 pukul 16:30 WIB
Ureum : 19 mg/dl (N: 15-50 mg/dl)
Kreatinin: 0,4 mg/dl (N: <1,4 mg/dl)
Hasil Pemeriksaan Kultur MO + Resistensi
Bahan pemeriksaan : darah
Mikro organisme : tidak ada pertumbuhan
21 AGUSTUS 2017
S : sesak nafas (+), batuk kering (+), pilek(-), demam(-), muntah(-), mual(+),
mencret(-), BAK(N), lemas(+), nyeri perut kanan (+), os sudah nyaman tidur
terlentang. Nafsu makan baik.
O : TTV : T: 37,0 oC, HR: 88x/mnt, RR: 26x/mnt, BB: 22 kg
Hasil Pemeriksaan Gambaran Darah Tepi tanggal 22 Agustus 2017
Kesimpulan : Leukositosis
A : Efusi pleura ec Limfoma Maligna non Hodgkin
P : Rujuk ke spesialis onkologi untuk dilakukan pemeriksaan histologic dan
terapi lebih lanjut
23 AGUSTUS 2017
Os dirujuk ke RS.Harapan Kita, Jakarta Barat di bagian onkologi untuk dirawat dan
di tatalaksana lebih lanjut serta akan dilanjutkan pemeriksaan sitologi dan
histologik dari hasil Fine Needle Aspiration Biopsy(FNAB) dan dapat dilakukan
pleurodesis atau indwelling tunneled catheters untuk menangani efusi pleura yang
rekuren.
ANALISA KASUS
EFUSI PLEURA
– Efusi pleura adalah akumulasi abnormal cairan dalam rongga pleura, yang
merupakan ruang potensial antara parietal (rongga dada) pleura dan visceral
(paru-paru) pleura.
– Unilateral
– Infeksi streptococcus pneumoniae.
– Non infekfsius gagal jantung, limfoma
– Berdasarkan mekanisme pembentukan cairan:
1. Transudat
2. Eksudat
MEKANISME PEMBENTUKAN
CAIRAN
KRITERIA LIGHT’S
– Leukemia
– Rabdomioskarkoma
– Karsinoma nasofaring
– Timoma
LIMFOMA MALIGNA NON
HOGDKIN
– Pada limfoma maligna non Hodgkin diberikan LNH indolen pada stadium I
sampai II, kemoterapi seperti Rituximab, Purine nucleoside analogs (Fludarabin)
pada LNH primer, Alkylating agent oral, transplantasi stem cell, target terapi,
imunoterapi dan antibiotik.
– Komplikasi: imunosupresi, mielosupresiPrognosis berdasarkan stadium