Anda di halaman 1dari 90

Efusi Pleura ec

Limfoma
Maligna Non
Hodgkin

Pembimbing : dr.Iskandar,Sp.A

Oleh :Linda Levina/11.2016.124


IDENTITAS PASIEN

– Nama: An. A Jenis Kelamin: Laki-laki


– Tanggal lahir : 28 Agustus 2008 Suku Bangsa: Jawa
– Umur : 9 tahun Agama : Islam
– Pendidikan : 3 SD
– Alamat : Kel. Teluk Naga RT 11/11 Lemo, Tangerang.
IDENTITAS ORANG TUA

– Nama Ayah : Tn. O Nama Ibu : Ny. E


– Umur: 50 tahun Umur : 45 tahun
– Pendidikan Terakhir : SMP Pendidikan terakhir : SMP
– Pekerjaan : Buruh Pekerjaan: Ibu Rumah Tangga
– Alamat : Kel. Teluk Naga RT 11/11 Lemo, Tangerang.
ANAMNESIS

– Tanggal Masuk RS : 10 Agustus 2017


– Tanggal Pemeriksaan : 11 Agustus 2017
– Dilakukan di : Ruang Intermediate Ward(IW)
– No.RM : 27-34-5

– Diambil dari: Alloanamnesis tanggal 11 Agustus 2017 pukul 11.00 WIB


– Keluhan utama: Os datang dengan keluhan sesak nafas 15 hari yang lalu
– Keluhan tambahan: Os mengeluh terdapat benjolan di leher kiri dan kanan 2
bulan yang lalu
RIWAYAT PENYAKIT
SEKARANG
Hilang timbul setiap malam
Rujukan dari RS
hari dan pagi hari setelah
Kusta Dr. Sitanala,
bangun tidur
Tangerang

1. Sesak Megap-megap
nafas 15
hari SMRS
Semakin memberat

Nyeri dada(-) Mudah lelah dan sesak saat


Berdebar-debar(-) berjalan

Ringan saat duduk dan


posisi tidur ke kiri
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG

Memberat saat Darah(-), dahak(-),


malam hari lendir(-)

Berat badan
2. Batuk keras Sudah berobat ke
menurun (25kg22
sejak 15 hari puskesmas
kg)
SMRS

Nafsu makan baik Hilang timbul

Kontak TB(-)
RIWAYAT PENYAKIT
SEKARANG
Hilang timbul Hilang timbul

Muncul
sepanjang hari
Encer(+),
3. Pilek bening(+) 4. Demam Sudah
sejak 15 sejak 15 mengonsumsi
hari SMRS hari SMRS obat penurun
Riwayat panas
mimisan(-)
Penurunan
kesadaran(-)
Riwayat alergi(-)
Kejang(-)
RIWAYAT PENYAKIT
SEKARANG
Awal: di leher kanan
Semakin membesar
sebesar ujung jari
5. Benjolan di
leher kanan dan
kiri sejak 2 bulan Menyebar ke leher
Rasa mengganjal kiri ½ bulan
SMRS
kemudian

Riwayat mengonsumsi obat- Semakin membesar


obatan(-), berdebar-debar(-),
Nyeri(-),
mudah berkeringat(-), sering
panas(-), nyeri
kepanasan(-)
menelan(-),
suara serak(-)
RIWAYAT PENYAKIT
DAHULU
– Tidak pernah mengalami keluhan seperti ini sebelumnya
– Riwayat penyakit bawaan(-)
– Riwayat penyakit paru(-)
– Riwayat penyakit jantung(-)
– Riwayat kejang demam(-)
– Riwayat epilepsi(-)
– Riwayat alergi(-)
– Riwayat trauma(-)
RIWAYAT PENYAKIT
KELUARGA
– Keluarga os tidak ada yang mengalami keluhan serupa
– Riwayat batuk lama(-)
– Riwayat kanker(-)
– Riwayat penyakit jantung(-)
– Riwayat penyakit paru(-)
– Riwayat alergi(-)
RIWAYAT SOSIAL

– Tidak ada yang merokok di dalam keluarga.


– Menjaga kebersihan lingkungan rumah dengan baik.
– Os makan 3 hari sekali dengan gizi yang cukup
– Os suka jajan makanan ringan saat keluar bermain diluar rumah.
– Os aktif bersosialisasi di lingkungan rumah dan sekolah.
– Os saat ini kelas 3 SD dan prestasi os baik.
– Os anak ke 6 dari 6 bersaudara
RIWAYAT KEHAMILAN DAN
KELAHIRAN
Kehamilan Kelahiran
– Perawatan antenatal : setiap bulan – Tempat kelahiran : Bidan
selama kehamilan – Penolong persalinan : bidan
– Tempat perawatan : Bidan – Cara persalinan : spontan
– Penyakit kehamilan : Tidak ada pervaginam
– Masa gestasi : 37-38 minggu
RIWAYAT KEHAMILAN DAN
KELAHIRAN
Keadaan bayi
– Berat badan lahir : 3000 gram
– Panjang badan lahir : 48cm
– Langsung menangis : ya
– Pucat/Biru/Kuning/Kejang :-
– Nilai APGAR : 8/9
– Kelainan bawaan :-
RIWAYAT PERKEMBANGAN

Pertumbuhan gigi pertama : - Perkembangan pubertas


Psikomotor – Rambut pubis : tidak ada
– Tengkurap : 3 bulan – Perubahan suara : tidak ada
– Duduk : 5 bulan Gangguan perkembangan
– Berdiri : 11 bulan – Mental/emosi : tidak ada
– Berbicara : 1 tahun
– Membaca dan menulis : 4 tahun
RIWAYAT IMUNISASI
PEMERIKSAAN FISIK

– Dilakukan tanggal 11 Agustus 2017, pukul 12.00 WIB


Pemeriksaan Umum
– Keadaan umum : tampak sakit sedang
– Kesadaran : compos mentis
Tanda-Tanda Vital
– Suhu : 36,5°C
– Frrekuensi Nadi : 122x/mnt (N:<110x/mnt)
– Frekuensi Pernafasan : 32x/mnt (N: <30x/mnt)
DATA ANTROPOMETRI

– Berat Badan : 22 kg
– Tinggi Badan : 135 cm
– IMT : 12,07 kg/m2
– Status Gizi : gizi kurang
STATUS GIZI BERAT
BADAN/UMUR MENURUT WHO
STATUS GIZI TINGGI
BADAN/UMUR MENURUT WHO
STATUS GIZI IMT/UMUR
MENURUT WHO
PEMERIKSAAN SISTEMATIS

Kepala
– Normocephal, benjolan(-), turgor dahi baik, nyeri tekan sinus paranasal(-)

Kulit Kepala dan Rambut


– Warna kulit sawo matang. Tidak ada luka pada kulit kepala. Warna rambut
hitam. Distribusi merata, tidak mudah rontok, tidak ada alopesia.
PEMERIKSAAN SISTEMATIS

Mata
– Mata tidak cekung, pupil isokor 3 mm, reflek cahaya langsung dan tidak
langsung(+)/(+), konjungitva anemis(-)/(-), sklera ikterik (-)/(-), edema
palpebra(-)/(-), visus mata kanan kiri normal
Telinga
– Normotia. Tidak ada fistula preurikular dan retroaurikular, nyeri tekan tragus(-
),cairan dari telinga kanan dan kiri(-), gangguan pendengaran(-)
PEMERIKSAAN SISTEMATIS

Hidung
– Bentuk hidung normal. sekret(+)/(+), darah(-), septum deviasi(-), pernafasan
cuping hidung(+), epistaksis(-)

Mulut
– Bibir kering, tidak sianosis, perdarahan gusi(-), lidah simetris, tidak berselaput,
caries dentis(-)
PEMERIKSAAN SISTEMATIS

Tenggorokan
– Tonsil T1-T1, kripta(-), detritus(-), nyeri menelan(-), faring tidak hiperemis,
massa(-), suara serak(-)

Leher
– Terdapat benjolan colli dextra et sinistra 5 cm x 3 cm x 2 cm, teraba keras,
mobile(-)/(-), difus, hiperemis(-), kelenjar tiroid normal, deviasi trakea(-),
retraksi suprasternal(-), nyeri tekan(-)
PEMERIKSAAN SISTEMATIS

Dada
– Bentuk: kulit sawo matang, lesi kulit(-), hemithorax sinistra mencembung
daripada hemithorax dextra, benjolan(-), retraksi sela iga(+), pectus
excavatum(-), pectus carinatum(-). Jenis pernapasan: abdomino-thorakal.
PEMERIKSAAN SISTEMATIS

Paru-paru
– Inspeksi: Kanan retraksi sela iga(+)
Kiri pergerakan dinding dada tertinggal, retraksi sela iga(+)
– Palpasi: Kanan vokal fremitus normal
Kiri vocal fremitus menurun pada lapang paru atas, tengah, bawah
– Perkusi: Kanan sonor
Kiri redup mulai dari sela iga ke 2
– Auskultasi: Kanan vesikuler
Kirisuara napas melemah, pleural friction rub(+)
PEMERIKSAAN SISTEMATIS

Jantung
– Inspeksi : ictus cordis tidak tampak, lesi kulit(-)
– Palpasi : ictus cordis tidak teraba, nyeri tekan(-)
– Perkusi : Batas kanan : sulit dinilai
Batas kiri : sulit dinilai
Batas atas : sulit dinilai
Pinggang jantung : sulit dinilai
Batas bawah : sulit dinilai
– Auskultasi : Bunyi jantung I>II, murni regular, murmur(-), gallop(-)
PEMERIKSAAN SISTEMATIS

Abdomen
– Inspeksi : Bentuk perut cembung, warna kulit sawo matang, lesi-), benjolan(-),
pembuluh darah kolateral(-)
– Palpasi :
– Dinding perut : Supel, nyeri tekan(-), benjolan(-), distensi abdomen(-)
– Hati : Tidak teraba membesar, nyeri(-)
– Limpa : Tidak teraba membesar, nyeri(-)
– Ginjal : Ballottement(-), nyeri ketok CVA(-)
– Perkusi : Timpani seluruh lapang abdomen, shifting dullnes(-)
– Auskultasi : Bising usus(+) normoperistaltic
PEMERIKSAAN SISTEMATIS

Alat Kelamin dan Anus


– Tidak ada pembengkakan pada sktorum, lesi kulit(-), rambut pubis(-)

Ekstremitas : Akral hangat, turgor baik, CRT<2 detik, sianosis(-), ptechiae(-),


gerak reflek baik, edema(-)
PEMERIKSAAN SISTEMATIS

Anggota Gerak
Lengan Kanan Kiri
– Luka : Tidak ada Tidak ada
– Tonus : Normotonus Normotonus
– Gerakan : Aktif Aktif
– Kekuatan : +5 +5
– Oedem : (-) (-)
– Petechie : (-) (-)
PEMERIKSAAN SISTEMATIS

Tungkai dan Kaki Kanan Kiri


– Luka : Tidak ada Tidak ada
– Varises : Tidak ada Tidak ada
– Tonus : Normotonus Normotonus
– Gerakan : Aktif Aktif
– Kekuatan : +5 +5
– Oedem : (-) (-)
– Petechie : (-) (-)
PEMERIKSAAN PENUNJANG

Laboratorium 10 Agustus 2017, pukul 18:49 WIB


Hematologi I
– Hb : 13,6 g/dl (N: 10,8-15,6 g/dl)
– Ht : 41% (N: 33-45 vol%)
– Leukosit : 9,9 rb/uL (N: 5,0-14,5 ribu/uL)
– Trombosit : 431.000/uL (N: 181-521 ribu/uL)
Kimia Darah
– Glukosa Sure Step : 86 mg/dl (N: <110 mg/dl)
PEMERIKSAAN PENUNJANG

Elektrolit
– Natrium : 148 mmol/L (N: 136-146 mmol/L)
– Kalium : 4,2 mmol/L (N: 3,5-5,0 mmol/L)
– Chlorida : 109 mmol/L (N: 94-111 mmol/L)
PEMERIKSAAN PENUNJANG

Analisa Gas Darah


– pH : 7,42 (N: 7,35-7,45)
– pCO2 : 27 mmHg (N: 35-48 mmHg)
– pO2 : 78 mmHg (N: 83-108 mmHg)
– HCO3 : 17 mmol/L (N: 21-28 mmol/L)
– SBC : 20 mmol/L (N: 22,5-26,9 mmol/L)
– SBE : -7 mmol/L (N: 1,5-( )3,0)
– ABE : -6 (N: -2-(+)3)
– sO2 : 96% (N: 95-99 %)
– tCO2 : 40% (N: Vol%)
PEMERIKSAAN PENUNJANG

Hasil Foto Thorax PA tanggal 10 Agustus 2017 pukul 23:26:29 WIB

Kesan : sesuai dengan gambaran


efusi pleura masif sinistra
RESUME

Seorang anak laki-laki berusia 9 tahun datang dengan keluhan sesak napas
sejak 15 hari SMRS. Sesak dirasa memberat semakin hari terutama pada malam
hari dan pagi hari setelah bangun tidur disertai bunyi mengi. Os lebih nyaman
duduk dan berbaring ke sebelah kiri. Sesak nafas disertai batuk keras, dahak(-),
lendir(-), darah(-), demam tinggi(-). Berat badan os sudah menurun 3 kg dalam
waktu 15 hari ini. Nafsu makan baik. Terdapat benjolan sebesar ujung jari di colli
sisnitra yang semakin lama membesar menjadi 5 cm x 2 cm x 3 cm dan menjalar ke
colli dextra. Nyeri tekan(-) dan nyeri menelan(-), demam(-). Os tidak ada riwayat
penyakit sebelumnya. Riwayat penyakit pada keluarga(-). Os lahir di bidan dengan
berat lahir 3000 gram dan panjang badan 48 cm. Imunisasi lengkap(+) dan
gangguan tumbuh kembang(-).
RESUME

Pemeriksaan tanda-tanda vital didapatkan suhu:36,5, denyut nadi:


122x/mnt, frekuensi napas: 32x/mnt, berat badan: 22 kg, tinggi badan: 135cm, dan
status gizi: kurang. Pada pemeriksaan fisik ditemukan benjolan colli dextra et
sinistra 5 cm x 3 cm x 2 cm, teraba keras, mobile(-)/(-), difus, hiperemis(-).
Pergerakan hemithorax sinistra tertinggal dan retraksi sela iga(+). Vokal fremitus
pada paru sinistra menurun(+). Palpasi nyeri tekan(-). Perkusi redup pada lapang
paru sinistra, suara napas hemithorax sinistra melemah Auskultasi terdengar
pleural friction rub pada hemithorax sinistra. Pada pemeriksaan penunjang,
dilakukan pemeriksaan hematologi lengkap dan elektrolit dalam batas normal,
namun ditemukan gambaran efusi pleura masif sinistra pdaa foto rontgen thorax
PA.
DIAGNOSA KERJA

1. Efusi Pleura Sinistra


2. Limfadenitis TB
PENATALAKSANAAN

– KAEN 1B 500cc/8jam
– Cefixime 2x50mg
– Salbutamol 2x20mg
– Amikasin 2x165mg
– Thoracentesis Analisis cairan pleura: makroskopis, protein dan LDH, glukosa,
pH, hitung jenis (leukosit, limfosit, sel mesothelial, eosinofil)
– Fine Needle Aspiration Biopsy(FNAB) Analisis jaringan patologis pada regio
colli: makroskopik, mikroskopik, sediaan sitologik, histologik dan
imunohistokimia
– Mantoux testTB(+)/(-)
– Bila os sewaktu-waktu os sesak, diberikan nebu inhalasi(Ventolin) 3x1
PROGNOSIS

– Ad vitam : dubia ad malam


– Ad Fungsionam : dubia ad malam
– Ad Sanationam : dubia ad malam
PROGRESS NOTE

11 Agustus-23 Agustus 2017


11 AGUSTUS 2017

S : sesak nafas(+), batuk kering(+), pilek(-), demam(-), muntah(-), mual(-


),mencret(-), BAK(N), nyeri ulu hati (+), alergi(-), kejang(-), lemas(+), os lebih
nyaman duduk dan tidur selalu kearah kiri. Nafsu makan baik,

O: TTV : T: 36,5 oC, HR: 90 x/mnt, RR: 28 x/mnt, BB: 22 kg


11 AGUSTUS 2017

O : Hasil Pemeriksaan Laboratorium tanggal 11 Agustus 2017 pukul 15:00 WIB


– LED(westergreen) : 5 mm/jam (N: <10 mm/jam)
– Hb : 13,1 g/dl (N: 10,8-15,6 g/dl)
– Ht : 40 % (N: 33-45 vol%)
– Eritrosit : 5,07 jt/ml (N: 3,8-5,8 juta/ul)
– Leukosit : 13,2 rb/ul (N: 5,0-14,5 ribu/ul)
– Trombosit : 467.000/ul (N: 181-521 ribu/ul)
– MCV : 79 fl (N: 82-92 fl)
– MCH : 26 pg (N: 27-31 pg)
– MCHC : 33 % (N: 32-37 %)
11 AGUSTUS 2017

A : 1. Efusi pleura massif sinistra ec?


2. Suspek Limfadenitis TB
P : - Mantoux test baca tanggal 13 Agustus 2017
- Anjuran Thoracentesis tanggal 12 Agustus 2017
- KAEN 1B 700cc/hari
- Ceftriaxone 2x800mg
- Amikasin 2x175mg
- Ranitidin 2x25mg iv
12 AGUSTUS 2017

S : sesak nafas memberat(+), batuk kering(+), pilek(-), demam(-), muntah(-), mual(-),


mencret(-), BAK(N), nyeri ulu hati(+), lemas(+), os masih lebih nyaman duduk dan tidur
selalu kearah kiri. Nafsu makan baik
O : TTV : T: 36,3 oC, HR: 100 x/mnt, RR: 34 x/mnt, BB: 22 kg
A : 1. Efusi pleura massif sinistra ec?
2. Suspek limfadenitis TB
P : - Dilakukan punksi pleura sebanyak 300cc pukul 14.00
- KAEN 1B 700cc/hari
- Ceftriaxone 2x800mg
- Amikasin 2x175mg
- Ranitidin 2x25mg iv
13 AGUSTUS 2017

S : sesak nafas berkurang, batuk kering(+), pilek(-), demam(-), muntah(-), mual(-),


mencret(-), BAK(N), lemas(+),os masih lebih nyaman duduk dan tidur selalu kearah kiri.
Nafsu makan os masih baik
O : TTV : T: 36,6 oC, HR: 96x/mnt, RR: 24x/mnt, BB: 22 kg
Mantoux test : (-)
A : 1. Efusi pleura sinistra ec?
2. Suspek Limfadenitis TB
P: - Diet lunak 1600 cal dengan 48 gr protein
- KAEN 1B 700cc/hari
- Ceftriaxone 2x800mg
- Amikasin 2x175mg
- Ranitidin 2x25mg iv
14 AGUSTUS 2017

S : sesak nafas (+), batuk berkurang, pilek(-), demam(-), muntah(-), mual(-),


mencret(-), BAK(N), nyeri ulu hati(+), lemas(+), os masih lebih nyaman duduk dan
tidur selalu kearah kiri.
O : TTV : T: 36,6 oC, HR: 96x/mnt, RR: 28x/mnt, BB: 22 kg
Hasil analisa cairan pleura tanggal 12 Agustus 2017
Makroskopik
Warna : kuning (N: tidak berwarna)
Kejernihan: agak keruh (N: jernih)
Bekuan : positif (N: negatif)
Rivalta : positif (N: negatif)
14 AGUSTUS 2017

O : Mikroskopik
Jumlah sel : 514 (N: Transudat <1000/ul,
Eksudat>1000/uL)
Hitung jenis :
Polimorfonuklear (PMN) : 1%
Mononuklear (MN) : 99%
LDH cairan : 388 U/L (N: Transudat <60%,Aktivitas LDH serum.
Eksudat >60% Aktivitas LDH serum)
LDH serum : 548 U/L
BTA : Negatif
Gram : Tidak ditemukan kuman
14 AGUSTUS 2017

A : 1. Efusi pleura sinistra ec?


2. Suspek Limfadenitis TB
P : - KAEN 1B 700cc/hari
- Ceftriaxone 2x800mg
- Amikasin 2x175mg
- Ranitidin 2x25mg iv
15 AGUSTUS 2017

S : sesak nafas (+), batuk(-), pilek(-), demam(-), muntah(-), mual(-), mencret(-), BAK(N),
lemas(+), nyeri ulu hati(+), os masih lebih nyaman duduk dan tidur selalu kearah kiri.
O : TTV : T: 36,6 oC, HR: 96x/mnt, RR: 26x/mnt, BB: 22 kg
A : 1. Efusi pleura sinistra ec?
2. Suspek limfadenitis TB
P : - Dilakukan Fine Needle Aspiration Biopsy(FNAB)
- KAEN 1B 700cc/hari
- Ceftriaxone 2x800mg
- Amikasin 2x175mg
- Ranitidin 2x25mg iv
16 AGUSTUS 2017

S : sesak nafas (+), batuk kering (+), nyeri post FNAB(+), pilek(-), demam(-),
muntah(-), mual(-), mencret(-), BAK(N), nyeri ulu hati(-), lemas(+), os masih lebih
nyaman duduk dan tidur selalu kearah kiri.
O : TTV : T: 37,1 oC, HR: 90x/mnt, RR: 30x/mnt, BB: 22 kg
16 AGUSTUS 2017

O : Hasil foto Rontgen Thorax AP Lateral tanggal 16 Agustus 2017 13:08:35 WIB

Kesan:sesuai
dengan gambaran
perselubungan
hemithorax kiri
bertambah.
16 AGUSTUS 2017

A : 1. Efusi pleura sinistra ec?


2. Suspek limfadenitis TB
P : - KAEN 1B 700cc/hari
- Ceftriaxone 2x800mg
- Amikasin 2x175mg
- Ranitidin 2x25mg iv
18 AGUSTUS 2017

S : sesak nafas (+), batuk kering memberat(+), pilek(-), demam(-), muntah(-),


mual(-), mencret(-), BAK(N), nyeri ulu hati (-), lemas(+), os masih lebih nyaman
duduk dan tidur selalu kearah kiri. Nafsu makan menurun. Os dilakukan
thoracentesis ke dua kalinya tanggal 17 Agustus 2017 sebanyak 400 cc
O : TTV : T: 37,5 oC, HR: 90x/mnt, RR: 28x/mnt, BB: 22 kg
Hasil Analisis Cairan Pleura tanggal 17 Agustus 2017 sebanyak 400cc
Warna : kuning (N:tidak berwarna)
Kejernihan : agak keruh (N: Jernih)
Bekuan : Positif (+) (N: Negatif)
Rivalta : Positif (+) (N: Negatif)
18 AGUSTUS 2017

O: Mikroskopik
Jumlah sel : 562 (N:Transudat<1000/ul,Eksudat>1000/uL)
Hitung jenis :
Polimorfonuklear (PMN) : 2 %
Mononuklear (MN) : 98 %
Kimia
Protein cairan : 3,7 mg/dl (N: Transudat: <50% kadar protein serum. Eksudat:
>50% kadar protein serum)
Protein serum : 6,7 mg/dl
18 AGUSTUS 2017

O : Glukosa cairan : 102 mg/dl (N: Transudat: equivalen kadar glukosa serum.
Eksudat: < kadar glukosa serum)
Glukosa serum : 131 mg/dl
LDH cairan : 354 U/L (N: Transudat <60%, Aktivitas LDH serum. Eksudat >60%
Aktivitas LDH serum)
LDH serum : 610 U/L
BTA : Negatif
Gram : Tidak ditemukan kuman
18 AGUSTUS 2017

Pemeriksaan Imunologi/serologi tanggal 17 Agustus 2017 pukul 12:15 WIB


Anti HIV 1-2 (Elisa) : Non reaktif (N: non reaktif)

A : 1. Efusi Pleura ec?


2. Suspek Limfadenitis TB
18 AGUSTUS 2017

P : - Anjuran pemeriksaan kultur darah


- KAEN 1B 700cc/hari
- INH 1 x 75 mg
- Rifampisin 1 x 225 mg
- Pirazinamid 2 x 200 mg
- Prednison 5 mg
- Ceftriaxone 2x800mg
- Amikasin 2x175mg
- Ranitidin 2x25mg iv
19 AGUSTUS 2017

S : sesak nafas memberat (+), batuk kering (+), pilek(-), demam(-), muntah(-),
mual(-), mencret(-), BAK(N), lemas(+), nyeri perut kanan (+), os masih lebih
nyaman duduk dan tidur selalu kearah kiri. Nafsu makan baik. Os dilakukan
thoracentesis ke 3 sebanyak 200 cc.
O : TTV : T: 37,3 oC, HR: 100x/mnt, RR: 34x/mnt, BB: 22 kg
Hasil Laboratorium Patologi Anatomi/Sitologi dari Fine Needle Aspiration
Biopsy(FNAB) tanggal 15 Agustus 2017
Kesan :Sitologik mengesankan limfoma malignum non Hodgkin. Konfirmasi biopsy
eksisi/pemeriksaan immunohistokimia dari sediaan sitologik.
19 AGUSTUS 2017

A : Limfoma Maligna non Hodgkin


P : - KAEN 1B 700cc/hari
- INH 1 x 75 mg
- Rifampisin 1 x 225 mg
- Pirazinamid 2 x 200 mg
- Prednison 5 mg
- Ceftriaxone 2x800mg
- Amikasin 2x175mg
- Ranitidin 2x25mg iv
- Rujuk ke spesialis onkologi untuk dilakukan pemeriksaan histologic dan terapi lebih
lanjut
20 AGUSTUS 2017

S : sesak nafas (+), batuk kering (+), pilek(-), demam(-), muntah(-), mual(+), mencret(-),
BAK(N), lemas(+), nyeri perut kanan (+), os sudah nyaman tidur terlentang. Nafsu
makan baik.
O : TTV : T: 37,0 oC, HR: 94x/mnt, RR: 28x/mnt, BB: 22 kg
Hasil pemeriksaan Laboratorium Hematologi tanggal 20 Agustus 2017 pukul 10:11
WIB
Hemoglobin : 12,6 g/dl (N: 10,7-14,7 g/dl)
Hematokrit : 40 % (N: 31-43 Vol %)
Leukosit : 11,5 ribu/uL (N: 5,0-14,5 ribu/uL)
Trombosit : 361 ribu/uL (N: 181-521 ribu/uL)
20 AGUSTUS 2017

O : Hasil Foto Rontgen Thorax AP tanggal 20 Agustus 2017 pukul 17:07:58 WIB

Kesan : Dibandingkan foto


tanggal 16 Agustus 2017, saat
ini tampak efusi pleura kiri
dan kanan serta infiltrate di
paru kanan, tidak tampak
aerasi paru kiri: stqa
20 AGUSTUS 2017

A : Efusi pleura sinistra ec Limfoma Maligna non Hodgkin


P : - Dilakukan thoracentesis ke 4 kalinya sebanyak 300cc
- KAEN 1B 700cc/hari
- INH 1 x 75 mg
- Rifampisin 1 x 225 mg
- Pirazinamid 2 x 200 mg
- Prednison 5 mg
- Ceftriaxone 2x800mg
- Amikasin 2x175mg
- Ranitidin 2x25mg iv
- Rujuk ke spesialis onkologi untuk dilakukan pemeriksaan histologic dan terapi lebih
lanjut
21 AGUSTUS 2017

S : sesak nafas (+), batuk kering (+), pilek(-), demam(-), muntah(-), mual(+),
mencret(-), BAK(N), lemas(+), nyeri perut kanan (+), os sudah nyaman tidur
terlentang. Nafsu makan baik.
O : TTV : T: 36,8 oC, HR: 90x/mnt, RR: 28x/mnt, BB: 22 kg
Hasil Pemeriksaan Laboratorium tanggal 21 Agustus 2017 pukul 16:30 WIB
Ureum : 19 mg/dl (N: 15-50 mg/dl)
Kreatinin: 0,4 mg/dl (N: <1,4 mg/dl)
Hasil Pemeriksaan Kultur MO + Resistensi
Bahan pemeriksaan : darah
Mikro organisme : tidak ada pertumbuhan
21 AGUSTUS 2017

A : Efusi pleura sinistra ec Limfoma Maligna non Hodgkin


P : - KAEN 1B 700cc/hari
- INH 1 x 75 mg
- Rifampisin 1 x 225 mg
- Pirazinamid 2 x 200 mg
- Prednison 5 mg
- Ceftriaxone 2x800mg
- Amikasin 2x175mg
- Ranitidin 2x25mg iv
- Rujuk ke spesialis onkologi untuk dilakukan pemeriksaan histologic dan
terapi lebih lanjut
22 AGUSTUS 2017

S : sesak nafas (+), batuk kering (+), pilek(-), demam(-), muntah(-), mual(+),
mencret(-), BAK(N), lemas(+), nyeri perut kanan (+), os sudah nyaman tidur
terlentang. Nafsu makan baik.
O : TTV : T: 37,0 oC, HR: 88x/mnt, RR: 26x/mnt, BB: 22 kg
Hasil Pemeriksaan Gambaran Darah Tepi tanggal 22 Agustus 2017
Kesimpulan : Leukositosis
A : Efusi pleura ec Limfoma Maligna non Hodgkin
P : Rujuk ke spesialis onkologi untuk dilakukan pemeriksaan histologic dan
terapi lebih lanjut
23 AGUSTUS 2017

Os dirujuk ke RS.Harapan Kita, Jakarta Barat di bagian onkologi untuk dirawat dan
di tatalaksana lebih lanjut serta akan dilanjutkan pemeriksaan sitologi dan
histologik dari hasil Fine Needle Aspiration Biopsy(FNAB) dan dapat dilakukan
pleurodesis atau indwelling tunneled catheters untuk menangani efusi pleura yang
rekuren.
ANALISA KASUS
EFUSI PLEURA

– Efusi pleura adalah akumulasi abnormal cairan dalam rongga pleura, yang
merupakan ruang potensial antara parietal (rongga dada) pleura dan visceral
(paru-paru) pleura.
– Unilateral
– Infeksi streptococcus pneumoniae.
– Non infekfsius gagal jantung, limfoma
– Berdasarkan mekanisme pembentukan cairan:
1. Transudat
2. Eksudat
MEKANISME PEMBENTUKAN
CAIRAN
KRITERIA LIGHT’S

 Rasio protein serum lebih dari 0,5 %

 Laktat Dehidrogenase (LDH) rasio lebih dari 0,6,%, atau

 Konsentrasi LDH cairan pleura lebih dari 66% dari batas


atas normal
EFUSI PLEURA

Anamnesis Anamnesis pasien


– Dyspnea – Dsypnea
– Respiratory distress – Lebih nyaman tidur ke sebelah kiri
– Perubahan posisi ke sisi efusi – Batuk keras
– Nyeri dada
– Batuk
EFUSI PLEURA

Pemeriksaan fisik : Pemeriksaan fisik pada pasien:


1. Pengembangan dada asimetris – Hemithorax sinistra lebih
2. Perkusi redup pada lapang paru cembung(Asimetris)
dengan efusi,
– Retraksi sela iga
3. Suara napas yang menurun atau
tidak ada(vocal fremitus) – Perkusi redup hemithorax sinistra
4. Auskultasi pleural friction – Suara napas menurun
rubmanifestasi awal
5. Egophony. – Auskultasi pleural friction rub
PEMERIKSAAN PENUNJANG
EFUSI PLEURA
– Untuk menunjang diagnosisthoracentesisKI: efusi minimal, non-
complicated conditions.
– Analisa cairan pleura dengan Kriteria Light’s
– Peningkatan leukosit dan CRP pada analisis cairan pleurasuspek tuberkulosis
– Pada keadaan inflamasi yang tidak diketahui etiologi atau malignansi pleural
biopsy
– Pemeriksaan radiologifoto thorax AP/PA/LAT adanya efusi, sudut
costofrenikus tumpuldd/ atelektasis, konsolidasi, tumor
– USGukuran efusi dan membantu thoracentesis
PEMERIKSAAN PENUNJANG
EFUSI PLEURA PADA PASIEN
Warna : kuning (N: tidak berwarna)
Bekuan : positif (N: negatif)
Rivalta : positif (N: negatif)
Hitung jenis :
Polimorfonuklear (PMN) : 1%; Mononuklear (MN) : 99%
LDH cairan : 388 U/L; LDH serum : 548 U/L
Protein cairan : 3,7 mg/dl; Protein serum :6,7 mg/dl
Glukosa cairan : 102 mg/dl; Glukosa serum: 131 mg/dl
Foto thorax AP/LAT efusi masif sinistra
infeksiTuberkulosis? Pneumonia?
thoracentesis dilakukan 3 kali efusi tidak membaikkeganasan?
EFUSI PLEURA EC
TUBERKULOSIS?

Anamnesis Anamnesis Pasien


– Demam lama (> 2minggu) dan/atau – Demam naik turun, hilang timbul
berulang tanpa sebab yang jelas 15 hari SMRS
+keringat malam.
– Berat badan menurun 25 kg22
– Berat badan turun tanpa sebab atau
tidak naik dalam 1 bulan dengan
kg + nafsu makan baik
penanganan gizi yang adekuat – Lemas
– Nafsu makan tidak ada + gagal – Kontak TB (-)
tumbuh
– Lesu dan malaise
– Kontak TB
EFUSI PLEURA EC
TUBERKULOSIS?
– Diagnosis TB anak gambaran klinis ,uji tuberculin (mantoux test), foto
thoraks, pemeriksaan laboratorium dan respon baik terhadap OAT
– Pada pasien mantoux test (-).
– Negatif palsu dapat disebabkan oleh: Masa inkubasi, Penyimpanan tidak baik
dan penyuntikan salah, Interpretasi tidak benar, Menderita tuberculosis luas
dan berat, Demam, Leukositosis, Malnutrisi, Imunokompeten
– Foto thoraxinfiltrat, pembesaran kelenjar hilus, efusi pleura, milier, kavitas
pada pasien: tidak terlihat akibat efusi?
– Pemeriksaan laboratorium uji anti HIV 1-2(ELISA): negatif , uji interferon-
gamma : tidak dilakukan, sputum BTA: tidak dilakukan,
– Batuk berkurang saat diberikan OATrespon baik
EFUSI PLEURA EC
TUBERKULOSIS?
– Manifestasi spesifik pada
organkelenjar limfe.
– Pembesaran kelenjar limfe
superfisialis paling sering
dijumpai.
LIMFADENITIS TB?

Manifestasi Klinis Manifestasi Klinis pasien


– Multiple – Benjolan seukuran 5 cm x 2 cm x 3
cm pada regio colli dextra dan
– Unilateral sinistra (bilateral)
– Nyeri tekan(-) – Difus
– Tidak hangat pada perabaan, – Nyeri tekan(-)
– Mobile(+) – Teraba keras

– dapat saling mendekat – Mobile(-)/(-)


(confluence) satu sama lain. – Hiperemis(-)
– Anjuran FNAB?
LIMFOMA?

– Pemeriksaan penujang limfadenitispemeriksaan histopatologik:


perkijauan(kaseosa), sel epiteloid, limfosit, sel datia langhanstidak dilakukan.
– Pada pasien dilakukan Fine Needle Aspiration Biopsy(FNAB) Lymphoma
Maligna Non Hodgkin
LIMFOMA MALIGNA NON
HODGKIN
– Limfoma atau keganasan jaringan limfoid adalah keganasan tersering ketiga
pada anak, setelah leukemia dan tumor susunan saraf pusat.
– Etiologi : virus Epstein barr
1. Limfoma Hodgkin
2. Limfoma Non Hodgkin
LIMFOMA MALIGNA NON
HODGKIN
– Limfoblastik limfoma (LBL)
– Small non cleved cell (Burkit’s dan non Burkit’s)
– Large cell lymphoma (histiositik).
– Dapat disertai dengan efusi pleura dan gangguan respirasi karena penekanan
trachea, kadang-kadang dysphagia karena penekanan esofagus.
LIMFOMA MALIGNA NON
HODGKIN

Manifestasi klinis Manifestasi klinis pasien


– Massa – Massa regio colli dextra et sinistra
cervical/supraklavikulartegas, 5 cm x 2 cm x 3 cm, Tegas, Tetap
tetap, nyeri(-) – Nyeri(-)
– Dsypnea – Penurunan berat badan 25kg22
– Suara nafas menurun akibat kg
obstruksi atau efusi pleura – Efusi pleurathoracentesis 3 kali
– Penurunan berat badan tidak ada perbaikan
– Agitasi keterlibatan SSP keganasan?
PEMERIKSAAN PENUNJANG
LIMFOMA MALIGNA NON HODGKIN

– Pemeriksaan darah lengkap(elektrolit, asam urat, Blood Urea Nitrogen(BUN), LED,


tes fungsi hati, LDH)
– CT Scan
– PET Scan
– MRI
– Pungsi lumbal
– Cairan pelura/peritoneum
– Foto thoraxmassa mediastinum?
– Biopsysel Reed Sternberg
– Pada pasien tidak dilakukan pemeriksaan penunjang diatas karena pasien dirujuk ke
RS.Harapan Kita untuk tatalaksana lebih lanjut.
DIAGNOSIS BANDING LIMFOMA
MALIGNA NON HODGKIN

– Leukemia
– Rabdomioskarkoma
– Karsinoma nasofaring
– Timoma
LIMFOMA MALIGNA NON
HOGDKIN
– Pada limfoma maligna non Hodgkin diberikan LNH indolen pada stadium I
sampai II, kemoterapi seperti Rituximab, Purine nucleoside analogs (Fludarabin)
pada LNH primer, Alkylating agent oral, transplantasi stem cell, target terapi,
imunoterapi dan antibiotik.
– Komplikasi: imunosupresi, mielosupresiPrognosis berdasarkan stadium

Anda mungkin juga menyukai