1.1.1.03.33 Beriman Kepada Qadar (Autosaved)
1.1.1.03.33 Beriman Kepada Qadar (Autosaved)
ا ِالحْ تِيَا ُ الت ْق ِدي ُْر الس َما ِوي اإل ْي َمانُث َ َم َراتُ ِ
ط ضا ِء َوا ْلقَد َِر
بِا ْلقَ َ
الصب ُْر الت ْق ِدي ُْر ا ْليَ ْو ِمي
الرك ُْو ُن ِبا ْلقَد َِر
ُّ
اصي ِع ْن َد ا ْل َمعَ ِ
MUKADIMAH
• Apa pun yang terjadi di dunia dan yang menimpa diri
manusia pasti telah digariskan oleh Allah Yang Mahakuasa
dan Yang Mahabijaksana. Semua telah tercatat secara rapi
dalam sebuah Kitab pada zaman azali.
• Kematian, kelahiran, rizki, nasib, jodoh, bahagia, dan celaka
telah ditetapkan sesuai ketentuan-ketentuan ilahiah yang
tidak pernah diketahui oleh manusia.
• Dengan tidak adanya pengetahuan manusia tentang
ketetapan dan ketentuan Allah ini, maka ia memiliki peluang
atau kesempatan untuk berlomba-lomba menjadi hamba yang
saleh-muslih, berusaha keras untuk mencapai yang dicita-
citakan tanpa berpangku tangan menunggu takdir, dan
berupaya memperbaiki citra diri.
• Dengan bekal keyakinan terhadap takdir yang telah ditentukan oleh
Allah SWT, seorang mukmin tidak pernah mengenal kata frustrasi
dalam kehidupannya, dan tidak berbangga diri dengan apa-apa yang
telah diberikan Allah SWT. Ia akan berubah menjadi batu karang yang
tegar menghadapi segala gelombang kehidupan dan senantiasa
sabar dalam menyongsong badai ujian yang silih berganti. Ia juga
selalu bersyukur apabila kenikmatan demi kenikmatan berada dalam
genggamannya. Perhatikan beberapa ayat Allah dan hadits Rasul
berikut ini.
• “Tiada suatu bencana pun yang menimpa di bumi dan (tidak pula)
pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauhul-
Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang
demikian itu adalah mudah bagi Allah. (Kami jelaskan yang demikian
itu) supaya kamu jangan berduka cita terhadap apa yang luput dari
kamu, dan supaya kamu jangan terlalu gembira terhadap apa yang
diberikan-Nya kepadamu. Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang
sombong lagi membanggakan diri,” (al-Hadiid: 22-23)
• “Dan pada sisi Allah-lah kunci-kunci
semua yang ghaib; tidak ada yang
mengetahuinya kecuali Dia sendiri, dan
Dia mengetahui apa yang di daratan dan
di lautan, dan tiada sehelai daun pun yang
gugur melainkan Dia mengetahuinya
(pula), dan tidak jatuh sebutir biji pun
dalam kegelapan bumi, dan tidak sesuatu
yang basah atau yang kering, melainkan
tertulis dalam kitab yang nyata (Lauh
Mahfudz).” (al-An’aam: 59)
• “Tiada seorangpun dari kalian kecuali telah ditulis
tempatnya di neraka atau di surga. Salah seorang dari
mereka berkata, ‘Bolehkah kami bertawakal saja, ya,
Rasulullah?’ Beliau menjawab, ‘Tidak, (akan tetapi)
beramallah …karena setiap orang dimudahkan (dalam
beramal).’ Kemudian, beliau membaca ayat ini, ‘Adapun
orang yang memberikan (hartanya di jalan Allah),
bertakwa dan membenarkan adanya pahala yang terbaik
(surga), maka kami kelak akan menyiapkan baginya
jalan yang mudah. Dan adapun orang-orang yang bakhil,
merasa dirinya cukup dan mendustakan pahala yang
terbaik, maka kami kelak akan menyiapkan baginya
(jalan) yang sukar (al-Lail: 5-10).’” (Bukhari dan Muslim,
dari Ali bin Abi Thalib)
• “Sangat mengherankan seorang mukmin
itu, karena semua urusannya mengandung
kebaikan. Dan yang demikian itu tidak
pernah dimiliki seseorang kecuali orang
mukmin; apabila ia diuji dengan kenikmatan
(kebahagiaan), ia bersyukur. Maka, inilah
kebaikan baginya. Dan apabila ia diuji
dengan kemelaratan (kepayahan), ia
bersabar. Maka, inilah kebaikan baginya.”
(Muslim dari, Abu Yahya Shuhaib bin
Shinan)
I. DEFINISI DAN DALIL-DALILNYA