Anda di halaman 1dari 14

PIDATO

Disusun:

Kelompok 9

EKA RIZKIANA
1710814120005
LINDA SUCI WATI 1710814320009
M. JAUHAR MAHDI
1710814110015
M. YULIYANDI PRATAMA 1710814310015
MAURA AULIA DAUD
1710814320010
MEDA NUR ANISA 1710814220007
RIZANTI AULIA MELINDA
Pengertian Pidato

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia


(KBBI) “pidato didefinisikan sebagai (1)
Pengungkapan pikiran dalam bentuk kata-
kata yang ditunjukan kepada orang banyak,
(2) Wacana yang disiapkan untuk diucapkan
didepan khalayak ramai”.
Pidato adalah sebuah kegiatan berbicara
di depan umum dengan menggunakan
susunan kata yang baik, bertujuan untuk
menyampaikan perasaan, isi hati, pendapat,
gagasan, pengalaman, dan pengetahuan
Tujuan Pidato

Adapun maksud atau tujuan berpidato dapat dibedakan


menjadi lima, yaitu:

1) Memotivasi: memberikan semangat atau dorongan moral.


2) Meyakinkan: meyakinkan pendengar dengan argumen-
argumen.
3) Melakukan tindakan: mengajak pendengar untuk
melakukan sesuatu.
4) Menginformasikan: menyampaikan sesuatu atau
menambah pengetahuan.
5) Menghibur: memberikan hiburan para pendengar.
Jenis Pidato
Berdasarkan pada sifat dari isi pidato, pidato dapat dibedakan menjadi :
1. Pidato pembukaan
Berupa pidato singkat yang biasa dibawakan oleh pembawa acara atau
mc (master of ceremony).
2. Pidato pengarahan
Pidato yang disampaikan untuk mengarahkan suatu acara yang
akan/sedang dilaksanakan.
3. Pidato sambutan
Pidato yang disampaikan pada suatu acara kegiatan atau peristiwa
tertentu yang dapat dilakukan oleh beberapa orang dengan waktu
yang terbatas secara bergantian.
4. Pidato peresmian
pidato yang dilakukan oleh orang yang berpengaruh untuk meresmikan
sesuatu.
5. Pidato laporan
Pidato yang isinya bertujuan untuk melaporkan hasil suatu tugas atau
kegiatan.
Kriteria Pidato

a) Isinya sesuai dengan kegiatan yang sedang


berlangsung.
b) Isinya menggugah dan bermanfaat bagi pendengar.
c) Isinya tidak menimbulkan pertentangan sara.
d) Isinya jelas.
e) Isinya benar dan objektif.
f) Bahasa yang dipakai mudah dipahami.
g) Bahasanya disampaikan secara santun, rendah hati,
dan bersahabat.
Tata Tertib Berpidato

Tata cara berpidato merujuk pada langkah-langkah dan urutan untuk


memulai, mengembangkan, dan mengakhiri pidato. . Langkah-langkah
dan urutan berpidato secara umum diawali pembukaan, sajian isi, dan
penutup.

• Pembukaan biasanya berisi sapaan kepada pihak-pihak yang diundang


atau yang hadir dalam suatu cara.

• Isi merupakan hasil penjabaran gagasan pokok yang akan disampaikan


dalam pidato.

• Penutup pidato berisi penyegaran kembali gagasan pokok yang telah


dipaparkan dalam sajian isi, harapan, dan ucapan terima kasih atas
partisipasi semua pihak dalam acara yang sedang berlangsung.
Etika Berpidato
a) Berpakaian dengan rapi dan bersih
b) Menggunakan kata-kata sopan
c) Jika pidato panjang, agar tidak membosankan pendengar hendaknya
diselingi humor, namun tetap harus sopan.
d) Perhatikan kata-kata yang digunakan, hendaknya jangan menyinggung
perasaan.
e) Bila berpidato dihadapan orang-orang terkemuka, hendaknya
mempersiapkan diri dengan sempurna.
f) Kita harus terbuka dan terus terang dan dapat santai, namun jangan
melupakan tata krama.
g) Kita harus mampu menyakinkan mereka dengan argumen yang logis.
h) Kita harus menjaga jangan sampai ada satu ucapan pun yang menyinggung
martabat suatu agama.
i) Gunakan kata-kata atau kalimat yang sederhana sehingga pidato kita itu
mudah dimengerti
Metode Penyampaian Pidato
a. Metode Impromtu.
Yaitu membawakan pidato tanpa persiapan dan hanya mengandalkan
pengalaman dan wawasan.
b. Metode Ekstemporan
Yaitu teknik berpidato dengan menjabarkan materi pidato yang terpola
secara lengkap.
c. Metode Memoriter
Yaitu metode pidato dengan menghapal naskah atau teks pidato.
d. Metode Naskah
Yaitu metode pidato dengan menggunakan naskah atau tulisan.
Penulisan Naskah Pidato

Menulis naskah pidato perlu dilakukan apabila kegiatan


pidato yang akan dilakukan memang dipersiapkan sebelumnya.
Akan tetapi, apabila kegiatan berpidato itu dilakukan secara
spontan tentu tidak perlu menulis naskah pidato sebelum
kegiatan berpidato dilakukan. Menulis naskah pidato pada
hakikatnya adalah menuangkan gagasan ke dalam bentuk
bahasa tulisan yang siap dilisankan.
Penyuntingan Naskah Pidato

Yang perlu disunting dalam naskah pidato adalah isi,


bahasa, dan penalaran dalam naskah pidato. Isinya dicermati
kembali apakah telah sesuai dengan tujuan pidato, sesuai
dengan calon pendengar, sesuai dengan kegiatan yang di gelar
dan dipastikan mengandung informasi yang relevan dengan
konteks pidato. Kemudian, penyuntingan terhadap bahasa
diarahkan kepada pilihan kosakata, kalimat, dan paragraf.
Lalu, pernalaran dalam naskah pidato juga disunting untuk
mengetahui apakah isi dalam naskah pidato telah
dikembangkan dengan menggunakan penalaran yang tepat,
misalnya dengan pola induktif, deduktif, dan campuran.
Penyempurnaan Naskah Pidato

Penyempurnaan itu diarahkan pada aspek isi, bahasa,


dan penalaran. Penyempurnaan aspek bahasa dilakukan
dengan mengganti kosakata lebih tepat dan
menyempurnakan kalimat dengan memperbaiki struktur
dan gagasannya. Sementara itu, penyempurnaan paragraf
dilakukan dengan memperbaiki koherensi dan kohesi
paragraf. Untuk itu, penambahan kalimat,
penyempurnaan kalimat, atau penghilangan kalimat perlu
dilakukan.
Unsur-Unsur Pidato

1. Salam pembuka
2. Sapaan
3. Puji syukur
4. Isi pidato
5. Penutup pidato
6. Salam penutup
Penyampaian Pidato

Menyampaikan pidato berarti melisankan naskah


pidato yang telah disiapkan. Akan tetapi,
menyampaikan pidato bukan sekedar membacakan
naskah pidato di depan hadirin, tetap perlu juga
menghidupkan dan menghangatkan suasana dan
menciptakan interaksi yang hangat dengan audiensi.
Untuk itu, seseorang yang menyampaikan pidato harus
mampu menganalisis situasi dan manfaatkan hasil
analisisnya itu menghidupkan suasana dalam pidato
yang akan dilakukan.
Teknik Berpidato yang Efektif
1. Lafal.
Lafal adalah ucapan bunyi-bunyi bahasa.
2. Intonasi
Intonasi mempunyai dua fungsi pokok: pertama, intonasi menentukan makna kalimat
yang kita ucapkan. Kedua, intonasi dapat mempengaruhi daya persuasi pidato.
3. Nada
Nada adalah tinggi atau rendahnya suara ketika berpidato.
4. Sikap
Sikap merupakan unsur non bahasa, tetapi sangat mempengaruhi efektifitas pidato. Sikap
merupakan suatu bentuk evaluasi atau reaksi seseorang terhadap diri dan lingkungannya.
Berikut ini beberapa bentuk sikap yang baik dilakukan pada saat berpidato:
a) Sopan.
b) Menghargai pendengar dan menciptakan rasa bersahabat.
c) Pandangan harus tertuju kepada seluruh pendengar.
d) Hindarkan gerakan yang dapat mengganggu konsentrasi pendengar.
e) Ciptakan rasa humor yang sehat.
f) Gunakan mimik dan gerakan tubuh secara wajar.

Anda mungkin juga menyukai