Anda di halaman 1dari 28

BAB 2

PERANG DUNIA II DAN PENGARUHNYA


TERHADAP INDONESIA
A. Perang Dunia II
1. Latar Belakang Perang dunia II
a. Sebab Umum Perang Dunia II
- Pertentangan liberalisme dan totaliterisme.
- Persekutuan mencari kawan.
- Semangat balas dendam.
- Perlombaan persenjataan.
- Pertentangan negara Imperialis.
- Kegagalan LBB
b. Sebab Khusus Perang Dunia II
1). Di Asia Pasifik, serbuan Jepang terhadap
pangkalan AL AS di Pearl Harbour 7 Des 1941
2). Di Eropa, serangan kilat yang dilakukan
Jerman atas Polandia 1 September 1939
2. Jalannya Perang
• Negara yang terlibat • Tahap-tahap
a. Blok Sentral : Jerman, a. Pertama, blok sentral mela
kukan ofensif dengan taktil
italia, Jepang, Austria, serangan kilat.
Rumania, dan
Finlandia. b. Kedua merupakan titik balik.
Blok sentral bersifat defensif
b. Blok Sekutu : Inggris, sedangkan blok sekutu lebih
Perancis, Rusia,RRC, banyak melakukan serangan
AS, dan Polandia
c. Ketiga, blok sekutu
mulaimencapaikemenangan.
3. AKHIR PERANG
• 6 Agustus1945 sekutu menjatuhkan bom atom di kota
Hirosima.
• 9 Agustus 1945 sekutu menjatuhkan bom atom di kota
Nagasaki.
• 2 September 1945 Jepang menyerah kepada sekutu dan
menandatangani perjanjian di atas kapal Missouri di teluk
tokyo.
• Pada bulan Mei 1945 Blok Sentral menyerah kepada
Sekutu.
Faktor penyebab kekalahan Blok Sentral
terhadap Sekutu
• Blok sentral tidak ditunjang kekayaan alam.
• Jumlah anggota kelompok sekutu lebih banyak.
• Sekutu memi;iki daaerah jajahan yang dapat menunjang
kebutuhan perang
• Blok Sekutu memiliki keunggulan teknologi persenjataan.
5. Pengaruh Perang Dunia II bagi Indonesia
Setelah Jepang menyerah kepada Sekutu
14 Agustus 1945, Indonesia dalam keadaan
Vaccum of power. Kondisi ini dimanfaatkan
bangsa Indonesia untuk memproklamasikan
kemerdekaan.
B. Latar Belakang dan proses
Pendudukan Jepang (1942-1945)
• Pendudukan Jepang
ditujukan untuk - 1 Maret 1942 jepang
Persemakmuran berhasilmendaratdijawa
bersama Asia Timur
- 5 maret 1942 batavia
Raya.
dikuasai
- Pebruari 1942 jepang
- 8 Maret 1942 Belanda
menduduki Filipina,
menyerah kepada
Tarakan,Balikpapan,
Jepang di Kalijati,
Pontianak,dan Sama
Subang, jawa barat
rinda, Palembang
C. Pengaruh Kebijakan Pendudukan jepang
1. Politik : G 3 A, PUTERA, Jawa Hokokai
2. ekonomi : membangun pabrik senjata, tanam
jarak, Romusha , eksp SDA
3. Sosial: gol teratas Jepang, pribumi, timur asing
4. Militer ( Heiho, PETA)
Semimiliter : Seinendan,Fujinkai, Keibodan,
Suishintai, Gakutotai, Ibakutai
5. Budaya , bhs Indonesia sbg alat komunikasi,
papan nama menggunakan bhs Jepang
D. Strategi Pergerakan bangsa Indonesia pada
Masa Pemerintah Pendudukan jepang
Gol Nonkooperatif Gol Kooperatif
membentuk organisasi - Putera
bawah tanah: - Jawa Hokokai
- Kelp Syahrir - Gerakan 3 A
- Kelp amir Syarifuddin - Cuo Sangi In
- Gol Persatuan
Mahasiswa
- Kelp Sukarni
- Gol Kaigun
- Pemuda menteng
BAB 3
USAHA MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN
INDONESIA
Perlawanan rakyat pada masa
pendudukan Jepang
• Di jabar perlawanan rakyat singaparna 1944
• Di Aceh dipimpin Tengku Abdul jalil 1942
• Di Irianjaya, Biak 1943
• Peristiwa Unra di Sulut
• Pemberontakan PETA di Blitar 1945
A. Perjuangan Rakyat dan Pemerintah di Daaerah
dalam Mempertahankan kemerdekaan Jepang

• 1. Pertempuran Surabaya 10 November 1945


• 2. Pert Ambarawa 20 Nop s/d 15 Des 1945
3. Pert Medan Area 1 Desember 1945
• 4. Bandung Lautan Api 23 – 24 Maret 1946
• 5. Puputan margarana 20 Nop 1946
• 6. Serangan Umum 1 Maret 1949
B. PERJUANGAN DI FORM INTERNASIONAL
• Diplomasi beras Indonesia dengan India ditandatangani
tgl 18 Mei 1946
• Perundingan Linggarjati 10 Nop 1946 isinya :
a. Belanda mengakui secara defacto RI meliputi
Jawa, Madura, Sumatera
b. RI dan Belanda akan bekerjasama membentuk
RIS, yang salah satu negaranya adalah RI
c. RIS dan Belanda akan membentuk Uni Indonesia
Belanda dengan Ratu Belanda sebagai ketuanya
• Agresi Militer Belanda I tgl 21 Juli 1947,PBB membentuk
KTN anggotanya:
- Belgia ( pilihan belanda) Paul van Zeeland
- Australia (pilihan Indonesia) Ricahard
Kirby
- AS (dipilih Indonesia dan
Belanda)Dr.Frank Graham.
Tugas KTN adalah mengawasi langsung penghentian tembak
menembak sesuai dengan Resulosi DK PBB.
• Perundingan Renville ( 17 Januari 1948 )
a. Wilayah Indonesia diakui berdasarkan garis
demarkasi
(garis van Mook)
b. Belanda tetap berdaulat atas seluruh wil
Indonesia sampai RIS terbentuk
c. Kedudukan RIS dan Belanda sejajar dalam
Uni Indonesia Belanda
d. RI merupakan bagian dari RIS
e. Pasukan RI yang berada di daerah kantong
harus ditarik ke daerah RI
• Agresi Militer Belanda II (19 Des 1948)
• Konf Asia di New Delhi (20 -25 Januari 1949)
• Perundingan Roem Royen ( 14 april 1949)
• KMB (23 agt – 2 Nop 1949 ), menghasilkan :
a. Belanda mengakui RIS sebagai negara merdekadan
berdaulat
b. Pengakuan kedaulatan dilakukan selambat-lambatnya
30 Desember 1946
c. Masalah Irian Barat akan diadakan perundingan lagi
dalam waktu 1 tahun setelah pengakuan Kedaulatan RI
d. Antara RIS dan Kerajaan Belanda akan diadakan
hubungan Uni Indonesia Belanda yang dikepalai Raja
Belanda
e. Kapal perang Belanda akan ditarik dari Indonesia
f. Tentara kerajaan Belanda selekas mungkin ditarik
mundur,sedang KNIL akan dibubarkan
• Pengakuan Kedaulatan tg 27 Desember 1949 bersamaan
di Belanda dan Indonesia.
Di Belanda Ratu Juliana, PM Dr.Willem Dres,
Mr.A.M.J.A.Sassen, dan Drs Moh.Hatta.

Di jakarta Sri SultanHamengku Buwono IX dan


A.H.J.Lovink.
BAB 4
PERISTIWA POLITIK DAN EKONOMI INDONESIA PASCA
PENGAKUAN KEDAULATAN
A. Faktor yang mempengaruhi Proses
Kembalinya ke NKRI
Pertentangan antara kelompok unitaris (pendukung
NKRI) dan kelompok federalis (pendukung RIS)
- Pembentukan RIS tidak sesuai kehendak rakyat.
- RIS merupakan warisan Kol Belanda.
- Negara RIS bertentangan dengan cita-cita proklamasi
kemerdekaan RI.
- Kendala politik,ekonomi,sosial,dan SDM yang dihadapi
RIS.
Pada 17 agustus 1950 Pres membacakan Piagam terbentuknya
NKRI, berlaku Demokrasi Liberal dan sistem kabinet
parlementer.
B. Pelaksanaan Pemilihan Umum 1955
1. Situasi Politik sebelum Pemilu Th 1955
-Munculnya banyak partai
-Sering terjadi pergantianKabinet, yaitu
a. Kab Natsir,7 Sep 1950-Maret 1951
b. Kab Sukiman, April 1951 – Pebruari
1952
c. Kab Wilopo, April 1952 – Juni 1953
d. Kab Ali I, 13 Juli 1953 – 24 Juli 1955
e. Kab Burhanudin, Agustus 1955 – Maret
1956
d. Kab ali II,Maret 1956 –Maret 1957
f. Kab Djuanda, Maret 1957 – April 1959
2. Pelaksanaan Pemilu I 1955
Dilaksanakan pada Kab Burhanudin Harahab, melalui dua
tahab :

a. Tg 29 September1955 memilih anggota DPR


b. Tg 15 Desember 1955 memilih anggota badan
konstituante (pembentuk UUD)

Ada empat partai yang memperoleh suara terbanyak yaitu


PNI (57 wakil),Masyumi (57 wakil),NU (45 wakil), dan PKI
(39 wakil)
c. Dekrit Presiden 5 Juli 1959 dan
dampak yang ditimbulkan
1. Situasi Politik menjelang Dekret Presiden
Demokrasi Liberal mengalibatkan terjadinya
konflik idiologis dan konflik kepentingan
antar partai politik.
Presiden tg 21 Februari 1957 mengemukakan
- Demokrasi Parlementer tidak cocok
diterapkan sehingga harus diganti
Demokrasi Terpimpin.
Membentuk Kabinet Gotong Royong.
-
- Segera dibentuk Dewan Nasional
2. Sidang Konstituante menjelang keluarnya Dekret
Presiden 5 Juli 1959
Dewan Konstituante telah diadakan pemungutan suara tiga
kali tetapi gagal mengambil keputusan,sehingga tg 5 Juli
1959 pres mengeluarkan Dekret presiden yang isinya:
a. Pembubaran konstituante
b. Berlakunya UUD 1945
c. Dibentuk MPRS dan DPAS
3. Tindak lanjut Dekret Presiden 5 Juli1959
Penetapan DPR,pembentukan MPRS dan DPAS, BPK dan MA,
DPRGR, Depernas, dan Front nasional, GBHN.

4. Dampak Dekret Presiden.


- Terbentuknya lembaga baru yang sesuai UUD 1945.
- Terhindar dari konflik yang berkepanjangan
- Militer makin aktif dan memegang peran penting
dalam pol
- Pres menerapkan Demokrasi terpimpin
- Memberi kekuasaan besar kpd pres, MPR, Lembaga tinggi
lain
D. KEHIDUPAN POLITIK PADA MASA
DEMOKRASI tERPIMPIN (1959 -1965)
1. Kondisi Politik dalam negeri
kekuasaan pres sangat besar dan otoriter
terjadi penyimpangan Pancasila dan UUD 45.
PKI menempatkan sbg golongan
Pancasilais.
2. Politik Luar negeri
cenderung ke blok Timur seperti:
- Oldefo dan Nefo
- Konfrontasi dengan Malaysia

Anda mungkin juga menyukai