Agama : Islam
Riwayat Imunisasi
Non Medikamentosa
Perawatan tirah baring (bed rest), Konsumsi makanan yang
lunak, Kompres air hangat bila perlu apabila demam
Medikamentosa
IVFD D51/2NS 10 tpm /makro
Ceftriaxon 2 x 1gr
(Drip dalam NaCl 0,9% 100cc) – skin test
Ranitidin 2 x 30mg IV
Paracetamol 3 x III cth -> bila kejang
Paracetamol pulv 3 x 300mg
PEMERIKSAAN ANJURAN
Tubex TF, Pemeriksaan urin rutin
PROGNOSIS
Ad vitam : Bonam
Ad Functionam : Bonam
Ad Sanationam : Dubia ad bonam
PEMBAHASAN KASUS
1. Mengapa diambil diagnosis klinis demam tifoid?
Anamnesis
Pada teori :
Demam +- 1 minggu atau lebih
Terdapat gangguan saluran pencernaan
Gangguan kesadaran
Pada kasus :
Anak demam sejak 9 hari SMRS. Demam dirasakan perlahan
dan terus menerus sepanjang hari dan meningkat saat malam
hari. Nyeri pada perut kiri bawah, BAB cair (+) 1-2x setiap
harinya. BAB cair berwarna kuning berampas, tidak terdapat
adanya lendir maupun darah. Anak juga muntah setiap kali
makan, sehingga nafsu makan menurun.
Pada kasus :
Pasien mengeluhan demam sejak 9 hari SMRS. Pasien mengeluhkan
nyeri pada perut kiri bawah pada 3 hari SMRS. Pasien juga
mengeluhkan BAK nya tidak lancar, tetapi tidak ada nyeri saat BAK.
BAK berwarna kuning jernih, tidak ada darah yang keluar..
3. Mengapa direncakanakan untuk pemeriksaan anjuran Tubex
TF dan Periksa Urine Rutin, sedangkan pemeriksaan gold standart
dari tifoid adalah kultur darah?
Pemeriksaan penunjang dilakukan untuk membantu
menegakkan diagnosis pasti dan menyingkirkan diagnosis
banding
Pada teori, cara menegakan diagnosis demam tifoid :
1. Pemeriksaan darah tepi
2. Pemeriksaan bakteriologis dengan isolasi dan biakan kuman
3. Uji serologi
- Uji Widal
- Uji tubex
4. Uji typhidot
5. Pemeriksaan kuman secara molekuler
Pada teori :
Diagnosis pasti ditegakkan melalui isolasi S.typhi dari darah. Biasanya
dilakukan pada dua minggu pertama sakit. Biakan yang dilakukan
pada urin dan feses kemungkinannya keberhasilannnya kecil. Biakan
melalui sumsum tulang mempunyai sensitifitas yang lebih tinggi. Akan
tetapi, prosedur ini sangat invasif, sehingga tidak dipakai dalam
praktek sehari – hari.
Pada teori :
Interpretasi Skor Pemeriksaan Tubex (Sudoyo A.W, 2010) :
skor interpretasi
Pada kasus :
Didapatkan hasil pemeriksaan Tubex TF
TINJAUAN PUSTAKA
DEFINISI
1. Demam
3) Gangguan kesadaran
• Umumnya kesadaran penderita menurun walaupun tidak
berapa dalam, yaitu apatis sampai somnolen.
• Jarang terjadi sopor, koma atau gelisah
PEMERIKSAAN FISIK DEMAM TIFOID
INTESTINAL
•Perdarahan usus
•Perforasi usus
• CVS
• Darah : trombositopenia
• Paru : pneumonia
• Hepar & pankreas : hepatitis,
EKSTRAINTESTINAL pankreatitis,
• Ginjal : pielonefritis
• Tulang : artritis, osteomielitis
PENATALAKSANAAN
UMUM
Tirah Baring
Diit makanan lunak
Cairan
KHUSUS
ISK Simprtomatik
ISK Kelainan Saluran kemih
Pielonefritis
Sistitis ISK Simpleks
ISK Kompleks
DIAGNOSIS ISK
ISK
Sudoyo A.W dkk. 2010. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jilid III.
Edisi V. Jakarta Interna Publishing
Soedarno dkk. 2014. Buku Ajar Infeksi & Pediatri Tropis. Jakarta:
Ikatan Dokter Anak Indonesia