Anda di halaman 1dari 29

Pole and Line

Mata Kuliah Metode Penangkapan Ikan

Kelompok 11-Perikanan B

PROGRAM STUDI PERIKANAN


FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2018
Anggota Kelompok
• Evanaudri Mahdyvianra 230110150093
• Muhammad Wildan M. 230110150096
• Khasanatur Rosyidah 230110150139
• Ayustin Prasetyaningsih 230110150140
• Jihan Syafitri 230110150146
• Egi Patria Sukma G 230110150148
Definisi Alat Tangkap Pole and Line
• Pole and line adalah salah satu alat
tangkap ikan pancing yang khusus
menangkap beberapa jenis ikan saja,
ikan yang menggunakan pole and line
antara lain baby tuna, tongkol,
madidihang dan cakalang. Jenis ikan ini
masih dilirik pasar regional maupun
internasional.
• Alatnya pun dipakai perorangan
sehingga mempengaruhi kehebatan
individu awak kapal. Secara umum alat
tangkap ini terdiri dari tali pancing, mata
kail , dan joran.
• Alat tangkap ini termasuk alat tangkap
yang selektif dengan sumber daya alam
dapat terjamin kelestariannya.
Konstruksi Alat Tangkap Pole and Line

1) Joran
• Terbuat dari bambu tua yang berwarna kuning,
• Ukuran panjang joran 2 – 2,5 m dengan diameter bagian
pangkal 3- 4 cm dan bagian unjuk sekitar 1- 1,5 cm
• Joran berbahan sintesis seperti plastik atau fibber glass

2) Tali pancing
• Terdapat 2 bagian tali yaitu tali kepala dan tali utama
 tali kepala tali yang paling atas berhubungan
langsung dengan tali utama menggunakan simpul
mata, terbuat dari bahan nylon ataupun kawat
baja dengan berukuran 20 cm
 tali utama bahan sintesis polyethylene ujungnya
dibuat simpul mata dengan panjang sekitar 1,5 – 2
m sesuai dengan panjang joran diamater tali 0,5
cm.
3) Mata pancing
• Mata pancing tidak bekait balik pada bagian atas mata pancing terdapat timah
berbentuk silinder
• panjangnya 2cm dan berdiameter 8 mm dan dilapisi nikel sehingga warnyanya
pun mengkilap dan menarik perhatian ikan
Fungsi dari Komponen Alat Pole
And Line
1) Joran pancing yang berfungsi sebagai tangkai, dipegang oleh
pemancing
2) Tali pancing sekunder sebagai pengikat dan penguat tali utama.
3) Tali utama sebagai tali pengikat mata pancing yang panjangnya
sesuai dengan panjang joran
4) Mata pancing sebagai alat untuk menarik perhatian ikan untuk
terikat ke pancingan.
Bentuk Kapal Pole And Line Mempunyai
Beberapa Keharusnya

1). Bagian atas dek kapal bagian depannya terdapat plataran


2). Harus tersedia tempat penyimpanan ikan untuk umpan hidup
3). Harus dilengkapi dengan water splinkers system, Fungsinya untuk
memecahkan permukaan air dan mengaburkan penglihatan ikan
ketika ikan yang ingin dipancing akan terkonsentrasi pada umpannya
saja
Metode Pengoperasian
Pole and Line
 Pole and Line merupakan alat tangkap perikanan pancing selektif karena
menangkap ikan secara satu persatu
 Dalam metode pengoperasian Pole and Line dibutuhkan keterampilan dan
pengalaman pemancing
 Pengoperasian alat tangkap Pole and Line juga dipengaruhi oleh
ketersediaan umpan, baik umpan hidup dan umpan buatan
Pengoperasian Alat Tangkap
• Melakukan persiapan teknis
- Persiapan Kapal (bahan bakar, mesin kapal, sprayer)
- Persiapan tenaga kerja, berkisaran antara 13-20 orang
- Persiapan alat tangkap (jumlah alat tangkap yang digunakan
melebihi jumlah pemancing untuk menanggulangi jika
terdapat kerusakan alat tangkap)
- Persiapan perbekalan (pemuatan es batu, air tawar, bahan
bakar, bahan makanan)
Pengoperasian Alat Tangkap
• Menemukan lokasi Gerombolan Ikan target
- visual spotting (burung laut, perilaku spesies ikan yang
melompat
- acoustic instruments (Echosounder, dll)

Penentuan lokasi gerombolan ikan


Pengoperasian Alat Tangkap
• buoy-buoy mengaktifkan sprayer (semprotan air) bersamaan dengan
pelemparan umpan ke gerombolan ikan yang sudah terlihat, pelemparan
umpan hidup dengan umpan tiruan dilakukn secara bersamaan.

Kegiatan Pengaktifan Sprayer Kegiatan Pemberian


umpan
Pengoperasian Alat Tangkap
• Dilakuakn kegiatan pemancingan yang diawali oleh pemancing yang
paling berpengalaman.
Cara pemancingan dilakuan dengan posisi duduk pemancing duduk merapat
dalam posisi membungkuk dan menarik tangkai pancing sesegera mungkin
• Kegiatan pemancingan dilakukan dengan cepat
• Kegiatan memancing menggunakan Pole and Line dimulai dengan
para nelayan melemparkan umpan ke air dan menariknya kembali
secara sisematik beberapa detik kemudian. Jika ikan seekeok ikan
tertangkap , dilakukan sentakan pada pemancing dan ikan mendararat
di dek kapal, dan jika ikan yang tertangkap lebih besar dari 8-15kg
dibutuhkan 2 pemancing (Fao 2003).
Ilustrasi operasi penangkapan Pole and Line
Alat Bantu Penangkapan

• Alat bantu penangkapan adalah alat-alat yang digunakan selama


pengoperasian alat tangkap selain komponen utama dari alat tangkap
tersebut
• Alat bantu yang dimaksud antara lain pila-pila, umpan, mesin penyemprot
(water sprayer), sibu-sibu, palo, anco, rumpon dan juga bak umpan.
Pila-pila
• Dikenal dengan tempat duduk pemancing. Pila-pila terletak di bagian
haluan kapal atau yang juga dikenal sebagai flying deck.

Flying Deck
Umpan
• Umpan yang digunakan berupa umpan hidup
dan umpan buatan.
• Umpan hidup diperlukan untuk merangsang
kebiasaan menyambar mangsa pada ikan.
• Contoh umpan hidup yang biasa digunakan
adalah ikan teri (Stolephorus sp) (WWF 2016)
• Umpan buatan yang digunakan biasanya
berupa sobekan kain, guntingan tali rafia, dan
bulu ayam.

Tipe Umpan Buatan


Water Sprayer

• Terletak di bawah pila-pila


• biasanya terbuat dari paralon atau pipa besi yang ujungnya dipasang
keran
• Penyemprotan dilakukan untuk mengaburkan pandangan ikan. Ketika
kondisi demikian, ikan tidak dapat membedakan antara umpan
sesungguhnya atau mata pancing (Nugraha dan Rahmat 2008).
Sibu-sibu (Scoope Net)

• Untuk mengambil umpan dari bak penaburan &


menebar umpan ke perairan.
• Berbentuk seperti seser kecil dengan kantong dan
gagang.
• Bagian kantong terdiri dari bahan jaring sintetis tanpa
simpul dengan mesh size berukuran 0,5-0,65 cm,
kedalaman 22-25 cm.
• Mulut kantong berdiameter 10-12 cm dengan bahan
dasar besi berdiameter 0,5 cm
• Gagang terbuat dari kayu jati (Tectona grandis)
dengan ukuran panjang 45-55 cm dengan diameter
pangkal dan ujungnya masing-masing 3 cm dan 1 cm.
Palo
Untuk memindahkan umpan dari bak penampungan menuju bak
penaburan dan jaring bagan ke ember. Alat ini berbetuk seperti sibu-
sibu, tetapi lebih besar ukurannya (Gabriel et al 2005).

Palo
Anco
Alat yang digunakan dalam pengelompokkan umpan di bak
penampungan jika jumlahnya sudah berkurang. Bentuk alat ini berupa
tangguk segi empat dengan ukuran panjang 1,3 m dan lebar 50 cm.
jarring terbuat dari PA monofilament tanpa simpul (Gabriel et al 2005).
Rumpon atau Fish Agregation
Device (FAD)
• Alat bantu penangkapan dengan fungsi menarik perhatian ikan
sehingga terkonsentrasi dalam suatu catchable area.
• Berdasarkan permen KP no. 26 tahun 2014 jumlah maksimal rumpon
yang boleh digunakan setiap kapal adalah 3 buah
Bak Umpan

• Untuk mempertahankan umpan agar tetap hidup.


• Dilengkapi dengan lampu agar umpan hidup tersebut tidak menabrak
antara satu dengan yang lain, sehingga menimbulkan kerusakan pada
ikan dan berpotensi pada umpan yang tidak dapat digunakan.
Daerah Pengoperasian Alat
Tangkap
Adapun daerahnya yaitu

Pulau Lombok, Pulau


Sumbawa, Pulau Sumba (Nusa
Tenggara Timur), Laut Banda,
Samudera Hindia, Selat
Makasar, Laut Florest, perairan
Maluku, Sulawesi dan Papua

Indonesia Bagian Timur


Persebaran alat
tangkap pole and line
di Sulawesi Utara
Hasil tangkapan Utama dan
Sampingan Alat Tangkap Pole and
Line
Hasil tangkapan alat tangkap pole and line tidak terlalu beragam
hanya beberapa jenis saja dan pole and line di operasikan di daerah
tertentu saja yang menjadi jalur ruaya banyak gerombolan ikan
cakalang. Karena tujuan utama penggunaan pole and line adalah
untuk penangkapan ikan cakalang. Tangkapan sampingan berupa
baby tuna, ikan tongkol dan tidak jarang juga ditangkap ikan
lemadang
Hasil Tangkapan Utama
• Hasil tangkapan utama alat tangkap pole and line hanya satu yaitu
ikan cakalang.
• Ukuran ikan cakalang yang sudah layak tangkap berukuran 45 cm –
55 cm dengan bobot 2,5 Kg – 3,5 Kg. ukuran layak tangkap adalah
ukuran dimana ikan tersebut sudah melebihi ukuran saat pertama
kali matang gonad atau biasa disebut length of maturity (Lm)
(saraswati et al. 2015)
Ikan cakalang biasa nya mencari makan di pertemuan arus air laut
dari mulai permukaan sampai kedalaman 260 m. ikan cakalang juga
umum nya menyukai keadaan suhu yang sedang tidak terlalu panas
dan tidak terlalu dingin. Ikan cakalang banyak ditemui disekitar
pulau Lombok, lepas pantai pulau sumba, pulau sumbawa, laut
seram, laut flores, pulau Sulawesi, maluku dan papua (saraswati et
al. 2015).
Hasil Tangkapan Sampingan
Hasil tangkapan sampingan yang banyak ditemukan adalah ikan
tongkol dan baby tuna. ikan – ikan ini hidup dipermukaan sampai
kedalaman 250 meter hampir menyerupai ikan cakalang (saraswati
et al. 2015)

Anda mungkin juga menyukai