PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
OLEH:
Hafizul Hamzah Indah Defitri
Hanif Akbar Muhammad Reyhand
Hertia Rusli Muhammad Faresi
Imam Setiawan Muhammad Ridho Ramadhan
TAHAPAN PEMBENTUKAN PUU
Ratifikasi (ratification), yaitu apabila negara yang akan mengesahkan suatu perjanjian
internasional turut menandatangani naskah perjanjian internasional;
Penerimaan (acceptance) atau penyetujuan (approval) yaitu pernyataan menerima atau
menyetujui dari negara-negara pihak pada suatu perjanjian internasional atasperubahan
perjanjianinternasional tersebut;
Selain itu juga ada perjanjian-perjanjian internasional yang sifatnya self-executing (langsung
berlaku padasaat penandatanganan).
Aksesi (accesion), yaitu apabila negara yang
akanmengesahkan suatu perjanjian internasional
KAITANNYA DENGAN PENGESAHAN
PERJANJIAN INTERNASIONAL
Batang Tubuh Undang-undang tentang pengesahan
Perjanjian Internasional pada dasarnya terdiri atas
2 (dua) pasal, yaitu
a.Pasal 1 memuat pengesahan perjanjian
internasional dengan memuat pernyataan
melampirkan salinan naskah asli dan
terjemahannya dalam bahasa Indonesia;
b.Pasal 2 memuat ketentuan mengenai saat mulai
berlakunya.
KELEMBAGAAN
Instansi/lembaga yang dapat mengajukan
pengharmonisasian PUU adalah
Kementerian/LPNK;
Dalam hal Racangan PUU disiapkan oleh
pimpinan LPNK, permohonan
pengharmonisasian Konsepsi Rancangan
PUU diajukan oleh menteri yang
mengoordinasikan LPNK tersebut.
PENGHARMONISASIAN
• Melibatkan wakil dari Pemrakarsa, kementerian/lembaga pemerintah nonkementerian, dan/atau lembaga lain terkait dan dapat
mengikutsertakan peneliti dan tenaga ahli termasuk dari lingkungan perguruan tinggi untuk dimintakan pendapat.
• Menyelaraskan RUU dengan Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, dan UU lain, serta teknik penyusunan peraturan perundang-
undangan.
• Menghasilkan kesepakatan terhadap substansi yang diatur dalam RUU.
Harmonisasi • RUU yang telah disepakati dalam rapat pengharmonisasian disampaikan kepada menteri/pimpinan lembaga pemerintah
(Oleh Menkumham) nonkementerian dan/atau pimpinan lembaga terkait untuk mendapatkan paraf persetujuan pada setiap lembar naskah RUU.
PENYEBARLUASAN
Penyebarluasan dilakukan oleh DPR dan
Pembahasan Pemerintah sejak penyusunan Prolegnas,
PRESIDEN bersama DP R
Pengundangan penyusunan RUU, pembahasan RUU, hingga
pengundangan UU.
BAGAN PROSES PENGHARMONISASIAN PUU
PERMOHONAN
PENGHARMONISASIAN PRA
DARI INSTANSI HARMONISASI
PEMRAKARSA (OPSIONAL) **
PENGHARMONISASIAN
DENGAN MENGUNDANG
INSTANSI TERKAIT (Pleno &
PEMERIKSAAN DOKUMEN Tim Kecil)
PERMOHONAN
ANALISIS RANCANGAN
PERATURAN PERUNDANG- TIDAK
UNDANGAN BERUPA SEPAKAT
TERCAPAI
TANGGAPAN
SEPAKAT
PEMBAHASAN TINGKAT
PENGECEKAN MENTERI
TANGGAPAN DISAMPAIKAN TERAKHIR JIKA BELUM SEPAKAT
KE DIREKTUR RANCANGAN DILANJUTKAN PEMBAHASAN
OLEH PRESIDEN
TANGGAPAN DISAMPAIKAN
KE DIRJEN
MENGIRIM SURAT KE SEPAKAT TDK SEPAKAT
INSTANSI PEMRAKARSA
UNTUK DIPROSES LEBIH
LANJUT
PEMRAKARSA
PRESIDEN
B A G A I M A N A MENGATASI D I S H A R M O N I P U U