Anda di halaman 1dari 120

HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN

1
METHODE PERBAIKAN TANAH

Tujuan secara umum

 Menaikkan Daya dukung & Kuat Geser


 Menaikkan Modulus

 Mengurangi Kompressibilitas

 Mengontrol stabilitas volume (shringking & swelling)


 Mengurangi kerentanan terhadap liquifaksi
 Memperbaiki kualitas material untuk bahan konstruksi
 Memperkecil pengaruh lingkungan

2
Untuk pengembangan prasarana
wilayah di Indonesia, tidak menutup
kemungkinan bahwa infrastruktur harus
dibangun pada daerah-daerah yang
kondisi lapisan tanah dasamya berupa
tanah lempung lunak. Mengingat adanya
masalah pada tanah lempung lunak
yang cukup berpengaruh pada
keberhasilan pembangunan infrastruktur
maka harus dilakukan perbaikan tanah
agar infrastruktur tersebut tidak rusak
sebelum umur yang direncanakan.

3
Pada dasamya, perbaikan tanah
mempunyai tujuan secara umum, yaitu
meningkatkan daya dukung dan kuat
geser tanah, meningkatkan modulus
tanah, mengurangi kompresibilitas
tanah, mengontrol stabilitas volume
(shrinkage dan swelling) tanah,
mengurangi kerentanan terhadap
liquefaction, memperbaiki kualitas
material untuk bahan konstruksi, dan
memperkecil pengaruh untuk daerah
sekitamya.
4
Macam2 methode perbaikan tanah

 Perbaikan tanah secara mekanis


 Pemberian gaya mekanis dari luar untuk sementara misalnya pemadatan

 Perbaikan tanah secara hidrolis


 Pengurangan tekanan air pori misalnya preloading; dewatering, pemompaan, sumur,
parit, dan vertical drains

 Perbaikan tanah secara fisik & kimiawi


 Pemberian campuran bahan kimia, grouting, perubahan suhu

 Perbaikan tanah dengan inklusi & pengekangan


 Geosintetis, angkur, dll.

 Perbaikan tanah dengan penggunaan bahan ringan


 EPS dll.

5
Beberapa metode perbaikan tanah secara mekanis :

1. Metode gilasan
Perbaikan tanah dengan gilasan diutamakan untuk
tanah yang berkohesif. Model perbaikan tanah
dengan gilasan diutamakan untuk tanah yang
berkohesif. Cara kerjanya adalah butiran tanah
ditekan secara langsung sehingga orientasinya
berubah dan memaksa rongga udara dalam tanah
berkurang. Peralatan lapangan yang dipakai untuk
perbaikan dengan tipe gilasan yang banyak dalam
6

praktek adalah:
Steel whell roller.
Roda ban pneumatik : alat berat
gilasanlberoda angin dengan berat kotor
w = 13 ton dst.
Roda baja bergigi: alat berat gilas dengan
berat kotor w = 8, 10 dan
12 ton 7
2. Metode tumbukan

Perbaikan tanah dengan tumbukan dilakukan

secara dinamis untuk lapisan permukaan dan lapisan

dalam tanah. Cara tumbukan ini juga disebut tipe

kompaksi. Tumbukan dengan berat khusus dan getar

yang bekerja simultan dinamakan tumbukan dinamis


8

atau dynamic konsolidation.


·
Prinsip cara kerja pemadatan dengan tumbukan -
adalah pemadatan secara paksa dimana akan
terjadi pemampatan seketika.
Caranya adalah dengan menjatuhkan beban seberat
3 sampai 20 ton dari ketinggian 4 sampai 20 m.
Sehingga energi yang besar memaksa terjadinya
kepadatan langsung. Beban dapat dibuat dari
baja atau beton bertulang yang dikatrol dengan
mekanisme khusus sehingga mampu bekerja
efisien dan cepat.

9
3. Metode Getaran

Metoda tekanan, tumbukan dan getaran


seringdisebut metoda energi yang mana pada
prinsipnya akan mendorong udara dan air tanah
serta rongga tanah akan mampat dan rongga
tersebut akan mengecil atau bahkan hilang. Proses
pemampatan tanah juga merubah orientasi butir
menjadi tersusun. Besar energi yang timbul akan
tergantung pada besar beban dan besar usaha dari
alat yang digunakan dan tentu disesuaikan dengan
10

kebutuhan dalam praktek.


Kepadatan tanah yang dilakukan dilapangan

dimaksudkan untuk mendapatkan tambahan tegangan

geser tanah ,pengembangan tanah yang potensial

,meningkatnya density tanah, pengurangan susut

tanah ,pengurangan permeabilitas tanah dan

pengurangan compressibilitas tanah


 Test Kepadatan Tanah dapat dilakukan
dilaboratorium dan dilapangan.
 Test kepadatan tanah dilaboratorium ada
2 macam yaitu :
- Standart Proktor Test
- Modified Proktor Test
 Test kepadatan tanah dilapangan yaitu
dengan : Sand Cone Test
Tetapi kadar air tanah masih tetap dilakukan
dilaboratorium karena dengan
pengorengan tanah yang dilakukan dilapangan
kurang akurat. 12
 Untuk menentukan kepadatan dilapangan
dari kepadatan dilaboratorium Relative Compaction
adalah teori yang paling tepat
yaitu :
Rc = ∂d lapangan x 100%
∂d laboratorium

= ( 90% - 95% )
ϒd lapangan dicari dengan sand cone
Rc adalah untuk menentukan jumlah tumbukan/gilasan

13
Hasil dari test kepadatan dilaboratorum

∂d

∂zav

∂dmax

Wopt. Wc(%)
2,14
1,99
∂zav

1,85
∂dmax
1,72

1,62 ∂d lap

1,55

1, 47

1,39
Dry Side Wet Side
∂d

WcOpt

10,33 13,69 Wc 17,84 21,50 25,59


TANAH TANAH YANG BERMASALAH
1. Tanah lunak
2. Tanah dispertif
3. Tanah ekspansif
4. Pasir dan kerikil longgar/tidak padat

1.TANAH LUNAK
Secara visual dapat ditembus dengan ibu jari
minimum sedalam 2,5 cm atau bila diukur kuat
gesernya <40 KPa (dengan cara vane shear test).
Secara umum tanah lunak dibagi menjadi dua,
yaitu tanah lempung lunak dan tanah gambut.
16
2. TANAH DISPERTIF
Tanah yang antara butiran yang satu
dengan yang lain memisahkan diri. Cirinya
adalah tidak terkohesi meskipun dalam keadaan
basah, dan mudah terosi.
Sehingga tanah ini sangat berbahaya
terutama pada lereng-lereng. Tanah ini
yaitu jenis tanah lanau.

17
Karakteristik tanah lempung lunak (kohesif) :

Daya dukung relatif rendah.Pemampatan relatif besar


dan berlangsung dalam waktu yang relatif lama ini
disebabkan ruang pori tanah terisi oleh banyak air

Problem bangunan di atas lempung lunak :


Beban bangunan yang mampu dipikul tanah dasar relatif
terbatas. Bangunan akan mengalami penurunan yang
relatif besar dan berlangsung relatif lama.
Bangunan sekitar lokasi pembangunaan akan mengalami
gangguan.

18
3. TANAH EKSPANSIF

Tanah yang mengandung mineral lempung


monmorilonit Ciri-cirinya adalah mengembang bila
kadar air naik dan menyusut ketika kadar airnya
turun.

4. Pasir dan kerikil longgar / tidak padat

19
Dalam suatu kasus, ada suatu proyek
pembuatan jalan raya. Sebelum melakukan
pekerjaan perkerasan, yang paling awal adalah
mengkaji kapasitas dukung tanah atau biasa disebut
CBR (California Bearing ratio). Setelah dikaji,
diketahui bahwa CBR tanahnya adalah <2°/o , secara
teori sudah jelas bahwa tanah itu tidak layak untuk
dijadikan dasar jalan. Setelah diteliti kembali
ternyata tanahnya "bermasalah" yaitu termasuk tanah
lunak. Ada 2 alternatif solusi, yaitu pertama dengan
memindahkan trase jalan atau kedua dengan cara
perbaikan tanah.
20
21
22
23
24
25
26
27
28
Perbaikan Tanah seara Kimia

 Perbaikan tanah secara kimia dilakukan


dengan mencampur tanah dengan bahan
lain yang mempunyai kandungan mineral
tertentu sehingga ada perubahan daya
dukung tanah.Pencampuran tanah dengan
bahan lain ini dilakukan dengan uji coba
perbandingan campuran yang dilakukan
dilaboratorium.
29
30
31
32
33
34
St = Si + Scp + Scs + Slat
Dimension (mm)
SOIL 10 2 1 0,2 0,1 0,02 0,01 0,002 0,001 0,0002 Organic Time Environment Relative
Execution Impact Cost
METHODE Gravel Coarse sand Fine sand Silt Clay Soil

Preloading
- Without Vertical Drain   
- With Vertical Drain   
- Electro Osmosis   
Electro Consolidation   
Stone Column   
Cement Column   
Freezing   
Dynamic Compaction   
Horizontal Drain   
Explosive   
Vibroflotation   
Impregnation   
Substitution   
CORE / INTI

JACKET / FILTER

Bentuk material Prefabricated Vertical Drain (PVD)


adalah komposit (gabungan) dari inti (core) dan filter
(jacket)
Fungsi material Prefabricated Vertical Drain (PVD)
adalah untuk mempercepat waktu konsolidasi primer
pada tanah lempung lunak
KONSOLIDASI TANAH LEMPUNG ALAMI

Hd T . Hd2
cv
t=
cv
KONSOLIDASI DENGAN VERTICAL DRAIN

T . s2
ch t=
ch

ch = 1 ~ 3 cv
s
T . s2 T . Hd2
t= t=
ch cv

DENGAN VERTICAL DRAIN TANPA VERTICAL DRAIN


POLA SEGITIGA POLA SEGIEMPAT
Ae = ¼  (1,05 x D)2 Ae = ¼  (1,13 x D)2
CONSISTENCY VERY SOFT SOFT MEDIUM STIFF VERY STIFF

SPT (N) 0 - 2,5 2,5 - 5 5 - 10 10 - 20 20 - 40


Sondir (kg/cm2) 0-5 5 - 10 10 - 20 20 - 40 40 - 80

STANDARD : MIT, USDA, AASHTO


lempung :  butiran < 0,002 mm
lanau :  butiran 0,002 mm s/d 0,075 mm
PERENCANAAN, PELAKSANAAN, DAN EVALUASI TEKNIS
PERBAIKAN TANAH PEMBANGUNAN JALAN TOL
LEMPUNG SANGAT LUNAK SAMPAI MEDIUM

WARU – BANDARA JUANDA SURABAYA PAKET II


LEMPUNG KAKU SAMPAI SANGAT KAKU
Kriteria konsolidasi untuk analisa penurunan timbunan badan jalan
Kelas I, menurut Buku Panduan 4 : Disain dan Konstruksi Timbunan
Jalan pada Tanah Lunak (Pusat Penelitian dan Pengembangan
Prasarana Transportasi, DPU, tahun 2001) :
a. Penurunan selama masa konstruksi > 90 %
b. Penurunan setelah masa konstruksi < 20 mm / tahun

KONSOLIDASI > 90% KONSOLIDASI < 20 mm/th


+ 7,28
+ 6,49
+ 5,79
+ 5,00
SETTLEMENT PLATE

PNEUMATIC PIEZOMETER INCLINOMETER


PEMANTAUAN GERAKAN LATERAL TANAH
DENGAN INCLINOMETER
INPUT PROSES OUTPUT
TANAH KOMPRESIBEL PERBAIKAN TANAH TANAH NON-KOMPRESIBEL
(MUDAH MAMPAT) (PERCEPAT MAMPAT) (TIDAK MAMPAT)
------------------------------------------- ------------------------------------ -------------------------------------------
TES DATA TANAH DASAR PRELOADING GRAFIK MONITORING
Sondir VERTICAL DRAIN - Settlement Plate
SPT HORIZONTAL DRAIN - Pneumatic Piezometer
Undisturb Sample MONITORING - Inclinometer
- Volumetri & Gravimetri - Tinggi Timbunan EVALUASI AHLI GEOTEKNIK
- Analisa ayakan & Hidrometri - Settlement Plate TES DATA TANAH DASAR
- Oedometri Konsolidasi - Pneumatic Piezometer - Sondir
Stratifikasi lapisan tanah - Inclinometer - SPT
TES DATA TANAH TIMBUNAN TES PIEZOCONE
Pekerjaan : PVD, PHD, Instrumen Geoteknik
Kontraktor Utama : PT. Aremix Planindo
Sub-Kontraktor : PT. Teknindo Geosistem Unggul
Lokasi : Surabaya
Tahun : 2012
 Penyebaran lokasi tanah lempung lunak di Indonesia meliputi
sepanjang pantai utara Pulau Jawa, pantai timur Pulau Sumatera,
pantai selatan Pulau Kalimantan, pantai selatan Pulau Sulawesi dan
pantai barat Pulau Papua.
 Problema pembangunan infrastruktur di atas lapisan tanah dasar
lempung lunak adalah daya dukungnya yang relatif rendah serta
pemampatannya yang relatif besar dan berlangsung relatif lama.
 Apabila tidak dilakukan perbaikan tanah dasarnya terlebih dahulu,
pembangunan infrastruktur di atas lapisan tanah lempung lunak akan
mengalami kerusakan dini dan berpotensi merusak bangunan di
sekitarnya sehingga akan menimbulkan biaya perawatan yang tinggi.
 Metoda preloding dengan penggunaan PVD, PHD, dan Instrumen Geo-
teknik merupakan salah satu alternatif solusi teknologi perbaikan
tanah dasar lempung lunak yang telah banyak diaplikasikan pada
pembangunan infrastruktur di Indonesia.
Penurunan yang diijinkan menurut
Polshin,Tokas,Skempton dan Mac Donald (1956)
 Drainage (15 – 30) cm
 Fasilitas umum (30 – 60) cm
 Pasangan tembok (2 – 5) cm
 Balok beton (5 – 10) cm
 Silo, jalan raya (8 – 30) cm
3. METHODE BISHOP (METHODE IRISAN)
O r

B C
1
2
α1
3
W1 H

4
α2 ∂t
5
6 W2
A φ
7 C
α3
W3
α4
α7 α6 α5 W4
W5
W7 W6 84
GAYA – GAYA YANG BEKERJA PADA IRISAN
Nrtgφ
ΔT=Tn – T(n+1) C ΔLn
Fs Fs
ΔP=Pn – P(n+1)

Tr=Nr(tgφd)+CdΔLn= Nr Tgφ +
cΔLn
Nr
Fs Fs

Nr tgφ cΔLn sin∝n


Wn+ΔT = Nr Cosαn+ + Wn
Fs Fs
bn
cΔLn sinαn Tn
Wn+ΔT -
Fs ΔT
Nr= Wn Pn
Tgφ Sinαn
Cosαn+ Fs
P(n+1)
ΔP
Tr
T(n+1) Polygon gaya
αn Nr
bn =ΔLn Cosαn R αn

ΔLn 85
KESEIMBANGAN BLOK ABC
n=p n=p
 ∑ Wn r sinαn = ∑ Tr r
n=1 n=1
 Tr = 1/Fs (c + σtgφ)ΔLn
=1/Fs ( c ΔLn + Nr tgφ )
n=p
1
∑ (cbn + Wn
n=1
tgφ + ΔT tgφ) mα(n)
 Fs = n=p

n=1
Wn sinαn

 Untuk penyederhanaan perhitungan maka ΔT=0


sehingga pers. menjadi :
Harga mα(n)
n=p
1
∑ (cbn + Wn tgφ )
mα(n)
Dapat lihat
n=1 pada grafik
Fs = n=p


Wn sinαn
n=1
mα(n) = Cosαn + tgφ.Sinαn
86

Fs
1,4

1,3

1,2

1,1
α =20°
α =10°
m α(n)

1,0
α =0°
0,9
α =-10°
α =40°
0,8

0,7 α =50°

α =-20°
0,6

0,5
0 0,2 0,4 0,6 0,8 1,0
87

Variasi mα(n) dengan (tgφ)/Fs dan αn


Selalu mencari bidang kelongsoran yang paling kritis
untuk mendapatkan angka keamanan yang minimum
(dapat disusun program komputer).
● Hasil perhitungan dapat disusun dalam tabel sbb.:
IRISAN Wn αn Sinαn Cosαn ΔLn WnSinαn WnCosαn
No. t/m (deg) (m) (t/m) (t/m)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
1
2
3
4
5
6
(∑Col.6)(C)+(∑Col.8)tgφ
7 Fs =
Total
∑ Col.7 88
KRITERIA PEMILIHAN METODE

 Jenis & Tingkat Perbaikan yang diinginkan


 Jenis & struktur tanah, serta kondisi aliran air tanah
 Biaya
 Ketersediaan peralatan & materia
 Waktu konstruksi
 Kemungkinan kerusakan struktur disekitarnya
 Ketahanan material yang digunakan

89
90
91
92
93
94
PERBAIKAN SECARA MEKANIS

Tujuan secara umum


 Menaikkan Daya dukung & Kuat Geser
 Mengurangi Kompressibilitas
 Mengurangi permeabilitas
 Mengontrol stabilitas volume (shringking & swelling)
 Mengurangi kerentanan terhadap liquifaksi
 Memperpanjang durabilitas

Strategi
 Spesifikasi kondisi pemadatan (kadar air, density, tebal lapisan)
 Pemilitan peralatan pemadatan (roller, vibro compactor,
tamping)
 Metode pemadatan (jumlah lintasan , pola tamping)
 Kontrol kualitas (jenis dan jumlah pengujian)
95
METODE PERBAIKAN TANAH SECARA MEKANIS

Pemadatan Dangkal:
1. Roller (mesin Penggilas)
- Smooth wheel roller, cocok untuk meratakan permukaan tanah dasar
dgn tekanan rendah
- Pneumatic Tire Roller, dapat digunakan pd pemadatan dgn tekanan dan
“kneading” (remasan)
- Sheep foot roller, cocok untuk lempung dan tanah berlanau
2. Rammer, dengan menjatuhkan pemberat
3. Vibrator, roller yang digetarkan
- Vibrator roller, cocok utk tanah berbutir
- Smooth drum vibrator, cocok untuk tanah granuler yang sedikit
mengandung lempung atau lanau
- Vibrator pneumatic, cocok untuk tanah granuler yg lebih tebal

96
Pemadatan Dalam
 Precompression
 Peledakan
 Dynamic Compaction
 Vibroflotation
 Compaction Grouting

 Vibroflotation
Ada 2 metode, Wet Method dan dry method
Prinsip kerja Wet method:
a. Alat diturunkan kedalam tanah sambil disemprot dengan air
bertekanan tinggi
b. Semprotan air mengakibatkan kondisi “cair” pada tanah shg
memungkinkan unit penggetar untuk masuk lebih dalam.
c. Material berbutir dituangkan dari atas lubang. Air dialirkan dari
atas sehingga dapat membawa material ke dasar lubang.
d. Unit penggetar kemudian diangkat secara bertahap
Untuk dry method air diganti dengan udara 97
KARAKTERISTIK TANAH YANG DIPADATKAN

KuatGeser : Untuk mencapai kuat geser yang lebih besar, maka


pemadatan perlu dilakukan pada dry of optimum.

Kompresibilitas : pada stress level yang kecil tanah lempung


yang dipadatkan pada kondisi wet of optimum akan lebih
kompresibel. Sebaliknya pada level stress yang lebih tinggi
terjadi sebaliknya.

Swelling : tanah yang dikompaksi dry of optimum akan


mengalami swell lebih besar dibandingkan jika dipadatkan pada
wet of optimum.

Permeabilitas :
permeabilitas tanah akan lebih besar jika
dipadatkan pada kondisi dry of optimum.

98
KONTROL KUALITAS

 Pemadatan Dangkal: Density & kadar air dengan sand cone,


Nuclear Density Test, Rubber Ballon, Dynamic Cone
Penetration, Cone Penetrometer, Plate Bearing

 Pemadatan Dalam: DCPT, SPT, PMT, DMT, Shear wave


velocity (Down hole)

99
PERBAIKAN SECARA HIDRAULIK

Metode yang digunakan

 Preloading tanpa drainase vertikal


 Preloading dengan drainase vertikal
 Dewatering
 Metode elektrokinetik

100
TUJUAN DAN PRINSIP KERJA

Preloading
 Mempercepat penurunan dengan cara menambahkan beban
sebelum pelaksanaan konstruksi dengan tujuan untuk menaikkan
kuat geser tanah
Drainase Vertikal
 Mempercepat proses Konsolidasi (primer) dengan cara
memperpendek aliran air keluar dari pori-pori tanah
Dewatering
 Mempercepat penurunan dengan cara menurunkan muka air tanah
(ingat prinsip bouyancy dimana penurunan muka air tanah =
peningkatan beban) dengan tujuan menaikkan kuat geser tanah
Metode Elektrokinetik
 Mengurangi kadar air sehingga kuat geser meningkat dan
kompresibilitas menurun seiring dengan berkurangnya volume
pori tanah

101
METODE PRELOADING

Prinsip Kerja Preloading


Memberikan beban (surcharge) sebelum pekerjaan konstruksi
Surcharge dihilangkan setelah -- misalnya - tercapai 90%
konsolidasi
Beban konstruksi akan menimbulkan penurunan yang relatif kecil
Kuat geser meningkat sebanding dengan besarnya preloading (Uji
TX CU)

Prinsip Kerja Drainase Vertikal


Drainase vertikal mempercepat penurunan tapi tidak mengurangi
penurunan akhir

102
Perbaikan tanah dengan preloading dan
kombinasi preloading + drainase vertikal

103
Jarak masing-masing Drainase Vertikal
drainase vertikal harus
ditentukan berdasarkan
waktu dan derajat
Lapisan lempung
konsolidasi yang
lunak
direncanakan

Model Instalasi Drainase Vertikal dan pembebanan bertahap

Jarak drainase vertikal

Tampak atas pola-pola pemasangan Drainase Vertikal


(a) Pola bujursangkar re0,564 S; (b) Pola segitiga dengan re0,525 S

104
Kenaikan parameter kekuatan geser tanah (c) setelah konsolidasi, dapat diperkirakan
dari hasil test triaksial CU:

Untuk menghitung insitu undrained shear strength, harga consolidation pressure, 3’ ,
merupakan harga confining pressure yang diambil sebagai tegangan efektif rata-rata.
 1  2K 0 
 3 '   v ' 
 3 
 1 '  2Ctotal tan( 45   / 2)   3 ' tan 2 (45   / 2)

Nilai Undrained Shear Strength diperoleh dengan formula berikut:


Cu  ( 1 ' 3 ' ) / 2

105
STABILISASI ELEKTROKINETIK
Pemberian potensial listrik pada tanah jenuh air sehingga terjadi
aliran air ke katoda. Aliran air ini setara dengan proses
konsolidasi yang menyebabkan menurunnya kadar air
sehingga kuat geser meningkat dan kompressibilitas menurun.
Efek samping dari proses ini adalah perubahan komposisi psiko-
kimia dari tanah yang ,mempunyai pengaruh baik bagi
peningkatan kuat geser.

106
PERBAIKAN SECARA FISIKA & KIMIAWI

Prinsip dasar
Mengubah komposisi fisik dan kimiawi tanah dengan
menambahkan admixture sehingga terjadi peningkatan
kepadatan dan kohesi serta modulus kekakuan tanah terhadap
pembebanan

Jenis Perbaikan yang dilakukan


 Penambahan Admixture (di permukaan dan pada kedalaman
tertentu
 Penggunaan Grouting
 Metode Thermal (Heating & Freezing)

107
PRINSIP KERJA

Penggunaan Admixtrure
 Dilakukan pada tanah permukaan (misalnya timbunan jalan raya,
oprit jembatan, lantai gudang, open storage, perkuatan lereng,
mengurangi erosi dll.
 Deep mixing dilakukan dengan membuat kolom kolom dalam
tanah yang diisi dengan admixture
Perbaikan dengan Grouting
 Grouting adalah menyintikkan suatu bahan kimia pada suatu
lokasi dalam tanah yang merupakan perlemahan. Umumnya
grouting digunakan pada daerah terbatas (pada sebaian dari
struktur) untuk memperkuat (lihat gambar)
Metode Thermal
 Groung freezing merupakan metode yang cocok untuk semua jenis
tanah namun jarang digunakan karena mahal

108
BAHAN YANG DIGUNAKAN

 Semen & kapur memberikan hasil yang paling baik karena reksi
yang terjadi adalah hidrasi dan penggumpalan untuk jangka
pendek serta sementasi dan karbonasi pada jangka panjang.
Namun stabilisasi dengan kapur terbukti meberikan durabilitas
yang lebih rendah dari pada pemakaian semen

 Fly ash dan Abu sekam padi juga digunakan, namun reaksi/ikatan
kimiawi dengan tanah lemah, sehingga peningkatan kekuatan
hanya didapatkan dari pengisian pori-pori tanah karena ukuran
partikelnya yang kecil dan ringan. Pengisian pori-pori ini berakibat
peningkatan kerapatan dan kuat geser tanah.

 Bahan lain yang juga pernah digunakan adalah Terak baja,


bitumen dan Tar serta beberapa macam bahan kimia lainnya,

109
Beberapa contoh stabilisasi tanah dengan admixtures

110
Kurva kenaikan strength dan density akibat campuran cement/lime
111
Perbaikan tanah dengan Grouting
112
PERBAIKAN DENGAN REINFORCEMENT
(INKLUSI & PENGEKANGAN)

Prinsip Kerja
 Tanah hanya memiliki kekuatan terhadap tekanan
 Kuat geser tanah didapat dari gesekan antar butiran
tanah akibat beban vertikal/normal
 Pada saat butiran tanah saling bergerak untuk
memobisasi kekuatannya, terjadi deformasi elastik
dan deformasi geser tanah yang dapat dilihat sebagai
regangan (baik tekan maupun tarik).
 Bila pada tanah dipasang perkuatan, maka gesekan
antar tanah dan perkuatan akan menimbulkan ikatan
diantara keduanya dan berfungsi menahan tarikan
yang terjadi dalam tanah
113
PRINSIP KERJA PERBAIKAN TANAH DENGAN INKLUSI

Komposit material yang dibentuk oleh reinforcement dan tanah


butiran yang berinteraksi melalui gaya gesekan yang terjadi pada
kedua material akibat gravitasi dan memberikan tahanan tarik
kepada tanah untuk menahan beban-beban yang bekerja (gaya luar
+ gaya gravitasi)

Inklusi berfungsi meningkatkan permeabilitas,


menaikkan kuat geser, menurunkan
kompresibilitas

Syarat : Inklusi tidak mengandung bahan kimia yang korosif


atau sebaliknya tanah juga tidak korosif 114
BAHAN DAN APLIKASI

Bahan yang digunakan


 Fiber
 Metal strips
 Meshes
 Fabrics
 Perkuatan insitu dengan: soil nailings dan angkur (baja,
beton, geosintetis)

Aplikasi umumnya untuk perkuatan lereng dan


tembok penahan tanah
115
116
PERBAIKAN DENGAN BAHAN RINGAN

Prinsip dasar
Mengurangi beban timbunan (backfill) dengan menggunakan bahan
yang sangat ringan (0.02 gr/cm3), tahan air, dan ramah
lingkungan.

Spesifikasi bahan
 Kuat tekan
 Densitas
 Geometri (pemasangan harus saling mengunci untuk mencegah
lulusnya air.

117
Pemakaian EPS Block
 EPS (Earning Per Share) diletakkan pada kondisi drainase yang baik sesuai dengan
prinsip Hukum Archimedes. Muka air tanah diharuskan berada di atas elevasi dasar dari
EPS. Lalu kekuatan daya apung memainkan peranan penting dalam rancangan ini.
Bagian atasnya adalah aplikasi dari faktor keamanan yang melawan pengaruh daya
angkat yang mungkin teriadi pada material ini. Selain itu terdapat pula faktor keamanan
dalam system drainase. Bila semua ini dilaksanakan, maka, efektifitas kerja dan
keamanan dari struktur jembatan dapat dicapai.
EPS Block diletakkan pada lapisan pasir yang dipadatkan dengan ketinggian 100-150
mm. Keakuratan ketinggiannya kurang lebih 10 mm melebibi setiap panjang 3 meter.
EPS Block ditimbun menjadi beberapa lapisan dengan susunan seperti pada. susunan
batu bata dengan perubahan arah dari satu lapisan ke lapisan berikutnya sesuai dengan
perjanjian dan perhitungan tertentu. Hal ini bertujuan untuk menghindari pergeseran
berkelanjutan pada konstruksi.
Koefisien gesekan, , antara batas perternuan antar block, diambil 0,5. Hal ini untuk
melindungi kecenderungan darl pergerakan dari pergerakan yang lambat antar
masing-masing lapisan. Untuk meyakinkan tidak ada gerakan yang berupa pergeseran
dan peluncuran pada masing-masing lapisan dari material, dapat digunakan paku atau
dengan memasang pasak yang digandakan dengan jarak 1, 5 m di tengah-tengah pada
tiap sisinya.
118
119
120

Anda mungkin juga menyukai