1
METHODE PERBAIKAN TANAH
Mengurangi Kompressibilitas
2
Untuk pengembangan prasarana
wilayah di Indonesia, tidak menutup
kemungkinan bahwa infrastruktur harus
dibangun pada daerah-daerah yang
kondisi lapisan tanah dasamya berupa
tanah lempung lunak. Mengingat adanya
masalah pada tanah lempung lunak
yang cukup berpengaruh pada
keberhasilan pembangunan infrastruktur
maka harus dilakukan perbaikan tanah
agar infrastruktur tersebut tidak rusak
sebelum umur yang direncanakan.
3
Pada dasamya, perbaikan tanah
mempunyai tujuan secara umum, yaitu
meningkatkan daya dukung dan kuat
geser tanah, meningkatkan modulus
tanah, mengurangi kompresibilitas
tanah, mengontrol stabilitas volume
(shrinkage dan swelling) tanah,
mengurangi kerentanan terhadap
liquefaction, memperbaiki kualitas
material untuk bahan konstruksi, dan
memperkecil pengaruh untuk daerah
sekitamya.
4
Macam2 methode perbaikan tanah
5
Beberapa metode perbaikan tanah secara mekanis :
1. Metode gilasan
Perbaikan tanah dengan gilasan diutamakan untuk
tanah yang berkohesif. Model perbaikan tanah
dengan gilasan diutamakan untuk tanah yang
berkohesif. Cara kerjanya adalah butiran tanah
ditekan secara langsung sehingga orientasinya
berubah dan memaksa rongga udara dalam tanah
berkurang. Peralatan lapangan yang dipakai untuk
perbaikan dengan tipe gilasan yang banyak dalam
6
praktek adalah:
Steel whell roller.
Roda ban pneumatik : alat berat
gilasanlberoda angin dengan berat kotor
w = 13 ton dst.
Roda baja bergigi: alat berat gilas dengan
berat kotor w = 8, 10 dan
12 ton 7
2. Metode tumbukan
9
3. Metode Getaran
= ( 90% - 95% )
ϒd lapangan dicari dengan sand cone
Rc adalah untuk menentukan jumlah tumbukan/gilasan
13
Hasil dari test kepadatan dilaboratorum
∂d
∂zav
∂dmax
Wopt. Wc(%)
2,14
1,99
∂zav
1,85
∂dmax
1,72
1,62 ∂d lap
1,55
1, 47
1,39
Dry Side Wet Side
∂d
WcOpt
1.TANAH LUNAK
Secara visual dapat ditembus dengan ibu jari
minimum sedalam 2,5 cm atau bila diukur kuat
gesernya <40 KPa (dengan cara vane shear test).
Secara umum tanah lunak dibagi menjadi dua,
yaitu tanah lempung lunak dan tanah gambut.
16
2. TANAH DISPERTIF
Tanah yang antara butiran yang satu
dengan yang lain memisahkan diri. Cirinya
adalah tidak terkohesi meskipun dalam keadaan
basah, dan mudah terosi.
Sehingga tanah ini sangat berbahaya
terutama pada lereng-lereng. Tanah ini
yaitu jenis tanah lanau.
17
Karakteristik tanah lempung lunak (kohesif) :
18
3. TANAH EKSPANSIF
19
Dalam suatu kasus, ada suatu proyek
pembuatan jalan raya. Sebelum melakukan
pekerjaan perkerasan, yang paling awal adalah
mengkaji kapasitas dukung tanah atau biasa disebut
CBR (California Bearing ratio). Setelah dikaji,
diketahui bahwa CBR tanahnya adalah <2°/o , secara
teori sudah jelas bahwa tanah itu tidak layak untuk
dijadikan dasar jalan. Setelah diteliti kembali
ternyata tanahnya "bermasalah" yaitu termasuk tanah
lunak. Ada 2 alternatif solusi, yaitu pertama dengan
memindahkan trase jalan atau kedua dengan cara
perbaikan tanah.
20
21
22
23
24
25
26
27
28
Perbaikan Tanah seara Kimia
Preloading
- Without Vertical Drain
- With Vertical Drain
- Electro Osmosis
Electro Consolidation
Stone Column
Cement Column
Freezing
Dynamic Compaction
Horizontal Drain
Explosive
Vibroflotation
Impregnation
Substitution
CORE / INTI
JACKET / FILTER
Hd T . Hd2
cv
t=
cv
KONSOLIDASI DENGAN VERTICAL DRAIN
T . s2
ch t=
ch
ch = 1 ~ 3 cv
s
T . s2 T . Hd2
t= t=
ch cv
B C
1
2
α1
3
W1 H
4
α2 ∂t
5
6 W2
A φ
7 C
α3
W3
α4
α7 α6 α5 W4
W5
W7 W6 84
GAYA – GAYA YANG BEKERJA PADA IRISAN
Nrtgφ
ΔT=Tn – T(n+1) C ΔLn
Fs Fs
ΔP=Pn – P(n+1)
Tr=Nr(tgφd)+CdΔLn= Nr Tgφ +
cΔLn
Nr
Fs Fs
ΔLn 85
KESEIMBANGAN BLOK ABC
n=p n=p
∑ Wn r sinαn = ∑ Tr r
n=1 n=1
Tr = 1/Fs (c + σtgφ)ΔLn
=1/Fs ( c ΔLn + Nr tgφ )
n=p
1
∑ (cbn + Wn
n=1
tgφ + ΔT tgφ) mα(n)
Fs = n=p
∑
n=1
Wn sinαn
∑
Wn sinαn
n=1
mα(n) = Cosαn + tgφ.Sinαn
86
Fs
1,4
1,3
1,2
1,1
α =20°
α =10°
m α(n)
1,0
α =0°
0,9
α =-10°
α =40°
0,8
0,7 α =50°
α =-20°
0,6
0,5
0 0,2 0,4 0,6 0,8 1,0
87
89
90
91
92
93
94
PERBAIKAN SECARA MEKANIS
Strategi
Spesifikasi kondisi pemadatan (kadar air, density, tebal lapisan)
Pemilitan peralatan pemadatan (roller, vibro compactor,
tamping)
Metode pemadatan (jumlah lintasan , pola tamping)
Kontrol kualitas (jenis dan jumlah pengujian)
95
METODE PERBAIKAN TANAH SECARA MEKANIS
Pemadatan Dangkal:
1. Roller (mesin Penggilas)
- Smooth wheel roller, cocok untuk meratakan permukaan tanah dasar
dgn tekanan rendah
- Pneumatic Tire Roller, dapat digunakan pd pemadatan dgn tekanan dan
“kneading” (remasan)
- Sheep foot roller, cocok untuk lempung dan tanah berlanau
2. Rammer, dengan menjatuhkan pemberat
3. Vibrator, roller yang digetarkan
- Vibrator roller, cocok utk tanah berbutir
- Smooth drum vibrator, cocok untuk tanah granuler yang sedikit
mengandung lempung atau lanau
- Vibrator pneumatic, cocok untuk tanah granuler yg lebih tebal
96
Pemadatan Dalam
Precompression
Peledakan
Dynamic Compaction
Vibroflotation
Compaction Grouting
Vibroflotation
Ada 2 metode, Wet Method dan dry method
Prinsip kerja Wet method:
a. Alat diturunkan kedalam tanah sambil disemprot dengan air
bertekanan tinggi
b. Semprotan air mengakibatkan kondisi “cair” pada tanah shg
memungkinkan unit penggetar untuk masuk lebih dalam.
c. Material berbutir dituangkan dari atas lubang. Air dialirkan dari
atas sehingga dapat membawa material ke dasar lubang.
d. Unit penggetar kemudian diangkat secara bertahap
Untuk dry method air diganti dengan udara 97
KARAKTERISTIK TANAH YANG DIPADATKAN
Permeabilitas :
permeabilitas tanah akan lebih besar jika
dipadatkan pada kondisi dry of optimum.
98
KONTROL KUALITAS
99
PERBAIKAN SECARA HIDRAULIK
100
TUJUAN DAN PRINSIP KERJA
Preloading
Mempercepat penurunan dengan cara menambahkan beban
sebelum pelaksanaan konstruksi dengan tujuan untuk menaikkan
kuat geser tanah
Drainase Vertikal
Mempercepat proses Konsolidasi (primer) dengan cara
memperpendek aliran air keluar dari pori-pori tanah
Dewatering
Mempercepat penurunan dengan cara menurunkan muka air tanah
(ingat prinsip bouyancy dimana penurunan muka air tanah =
peningkatan beban) dengan tujuan menaikkan kuat geser tanah
Metode Elektrokinetik
Mengurangi kadar air sehingga kuat geser meningkat dan
kompresibilitas menurun seiring dengan berkurangnya volume
pori tanah
101
METODE PRELOADING
102
Perbaikan tanah dengan preloading dan
kombinasi preloading + drainase vertikal
103
Jarak masing-masing Drainase Vertikal
drainase vertikal harus
ditentukan berdasarkan
waktu dan derajat
Lapisan lempung
konsolidasi yang
lunak
direncanakan
104
Kenaikan parameter kekuatan geser tanah (c) setelah konsolidasi, dapat diperkirakan
dari hasil test triaksial CU:
Untuk menghitung insitu undrained shear strength, harga consolidation pressure, 3’ ,
merupakan harga confining pressure yang diambil sebagai tegangan efektif rata-rata.
1 2K 0
3 ' v '
3
1 ' 2Ctotal tan( 45 / 2) 3 ' tan 2 (45 / 2)
105
STABILISASI ELEKTROKINETIK
Pemberian potensial listrik pada tanah jenuh air sehingga terjadi
aliran air ke katoda. Aliran air ini setara dengan proses
konsolidasi yang menyebabkan menurunnya kadar air
sehingga kuat geser meningkat dan kompressibilitas menurun.
Efek samping dari proses ini adalah perubahan komposisi psiko-
kimia dari tanah yang ,mempunyai pengaruh baik bagi
peningkatan kuat geser.
106
PERBAIKAN SECARA FISIKA & KIMIAWI
Prinsip dasar
Mengubah komposisi fisik dan kimiawi tanah dengan
menambahkan admixture sehingga terjadi peningkatan
kepadatan dan kohesi serta modulus kekakuan tanah terhadap
pembebanan
107
PRINSIP KERJA
Penggunaan Admixtrure
Dilakukan pada tanah permukaan (misalnya timbunan jalan raya,
oprit jembatan, lantai gudang, open storage, perkuatan lereng,
mengurangi erosi dll.
Deep mixing dilakukan dengan membuat kolom kolom dalam
tanah yang diisi dengan admixture
Perbaikan dengan Grouting
Grouting adalah menyintikkan suatu bahan kimia pada suatu
lokasi dalam tanah yang merupakan perlemahan. Umumnya
grouting digunakan pada daerah terbatas (pada sebaian dari
struktur) untuk memperkuat (lihat gambar)
Metode Thermal
Groung freezing merupakan metode yang cocok untuk semua jenis
tanah namun jarang digunakan karena mahal
108
BAHAN YANG DIGUNAKAN
Semen & kapur memberikan hasil yang paling baik karena reksi
yang terjadi adalah hidrasi dan penggumpalan untuk jangka
pendek serta sementasi dan karbonasi pada jangka panjang.
Namun stabilisasi dengan kapur terbukti meberikan durabilitas
yang lebih rendah dari pada pemakaian semen
Fly ash dan Abu sekam padi juga digunakan, namun reaksi/ikatan
kimiawi dengan tanah lemah, sehingga peningkatan kekuatan
hanya didapatkan dari pengisian pori-pori tanah karena ukuran
partikelnya yang kecil dan ringan. Pengisian pori-pori ini berakibat
peningkatan kerapatan dan kuat geser tanah.
109
Beberapa contoh stabilisasi tanah dengan admixtures
110
Kurva kenaikan strength dan density akibat campuran cement/lime
111
Perbaikan tanah dengan Grouting
112
PERBAIKAN DENGAN REINFORCEMENT
(INKLUSI & PENGEKANGAN)
Prinsip Kerja
Tanah hanya memiliki kekuatan terhadap tekanan
Kuat geser tanah didapat dari gesekan antar butiran
tanah akibat beban vertikal/normal
Pada saat butiran tanah saling bergerak untuk
memobisasi kekuatannya, terjadi deformasi elastik
dan deformasi geser tanah yang dapat dilihat sebagai
regangan (baik tekan maupun tarik).
Bila pada tanah dipasang perkuatan, maka gesekan
antar tanah dan perkuatan akan menimbulkan ikatan
diantara keduanya dan berfungsi menahan tarikan
yang terjadi dalam tanah
113
PRINSIP KERJA PERBAIKAN TANAH DENGAN INKLUSI
Prinsip dasar
Mengurangi beban timbunan (backfill) dengan menggunakan bahan
yang sangat ringan (0.02 gr/cm3), tahan air, dan ramah
lingkungan.
Spesifikasi bahan
Kuat tekan
Densitas
Geometri (pemasangan harus saling mengunci untuk mencegah
lulusnya air.
117
Pemakaian EPS Block
EPS (Earning Per Share) diletakkan pada kondisi drainase yang baik sesuai dengan
prinsip Hukum Archimedes. Muka air tanah diharuskan berada di atas elevasi dasar dari
EPS. Lalu kekuatan daya apung memainkan peranan penting dalam rancangan ini.
Bagian atasnya adalah aplikasi dari faktor keamanan yang melawan pengaruh daya
angkat yang mungkin teriadi pada material ini. Selain itu terdapat pula faktor keamanan
dalam system drainase. Bila semua ini dilaksanakan, maka, efektifitas kerja dan
keamanan dari struktur jembatan dapat dicapai.
EPS Block diletakkan pada lapisan pasir yang dipadatkan dengan ketinggian 100-150
mm. Keakuratan ketinggiannya kurang lebih 10 mm melebibi setiap panjang 3 meter.
EPS Block ditimbun menjadi beberapa lapisan dengan susunan seperti pada. susunan
batu bata dengan perubahan arah dari satu lapisan ke lapisan berikutnya sesuai dengan
perjanjian dan perhitungan tertentu. Hal ini bertujuan untuk menghindari pergeseran
berkelanjutan pada konstruksi.
Koefisien gesekan, , antara batas perternuan antar block, diambil 0,5. Hal ini untuk
melindungi kecenderungan darl pergerakan dari pergerakan yang lambat antar
masing-masing lapisan. Untuk meyakinkan tidak ada gerakan yang berupa pergeseran
dan peluncuran pada masing-masing lapisan dari material, dapat digunakan paku atau
dengan memasang pasak yang digandakan dengan jarak 1, 5 m di tengah-tengah pada
tiap sisinya.
118
119
120