Anda di halaman 1dari 13

Wassalamualaikum Wr.

Wb
Kelompok 6 :
 Sigit Trimayanto (15030194060)
 Soraya (15030194061)
 Rusdiana Dewi (15030194073)

PKC 2015
Pancasila
Sebagai
Sistem
Filsafat

Pancasila Pokok-
Pancasila
pokok
Nilai Dasar Sebagai
Pikiran
dan Sistem dalam
Maknanya Filsafat Pancasila

Pengertian
Nilai,
Moral, dan
Norma
Pancasila Sebagai Sistem Filsafat

 Pancasila adalah lima sila yang merupakan satu kesatuan rangkaian nilai-
nilai luhur yang bersumber dari nilai-nilai budaya masyarakat Indonesia
yang sangat majemuk dan beragam.
 Sistem adalah suatu kebulatan atau keseluruhan, yang bagian dan
unsurnya saling berkaitan (singkron), saling berhubungan (konektivitas),
dan saling bekerjasama satu sama lain untuk satu tujuan tertentu dan
merupakan keseluruhan yang utuh
 Filsafat dalam Bahasa Inggris yaitu Philosophy, adapun istilah filsafat
berasal dari Bahasa Yunani yaitu Philosophia, yang terdiri atas dua kata
yaitu Philos (cinta) atau Philia (persahabatan, tertarik kepada)
dan Sophos (hikmah, kebijaksanaan, pengetahuan, keterampilan,
intelegensi). Jadi secara etimologi, filsafat berarti cinta kebijaksanaan atau
kebenaran (love of wisdom).
 Pancasila sebagai sistem filsafat adalah suatu kesatuan yang saling berhubungan untuk
satu tujuan tertentu,dan saling berkualifikasi yang tidak terpisahkan satu dengan yang
lainnya. Jadi Pancasila pada dasarnya satu bagian/unit-unit yang saling berkaitan satu
sama lain,dan memiliki fungsi serta tugas masing-masing. Artinya antara sila-sila Pancasila
memiliki hubungan yang saling meliputi dan menjiwai
Pokok-pokok
Pikiran dalam
Pancasila

Ontologi Epistimologi Aksiologi


 Ontologi
Ontologi adalah bidang yang membicarakan hakikat yang ada atau keberadaan dari
segala sesuatu, termasuk didalamnya keberadaan alam semesta, manusia, dan Tuhan.
Secara Ontologis, Pancasila mengandung asas dan nilai. Tuhan Yang Maha Esa merupakan
maha sumber, sebab pertama dari segala sesuatu yang ada. Hal ini dijelaskan dalam
Pancasila, bahwa manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan. Tuhan sebagai maha sumber
merupakan asas primer, yang keberadaannya tidak dipengaruhi oleh yang lain.
Keberadaan alam semesta sebagai ada tak terbatas. Alam semesta dengan wujud dan
hukum dan hukum alam serta sumber daya yang yang terkandung di dalamnya merupakan
wahana dan sumber kehidupan dari umat manusia.
 Epistimologi
Epistimologi merupakan cabang filsafat yang menyelidiki sumber, proses, syarat, batas, dan
kebenaran ilmu. Sebagai suatu filsafat, Pancasila juga mempunyai konsep tentang ilmu.
Sebagai Maha sumber ilmu pengetahuan adalah Tuhan Yang Maha Esa yang menciptakan
manusia dengan berbagai potensi yang unik dan tinggi. Dalam wawasan Pancasila, posisi
dan fungsi ilmu pengetahuan dalam hubungannya dengan sosio-budaya terlukis dalam
skema ilmu pengetahuan dan teknologi, filsafat bangsa dan filsafat negara, serta sosio-
budaya.
 Aksiologi
Aksiologi merupakan cabang filsafat yang menyelidiki pengertian, jenis, tingkatan, sumber,
dan hakikat nilai. Pokok-pokok aksiologi Pancasila dapat dijelaskan sebagai berikut :
1) Tuhan Yang Maha Esa sebagai sumber nilai dengan bijaksana menciptkan.
2) Manusia dapat membedakan secara hakiki sumber-sumber nilai.
3) Nilai dalam kesadaran manusia dan perwujudannya dalam realita meliputi : Tuhan
Yang Maha Esa, Alam Semesta, Manusia.
4) Filsafat, ilmu dan teknologi sebagai hasil budaya manusia secara keseluruhan telah
membentuk sistem nilai dalam peradaban manusia menurut tempat dan jamannya.
5) Seluruh kesadaran manusia tentang nilai tercermin pada kepribadian, tindakan, amal,
dan kewajibannya
Pengertian Nilai, Moral, dan Norma

 Nilai : Pengertian nilai, menurut Djahiri (1999), adalah harga, makna, isi dan
pesan, semangat, atau jiwa yang tersurat dan tersirat dalam fakta, konsep,
dan teori, sehingga bermakna secara fungsional. Disini, nilai difungsikan
untuk mengarahkan, mengendalikan, dan menentukan kelakuan
seseorang, karena nilai dijadikan standar perilaku. Sedangkan menurut
Dictionary dalam Winataputra (1989), nilai adalah harga atau kualitas
sesuatu. Artinya, sesuatu dianggap memiliki nilai apabila sesuatu tersebut
secara instrinsik memang berharga.
 Jadi, nilai adalah suatu bobot/kualitas perbuatan kebaikan yang terdapat
dalam berbagai hal yang dianggap sebagai sesesuatu yang berharga,
berguna, dan memiliki manfaat.
 Moral : Pengertian moral, menurut Suseno (1998) adalah ukuran baik-
buruknya seseorang, baik sebagai pribadi maupun sebagai warga
masyarakat, dan warga negara. Sedangkan menurut Ouska dan Whellan
(1997), moral adalah prinsip baik-buruk yang ada dan melekat dalam diri
individu/seseorang. Walaupun moral itu berada dalam diri individu, tetapi
moral berada dalam suatu sistem yang berwujud aturan.
 Norma : Pengertian norma adalah tolok ukur/alat untuk mengukur benar salahnya suatu
sikap dan tindakan manusia. Normal juga bisa diartikan sebagai aturan yang berisi
rambu-rambu yang menggambarkan ukuran tertentu, yang di dalamnya terkandung
nilai benar/salah. Norma adalah patokan prilaku dalam satu kelompok tertentu, norma
memungkinkan sesorang untuk menentukan terlebih dahulu bagaimana tindakannya itu
akan dinilai oleh orang lain, norma juga merupakan kriteria bagi orang lain untuk
mendukung atau menolak prilaku seseorang.
Pancasila Sebagai Nilai Dasar dan
Maknanya
 Pancasila diterima sebagai pandangan hidup dan dasar
negara membawa konsekuensi logis bahwa nilai-nilai Pancasila harus
selalu dijadikan landasan pokok bagi pengaturan serta penyelenggaraan
negara.
 Maknanya Pancasila berperan sebagai landasan dan dasar bagi
pelaksanaan pemerintahan, membentukan peraturan, dan mengatur
penyelenggaraan negara.
 Dapat disimpulkan bahwa pancasila sangat berperan sebagai kacamata
bagi bangsa Indonesia dalam menilai kebijakan pemeritahan maupun
segala fenomena yang terjadi di masayrakat.

Anda mungkin juga menyukai