Anda di halaman 1dari 20

Tradition of Excellence

SPONDILITIS
Fitania Marizka Putrie
NIM 112311101064

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS JEMBER
2018
Pengertian Tradition of Excellence

Spondilitis sendiri merupaka peradangan yang terjadi pada tulang belakang


dikarenakan oleh mycrobacterium tuberculosa (Zuwanda, 2013).
Jalur penyebaran Tradition of Excellence
Jalur utama berlangsung secara sistemik, mengalir sepanjang arteri ke perifer masuk
kedalam korpus vertebra

Jalur kedua adalah melalui pleksus Batson,


suatu anyaman vena epidural dan peridural.

Jalur ketiga adalah penyebaran perkontinuitatum


dari abses paravertebral yang telah terbentuk, dan menyebar sepanjang ligamentum
longitudial anterior dan posterior kekorpus vertebra yang berdektan.
Ada 5 stadium pada Spondilitis TB Tradition of Excellence

1. Stadium implantasi
2. Stadium destruksi awal
3. Stadium destruksi lanjut
4. Stadium gangguan neurologis
5. Stadium deformitas (Savant, 2007)
Manifestasi Klinis Tradition of Excellence
• Badan lemah, lesu, nafsu makan berkurang, dan berat badan
menurun.
• Suhu subfebril terutama pada malam hari dan sakit (kaku) pada
punggung. Pada anak-anak sering disertai denganmenangis pada
malam hari.
• Pada awal dijumpai nyeri interkostal, nyeri yang menjalar dari tulang
belakang ke garis tengah atas dada melaluiruang interkostal. Hal ini
disebabkan oleh tertekannya radiks dorsalis di tingkat torakal.
• Nyeri spinal menetap dan terbatasnya pergerakan spinale.
Deformitas pada punggung (gibbus
• Pembengkakan setempat (abses)
• Adanya proses tbc (Tachdjian, 2005)
Komplikasi Tradition of Excellence

• Paraplegia, paraparesis, atau nyeri radix saraf akibat


penekanan medula spinalis yang menyebabkan kekakuan
padagerakan berjalan dan nyeri.
• Gambaran paraplegia inferior kedua tungkai yang bersifat UMN
dan adanya batas defisit sensorik setinggi tempatgibbus atau
lokalisasi nyeri interkostal (Tachdjian, 2005).
• Kifosis, hal ini terjadi karena kerusakan tulang yang terjadi
sangat hebat sehingga tulang yang mengalami destruksi juga
sangat besar (Paramarta, 2008).
Tradition of Excellence

• Cedera corda spinalis (spinal cord injury), dapat terjadi karena


adanya tekanan ekstradural karena pus tuberkulosa (Vitriana,
2002)..
• Empyema tuberkulosa karena rupturnya abses paravertebral
di torakal ke dalam pleura (Vitriana, 2002).
Pemeriksaan Fisik Tradition of Excellence

• Pemeriksaan penunjang pada spondilitis tuberkulosa yaitu:


• 1. Pemeriksaan laboratorium
• a. Pemeriksaan darah lengkap didapatkan leukositosis dan LED meningkat.
• b. Uji mantoux positif tuberkulosis.
• c. Uji kultur biakan bakteri dan BTA ditemukan Mycobacterium.
• d. Biopsi jaringan granulasi atau kelenjar limfe regional.
• e. Pemeriksaan hispatologis ditemukan tuberkel.
• f. Pungsi lumbal didapati tekanan cairan serebrospinalis rendah.
• g. Peningkatan CRP (C-Reaktif Protein).
• h. Pemeriksaan serologi dengan deteksi antibodi spesifik dalam sirkulasi.
• i. Pemeriksaan ELISA (Enzyme-Linked Immunoadsorbent Assay) tetapi menghasilkan negatif palsu pada penderita dengan alergi.
• j. Identifikasi PCR (Polymerase Chain Reaction) meliputi denaturasi DNA kuman tuberkulosis melekatkan nukleotida tertentu
pada fragmen DNA dan amplifikasi menggunakan DNA polimerase sampai terbentuk rantai DNA utuh yang diidentifikasi
dengan gel.
Pemeriksaan Radiologi Tradition of Excellence

• a. Foto toraks atau X-ray untuk melihat adanya tuberculosis pada paru. Abses dingin
tampak sebagai suatu bayangan yang berbentuk spindle.
• b. Pemeriksaan foto dengan zat kontras.
• c. Foto polos vertebra ditemukan osteoporosis, destruksi korpusvertebra, dan
mungkin ditemukan adanya massa abses paravertebral.
• d. Pemeriksaan mielografi.
• e. CT scan memberi gambaran tulang secara lebih detail dari lesi
irreguer, skelerosis, kolaps diskus, dan gangguan sirkumferensi tulang.
• f. MRI mengevaluasi infeksi diskus intervertebralis dan osteomielitis tulang
belakang serta menunjukkan adanya penekanan saraf
Penatalaksanaan Tradition of Excellence

• 1. Pemberian obat antituberkulosis OAT


• 2. Dekompresi medula spinalis.
• 3. Menghilangkan atau menyingkirkan produk infeksi.
• 4. Stabilisasi vertebra dengan graft tulang (bone graft)
(Graham, 2007).
• 5. Rehabilitasi Medik (stretching, balance training, gait training
dan latihan untuk kelompok otot menggunakan teknik
proprioceptive neuromuscular facilitation (PNF).
REHABILITASI PNF
Tradition of Excellence
TUJUAN : mengevaluasi efek latihan penguatan otot perut
menggunakan Proprioceptive Neuromuscular Facilitation (PNF)
pada fungsi paru, nyeri dan indeks disabilitas pada nyeri punggung
kronis.

Nyeri punggung bawah atau Low Back Pain (LBP) adalah gangguan muskuloskeletal
yang khas. Seringkali menjadi diagnos klinik,pada pasien dengan gangguan tulang
belakang seperti Spondylitis TB, Ankylosing Spondylitis, osteoarthitis, dll nyeri
punggung yang dirasakan sudah masuk dalam kategori kronis atau CLBP. Spondylitis TB
sendiri terjadi di vertebra T8-L3. Menurut beberapa penelitian CLBP ini sendiri
mengakibatkan adanya kelemahan otot perut. Secara umum latihan sit-up sangat
membantu meningkatkan otot perut (Hildenbrand and Noble, 2004).
PNF dengan posisi duduk Tradition of Excellence

• Menurut Kellis (2006), melakukan PNF dengan posisi


duduk sangatlah efektif dalam mengobati CLBP . Karena
dengan posisi duduk maka kekuatan otot, fleksibilitas otot
dapat terlihat.

PNF dengan posisi tengkurap


• Menurut Yoo et al (2013) dengan posisi tengkurap maka
pelatihan pola ekstremitas sangat berpengaruh pada
aktivasi otot perut.
Subjek penelitian ini Tradition of Excellence
Penelitian dilakukan di adalah pasien yang
Rumah Sakit Jeonju, mengalami CLBP
Korea Selatan. dengan rentang usia
30-40 tahun.

Subjek yang menderita


Subjek dengan gejala
nyeri akut atau kronis
neurologis yang
adalah pasien dengan
abnormal dan
spondylitis,
kelumpuhan otot.
spondylolisthesis.
Tradition of Excellence
Pemanasan
Dilakukan 5 kali dalam
selama 10
seminggu
menit

Latihan
PROGRAM PNF utama 30
menit

Pendinginan
10 menit
Tradition of Excellence
Hot Pack
therapy Dilakukan 5 kali dalam
(80̊̊̊̊̊̊̊̊̊C, 20 seminggu
mnit)

Terapi arus
interfarcial
Program TPT (2000-2500
Hz, 20
menit)

Ultrasound
(0,8-1 MHz,
10 menit)
FEV Pain ODI Tradition of Excellence

• Fev diukur • Nyeri diukur dengan • Tindakan ini


menggunakan VAS dimaksudkan untuk
spirometer. • 0-10 tidak ada nyeri mengukur kecacatan
• Pengukuran dilakukan • 10 Nyeri kronis karena LBP.
diberikan penjelasan • Terdiri dari 10
dan demonstrasi. Tes pertanyaan (intensitas
fungsi paru ini ini nyeri, perawatan
diulang 3x dalam mandiri, mengangkat,
posisi duduk dan berdiri, berjalan,
dicatat nilai rata- duduk, tidur,
ratanya. kehidupan seks, dan
sosial)
Tradition of Excellence
HASIL Tradition of Excellence
Tradition of Excellence
Tradition of Excellence

Anda mungkin juga menyukai