Skenario
Seorang perempuan berusia 65 tahun, ketika sedang menaiki tangga terpeleset
jatuh. Setelah diperiksa oleh dokter ortopedik dan dilakukan foto rontgen, pasien
didiagnosis fraktur kolum femur dekstra, segera harus dioperasi.
Identifikasi Istilah
Fraktur :
Tulangatauosteonmerupakansalahsatujaringan
ikatkhususyangterdiriatas:
Matrikstulang
Osteosit(sel utama penyusuntulang)
Osteoblas( selraksasamultinuklear)
Osteoklas
Periosteumdanendosteum
Proses Regenerasi Tulang
Pembentukan
Inflamasi Proliferasi Osifikasi Remodelling
kalus
Metabolisme Tulang
fibroblast Serat pd jar. Ikat & Proteoglikan
Kolagen & glikosaminogilkan protein
ground substance & glikoprotein
Vitamin C : sintesis dan maturasi kolagen tipe I yang merupakan protein struktural utama dalam matriks tulang.
Vitamin D dan K : terlibat dalam proses maturasi osteokalsin, yaitu suatu protein berukuran kecil yang selalu
menyertai aktivitas sel osteoblast. Osteokalsin yang kurang mengalami karboksilasi ternyata berkaitan dengan
defisiensi mineralisasi tulang dan dapat menghambar pertumbuhan tulang.
Hormon yang mempengaruhi metabolisme tulang adalah : hormon estrogen, paratiroid, kalsitonin,
glukokortikoid, dan growth hormone.
Hormon estrogen menghambat produksi asam laktat pada glikolisis dalam tulang sehingga defisiensi hormon
estrogen dalam tubuh dapat menyebabkan osteoporosis lebih mudah terjadi. Hal ini disebabkan karena
osteoporosis disebabkan oleh kegagalan pembentukan matriks tulang dan jika glikolisis terhambat maka
pembentukan matriks tulang juga terhambat sehingga dapat mengakibatkan osteoporosis.
Glukokortikoid juga berfungsi untuk mengurangi kepadatan matriks tulang sehingga ketika glukokortikoid tulang
naik kadarnya, namun tidak ada kalsitonin dan paratiroid untuk menyeimbangi mineralisasi tulang, maka dapat
terjadi proses osteoporosis sehingga tulang menjadi lebih rapuh.
Kesimpulan
Tulang paha (femur) merupakan salah satu contoh dari tulang
panjang. Dalam pertumbuhan tulang panjang dan pembentukannya, sangat
diperlukan berbagai nutrisi dan vitamin. Faktor usia pun turut berperan
dalam proses pertumbuhan tulang. Pertumbuhan tulang pada anak-anak
jauh lebih cepat daripada pertumbuhan tulang pada orang dewasa. Hal ini
disebabkan oleh lempeng tulang epifisis yang dimiliki oleh anak-anak masih
tebal, sehingga masih sangat aktif melakukan pertumbuhan. pada orang
dewasa yang mengalami fraktur tulang, tulang masih dapat mengalami
remodeling karena lapisan periosteum dan endosteum yang banyak
mengandung sel osteoblas mampu berespon di sekitar fraktur dengan
melakukan proliferasi intensif membentuk kalus tulang yang kemudian
akan diresorpsi dan diganti oleh jaringan sekunder yang mirip dengan
struktur tulang asli.