Warna:
Putih mengkilat seperti mutiara
Ukuran:
Tinggi 9-10mm, lebar 8-9 mm
Bentuk:
oval yang condong ke anterior
6
Pembagian kuadran membran timpani:
1. Anterior superior (Kuadran I)
2. Anterior inferior (Kuadran II)
3. Posterior inferior (Kuadran III)
4. Posterior superior (Kuadran IV)
Bagian-bagian membran timpani:
a. Pars tensa:
Manubrium mallei
Umbo
prosesus brevis
refleks cahaya
plika anterior, plika posterior
b. Pars flaksida = membran scrapnelli
8
Lanjutan dari tuba Eustachius dan
selulae mastoid melalui aditus ad antrum
Dilapisi oleh epitel mukosa
Isi kavum timpani:
• Osikula : maleus, incus, stapes
• Muskulus : tensor timpani,
stapedius
• Lain-lain : ligamen, saraf (korda
timpani)
9
Terdiri dari 3 bagian:
• Epitimpanum
• Mesotimpanum
• Hipotimpanum
Maleus
Bagian osikel pada telinga tengah yang berada di dekat
membran timpani.
Inkus
13
Muara pada kavum timpani selalu terbuka, sedangkan muara
di nasofaring selalu tertutup dan baru terbuka bila ada
kontraksi M. Levator dan M. Tensor veli palatini yaitu saat
menguap dan menelan.
Pada anak, tuba relatif :
- lebih besar,
- lebih lurus,
- lebih pendek
- posisi horizontal
Panjang tuba :
- Dewasa : 35-37 mm
- Anak dibawah 9 bulan : 17,5 mm
• Berhubungan dengan kavum
timpani lewat aditus ad antrum
• Pneumatisasi :
16
Telinga dalam terdiri dari
1. Labirin osseus
a. Koklea
b. Kanalis Semerirkularis
2. Labirin membranaseus
a. Duktus koklearis
b. Sakulus dan Utrikulus
c. Duktus Semirirkularis
17
Tabung tulang - 35mm
Berbentuk rumah siput dengan 2 ½
lingkaran
Tinggi 5 mm
Mengubah getaran suara dari sitem
konduksi menjadi sistem saraf.
Jika terganggu akan timbul keluhan
kurang pendengaran
Terbagi menjadi :
Berisi
skala vestibulum
cairan
skala timpani perilimfe
skala media Berisi cairan endolimfe
18
Horizontal
Superior (anterior vertikal) Organ vestibular
Posterior (posterior vertikal) (alat keseimbangan)
Jika organ ini terganggu, akan timbul keluhan pusing atau vertigo
19
Bagian yang membesar dari labirin tulang
Dinding medial :
Spherical Recess Sakulus
21
Otitis Media Supuratif Kronik
Moraxella catarrhalis
FASE
OMSK tipe Benigna AKTIF
(Aman)
•Tanpa kolesteatoma
•Sebatas mukosa FASE
TENANG
OMSK
OMSK tipe Maligna DEGENERATIF
(Bahaya)
•Dengan kolesteatoma
•Mukosa dan tulang METAPLASTIK
Diagnosa ditegakkan berdasarkan keluhan
berupa:
1. Otore terus menerus/kumat-kumatan > 6
minggu.
2. Cairan encer dan tak berbau akibat mukosa
yang hipertrofi.
3. Cairan kental dan berbau busuk akibat
kolesteatoma atau destruksi tulang.
4. Pendengaran menurun
FASE AKTIF FASE LATEN
OMSA
OMSK Fungsi tuba terganggu,
infeksi (+)
Benigna Maligna
Aktif Sembuh
Tenang
Faktor Rinogen
Infeksi saluran nafas atas : Rinitis, adenoiditis,
sinusitis
Faktor Eksogen
Kebersihan MAE yg jelek, korek-korek, mandi
di kali
Faktor Endogen
KU yang jelek, malnutrisi, DM, Alergi
Keluhan berupa:
1. Otore terus menerus/kumat-kumatan > 6 minggu.
2. Cairan encer dan tak berbau akibat mukosa yang
hipertrofi.
3. Cairan kental dan berbau busuk akibat
kolesteatoma atau destruksi tulang.
4. Pendengaran menurun
Pemeriksaan Fisik
Otoskopi
1. OMSK tipe Benigna
Perforasi pada sentral atau pars tensa berbentuk
ginjal atau bundar.
Sekret biasanya mukoid dan tidak berbau.
Mukosa kavum timpani tampak edema, hipertrofi,
granulasi, atau timpanosklerosis .
2. OMSK tipe Maligna
Perforasi atik, marginal, atau sental besar (total).
Sekret sangat berbau, berwarna kuning abu-abu,
purulen, dan dapat terlihat kepingan berwarna putih
mengkilat .
Kolesteatoma
Pemeriksaan Penunjang
1. Tes garpu tala Rinne, Weber, Schwabach
menunjukkan jenis ketulian yang dialami
pasien.
2. Audiometri nada murni.
3. Foto X-ray mastoid posisi Schuller (bila
tersedia).
Penegakkan Diagnosis
Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis
dan pemeriksaan fisik.
PENATALAKSANAAN
Tipe Benigna
Stadium Aktif
Antibiotik
Cari faktor-faktor penyebab :
Rinogen berantas sumber infeksi
Eksogen Auraltoilet, perhydrol 3% dan tetes
telinga (ofloxacine)
Stadium Tenang
Dianjurkan operasi miringoplasti
• Bila dengan terapi medikamentosa gagal
operasi mastoidektomi
37
PENATALAKSANAAN
Tipe Maligna
Operasi mastoidektomi
Edukasi
Menjaga kebersihan telinga dan tidak
mengorek-ngorek telinga dengan benda
tajam.
Menjaga agar telinga tidak kemasukan air.
Menjelaskan bahwa penyakit ini
merupakan penyakit infeksi sehingga
dengan penanganan yang tepat dapat
disembuhkan tetapi bila dibiarkan dapat
mengakibatkan hilangnya pendengaran
serta komplikasi lainnya.
INTRATEMPORAL: INTRACRANIAL: