Anda di halaman 1dari 14

ANALISIS KUALITAS

BATUBARA
SURYAWAN ASFAR
KONSEP DASAR
• Kualitas batubara adalah sifat fisik dan kimia dari
batubara yang mempengaruhi potensi kegunaanya.
Kualitas batubara ditentukan oleh maseral dan
mineral matter penyusunnya, serta derajat
coalification (rank).
BASIS-BASIS UJI KUALITAS
BATUBARA
• As Received (ar) adalah suatu analisis yang didasarkan pada
kondisi dimana batubara diasumsikan seperti dalam
keadaan diterima;
• Air Dried Base (adb) adalah suatu analisis yang dinyatakan
pada basis contoh batubara dengan kandungan air dalam
kesetimbangan dengan atmosfir laboratorium;
• Dry Based (db) adalah suatu analisis yang didasarkan pada
kondisi dimana batubara diasumsikan bebas air total;
• Dry Ash Free (daf) adalah suatu analisis yang dinyatakan
pada kondisi dimana batubara diasumsikan bebas air total
dan kadar abu;
• Dry Mineral Matter Free (dmmf) adalah suatu analisis yang
dinyatakan pada kondisi dimana batubara diasumsikan
bebas air total dan bahan mineral.
JENIS-JENIS ANALISIS BATUBARA
1. Analysis Proksimat , 2. Analisis Ultimate , meliputi
meliputi analisisa. analisis
• Carbon Content
• Moisture Content • Hidrogen Content
(Kadar Air) • Oxygen Content
• Ash Content (Kadar • Nitrogen Content
Abu) • Sulfur Content
3. Analisis Lain-lain
• Volatile Metter (Zat • Calorfic value (nilai kalor),
Terbang) • Total sulfur, ash (susunan
• Fixed Carbon (karbon kandungan abu),
tertambat) • ash fusion temperature
/AFT (titik leleh abu),
• Hardgrove grindability
index(HGI)
ANALISIS PROXIMAT
• Analisis proximat batubara bertujuan untuk
menentukan kelas (rank) batubara dan umumnya
dilakukan oleh perusahaan pertambangan dan
pembeli batubara.
• Analisis ini dimaksudkan untuk menguji property
secara fisik dari batubara akan memberi gambaran
dari kelakuan batubara di dalam tungku.
• Parameter-parameter yang diukur adalah
persentase abu, kandungan air, zat terbang, dan
karbon tetap.
KADAR AIR (MOISTURE)
Kadar air (moisture), yaitu kandungan air yang terdapat
pada batubara. Kadar air sendiri dapat dibedakan
menjadi tiga jenis, yaitu :
• Kadar air bebas (free surface moisture), yaitu air yang
menempel pada permukaan batubara yang berasal dari
air hujan dan juga air semprotan yang mana akan
mudah menguap dalam kondisi laboratorium.
• Kadar bawaan air (inherent moisture), yaitu air yang
terdapat pada rongga (pori) dan mineral yang terdapat
dalam batubara. Air ini dapat dihilangkan dengan suhu
pemanasan 1050 – 1100C selama 1 jam.
• Kadar air total (total moisture), merupakan jumlah dari
kadar air bebas ditambah dengan kadar air bawaan.
KADAR ABU
• Abu adalah bahan yang tidak dapat terbakar bila
batubaranya dibakar seluruhnya.
• Abu adalah bahan tidak murni. Kandungan abu
tinggi akan menambah biaya penanganan serta
mengurangi kapasitas pembakaran batubara dan
menambah perawatan dan pembuangan.
• Kadar abu (ash), yaitu kandungan bahan inorganik
yang tertinggal atau tidak terbakar sewaktu
batubara dibakar pada suhu 7000C – 7500C selama
1,5 jam.
ZAT TERBANG (VOLATILE METTER)
Zat terbang (volatile matter), yaitu komponen-
komponen dalam batubara yang dapat lepas atau
menguap pada zat dipanaskan di ruang hampa udara
pada suhu 9500C selama 12 menit. Zat terbang ini
meliputi zat terbang mineral (vollatile mineral
matter) dan zat terbang organik (volatile organic
matter).
KARBON TERTAMBAT
(FIXED CARBON)
• Karbon tertambat (fixed carbon), merupakan jumlah karbon
yang tertambat pada batubara setelah kandungan-
kandungan air, abu dan zat terbangnya hilang.
• Dengan adanya pengeluaran zat terbang dan kandungan air
maka karbon tetap secara otomatis akan naik sehingga
makin tinggi kandungan karbonnya, kelas batubara semakin
baik.
• Karbon tetap menggambarkan penguraian sisa komponen
organik batubara dan mengandung sebagian kecil unsur
kimia nitrogen, belerang, hidrogen dan oksigen atau terikat
secara kimiawi.
• Karbon tetap adalah residu yang dapat dibakar dan
tertinggal setelah zat terbang dihilangkan.
ANALISIS ULTIMATE
• Analisis ultimate dilakukan untuk menentukan
kadar karbon (C), hidrogen (H), oksigen (O),
nitrogen (N), dan sulfur (S) dalam batubara.
• Unsur-unsur ini menjadi bagian dari analisa
ultimate dan dipakai dalam perhitungan
pembakaran.
• Karbon dan Hidrogen dapat ditetapkan dalam
batubara dengan memanfaatkan metode
pembakaran suhu tinggi.
JENIS-JENIS SULFUR
• Pirite (FeS2), dijumpai dalam bentuk makrodeposit,
seperti lensa, urat dan rekahan (joint)
• Sulfur organik, secara kimia terikat dalam endapan
batubara dengan jumlah antara 20 – 80%
• Sulfur Sulfat, umumnya dijumpai berupa Kalsium
Sulfat dan Besi Sulfat dengan jumlah relatif kecil.
ANALISIS LAIN-LAIN
Analisis lain-lain adalah analisa untuk menentukan
calorific value (nilai kalor), total sulfur, ash (susunan
kandungan abu), ash fusion temperature/ AFT (titik
leleh abu), hardgrove gradibility index (HGI).
• Nilai kalor adalah panas yang dihasilkan oleh
pembakaran sampel dalam lingkungan yang terkendali.
Nilai kalor dapat dihitung dengan bomb calorimeter
dimana sampel ditutup rapat dan diberi tekanan
atmosfer 20 – 30 atm.
• Hardgrove Gradibility Indeks adalah bilangan yang
menyatakan mudah tidaknya batubara digerus, dengan
rumus HGI = 13,6 + 6,93 W, dengan W adalah berat
batubara lolos 200 mesh.
• Analisis kandungan abu, abu yang terjadi pada
batubara akan membentuk oksida SiO2, Fe2O3, TiO2,
CaO, MgO. Analisa kandungan abu dilakukan dengan
mengabukan abu, kemudian dilarutkan dalam HCL.
• Suhu leleh abu mempengaruhi jenis dasar tungku yang
dibutuhkan dan menunjukkan tendensi untuk
terjadinya klinker dan pergerakan.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai