Anda di halaman 1dari 13

Sistem Proteksi Jaringan

Distribusi 20kV

Ika Permata Octasari


21060112083008
Apa sih Sistem Proteksi
Tenaga Listrik?

Kegunaan Sistem Protieksi Tenaga Listrik

Fungsi Alat Proteksi Tenaga Listrik

Karakteristik Sistem Proteksi Tenaga Listrik


Jaringan Distribusi
 Dibagi menjadi dua pokok bahasan
1. Distribusi Primer
Distribusi primer adalah jaringan distribusi daya
listrik yang bertegangan menengah (20 KV).
1. Distribusi Sekunder
Distribusi skunder adalah jaringan daya listrik yang
termasuk dalam kategori tegangan rendah (sistem
380/220 Volt), yaitu rating yang sama dengan
tegangan peralatan yang dilayani.
Peralatan
Jaringan
Distribusi
Jenis Gangguan Jaringan Distribusi
Jaringan distribusi tegangan menengah sebagian besar berupa
saluran udara tegangan menengah dan kabel tanah.
1. Gangguan Hubung Singkat
2. Gangguan Beban Lebih
Gangguan beban lebih terjadi karena pembebanan sistem
distribusi yang melebihi kapasitas sistem terpasang.
3. Gangguan Tegangan Lebih
 Tegangan lebih surja
 Tegangan lebih power frekwensi
Zona Proteksi
 Secara umum, zona proteksi dibagi menjadi 2 yaitu

1. Zona Proteksi Utama (Main Protection)

Zona utama yang terdiri atas peralatan pengaman


utmana yang harus beroperasi untuk zona yang
diproteksinya.

2. Zona Proteksi Pendukung (Backup Protection)

Zona pendukung (cadangan) yang diperlukan untuk


mengantisipasi kegagalan peralatan pada zona
proteksi utama. Dipergunakan untuk meningkatkan
kehandalan sistem proteksi (dependabilitas).
Peralatan Utama Sistem Proteksi
 Instrumen Pengukuran
Instrumen pengukuran adalah peralatan proteksi yang
berfungsi melakukan pembacaan besaran arus dan
tegangan dan meneruskan informasi ini ke relai
proteksi. CT dan VT masuk kedalam kelompok ini.
 Instrumen Pemutus Rangkaian
Peralatan pemutus rangkaian adalah peralatan proteksi
yang berfungsi mengisolasi jaringan yang mengalami
gangguan. Relai proteksi, circuit breaker dan fuse
merupakan contoh kategori ini.
Peralatan Penunjang
Peralatan penunjang merupakan komponen tambahan
yang tidak terkait langsung dengan pemutusan
(perlindungan) terhadap sistem yang diproteksi. Peralatan
penunjang pada sistem proteksi dapat berupa: suplay DC,
saluran telekomunikasi.
 Saluran telekomunikasi, merupakan peralatan penunjang
yang menyediakan fasilitas telekomunikasi pada sistem
proteksi. Pada perkembangannya muncul SCADA dalam
pengamanan jaringan oleh PLN.
 Suplay DC, merupakan peralatan penunjang yang
memberikan suplay daya ke sistem relai yang pada
umumnya memerlukan input daya DC.
Pola Pengamanan Sistem Distribusi
 Pola I, untuk sistem distribusi dengan Pentanahan
dengan Tahanan Tinggi (High Resistance). Tujuan
Pengamanan dengan Pola Pengamanan ini adalah untuk
mengutamakan keselamatan umum dan keselamatan
peralatan.
 Pola II, untuk sistem distribusi dengan Pentanahan
Langsung (Solid Grounding) yaitu sistem distribusi
dengan pentanahan secara langsung, mengutamakan
faktor ekonomi, sehingga dengan saluran udara
elektrifikasi dapat dilaksanakan di luar kota sampai ke
daerah yang terpencil.
 Pola III, untuk sistem distribusi dengan Pentanahan
dengan Tahanan Rendah (Low Resistance). Dimaksudkan
untuk memperoleh hasil optimum dari kombinasi antara
faktor ekonomi dan keselamatan umum, dan jaringan
dapat mempergunakan saluran udara bagi daerah luar
kota maupun kabel bagi daerah padat dalam kota.
 Pola IV, untuk sistem distribusi dengan Pentanahan
Mengambang / tidak ditanahkan (Floating) untuk saat ini
sudah tidak digunakan di PLN karena ketika terjadi
gangguan tanah arus gangguan terlalu kecil sehingga
tidak terdeteksi oleh relai proteksi.

Anda mungkin juga menyukai