Anda di halaman 1dari 27

FIQIH

KELOMPOK 4
FIKRY DZULFIKAR RASYID
ARI RAHMAT
REZA SULANJANA
SUJUD
SUJUD dengan cara membungkuk
meletakkan wajah ke sajadah,
kemudian membaca tasbih SUJUD
sebanyak 3 kali.

Maha Suci Tuhan yang Maha Tinggi


DALIL TENTANG BACAAN TASBIH SUJUD

Dari Hudzaifah katanya ia melihat Rasulullah SAW sujud dengan mengucapkan:

“Maha Suci Tuhan yang Maha Tinggi.” [Muslim]

------

Rasulullah SAW mengajarkan: Apabila salah seorang dari kamu bersujud,


hendaklah ia mengucapkan “Subhana rabii al a’la” tiga kali, dan itulah yang paling
sedikit. [Tirmizi, Abu Dawud, Nasa’i & Ibnu Majah]
TATA CARA SUJUD
Dari Al Barra’ katanya Rasulullah SAW bersabda: “Apabila engkau sujud,
letakkan telapak tanganmu dan tinggikan kedua sikumu.” [Muslim]

Dari Maimunah isteri Nabi SAW katanya: “Apabila Rasulullah SAW sujud
direnggangkannya kedua sikunya dari rusuk, sehingga kelihatan putih ketiak
beliau. Dan apabila beliau duduk antara dua sujud dan pada tasyahud awal,
beliau duduk tenang di atas pahanya yang kiri.” [Muslim]

Dari Ibnu Abbas ra, ia berkata: Nabi SAW diperintahkan untuk sujud dengan
tujuh anggota badan dan dilarang menutup dahinya dengan rambut dan pakaian.
[Bukhari, Muslim, Nasa’i, Abu Dawud, Ibnu Majah, Ahmed bin Hanbal & Ad
Darami]

HR. Muslim dari Ibnu Abbas mengatakan bahwa Tujuh anggota badan itu ialah:
(1) wajah yaitu dahi dan hidung ; (2-3) kedua belah telapak tangan ; (4-5) kedua
ujung lutut ; (6-7) kedua ujung kaki.
DUDUK ANTARA DUA SUJUD
Setelah bersujud kemudian bangkit duduk
dengan cara bangkit dari sujud sambil
membaca takbir “Allahu Akbar”
tetapi membaca takbir ini tidak dengan
mengangkat kedua tangan.
Kemudian duduk dengan menekukkan
ujung kaki kanan dan setelah duduk tegak
sempurna kemudian membaca zikir DOA
DUDUK ANTARA DUA SUJUD

Ya Tuhan, ampunilah aku ; 2 (dua) kali


DALIL TENTANG BACAAN DUDUK ANTARA DUA SUJUD
Perlu diketahui, tidak ditemukan dalil-dalil dari kitab sahih dari Bukhari dan Muslim
yang menerangkan tentang bacaan duduk antara dua sujud. Sehingga seluruh
mazhab sepakat berpegang pada kitab hadis dibawahnya yaitu dari kitab-kitab
Sunan.
Menurut para sunan, diriwayatkan dari Hudzaifah bahwa Rasulullah SAW
mengucapkan diantara dua sujud:

Ya Tuhan, ampuni aku, ya Tuhan ampuni aku.


[HR. Tirmizi, Abu Dawud, Nasai & Baihaqi]
Setelah membaca doa zikir duduk
antara dua sujud kemudian
kembali membaca takbir sambil
membungkuk untuk ber-SUJUD
dan kembali membaca tasbih
SUJUD 3 kali.

Maha Suci (Allah) Tuhan yang Maha Tinggi


DALIL TENTANG SUJUD YANG KEDUA

Dari Barra bin Azib, ia berkata: Aku mengamati shalat Muhammad SAW. Aku
perhatikan berdirinya, rukuknya, iktidal setelah rukuk, sujudnya, duduk antara
dua sujud, sujud kedua, duduk antara salam dan selesai shalat, (aku perhatikan)
satu dengan lainnya saling sama. [Bukhari, Muslim, Tirmidzi, Nasa’i, Abu Dawud,
Ahmed bin Hanbal & Ad Darami]

Dari Abu Salamah bin Abdurrahman bahwa Abu Hurairah shalat mengimami
para sahabat. Ia bertakbir tiap kali turun dan bangun. Ketika selesai ia berkata:
“Demi Allah, sesungguhnya aku adalah orang yang paling mirip dengan
shalatnya Rasulullah SAW.” [Bukhari, Muslim, Tirmidzi, Nasa’i, Abu Dawud, Ibnu
Majah, Ahmed bin Hanbal, Malik & Ad Darami]
DUDUK ISTIRAHAT
Setelah bangkit dari sujud yang
kedua, hendaknya duduk
tuma’ninah sekejap dua atau 5
detik kemudian kembali berdiri
untuk mengerjakan rakaat
selanjutnya sambil membaca
takbir,

setelah berdiri dengan sempurna


kemudian memulai rakaat
selanjutnya dengan kembali
membaca Fatihah.
DALIL TENTANG BACAAN TAKBIR BANGKIT DARI SUJUD

Dari Abu Hurairah katanya: Apabila Rasulullah SAW berdiri untuk raka’at
kedua, beliau langsung membaca Fatihah, tanpa diam sebentar terlebih
dahulu. [Muslim]

Dari Mutharrif bin Abdullah, ia berkata : Aku dan Imran bin Hushein shalat di
belakang Ali Bin Abi Thalib. Ketika sujud beliau bertakbir. Saat mengangkat
kepala beliau bertakbir. Saat bangun dari dua rakaat beliau bertakbir. Selesai
shalat Imran memegang tanganku dan berkata: Sesungguhnya Ali telah
mengingatkan aku dengan shalat Muhammad SAW. [Bukhari, Muslim, Tirmidzi,
Nasa’i, Abu Dawud, Ibnu Majah, Ahmed bin Hanbal, Malik & Ad Darami]
Perintah dari Nabi Muhammad SAW untuk ber-tuma’ninah dalam shalat

Hadis riwayat Abu Hurairah ra :


Bahwa Rasulullah SAW masuk mesjid. Lalu seorang laki-laki masuk dan melakukan shalat. Setelah selesai ia
datang dan memberi salam kepada Rasulullah SAW. Beliau menjawab salamnya lalu bersabda : Ulangilah
shalatmu, karena sesungguhnya engkau belum shalat. Lelaki itu kembali shalat seperti shalat sebelumnya.
Setelah shalatnya yang kedua ia mendatangi Nabi SAW dan memberi salam. Rasulullah SAW menjawab :
Wa’alaikas salam. Kemudian beliau bersabda lagi : Ulangi shalatmu, karena sesungguhnya engkau belum
shalat. Sehingga orang itu mengulangi shalatnya sebanyak tiga kali. Lelaki itu berkata : Demi Zat yang
mengutus anda dengan membawa kebenaran, saya tidak dapat mengerjakan yang lebih baik daripada ini
semua. Ajarilah saya. Beliau bersabda : Bila engkau melakukan shalat, bertakbirlah. Bacalah bacaan dari Al
Quran yang engkau hafal. Setelah itu rukuk hingga engkau tenang dalam rukukmu. Bangunlah hingga
berdiri tegak. Lalu bersujudlah hingga engkau tenang dalam sujudmu. Bangunlah hingga engkau tenang
dalam dudukmu. Kerjakan semua itu dalam seluruh shalatmu.
[HR. Bukhari, Muslim, Tirmidzi, Nasa’i, Abu Dawud, Ibnu Majah, Ahmed bin Hanbal]
Duduk Tahiyat atau
Duduk Tasyahud
Duduk setiap dua rakaat atau duduk pada rakaat
terakhir.
TASYAHUD AWAL
Duduk tasyahud adalah duduk
sesudah sujud kedua pada setiap
dua rakaat, dengan cara
meluruskan ujung kaki kiri dan
menegakkan ujung kaki kanan,
kemudian membaca
“attahiyatullillahi…”.
Sesudah sampai pada membaca
syahadat, kemudian bangkit
berdiri sambil bertakbir untuk
melanjutkan rakaat selanjutnya.
TATA CARA DUDUK TAHIYAT
Dari Maimunah isteri Nabi SAW katanya : “Apabila Rasulullah SAW sujud
direnggangkannya kedua sikunya dari rusuk, sehingga kelihatan putih ketiak
beliau. Dan apabila beliau duduk antara dua sujud dan pada tasyahud awal,
beliau duduk tenang di atas pahanya yang kiri.” [Muslim]
Dari ‘Aisyah katanya : “Rasulullah SAW memulai shalat beliau dengan takbir.
Sesudah itu beliau baca surat Al Fatihah. Apabila beliau Ruku’ kepalanya tidak
mendongak dan tidak pula menunduk, tetapi pertengahan (sehingga kepala beliau
kelihatan rata dengan punggung). Apabila beliau bangkit dari Ruku’ beliau tidak
sujud sebelum beliau berdiri lurus terlebih dahulu. Apabila beliau mengangkat
kepala dari sujud (pertama), beliau tidak sujud (kedua) sebelum duduknya antara
dua sujud itu tepat benar (sempurna) lebih dahulu. Tiap-tiap selesai dua rakaat,
beliau membaca tahiyat sambil duduk menghimpit kaki kiri dan menegakkan kaki
kanan. Beliau melarang duduk seperti cara setan duduk atau seperti binatang
buas duduk. Dan beliau menyudahi shalat dengan membaca salam.” [Muslim]
Dari Amir bin Abdullah bin Zubair dari bapaknya, katanya : “Apabila Rasulullah
SAW duduk mendoa (tasyahud dalam shalat) diletakkannya tangan kanan diatas
paha kanan, tangan kiri diatas paha kiri. Beliau menunjuk dengan telunjuk,
meletakkan ibu jari di jari tengah serta meletakkan telapak tangan kiri di atas
lutut.” [Muslim]
DALIL TENTANG BACAAN TASYAHUD AWAL
Dari Abdullah bin Mas’ud ra dia berkata: Ketika kami bermakmum di belakang Rasulullah SAW kami
membaca : “Keselamatan tetap kepada Allah, keselamatan tetap kepada si fulan.” Suatu hari Rasulullah
SAW bersabda kepada kami : Sesungguhnya Allah adalah keselamatan itu sendiri. Jadi apabila salah
seorang di antara engkau duduk (membaca tasyahud) hendaknya membaca :

َّ
ُّ‫ك ايها الن ِب ُي‬ َ ُّ َ َ ْ َ َ َ َّ َ
ُ ‫ السالمُ علي‬،‫الت ِحياتُ ِللُ والصلواتُ والط ِي ُبات‬َّ َ َ َ َّ َ َّ َّ
َ.‫ن‬ ْ َّ
ُ ‫للا الصاُِل ِحي‬ ُِ ‫اد‬ َ َ َ َ ْ َ َ
ُ ِ ‫َُالسالمُ ع ُلينا وعلى ِعب‬.ُ‫للا وبركاته‬ َ َّ َ َ َ َ ُِ ُ‫َورحمة‬
َ ْ َ
َ َ ْ َ ً َّ َ
.ُ‫له ِا ُل للاُ واشهدُ ا ُن محمدا عبده ورسوله‬ َّ َ َ ْ َ َ َّ َ َ ْ َ
ُ ‫اشهدُ ا ُن ُل ِا‬ َ ْ َ
“Segala kehormatan, semua rahmat dan semua yang baik itu milik Allah. Semoga keselamatan, rahmat
Allah dan berkah-Nya dilimpahkan kepadamu, wahai Nabi. Semoga keselamatan dilimpahkan kepada
kami dan kepada para hamba Allah yang saleh.”
Apabila dia telah membacanya, maka keselamatan itu akan menyebar kepada semua hamba Allah yang
saleh baik yang di langit maupun yang di bumi. “Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan
aku bersaksi bahwa Muhammad hamba-NYA dan Rasul-NYA”, kemudian berdoalah sesukanya.
[HR. Bukhari, Muslim, Tirmidzi, Nasa’i, Abu Dawud, Ibnu Majah, Ahmed bin Hanbal]
TASYAHUD AKHIR
Duduk tahiyat akhir adalah
duduk pada rakaat terakhir,
dengan cara meluruskan ujung
kaki kiri dan menegakkan ujung
kaki kanan, kemudian membaca
“attahiyatullillahi…”.
DALIL TENTANG TATA CARA DUDUK TASYAHUD AKHIR
Dari Muhammad bin Amr bin Atha’, bahwasanya ia duduk dengan sekelompok
sahabat Nabi SAW. Lalu kami menyebutkan tentang shalat Nabi SAW, maka Abu
Humaid As Sa’idi berkata: “Aku adalah orang yang paling hafal di antara kalian
tentang shalat Rasulullah SAW, aku melihat beliau bertakbir seraya
menempatkan kedua tangannya sejajar dengan kedua pundaknya. Apabila ruku’
beliau menempatkan kedua tangannya pada kedua lututnya, kemudian beliau
meratakan belakangnya (punggungnya). Apabila mengangkat kepalanya, beliau
tegak hingga setiap ruas tulang belakang kembali pada tempatnya. Apabila
sujud, beliau meletakkan kedua tangannya tanpa menelungkupkan dan tidak
pula merapatkannya, dan menghadapkan jari-jarinya ke kiblat. Apabila duduk
pada dua rakaat, beliau duduk di atas kaki kirinya dan menegakkan kaki
kanannya. Apabila duduk pada rakaat terakhir beliau memajukan kaki
kirinya dan menegakkan kaki yang satunya, seraya duduk dengan
pantatnya. [Bukhari]
DALIL TENTANG SALAWAT NABI
Dari Abdullah bin Abu Laila, dia berkata: Kaab bin Ujrah menemuiku dan berkata:
Maukah engkau aku berikan hadiah? Rasulullah SAW pernah menemui kami, lalu
kami berkata: “Kami telah mengetahui cara membaca salam untuk baginda, lalu
bagaimana kami membaca selawat untuk anda?” Beliau SAW bersabda: Bacalah,

َُ‫اُص َّل ْي َت َُعلىُ ِاُْب َر ِاه ْيم‬ َ ‫ُصل َُعلىُم َح َّمد َُو َعلىُالُم َُح َّمد‬
َ ‫ُك َم‬، ٍ ِ ٍ َ
ِ ‫الله‬ َّ
‫م‬
َ َ ْ َ َ َ َ َّ َ َ َّ َ
‫ُكماُباركتُعلى‬،‫ وب ِاركُعلىُمحم ٍدُوا ِ ُلُمحم ٍد‬,‫وا ِلُ ِابر ِاهي ُم‬ َ ْ َ َ َ ْ َ ْ َ
ٌ‫ِا ْب َراه ْي َم َُوالُ ِا ْب َراه ْي َمُ ِا َّن َك َُحم ُْي ٌد َُمج ْي ُد‬
ِ ِ ِ ِ ِ
“Ya Allah, limpahkan kesejahteraan kepada Muhammad dan keluarga Muhammad
sebagaimana Engkau telah melimpahkan kesejahteraan kepada keluarga Ibrahim.
Sesungguhnya Engkau maha terpuji lagi mulia. Ya Allah, limpahkanlah
keberkahan kepada Muhammad dan keluarga Muhammad, sebagaimana Engkau
telah melimpahkan keberkahan kepada keluarga Ibrahim. Sesungguhnya Engkau
maha terpuji lagi maha mulia.”
[Bukhari, Muslim, Tirmidzi, Nasa’i, Abu Dawud, Ibnu Majah, Ahmed bin Hanbal]
BERDOA SEBELUM SALAM
21. Selesai membaca do’a tasyahud dan sholawat, lalu membaca do’a
sebelum salam dan do’a pilihan.
22. Contoh :

َ َ
َّ‫اب القب َِّر و ِمن‬ َ َ َ َ َ
َّ ِ ‫اب جهن َّم و ِمنَّ عذ‬ َ َ َ
َّ ِ ‫ك ِمنَّ عَّذ‬ َ ُ ُ َ
َّ ‫• اللَّ ُهمَّ ِا ِنيَّ اعوذ ِب‬
َ َ َ َ
َّ ِ ‫ات و ِمنَّ َّش َِّر ِفتن ِ َّة الم ِسي ِ َّح الدج‬
.‫ال‬ َ َ َ َ َ
َّ ِ ‫ِفتن ِ َّة المحيا والمم‬ َ
MENGUCAPKAN SALAM
Sesudah selesai membaca tahiyat akhir
dan do’a sebelum salam juga do’a
pilihan, kemudian mengakhiri shalat
dengan mengucapkan SALAM sambil
menolehkan wajah ke sebelah kanan,
kemudian menoleh ke sebelah kiri
seraya membaca SALAM.
DALIL TENTANG SALAM

Dari Abu Ma’mar ra. Katanya : “Seorang Amir (pemimpin) dari Makkah
menyudahi shalat dengan dua kali salam. Maka bertanya Abdullah, “Dari mana
anda peroleh cara begitu?” Kata Al Hakam didalam hadisnya, “Sesungguhnya
Rasulullah SAW melakukan seperti itu.” [Muslim]

Dari Amir bin Sa’ad dari bapaknya (Sa’ad bin Abi Waqash ra), katanya : “Aku
melihat Rasulullah SAW memberi salam ke kanan dan ke kiri sehingga terlihat
olehku putih pipi beliau.” [Muslim]
Membaca Qunut
HADIS TENTANG QUNUT

Dari Abu Hurairah katanya: Demi ALLAH, akan aku ajarkan kepada kamu cara
shalat Rasulullah SAW. Maka Abu Hurairah berqunut ketika shalat Zuhur, Isya
dan Subuh mendoakan kebaikan bagi orang-orang mukmin dan mengutuk
orang-orang kafir. [Bukhari, Muslim, Nas’ai, Abu Dawud, Ahmad]

Dari Muhammad, dia bertanya kepada Anas, katanya: Adakah Rasulullah SAW
qunut dalam shalat subuh? Jawab Anas: Ada, yaitu sesudah ruku. [Muslim]

Dari Anas bin Malik, katanya: Rasulullah SAW pernah qunut sebulan lamanya
dalam shalat Subuh sesudah rukuk yaitu mengutuk kabilah-kabilah Ri’il,
Dzakwan dan Ushayyah karena mereka mendurhakai ALLAH dan Rasul-NYA.
[Muslim]

Dari Al Barra bin Azib, katanya: Rasulullah SAW pernah qunut dalam shalat
Subuh dan Maghrib. [Muslim]
IJTIHAD PARA ULAMA TENTANG QUNUT
Menurut Mazhab Syafii membaca qunut dalam shalat subuh adalah sunat muakkad. Andaikata
ditinggalkan baik sengaja atau karena lupa, maka tidak batal shalatnya, akan tetapi harus melakukan
sujud sahwi.
Diriwayatkan oleh Al Hakim, bahwa Anas bin Malik berkata: Rasulullah SAW tetap melakukan qunut
diwaktu Subuh hingga beliau meninggal dunia. Dikatakan oleh Al Hakim bahwa ini adalah hadis sahih.
Maka akan timbul pertanyaan: Apakah boleh berqunut selain shalat subuh?
Menjawab hal ini Imam Syafii mempunyai 3 (tiga) pendapat:
1) Boleh berqunut pada setiap shalat apabila timbul bencana alam atau bahaya peperangan, atau
wabah penyakit atau gangguan (intimidation) kepada kaum muslimin. Jika tidak ada bencana,
maka tidak boleh berqunut selain pada shalat subuh.
2) Mazhab mereka selalu membaca qunut pada semua shalat fardu, tidak terkecuali baik dalam
keadaan bahaya ataupun tidak
3) Qunut boleh tidak dibaca sama sekali

•Qunut dibaca pada separuh terakhir bulan Ramadan pada rakaat terakhir shalat Witir. Ini masih
menurut Imam Syafii dan Imam Nawawi.
•Menurut Mazhab Syafii dengan fatwa dari Imam Nawawi, saat membaca qunut dalam shalat subuh
adalah sesudah mengangkat kepala dari rukuk (sesudah iktidal) dalam rakaat kedua.
•Dan menurut mazhab Syafii, bacaan qunut tidak ditentukan bacaannya. Artinya boleh membaca doa
manapun atau doa-doa yang ada dalam Quran.
DOA QUNUT
Adapun lafaznya, maka bacaan qunut yang terpilih adalah mengucapkan seperti yang diriwayatkan dalam
hadis sahih dalam kitab sunan (Abu Dawud, Tirmizi, Nasa’i, Ibnu Majah dan Baihaqi serta lainnya),
dengan isnad (sanad) sahih:

Dari Hasan bin Ali: Rasulullah SAW mengajari aku kata-kata yang kuucapkan dalam shalat Witir:

Ya ALLAH, tunjukilah aku sebagaimana orang yang Engkau beri petunjuk. Dan bebaskanlah aku (dari
kekurangan lahir batin) sebagaimana orang yang Engkau bebaskan. Dan jadikanlah aku sebagai orang
yang menuju hanya kepada-MU semata. Dan berkatilah aku dalam rezeki yang engkau berikan. Karena
sesungguhnya Engkaulah yang mentakdirkan dan bukan Engkau yang ditakdirkan. Tidaklah hina orang
yang mencintaiMU. Maha Suci Engkau, wahai Tuhan kami yang Maha Tinggi.
PENDAPAT YANG MENGANGGAP QUNUT ADALAH SUNAT
1) Sebelumnya Qunut dibaca oleh Rasulullah untuk mendoakan suatu kaum:

Dari Anas bin Malik, katanya: Rasulullah SAW pernah qunut sebulan lamanya dalam
shalat Subuh sesudah rukuk yaitu mengutuk kabilah-kabilah Ri’lin, Dzakwan dan
Ushayyah karena mereka mendurhakai ALLAH dan Rasul-NYA. [Muslim]
2) Tetapi kemudian doa Rasulullah itu ditolak oleh ALLAH ta’ala:
Dari Abu Hurairah, katanya: Pernah setelah Rasulullah SAW selesai membaca
“sami’allahu liman hamidah, rabbana lakal hamdu”, kemudian beliau masih berdiri
membaca doa sebagai berikut:
“Ya ALLAH, selamatkanlah Walid bin Walid, Salamah bin Hisyam, Iyasy bin Abi Rabi’ah
dan orang-orang mukmin yang lemah-lemah. Ya ALLAH, perberat siksa-MU atas kabilah
(suku) Mudhar, dan jadikanlah tahun-tahun mereka seperti tahun-tahun yang berat bagi
Yusuf. Ya ALLAH, kutuklah kabilah-kabilah (ethnic group) Lihyan, Ri’lan, Dzakwan dan
Ushayyah karena mereka mendurhakai ALLAH dan Rasul-NYA.”
Kemudian kami dapat kabar bahwa beliau meninggalkan doa itu setelah turun ayat
ALLAH:
“Tak ada sedikitpun campur tanganmu dalam urusan mereka itu atau Allah menerima
taubat mereka, atau mengazab mereka karena sesungguhnya mereka itu orang-orang
yang zalim.” [QS:3 Ali Imran: 128]
[Bukhari, Muslim, Nasai, Abu Dawud, Ibnu Majah, Ahmad & Ad Darami]
Ya ALLAH, begitulah yang kami ketahui semampu kami tentang
shalat yang diajarkan oleh Rasul-MU.
Ya ALLAH, ampunilah dosa dan segala kekurangan kami.
Cukuplah hanya kepada-MU kami berserah diri. Tidak ada Tuhan
selain ALLAH Yang Maha Bijaksana lagi Maha Pengampun.
Ya ALLAH hanya kepada-MU kami menyembah dan hanya
kepada-MU kami memohon pertolongan.

Anda mungkin juga menyukai