Anda di halaman 1dari 91

SISTIM KESELAMATAN DAN

KESEHATAN KERJA (K3)

Oleh :
Evy Yulia Arini. SH.MKes
DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI PROVINSI JAWA TENGAH
E-mail : evy. yuliaarini@yahoo.com
Hp. 0811271803
SASARAN K3
TUJUAN K3
MENCEGAH
KEC.KERJA

MENCEGAH MENCEGAH PENYAKIT


PENCEMARAN TUJUAN K3 AKIBAT KERJA
LINGKUNGAN

KELANACARAN PROSE PRODUKSI


KETENANGAN BEKERJA/BERUSAHA
Keselamatan Dan
Kesehatan Kerja ?

1. Apa yang anda ketahui mengenai K3?


2. Apa yang anda ketahui tentang SMK-3 ?
5/1/2018 4
Pengertian
Pasal 1

 Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)


segala kegiatan untuk menjamin dan melindungi keselamatan dan
kesehatan tenaga kerja melalui upaya pencegahan kecelakaan
kerja dan penyakit akibat kerja
Pengertian
Pasal 1
 SMK3
bagian dari sistem manajemen perusahaan secara keseluruhan
dalam rangka pengendalian risiko yang berkaitan dengan
kegiatan kerja guna terciptanya tempat kerja yang aman,
efisien dan produktif.
PENGERTIAN
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

Suatu ilmu pengetahuan dan


Keilmuan penerapannya dalam upaya
mencegah kecelakaan,
kebakaran, peledakan,
pencemaran, penyakit akibat
kerja , dll

“ACCIDENT PREVENTION”
1. Safety Hazard 1. Health Hazard
• Mechanic • Physic
• Electric • Chemical
• Kinetic • Biologic
• Substances  Flammable • Ergonomics
 Explosive Accidental • Psychosocial
 Combustible release
 Corrosive
2. Konsekuensi  Minor 2. Konsekuensi
• Accident  Injuries  Mayor • Terpapar  kontak  penyakit
 Fatal mendadak, menahun, kanker dan
 Assets  Damage dampak terhadap masyarakat umum
(Prolonged Reaction)
• Mendadak, dramatis, bencana
(Sudden Reaction) 3. Konsentrasi kepedulian
• Environment (bahan • Titik berat pd
3. Konsentrasi kepedulian pencemar) bahaya tersembunyi
• Process • Titik berat pd
• Exposure • Sepertinya kurang
• Equipment, facilities, kerusakan asset,
• Work hours urgent (laten)
tools fatality
• PPE • Prinsip pendekatan
• Working practices • Sepertinya urgen
• Pendidikan • Pengkajian
• Guarding (bahaya mendadak)
• Karir jab. Sesuai kepaparan
• Pengalaman • Prinsip pendekatan
pendidikan • Utk
• Karir lapangan + • Pengkajian resiko
memperkecil
pelatihan • Utk memperkecil
kepaparan
resiko
Keselamatan Kerja
Penerapan Ilmu Pengetahuan untuk melakukan
Identifikasi Potensi Bahaya,
Penilaian dan Pengendalian Risiko
(MENCEGAH KECELAKAAN/KEJADIAN BERBAHAYA)

 Accident 
Danger/
Hazards Un safe Incident Exposure Consequence
Accident Prevention Program

Pencegahan Pengendalian Penangulangan


- Safe Design - Engineering - Emergency Response Rehabilitasi
- Hazard - Human System
Identification - Administratives - Prasarana

Pra Insiden Insiden Pasca Insiden

5/1/2018 10
K3

TENAGA PERALATAN,
MESIN DAN
KERJA INSTALASI

ORGANISASI
PERUSAHAAN

MANAJEMEN

BANGUNAN
& SARANA BAHAN
KESEJAHTE- ENERGI
RAAN
HAZARDS
adalah
SUMBER POTENSI BAHAYA

Kondisi berbahaya :
ZAT
ENERGI
PROSES
Perbuatan berbahaya :
Sikap, perilaku, kebiasaan, cara kerja
yang tidak aman dalam bekerja

12 5/1/2018
SUMBER BAHAYA

• Zat  beracun, flammable, dll


• Energi Listrik, mekanik, panas,
• Peralatan Lift, ketel uap, inst pipa, Escalator
• Proses  bertekanan, berputar
• Lingkungan limbah rumah sakit, Limbah
B3,infeksius,F.biologi
• Sifat pekerjaan rongent, kerja malam,berdiri
Jenis Potensi Bahaya
 Electrical Hazards
 Mechanical Hazards
 Physical Hazards
 Chemical Hazards
 Biological Hazards
 Ergonomic/Physiologi
 Physicological Hazards
 Behavior Hazard
14 5/1/2018
ELEKTRICAL/MEKANIKAL HAZARD

ESCALATOR

Lift Barang
MESIN TENAGA/
PRODUKSI/PERKAKAS

16 01.05.2018
LISTRIK

17 5/1/2018
BEJANA TEKAN /PESAWAT UAP

18 5/1/2018
PESAWAT ANGKAT DAN ANGKUT

19 5/1/2018
LINGKUNGAN KERJA
PHYSIKAL HAZARD

20 5/1/2018
KEBISINGAN :
NAB : 85 (dB)A dengan SOUND LEVEL METER
waktu pajanan 8 jam sehari
secara terus menerus.
. IKLIM KERJA
25°C - 30°C dengan waktu
pajanan 8 jam sehari terus
menerus
GETARAN
4 m/det² untuk pemajanan 4 jam
dan < 8jam
PENERANGAN
Berkisar 5 Lux – 1000 Lux
Radiasi 0,1 m/dt2,
paparan 4 jam dan 8 jam
FAKTOR KIMIA
1. Debu
2. Gas
3. Fume
4. Uap
5. Asap

Kepmanaker. No.187/Men/1999 tentang Pengendalian Bahan


Kimia Berbahaya di tempat Kerja
FAKTOR BIOLOGI

JAMUR BAKTERI

VIRUS
FAKTOR FISIOLOGI

1. SIKAP KERJA
2. CARA KERJA
3. ALAT KERJA
ERGONOMI
 Penerapan ilmu biologi manusia sejalan
dengan ilmu rekayasa untuk mencapai
penyesuaian bersama antara pekerjaan dan
manusia secara optimum, dengan tujuan agar
bermanfaat demi efisiensi dan
kesejahteraan.
FAKTOR PSIKOLOGI

1. HIP (Hubungan Industrial Pancasila)


2. Jaminan Sosial
3. Fasilitas Kesejahteraan
4. Situasi Kerja
dll
Prinsip dasar penerapan K3

Risk assessment Tindakan


identifikasi & Pengendalian
analisa potensi bahaya
bahaya

HAZARD CONTROL

33 5/1/2018
Management Safety Policy and decision
Basic
Personal Factors
Causes
Environmental Factors

Indirect
Unsafe Unsafe
Causes
Act Condition
(Symptom)

Unplanned release of
Direct
Causes Energy And/or Hazardous material

Accident Personal injury


Property damage
KEGAGALAN
Manajemen K3
1 2 3 4 5

Tidak Memiliki Tidak Tersedia Tidak ada


Tidak Ada Sistem Tidak Tersedia
SDM yg kompeten Dana untuk dukungan
Prosedur dan Sarana dan
& Terorganisir Melaksanakan Sistem Informasi
Rencana K3 Peralatan
Baik Program K3 Dan Komunikasi

-Organisasi K3 -Record system


- Intifikasi & analisa -Peralatan Inspeksi
-Safery Committee -Daftar contact
potensi bahaya; dan pemeliharaan
-Safety officer -Dana Konsultasi Person/institusi
- Penilaian risiko -Peralatan Uji
-Ahli K3 -Dana Pelatihan Penting
bahaya; -Pos Komando
-Pelatihan -Dana Penyusunan -Brosur / Leaflet
-Prosedur Pengen- -Sarana Kontrol
-Gladi simulasi K3 SOP dll -Petunjuk Kondisi
dalian risiko -Sarana komunikasi
Darurat
- IRP / FEP Emergency
-Peta / Denah
- Program Audit
-Hot Lines
MANAJEMEN
PENYEBAB
 PROGRAM TIDAK SESUAI KECELAKAAN
 STANDARD TIDAK SESUAI
 KEPATUHAN TERHADAP
STANDAR

PERSONAL KERJA
 KEMAMPUAN FISIK ATAU PHISIOLOGI TIDAK
LAYAK  PENGAWASAN / KEPEMIMPINAN
 KEMAMPUAN MENTAL TIDAK LAYAK  ENGINEERING
 STRESS FISIK ATAU PHISIOLOGI  PENGADAAN (PURCHASING)
 STRESS MENTAL  KURANG PERALATAN
 KURANG PENGETAHUAN  MAINTENANCE
 KURANG KEAHLIAN  STANDAR KERJA
 MOTIVASI TIDAK LAYAK  SALAH PAKAI/SALAH MENGGUNAKAN

UNSAFE ACT UNSAFE CONDITION


 OPERASI TANPA OTORISASI
 GAGAL MEMPERINGATKAN
 PELINDUNG/PEMBATAS TIDAK LAYAK
 GAGAL MENGAMANKAN  APD KURANG, TIDAK LAYAK
 KECEPATAN TIDAK LAYAK  PERALATAN RUSAK
 MEMBUAT ALAT PENGAMAN  RUANG KERJA SEMPIT/TERBATAS
TIDAK BERFUNGSI  SISTEM PERINGATAN KURANG
 PAKAI ALAT RUSAK
 PAKAI APD TIDAK LAYAK  BAHAYA KEBAKARAN
 PEMUATAN TIDAK LAYAK  KEBERSIHAN KERAPIAN KURANG
 PENEMPATAN TIDAK LAYAK  KEBISINGAN
 MENGANGKAT TIDAK LAYAK  TERPAPAR RADIASI
 POSISI TIDAK AMAN  TEMPERATUR EXTRIM
 SERVIS ALAT BEROPERASI
 BERCANDA, MAIN-MAIN  PENERANGAN TIDAK LAYAK
 MABOK ALKOHOL, OBAT  VENTILASI TIDAK LAYAK
 GAGAL MENGIKUTI PROSEDUR  LINGKUNGAN TIDAK AMAN
KECELAKAAN KERJA

Suatu kejadian yang tidak diduga semula dan tidak


dikehendali yang mengacaukan proses yang sudah
diatur dari suatu aktivitas dan dapat menmbulkan
kerugian baik harta benda atau manusia

PENYAKIT AKIBAT KERJA

Penyakit yang sebabkan oleh


pekerjaan atau lingkungan kerja
40 Created by ganjar budiarto 5/1/2018
5 PRINSIP SMK-3

Peningkatan
Berkelanjutan
Penetapan
Peningkatan Kebijakan K3
Kinerja

Pemantauan
dan Eval. Perencanaan
Kinerja

Pelaksanaan
Rencana
DASAR HUKUM PENERAPAN SMK3
Pasal 27 (2) UUD1945

Undang-undang 13 Thn
2003

Pasal 86 Pasal 87

• UU No.1/1970 PP 50 Tahun 2012 ttg


Penerapan SMK3

Sanksi
DASAR HUKUM PENERAPAN SMK3

(1) Setiap perusahaan wajib


menerapkan sistem manajemen
keselamatan dan kesehatan kerja
yang terintegrasi dengan sistem
manajemen perusahaan
Pasal 87
UU No.13/2003

(2) Ketentuan mengenai penerapan sistem


manajemen keselamatan dan kesehatan
kerja sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) diatur dengan Peraturan Pemerintah
Sanksi Administratif
Pasal 190 UU No 13 Tahun 2003
(1) Pelanggaran pasal 87 dikenakan sanksi administratif
(2) Sanksi administratif berupa :
a. teguran;
b. peringatan tertulis;
c. pembatasan kegiatan usaha;
d. pembekuan kegiatan usaha;
e. pembatalan persetujuan;
f. pembatalan pendaftaran;
g. penghentian sementara sebagian atau seluruh alat produksi;
h. pencabutan ijin.
DEFINISI SISTEM MANAJEMEN K3

Bagian dari sistem manajamen perusahaan secara keseluruhan


yang dibutuhkan bagi :
pengembangan, penerapan, pencapaian,
pengkajian dan pemeliharaan kebijakan K3
dalam rangka pengendalian resiko yang
berkaitan dengan kegiatan kerja
guna terciptanya tempat kerja yang aman,
efisien dan produktif
 Wajib bagi perusahaan:
 memperkerjakan pekerja/buruh paling sedikit 100
(seratus) orang; atau
 mempunyai tingkat potensi bahaya tinggi.
 Ketentuan mengenai tingkat potensi bahaya tinggi sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
 Dlm menerapkan SMK3 memperhatikan peraturan perUU,
konvensi atau standar internasional

Pasal 5
KEWAJIBAN PENGURUS
UNDANG-UNDANG NO. 1 TAHUN 1970
 Pasal 8 - Pemeriksaan Kesehatan Badan

 Pasal 9 - Menjelaskan dan menunjukan kondisi dan


bahaya di tempat kerja
- Semua pengaman dan alat perlindungan yang
diharuskan
- APD
- Cara dan sikap bekerja yang aman
- Mempekerjakan setelah yakin
- Pembinaan
- Wajib memenuhi dan mentaati syarat K3
 Pasal 10 - Membentuk P2K3

 Pasal 11 - Laporan kecelakaan

 Pasal 14 - Menempatkan secara tertulis


- Memasang poster
- Menyediakan APD secara cuma-cuma

BAB IV - Pasal 5 :
(1) Direktur melakukan pelaksanaan umum terhadap Undang-undang ini, sedangkan para
pegawai pengawas dan ahli keselamatan kerja ditugaskan menjalankan pengawasan
langsung terhadap ditaatinya Undang-undang ini dan membantu pelaksanaannya
Penerapan SMK3 meliputi

1. penetapan kebijakan K3;


2. perencanaan K3;
3. pelaksanaan rencana K3;
4. pemantauan dan evaluasi kinerja K3; dan
5. peninjauan dan peningkatan kinerja SMK3.

Pasal 6
1. Ps. 5, 20, 27 (2) UUD 1945
Dicabut diganti dg UU No.13/2003
2. Ps. 9, 10 UU No. 14/1969 Ps. 86, 87

UU KK No.1/1970

PERATURAN PELAKSANAAN

 PERATURAN KHUSUS  PERATURAN PEMERINTAH


 PER PRES
 PER MEN  Kep/SE Dirjen
 PERDA
 Kep. Gub/Bup/WaKOt
DASAR HUKUM - 2

• Pasal 27 ayat (2) UUD 1945 :


Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan
penghidupan yang layak bagi kemanusiaan
Pragraf 5 UU.No. 13 Tahun 2003
Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Pasal 86

(1) Setiap pekerja/buruh mempunyai hak untuk memperoleh


perlindungan atas :
a. keselamatan dan kesehatan kerja;
b. moral dan kesusilaan; dan
c. perlakuan yang sesuai dengan harkat dan martabat manusia
serta nilai-nilai agama;

(2) Untuk melindungi keselamatan pekerja/buruh guna mewujudkan


produktivitas kerja yang optimal diselenggarakan upaya keselamatan
dan kesehatan kerja

(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2)
dilaksanakan sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku
Pasal 87 UU.No. 13 Tahun 2003

(1) Setiap perusahaan wajib menerapkan sistem


manajemen keselamatan dan kesehatan kerja yang
terintegrasi dengan sistem manajemen perusahaan

(2) Ketentuan mengenai penerapan sistem manajemen


keselamatan dan kesehatan kerja sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) diatur dengan Peraturan
Pemerintah
BAB XVI UU.No. 13 Tahun 2003
Bagiaan Kedua
Sangsi Administratif

Pasal 190

(1) Menteri atau pejabat yang ditunjuk mengenai sanksi


administratif atas pelanggaran ketentuan-ketentuan
sebagaimana diatur dalam Pasal 5, Pasal 6, Pasal 15,
Pasal 25, Pasal 38 ayat (2), Pasal 45 ayat (1), pasal 47
ayat (1), Pasal 48, Pasal 87, Pasal 106, Pasal 126
ayat (3), dan Pasal 160 ayat (1) dan ayat (2) Undang-
undang ini serta peraturan pelaksanaannya.
(2) Sanksi administratif sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) berupa :
a. teguran;
b. peringatan tertulis;
c. pembatasan kegiatan usaha;
d. pembekuan kegiatan usaha;
e. pembatalan persetujuan;
f. pembatalan pendaftaran;
g. penghentian sementara ssebagian atau seluruh
alat produksi;
h. pencabutan ijin.

(3)Ketentuan mengenai sanksi administratif


sebagaimana dimaksud ayat (1) dan ayat (2) diatur
lebih lanjut oleh Menteri
Basic Teori: Domino Sequen, H.W. Heinrich, 1928

MANUSIA AMAN/
(TK)
USAHA NYAMAN Prod’s
SEHAT

TEMPAT KERJA

BAHAN, MESIN, LINGKUNGAN


ALAT,PESAWAT, DSB SUMBER KERJA
BAHAYA

PROSES SIFAT
PRODUKSI PEKERJAAN
CARA
KERJA
Kesra Hidup TK

MANUSIA
RISK MGT (TK)
By SMK3 AMAN/
TEMPAT KERJA NYAMAN Prod’s
SEHAT
BAHAN, MESIN,
ALAT, PESAWAT, DSB

LINGKUNGAN

SIFAT HAZARD UN SAFE


PEKERJAAN
DANGERS RISK
CARA
KERJA
FAKTOR
PROSES
PENYEBAB KECELAKAAN
PRODUKSI
MENAKER  Kebijakan Nasional
K3 Penjelasan Pasal 1 (1)
DIREKTUR  Pelaksanaan Umum
Pasal 5 (1)

PEG. PANITIA DOKTER


P2K3 SANKSI
PENGAWAS BANDING PEMERIKSA
pasal 10 (1) pasal 15
pasal 1 (5) pasal 6 pasal 8 (2)

AHLI K3
pasal 1 (6) PENGURUS
RETRIBUSI KECELAKAAN
pasal 7 pasal 1 (3)
pasal 11
pasal 9 &
14

KEWAJIBAN & PERALIHAN


HAK TK pasal 16, 17, 18
pasal 12
o Bab I Istilah o Bab VII Kecelakaan
o Pasal 11 : Kecelakaan
o Pasal 1 : Istilah
o Bab II Ruang Lingkup o Bab VIII Kewajiban dan Hak
o Pasal 2 : Ruang Lingkup (dan Tenaga Kerja
Sumber Bahaya) o Pasal 12 : Kewajiban Tenaga
o Bab III Syarat-syarat Keselamatn Kerja
Kerja o Bab IX Kewajiban Bila
o Pasal 3 : Syarat-syarat K3 Memasuki Tempat Kerja
o Pasal 4 : Penanganan K3 mulai o Pasal 13 : Kewajiban di tempat
dari Perencanaan, kerja
pembuatan dst o Bab X Keawajiban Pengururs
o Bab IV Pengawasan o Pasal 14 : Kewajiban Pengurus
o Pasal 5 : Pengawasan o Bab XI Ketentuan Penutup
o Pasal 6 : Panitia Banding o Pasal 15 : Sangsi hukum
o Pasal 7 : Restribusi o Pasal 16 : Ketentuan Peralihan
o Pasal 8 : Pemeriksaan kesehayatan selama 1 tahun
badan TK o Pasal 17 : Ketentuan Peralihan
o Bab V Pembinaan untuk peraturan yang
o Pasal 9 : Pembinaan oleh Pengurus sudah ada
Perusahaan o Pasal 18 : Judul undang-
o Bab VI P2K3 undang
o Pasal 10 : P2k3
 PERUSAHAAN  INDUSTRI MAKANAN DAN
PENYEDIA MAKANAN MINUMAN
- Standart Teknis sesuai
BAGI TENAGA KERJA
kebutuhan (Ex. HACCP
dan KANTIN DI /(Hazard Analysis
PERUSAHAAN Critical Control Point)
- Standart Gizi Kerja - SDM
- SDM - Bahan/Material
- Bahan/Material - Pengolahan
- Penyimpanan
- Pengolahan
- Pendistribusian
- Penyimpanan
- Pendistribusian
5/1/2018
60
PENGELOLAAN MAKAN DI RUMAH
SAKIT

 UNTUK PASIEN : Syarat Khusus sesuai kondisi pasien


 UNTUK PEKERJA : Standart Gizi Kerja
 UNTUK MASYARAKAT : Selera Konsumen

MEMENUHI
STANDART K3
61 5/1/2018
REGULASI K3 TERKAIT DENGAN
PENYELENGGARAAN MAKAN/DAPUR/KANTIN

5/1/2018 62
UNDANG-UNDANG NO. 13 TAHUN 2003
tentang KETENAGAKERJAAN

PASAL 76 – 83 tentang PEREMPUAN

 KERJA MALAM WANITA


 ISTIRAHAT HAID
 ISTIRAHAT HAMIL DAN MELAHIRKAN
DAN GUGUR KANDUNG
 KESEMPATAN MENYUSUI
PER.MENAKER NO. 13/MEN/2011 tentang
NILAI AMBANG BATAS FAKTORN FISIK&KIMIA DITEMPAT
KERJA

PENGERTIAN

Penjelasan mengenai pengertian-pengertian tenaga kerja,


tempat, kerja, nilai ambang batas Kimia, faktor fisika,
kebisingan, getaran, radiasi dll.
NAB FAKTOR FISIK
Dalam pasal ini diatur menganai nilai ambang batas untuk
faktor fisik meliputi kebisingan, getaran, radiasi dan iklim
kerja yang secara lebih detail ada dalam lampiran
peraturan ini..
Pengusaha atau pengurus harus melaksanakan peraturan
ini.
SE.Menakertrans No.01/Men/1997 tidak berlaku lagi.
PERATURAN MENTERI PERBURUHAN N0.7 TAHUN 1964 tentang
SYARAT KESEHATAN, KEBERSIHAN SERTA
PENERANGAN DALAM TEMPAT KERJA..1
PENGERTIAN

 Tempat Kerja : Setiap tempat kerja terbuka atau tertutup yang diduga
akan digunakan untuk melakukan pekerjaan baik tetap maupun sementara
 Tidak termasuk tempat kerja :

 Kapal, kapal terbang, kereta api dan alat pengangkutan lainnya yang
digunakan untuk pengangkutan umum
 Rumah Sakit, sanatoria, apothek dan obyek pemeliharaan atau
perawatan dibawah pengawasan Departemen Kesehatan.
 Tempat kerja dan bangunan dibawah pengawasan Departemen
Angkatan Darat, Departemen Angkatan Laut, Departemen Angkatan
Udara, dan Kepolisian.

 Bangunan Perusahaan : gedung, gedung tambahan, halaman beserta


jalan jalan, jembatan atau bangunan lainnya yang menbjadi bagian dari
perusahaan dan terletak dalam batas halaman perusahaan
PERATURAN MENTERI PERBURUHAN N0.7 TAHUN 1964 tentang
SYARAT KESEHATAN, KEBERSIHAN SERTA
PENERANGAN DALAM TEMPAT KERJA..1

SYARAT-SYARAT BANGUNAN

 Diatur syarat-syarat untuk jalan, halaman, lantai, atap, dinding, tangga,


cubic space untuk suatu bangunan (5-10 m3), Luas tempat kerja perorang
min 2 m.
 Persyaratan untuk kakus (KM/WC), meliputi konstruksi, penempatan,
penerangan dll.
 Penyediaan tempat mandi, cuci muka/tangan, tempat pakaian dan
peesyaratannya.
 Syarat-syarat untuk dapur atau ruang makan termasuk petugas yang
melayani di dapur atau ruang makan.
 Penyediaan tempat duduk bagi tenaga kerja yang melakukan pekerjaan
dengan berdiri secara terus menerus dan penyediaan tempat istirahat
yang memadai untuk tenaga kerja wanita.
PERATURAN MENTERI PERBURUHAN N0.7 TAHUN 1964 tentang
SYARAT KESEHATAN, KEBERSIHAN SERTA
PENERANGAN DALAM TEMPAT KERJA..2

 Pengaturan jarak antar gedung sedemikian rupa agar tidak


mengganggu masuknya cahaya siang ke tempat kerja.
 Setiap tempat kerja harus mendapat penerangan yang
cukup untuk melakukan pekerjaan.
JENDELA/ VENTILASI
 Syarat untuk jendela atau ventilasi di tempat kerja

PENERANGAN DI TEMPAT KERJA


 Syarat-syarat penerangan ditempat kerja baik penerangan
alamiah maupun buatan, dan standart intensitas
penerangan ditempat kerja sesuai dengan jenis dan sifat
pekerjaannya.
PERATURAN LAIN
 SE.No.01/Men/1979 Tentang Pengadaan
kantin/ruang makan
TK 50-200===Ruang makan
Tk > 200==== Kantin

 SE.Dirjend.Binawas No.SE.86/BW/1989 -
Perusahaan catering yg mengelola makan
bagi tenaga kerja.
Mememuhi Syarat Higiene dan
Sanitasi/Rekomendasi dari Kemnaker

 SE.Dirjend.Binawas No.SE.07/BW/1997 -
Pengujian Hepatitis B dalam pemeriksaan
kesehatan tenaga kerja.
PERATURAN LAIN

 Kep.Menakertras Kep. No.68/Men/2004 , tentang Pencegahan dan


Penanggulangan HIV/AIDS di Tempat Kerja
Permenaker No. 385 Tahun 2014 Tentang Bulan K3 Nasional 2015-2019

 PM.NOMOR : PER.11/MEN/VI/2005 TENTANG PENCEGAHAN DAN


ENANGGULANGAN PENYALAHGUNAAN DAN PEREDARAN GELAP
NARKOTIKA, PSIKOTROPIKA DAN ZAT ADIKTIF LAINNYA DI TEMPAT
KERJA
Hazard di dapur/Pengolahan
Makanan di Rumah Sakit
 PERALATAN : Kompor , Tabung Gas,
Panci Bertekanan,Instalasi pipa gas,
peralatan listrik,dll
 BAHAN :Bahan pangan, Bahan Kimia,dll
 LINGKUNGAN KERJA : Panas, Api
Terbuka, Lantai Licin, Higiene dan
Kebersihan,dll
 SDM : Penjamah Makanan, resiko
penularan penyakit
5/1/2018 70
Lingkungan Kerja Licin
5/1/2018 71
Faktor Biologi

5/1/2018 Created by ganjar budiarto 72


5/1/2018 Created by ganjar budiarto 73
ERGONOMI

5/1/2018 Created by ganjar budiarto 74


Api Terbuka/Listrik
5/1/2018 Created by ganjar budiarto 75
5/1/2018 Created by ganjar budiarto 76
Peralatan/Mesin
Safety Guard

5/1/2018 Created by ganjar budiarto 77


SAFETY SIGN

5/1/2018 78
PPE

5/1/2018 Created by ganjar budiarto 79


PPE

5/1/2018 80
Kecelakaan Kerja di dapur
 Cut
 Burn
 Falls
 Poison
 Fire
 Electric Shocks

5/1/2018 81
5/1/2018 82
No. PERATURAN

III. K3 LISTRIK

Permen.Ketenagakerjaan No. Pemberlakuan SNI No. SNI-04-0225-


1 12 Tahun 2015, PM.No.33 2000 Menegnai PUIL 2000 di Temat
Tahun 2015 Kerja

PERMENAKER
2 NO.PER-02/MEN/1989 Pengawasan Instalasi Penyalur Petir
PM.NO. 31 TAHUN 2015

PERMENAKER
Sayarat-syarat K3 Lift Untuk
3 No.PER-03/MEN/1999
Pengangkutan Orang dan Barang
PM.No.32 Tahun 2015

KEP.DIRJEN Persayaratan, Penunjukan, Hak dan


4
No.KEP-407/M/BW/1999 Kewajiban Teknisi Lift
IV. K3 PENANGGULANGAN KEBAKARAN

PERMENAKERTRANS
4 Syarat-syarat dan Pemeliharaan APAR
No.PER-04/MEN/1980

PERMENAKER
5 Inst. Alarm Kebakaran Otomatik
No.PER-02/MEN/1983

KEPMENAKER Penanggulangan Kebakaran di Tempat


6
No.KEP-186/MEN/1999 Kerja
No. PERATURAN

V. K3 PESAWAT UAP DAN BEJANA TEKANAN

o UU Uap 1930 o Stoom Ordonantie


11
o Per. Uap 1930 o Stoom Verordening

12 PERMENAKER NO.37 TH Bejana Tekanan


2016
PERMENAKERTRANS
13 Kwalifikasi Juru Las
NO.PER-02/MEN/1982
PERMENAKER Kwalifikasi dan Syarat-syarat Operator
14
No.PER-01/MEN/1988 PU
No. PERATURAN
VI. KESEHATAN KERJA
KEPMENAKERTRANS Diagnosis dan Pelaporan Penyakit Akibat
15
No.Kep.333/MEN/1989 Kerja
Pedoman Diagnosis dan Penilaian Cacat
KEPMENAKERTRANS
16 Karena Kecelakaan dan Penyakit Akibat
No.Kep. 25 / Men/ 2008
Kerja
KEPMENAKERTRANS Pencegahan dan Penanggulangan
17
No.Kep.68/MEN/IV/2004 HIV/AIDS di Tempat Kerja
Pencegahan dan Penanggulangan
PERMENAKERTRANS Penyalagunaan dan Peredaran Gelap
18
No.PER-11/MEN/2005 Narkotika, Psikotropika Dan Zat Adiktif
Lainnya di Tempat Kerja
PERMENAKERTRANS
19 P3K
No.PER-15/MEN/VIII/2008
PERMENAKERTRANS
20 APD
No.PER-08/MEN/VII/2010

SE.No.01/Men/1979
Pengadaan kantin/ruang Pengadaan Kantin dan Ruang Makan
21

SE.Dirjend.Binawas
No.SE.86/BW/1989 Perusahaan Catering Yg Mengelola
22 Perusahaan catering yg
mengelola makan bagi Makan BAgiPekerja
tenaga
kerja.
No. PERATURAN
VII. LINGKUNGAN KERJA
Persetujuan Konvensi ILO No.120
32 UU No.3/1969 Mengenai Hygiene Dalam Perniagaan dan
Kantor-kantor (LN No.14 tahun 1969)

33 PP No.7/1973 Pestisida

KEPMENAKER
34 Pengendalian Bahan Kimia Berbahaya
No.Kep-187/MEN/1999
Syarat Kesehatan, Kebersihan Serta
35 PMP No.7/1964
Penerangan di Tempat Kerja
Dicabut diganti dg
36 PERMENAKAERTRANS NAB FAKTOR FISIKA DAN FAKTOR KIMIA
No.PER.13/MEN/X/2011 DI TEMPAT KERJA
No. PERATURAN
VIII. KELEMBAGAAN K3
PERMENAKER
37 P2K3
No.PER-04/MEN/1987
PERMENAKER Tata cara Penunjukan dan Wewenang Ahli
38
NO.PER-02/MEN/1992 K3
PERMENAKER
39 PJK3
No.PER-04/MEN/1995
PERMENAKER Tata Cara Pelaporan dan Pemeriksaan
40
No.PER-03/MEN/1998 Kecelakaan
LAIN-LAIN

41 • PP No.50/2012 SMK3
• Permenaker No.26Tahun Penyelenggaraan Penilaian Penerapan
2014 SMK3
5/1/2018
91

Anda mungkin juga menyukai