Anda di halaman 1dari 20

Pusat Laba

Profit Centers

Kelompok 5
Daniel Dewi Fahrana Fuad
A. Pertimbangan Umum
A. Pertimbangan umum

Pertimbangan
umum

Kondisi dalam
mendelegasikan Manfaat Kesulitan
tanggung jawab pusat laba pusat laba
laba
A. Pertimbangan umum

Kondisi dalam
mendelegasikan
tanggung jawab
laba

Manajer harus memiliki Harus ada semacam cara untuk


akses ke informasi relevan
yang dibutuhkan dalam mengukur efektivitasnya suatu trade-off
membuat keputusan serupa yang dibuat oleh manajer
A. Pertimbangan umum

Lebih imajinatif dan Memberi tempat


inisiatif pelatihan yg
sempurna
Fokus pada hal yang
luas Profit consciousness

Memberi informasi
Efisiensi waktu yang siap pakai
(handal)

Manfaat
Kualitas keputusan Responsif
Pusat Laba
A. Pertimbangan umum

Kompetisi satu
sama lain Divisionalisasi

Perselisihan Tidak adanya GM yng


kompeten

Sentralisasi Tekanan akan


profitabilitas

Risiko hilangnya Kesulitan Sistem yg kurang


pengendalian Pusat Laba memadai
B. Unit Bisnis sebagai Pusat
Laba
B. Unit Bisnis sebagai
Pusat Laba

a. Batasan dari unit bisnis lainnya


Pengelolaan suatu pusat laba dalam hal pengendalian atas 3 (tiga) jenis keputusan
• Keputusan produk
• Keputusan pemasaran
• Keputusan perolehan

b. Batasan dari manajemen korporat


Batasan-batasan yang dikenakan oleh manajemen korporat dikelompokkan jadi 3 (tiga):
• Batasan yang timbul dari pertimbangan-pertimbangan strategis.
• Batasan yang timbul karena adanya keseragaman yang diperlukan.
• Batasan yang timbul dari nilai ekonomis sentralisasi
C. Pusat Laba Lainnya
C. Pusat Laba Lainnya

• Unit Pemasaran
Unit-unit • Unit manufaktur
Fungsional • Unit pendukung dan pelayanan

• Sering kali perusahaan dengan operasi cabang yang


bertanggung jawab atas pemasaran produk perusahaan
Organisasi di wilayah geografis tertentu menjadi pusat laba secara
alamiah. Meskipun para manajer cabang tidak memiliki
lainnya tanggung jawab manufaktur atau pembelian,
profitabilitasnya sering kali merupakan satu-satunya
ukuran kinerja yang paling baik
D. Mengukur Profitabilitas
D. Mengukur Profitabilitas

• Margin kontribusi
Pengukuran • Laba langsung
kinerja • Laba yang dapat dikendalikan
• Laba sebelum pajak
manajemen • Laba bersih

Ukuran kinerja • Pendapatan


ekonomis • Kebijakan manajemen.
Pengukuran kinerja
manajemen

a) Margin Kontribusi
• Margin kontribusi menunjukkan rentang antara pendapat-
an dengan beban variabel. Alasan utama mengapa ini
digunakan sebagai alat pengukur kinerja manajer pusat
laba adalah bahwa karena beban tetap berada di luar
kendali manajer tersebut, sehingga para manajer harus
memusatkan perhatian untuk memaksimalkan margin.
Pengukuran kinerja
manajemen

b) Laba langsung
• Laba langsung mencerminkan kontribusi pusat laba
terhadap overhead umum dan laba perusahaan.
Ukuran ini menggabungkan seluruh pengeluaran
pusat laba, baik yang dikeluarkan oleh atau dapat
ditelusuri langsung ke pusat laba tersebut.
Pengukuran kinerja
manajemen

c) Laba yang dapat dikendalikan


• Pengeluaran kantor pusat dapat dikelompokkan
menjadi pengeluaran-pengeluaran yang dapat
dikendalikan. Jika biaya ini termasuk dalam sistem
pengukuran, maka laba yang dihasilkan setelah
dikurangi dengan seluruh biaya yang dipengaruhi
oleh manajer pusat laba tersebut.
Pengukuran kinerja
manajemen

d) Laba sebelum pajak


• Dalam ukuran ini, seluruh overhead korporat dialokasikan ke pusat
laba berdasarkan jumlah relatif dari beban yang dikeluarkan oleh
pusat laba. Jika pusat laba dibebankan dengan sebagian overhead
korporat, maka hal ini harus dihitung berdasarkan biaya yang telah
dianggarkan, dan bukan biaya aktual. Hal ini akan memberi
kepastian bahwa para manajer pusat laba tidak akan mengeluh baik
karena kebijakan ini maupun karena kurangnya pengendalian
mereka atas biaya-biaya tersebut.
Pengukuran kinerja
manajemen

e) Laba bersih
• Di sini, perusahaan mengukur kinerja pusat laba domestik
berdasarkan laba bersih (net income), yaitu jumlah laba bersih
setelah pajak. Ada situasi di mana tarif pajak bervariasi antar
pusat laba. Dalam situasi ini ada peran untuk mengalokasikan
beban pajak penghasilan ke pusat-pusat laba, tidak hanya
untuk mengukur laba ekonomis tetapi juga untuk memotivasi
para manajer untuk meminimalkan beban pajak.
Pengukuran kinerja
ekonomis

a) Pendapatan
• Memilih metode pengakuan pendapatan yang tepat
sangatlah penting. Apakah pendapatan dicatat ketika
pesanan dibuat, ketika pesanan dikirim, ataukah ketika
uang kas diterima? Pusat laba dapat berpartisipasi dalam
suatu usaha penjualan yang sukses. Idealnya setiap pusat
laba harus diberikan nilai yang sesuai atas bagiannya
dalam transaksi tersebut.
Pengukuran kinerja
ekonomis

b) Pertimbangan manajemen
• Hampir semua kebingungan dalam mengukur kinerja manajer
pusat laba biasanya akibat kegagalan untuk memisahkan
pengukuran manajemen dengan pengukuran ekonomis. Para
manajer harus diukur berdasarkan pos-pos yang dapat mereka
kendalikan, meskipun bukan pengendalian penuh (contoh: pe-
manfaatan jatah internet dari pusat), sedangkan pos jelas tidak
dipengaruhi harus dieliminasi (contoh: fluktasi kurs). Pengukuran
ini harus dilakukan secara berkala.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai