Konflik
Konflik
Intensitas rendah
Hal-hal kecil setiap saat (perilaku orang lain)
Ada perasaan tidak nyaman & mungkin agak marah
(masih bisa dikendalikan)
Mau bekerjasama mengatasi konflik
Komunikasi lancar, spesifik & berorientasi mencari jalan
keluar “fokus pada penyebab konflik”
CARA PENYELESAIAN
• Menghindar :
– Menghindari sumber konflik
– Jika hubungan dengan orang lain tidak terlalu dekat
– Terjadi penumpukan hal-hal kecil yang menjengkelkan !!!
• Menyerah :
– Mengikuti keinginan orang lain “menyesuaikan dri &
diterima orang lain”
– Mengikuti orang lain
CIRI TAHAP II
• Mengandung unsur persaingan
• Persekutuan dan pengelompokan mulai terjadi
• Sasaran konflik tidak spesifik
“mereka”, “semua orang yakin”
• Ada kecenderungan mencari kesalahan orang lain
• Ada penolakan dalam membahas fokus persoalan
• Sikap pertahanan diri, sikap hati-hati
penghinaan, ejekan, sindiran
• Kepercayaan pada orang lain menurun, sulit membuka fakta pada
orang lain
CARA PENYELESAIAN
• Superordinate Goals
• Expanding Resources
• Changing Personnel
• Changing Structure
• Confronting & Negotiating
CONFLICT MANAGEMENT STYLE
Assertive
Pressing / Collaborating
Competing
Negotiating
Concern
for Self Compromising
Avoiding Accomadating
Unassertive
Uncooperative Concern Cooperative
for Other
COLLABORATING
Diskusi terbuka & pertukaran informasi
Meningkatkan hubungan dimasa depan, karena
penyelesaian didasari oleh rasa saling percaya
Bersama-sama mengidentifikasi semua perbedaan &
mencari pemecahan yang disepakati bersama
Meningkatkan kreativitas dan inovasi
Efektif untuk pemecahan masalah yang komplek
Tidak efektif bila waktu terbatas
Menimbulkan kekecewaan : konflik tahap III
COMPETING / PRESSING
Membutuhkan pengambilan keputusan yang cepat
Menyangkut hal yang penting, emergency dan
segera
Ada keyakinan bahwa keputusan yang diambil
adalah “benar” bagi organisasi
Efektif bila ada perbedaan besar pada tingkat
pengetahuan
AVOIDING