Anda di halaman 1dari 24

Konflik ?

• Persaingan atau pertentangan antara pihak-pihak yang


tidak cocok satu sama lain
• Keadaan atau perilaku yang bertentangan (misalnya :
pertentangan pendapat, kepentingan atau
pertentangan antar individu)
• Perselisihan akibat kebutuhan, dorongan, keinginan,
atau tuntutan yang bertentangan
• Timbul dari ketidaksepakatan atas tujuan yang perlu
dicapai atau metode yang digunakan untuk
mencapainya
Reaksi Individu

• Membalas  membalas itu salah, kemenangan sesaat


akan selalu memicu konflik yang lebih besar
• Menguasai  penting untuk keamanan dan
penyelamatan, merusak hubungan jangka panjang &
dapat menyebabkan konflik
• Mengucilkan diri  menerima & membiarkannya,
“bom waktu”
• Kerjasama  meletakkan persoalan secara
proporsional untuk dibahas bersama
Hasil Konflik
Saya ingin :
Kalah Menang

Kalah - Kalah Kalah - Menang


Menang

Menang - Kalah Menang - Menang


Jenis Konflik
Interorganizational conflict : konflik yang
terjadi antara 2 organisasi atau lebih
Intergroup conflict : konflik yang terjadi
antar kelompok
Interpersonal conflict : konflik yang terjadi
antara 2 atau lebih individu
Intrapersonal conflict : konflik yang terjadi
atau yang ada pada diri individu
Intergroup Conflict
Postif :
• Increased group cohesiveness
• Increased focus on tasks
• Increased loyalty to the group
Negatif :
• Tend to develop an “us against them” mentality
• More hostile
• Decrease communication between group
Interpersonal Conflict
• Keinginan untuk dihargai & diperlakukan sebagai manusia
(diperlakukan seenaknya, dimanfaatkan untuk kepentingan
orang lain, keinginan untuk dihargai dilanggar)
• Keinginan memegang kendali (sangat besar untuk
memegang kendali, pada dasarnya tidak punya percaya diri)
• Keinginan memiliki harga diri, merupakan landasan untuk
menghadapi berbagai situasi
• Keinginan untuk konsisten
KEJADIAN KONFLIK

• Penanganan konflik, perlu diketahui secara dini


intensitas / tahap konflik
• Tiap tahap melibatkan emosi pada tingkat dan
intensitas tertentu
• Penanganan konflik harus ditujukan untuk
memperbaiki situasi dan menenangkan emosi
IDENTIFIKASI KONFLIK

Tahap I : Persoalan dan perselisihan kecil


sehari-hari

Tahap II : Tantangan yang lebih besar

Tahap III : Pertanrungan terbuka


CIRI TAHAP I

 Intensitas rendah
 Hal-hal kecil setiap saat (perilaku orang lain)
 Ada perasaan tidak nyaman & mungkin agak marah
(masih bisa dikendalikan)
 Mau bekerjasama mengatasi konflik
 Komunikasi lancar, spesifik & berorientasi mencari jalan
keluar “fokus pada penyebab konflik”
CARA PENYELESAIAN
• Menghindar :
– Menghindari sumber konflik
– Jika hubungan dengan orang lain tidak terlalu dekat
– Terjadi penumpukan hal-hal kecil yang menjengkelkan !!!
• Menyerah :
– Mengikuti keinginan orang lain “menyesuaikan dri &
diterima orang lain”
– Mengikuti orang lain
CIRI TAHAP II
• Mengandung unsur persaingan
• Persekutuan dan pengelompokan mulai terjadi
• Sasaran konflik tidak spesifik
 “mereka”, “semua orang yakin”
• Ada kecenderungan mencari kesalahan orang lain
• Ada penolakan dalam membahas fokus persoalan
• Sikap pertahanan diri, sikap hati-hati
penghinaan, ejekan, sindiran
• Kepercayaan pada orang lain menurun, sulit membuka fakta pada
orang lain
CARA PENYELESAIAN

 Ciptakan lingkungan kerja yang menimbulkan


rasa aman
 Carilah fakta melalui pihak yang terlibat &
luangkan waktu
 Perlu ada penekanan “perlunya tanggung
jawab bersama”
 Jangan dengan kompromi !!
CIRI TAHAP III

 Ingin menyakiti dan melenyapkan pihak lain


 Pembicaraan dipenuhi oleh pernyataan : “putih” atau
“hitam”
 Motivasi : menghukum pihak yang salah &
bersikukuh berada pada pihak yang benar
 Emosi lebih menonjol  kehilangan perspektif
CARA PENYELESAIAN
• Prinsip : memperkecil kerugian
• Identifikasi individu dalam intensitas rendah,
alihkan perhatian individu tersebut
• Berilah kesadaran “memahami tujuan dan arah
organisasi”
MENGELOLA
INTERPERSONAL KONFLIK
Understand :
• Power network in organizations :
equal vs equal, high vs low, high vs middle vs low
• Defense mechanism exhibited by individual :
aggressive, compromise, withdrawal
• Ways to cope with difficult people
WIN-LOSE vs WIN-WIN STRATEGIES

Strategy Dept. A Dept. B Organization


Competitive Lose Lose Lose
Lose Win Lose
Win Lose Lose
Cooperative Win Win Win
EFFECTIVE TECHNIQUES

• Superordinate Goals
• Expanding Resources
• Changing Personnel
• Changing Structure
• Confronting & Negotiating
CONFLICT MANAGEMENT STYLE

Assertive
Pressing / Collaborating
Competing
Negotiating
Concern
for Self Compromising

Avoiding Accomadating
Unassertive
Uncooperative Concern Cooperative
for Other
COLLABORATING
 Diskusi terbuka & pertukaran informasi
 Meningkatkan hubungan dimasa depan, karena
penyelesaian didasari oleh rasa saling percaya
 Bersama-sama mengidentifikasi semua perbedaan &
mencari pemecahan yang disepakati bersama
 Meningkatkan kreativitas dan inovasi
 Efektif untuk pemecahan masalah yang komplek
 Tidak efektif bila waktu terbatas
 Menimbulkan kekecewaan : konflik tahap III
COMPETING / PRESSING
Membutuhkan pengambilan keputusan yang cepat
Menyangkut hal yang penting, emergency dan
segera
Ada keyakinan bahwa keputusan yang diambil
adalah “benar” bagi organisasi
Efektif bila ada perbedaan besar pada tingkat
pengetahuan
AVOIDING

Ada persoalan yang lebih penting


Melemparkan masalah pada pihak lain dan
mengesampingkan masalah
Menarik diri dari situasi & membiarkan pihak lain yang
menyelesaikannya
Cara efektif : mengulur-ulur waktu dapat mendinginkan
suasana
Tidak banyak memberikan kepuasan, sehingga konflik akan
terus berlanjut
ACCOMODATING
• Bila salah satu pihak merasa dirinya “salah”
• Hubungan yang baik dan stabilitas organisasi
merupakan hal yang paling penting
• Dapat menghilangkan “keyakinan / rasa percaya diri”
COMPROMISING
• Berorientasi jalan tengah
• Efektif bila kedua belah pihak sama-sama benar
• Efektif bila persoalan komplek dan kedua belah pihak
pada “posisi” seimbang
• Diperlukan keahlian negosiasi dan tawar menawar
• Memberi hasil yang baik pada konflik tahap I & II
Refleksi
• 25 – 50 : Ruang untuk perbaikan selalu ada, tetapi Anda cukup tenang dalam
menghadapi situasi yang menimbulkan amarah. Anda menyadari ada cara
lain selain dari marah untuk menghadapi perubahan atau situasi yang
muncul tiba-tiba atau tidak menyenangkan
• 51 – 100 : Kemampuan Anda mengendalikan diri dan amarah bila
menghadapi konflik pada tahap yang umumnya dapat diatasi dan tidak
merusak, masih perlu dipupuk. Anda cenderung cepat marah sedangkan
sebenarnya situasi masih bisa dikontrol
• 101 – 125 : Anda benar-benar sedang dalam proses menghancurkan diri
Anda sendiri. Bila Anda cepat marah dalam menghadapi situasi yang tidak
menyenangkan, sifat ini bisa merusak kesehatan Anda. Kemungkinan Anda
pun telah merusak persahabatan atau kehilangan beberapa teman di tempat
kerja. Agar dapat menjalani hirup dengan baik, Anda perlu memperbaiki
kemampuan mengendalikan diri

Anda mungkin juga menyukai