SCORECARD
LITERATUR
1. Freddy Rengkuti, SWOT Balanced Scorecard,
Gramedia Pustaka Pusat, 2011
2. Brian E. Becker, Mark A. Huselid, Dave Ulrich. The
HR Scorecard. Penerbit Erlangga 2009
3. Mulyadi. Sistem Perencanan dan Pengendalian
Manajemen. Penrebit Salemba Empat, 2007
KITA TELAH MELEWATI TIGA ERA REVOLUSI
REVOLUSI PERTANIAN
Ciri era revolusi ini adalah penciptaan nilai tambah (value added) yang dicapai dengan
mengunakan otot manusia dan hewan.
REVOLUSI INDUSTRI
Ciri era revolusi ini adalah adalah pencapaian nilai tambah (value added) yang dicapai
dengan menggunaan sumber daya mesin dan bahan bakar minyak.
Basis persainganya adalah efisiensi dalam alokasi finansial pysical/visible/tangible
assets yang mudah dijabarkan dalam dimensi keuangan.
REVOLUSI INFORMASI
Ciri era revolusi ini adalah penciptaan nilai tambah (value addded) yang dicapai dengan
menggunakan kemampuan otak manusia
Basis persainganya adalah dalam mobolisasi dan eksploitasi invisible/intangible assets
yang tidak mudah dijabarkan dalam dimensi keuangan.
Pergeseran basis persaingan itu ditandai dengan semakin menurunnya proporsi nilai
buku dari nilai pasar tangible assets.
PENDAHULUAN
Ide BLS pertama kali dipublikasikan dalam artikel Robert S.
Kaplan dan David P. Norton di Harvard Business Review tahun
1992.
Artikel tersebut memuat hasil riset dan eksperimen perusahaan
yang berada dia Amerika serta diskusi rutin dua bulanan dengan
wakil beberapa perusahaan mengembangkan model
pengukuran kinerja baru yang memungkinkan para ekskutif
memandang perusahaan dari berbagai perspektif secara
simultan atau lebih dikenal dengan BLS.
Dalam perkembangannya BLS kemudian dikembangkan untuk
menghubungan tolok ukur bisnis dengan strategi perusahaan.
Norton dan Kaplan menjelaskan pentingnya memilih tolok ukur
berdasarkan keberhasilan strategis dalam artikel kedua Harvard
Businees Review, “ Putting the Balanced Scorecard to Work”
(September-Oktober 1993). Dalam artikel ini menunjukan
bagaimana beberapa perusahaan menggunakan BSC.
Pengukuran yang efektif harus merupakan bagian yang integral
dari proses manajemen.
PENGERTIAN BLS
Balanced Scorecard
Kartu skor yang digunakan untuk mengukur kinerja denganmemperhatikan
keseimbangan antara sisi keuangan dan non keuangan, antara jangka pendek
dan jangka panjang serta melibatkan faktor internal dan eksternal.
Perspektif Keuangan
1. ROI
2. Peningkatan Penjualan
3. Bauran Pendapatan
4. Pemanfaatan Aktiva
5. Efisiensi Biaya
Perspektif Pelanggan
1. Jumlah Pelanggan Baru
2. Jumlah Pelanggan yang membeli Kembali
3. Loyalitas Pelanggan
Perspektif Proses Internal
1. Waktu Proses
2. Pengiriman tepat waktu
3.Efektivitas proses
SWOT
ANALISIS ANALISIS
STRATEGIC
EKSTERMAL INTERNAL
CHOICE
s
PERPEKTIF NASABAH SURVEY KEPUASAN
KEPUASAN NASABAH e
P1 Meningkatkan mutu pelayanan PELANGGAN
b
RETENSI a
P2 Meningkatkan jumlah kantor MARKET SHARE
NASABAH b
layanan baru
AKUISISI NASABAH A
k
PERSPEKTIF INTERNAL BISNIS PENDAPATAN SIKLUS i
I 1 Pengembangan produk andalan PRODUK BARU PENGEMBANGAN b
PRODUK
a
I 2 Pengembangan teknologi SERVICE QUALITY
SERVICE EROR t
informasi kerjasama AUDIT
RATE
PERJANJIAN
DENGAN PIHAK
WAKTU PROSES
KETIGA
B
L
PERSPEKTIF PERTUMBUHAN DAN
PEMBELAJARAN STAF S
KEPUASAN DEVELOPMENT
PEGAWAI
P1 Meningkatkan profesionalisme FUNCTIONAL
pegawai
B
FLEXIBILITY OF
EMPLOYEE S
EMPLOYEE
P2 Meningkatkan Pengawasan dan COMPLAINCE INDEX
Budaya patuh pada aturan
INFORMASI STRATEGIS YANG PERLU DIHIMPUN SEBELUM
PENYUSUNAN SWOT BLS :
• Kekuatan keuangan
• Kelemahan keuangan
• Peluang keuangan
• Ancaman keuangan
Financial Strenghts
1. Aset keuangan apa yang selalu kita kelola dengan
baik ?
2. Apa alasan kita ada dalam kondisi baik dan memiliki
prospek sangat baik dimasa mendatang ?
3 Keberhasilan keuangan terbesar apa yang berhasil kita
capai tahun lalu ?
4. Kompetensi keuangan apa yang yang mendukung
sehingga kita sukses ?
5. Sebutkan tiga hal yang paling menarik yang dapat
ditawarkan kepada investor ?
6. Menurut pesaing, kekuatan kita ada dimana ?
7. Bagaimana caranya agar kita dapat lebih
meningkatkan kekuatan keuangan yang sudah kita
miliki ?
Financial Weaknesses
1. Apa aspek keuangan yang dapat lebih ditingkatkan ?
2. Masalah keuangan apa yang harus diselesaikan segera ?
3. Sebutkan tiga masalah yang utama yang harus diselesaikan
segera ?
4. Pelauang investasi gagal dilaksanakan tahu lalu. Mengapa
gagal dilaksanakan ?
5. Tindakan ap[a yang diperlukan untuk mengatasi masalah
yang kita hadapi ?
Financial Opportunities
1. Keunggulan keuangan apa yang dimiliki pesaing kita, tetapi kita tidak
memilikinya ?
2. Apa yang harus kita lakukan untuk mengatasi masalah dalam butir 1 di atas ?
2. Di mana pasar yang paling potensial untuk bisnis kita lima tahun mendatang ?
3. Apa yang harus kita persiapkan untuk merebut peluang pasar pada butir 2.
tersebut di atas ?
4. Strategi investasi apa yang dibutuhkan, sehingga dapat meningkatkan
penjualan ?
5. Faktor keuangan yang perlu diperhatikan, sehingga dapat meningkatkan laba
bersih ?
6. Tindakan apa yang diperlukan untuk merebut peluang keuangan tersebut di
atas ?
Financial Threats
1. Masalah keuangan yang mengancam bisnis kita dalam waktu dekat
?
2. Alasan apa yang paling menonjol dalam lapaoran keuangan,
sehingga investor tidak menarik dengan bisnis kita ?
3a. Apa yang akan menyebabkan modal kita semakin berkurang
selama 5 tahun mendatang ?
3b. Apa yang harus kita lakukan agar masalah pada butir 3a tersebut
di atas tidak terjadi ?
4. Apa yang harus dilakukan untuk mengatasi ancaman keuangan di
atas ?
KUESIONER SWOT BLS DEVELOPMENT
TOOL CUSTOMER & MARKETPLACE
MEASURES
Kekuatan SDM
Kelmahan SDM
Peluang SDM
Ancaman SDM
Employee Strenghts
1. Apa yang menyebabkan SDM kita lebih baik dibandingkan
dengan pesaing ?
2. Sebutkan keahlian unik kita lebih baik dibandingkan dengan
pesaing ?
3. Siapa yang paling ahli dan paling tinggi kinerjanya ?
4. Apa yang menyebabkan orang-orang tersebut memiliki kinerja
tinggi ?
5. Sebutkan salah satu kekuatan SDM yang harus
dikembangkan dan dimiliki oleh setiap karyawan ?
6. Apa yang harus dilakukan untuk semakin meningkatkan
kekuatan SDM yang kita miliki ?
Employee Weaknesses
1. Keahlian apa yang perlu ditingkatkan di organisasi ini ?
2. Sebutkan sikap dan perilaku yang menghambat dalam
organisasi ini ?
3. Sebutkan salah satu tindakan yang paling menghambat
kemajuan organisasi ini (tanpa menyebutj\kan nama). Apa
yang menyebabkan orang tersebut memiliki kinerja yang
sangat buruk ?
4. Sebutkan internal proses dan prosedur yang dapat
mengakibatkan kinerja buruk ?
5. Tindakan apa yang harus dilakukan untuk memperbaiki
proses dan prosedur, sehingga dapat meningkatkan kinerja
SDM ?
6. Sebutkan satu kelemahan terbesar di bidang SDM yang
hampir selalu ada disemua bagian ?
7. Apa yang harus dilakukan untuk memperkecil kelemahan
SDM yang kita miliki ?
Employee Opportunities
1. Sebutkan jenis keahlian yang harus dimiliki setiap karyawan agar
dapat menjadi perusahaan kelas dunia ?
2. Sebutkan keahlian yang harus dimiliki setiap orang lima tahun
mendatang ?
3. Sebutkan salah satu perilaku yang harus dibina agar kinerja
organisasi meningkat ?
4. Seandainya kita dapat mengirim semua karyawan ke dalam satu
jenis pelatihan, sebutkan jenis pelatihan tersebut ?
5. Apa yang harus dilakukan untuk merebut peluang di bidang SDM
yang kita hadapi ?
Employee Threats
1. Isu SDM apa yang harus diperhatikan agar kita tidak
ketinggalan dibandingkan dengan pesaing ?
2. Sebutkan hal yang harus dihindari setiap karyawan agar
kita terhindar dari kegagalan ?
3. Apa yang harus dilakukan agar setiap karyawan tetap ada
dalam kondisi pincak ?
4. Apa yang harus kita lakukan untuk mengatasi ancaman
SDM yang kita hadapi ?
Implementa
Rencana
Hasilnya
dan
si
Rencana
Peninjauan
Tindakan
Rencana
an
PERENCANAAN
Sasar
TAKTIS
PEMIKIRAN STRATEGIS DAN MENGAPA PENTING
Indikator
Kinerja
Analisis Isu
Kritis
Area Hasil
Kunci
GAMBAR PROSES PERENCANAAN
Rencana Tindakan
Strategi PERENCANAAN JANGKA
Sasaran Jangka
Panjang
Analisis Isu
PANJANG
Kritiss
Area Strategis
Kunci
Strate
gi
Vis
i
Mi
si
STRATEGIS
PEMIKIRAN
Nilai -
Nilai
PROSES PERENCANAAN STRATEGIS
Kajian Kajioan
Internal Eksternal
Strategik Initiatives
Lihat lagi langkah 2,3,4, dan 5, dan keseimbangan SS Perspektif Pelanggan dan Keuangan
untuk Divisi tersebut, kemudian Perspektif Proses Bisnis Internal dan Perspektif Pembelajaran
dan Pertumbuhan.
Siapakah Kita ?
Mengapa Kita Ada ?
Kemanakah Tujuan Kita ?
TINGKATAN
STRATEGI
Ciri Khas Pernyataan Umum Kongkrit dan Berorientasi Berorientasi dan Implementasi
operasional
DASAR PERENCAAN STRATEGIS
Kontinum Perencanaan :
Pemikiran Stretegis mengarah pada perspektif
Perencanaan Jangka Panjang mengarah pada
posisi
Perencanaan taktis mengarah pada performance
ISU STRATEGIS DISUSUN BERDASARKAN
1. PERNYATAAN VISI
2. PERNYATAAN MISI
CARA MENYUSUN ISU STRATEGIS
1. Farmasi / obat menyumbangkan 35% dari total pendapatan rumah sakit ini. Dengan demikian
rumah sakit harus menjaga dari hal-hal yang menyebabkan kekurangan pendapatan dari obat
yaitu :
a. Obat harus lengkap
b. Analisis peluang pasar (tingkat persaingan dan jumlah pemasok)
c. Pola perilaku komsumsi obat dikaitkan dengan tingkat sosial budaya ekonomi
d. Ketersediaan obat pengganti
e. Daya beli konsumen
f. Kemampuan berbelanja obat (kemampuan membayar dan kerelaan membayar)
2. Biaya belanja obat lebih dari 60% dari total biaya rumah sakit pertahun
ANALISIS SWOT
KEKUATAN :
1. Jumlah kunjungan pasien rawat inap lebih tinggi dari RS pesaing
2. Jumlah pendapatan dari obat di rawat inap 45% dari total pendapatan rawat inap
3. Jumlah pendapatan dari obat rawat jalan mencapai 68% dari total pendapatan rawap inap
4. SDM apotek mampu melayani 24 jam
5. Lokasi dekat pusat kota
6. Kerjasama rujukan sudah cukup lama terbina dengan tenaga kesehatan yang praktek mandiri
dan sarana kesehatan lainnya
7. Struktur keuangan dan hasil profit usaha yang relatif stabil
8. Kemudahan penetapan tarif pelayanan termasuk harga obat
KELEMAHAN :
1. Ketidak lengkapan jenis obat (termasuk resep yang ditolak)
2. Keterbatan luas lahan RS
3. Lokasi instalasi farmasi relatif tersembunyi (masuk dalam bangunan rumah sakit)
4. Keterbatasan sarana penyimpanan (penjualan obat) mempengaruhi kualitas layanan
5. Sistem informasi mulai dari perencanaan kebutuhan, pengadaan, distribusi,
penggunaan stock obat belum jelas/lengkap
6. Jumlah kunjungan rawat jalan masih kalau jauh dengan RS pesaing
7. Pendapatan apotek di rawat jalan hanya 14% dari total pendapatan dari penjualan obat
di RS
PELUANG :
1. Memiliki pangsa pasar
2. Permintaan cukup besar
3. Tingkat persaingan apotek masih rendah
4. Masih tersedia lahan milik Pemda yang tidak produktif terletak dibelakang rumah sakit
5. Kebijakan perijinan pendirian apotek relatif mudah
6. Akses kepada sejumlah produsen dan pemasok obat sangat mudah
ANCAMAN :
1. Perilaku konsumen mengobati sendiri masih cukup tinggi
2. Kebijakan program JPS terutama pasien yang diwajibkan hanya dirujuk ke RSU
pemerintah
3. Keluarnya Perda tentang pelayanan gratis ke seluruh puskesmas
4. Kondisi sosial ekonomi terkait dengan daya beli konsumen masih rendah
5. Masih banyak tenaga kesehatan praktek mandiri yang memberikan penyaluran obat
bagi pasien
6. Tingkat inflasi sektor kesehatan (kenaikan harga obat) yang berfluaktasi
ANALISIS SWOT
Intermal KEKUATAN : 1. Jumlah kunjungan pasien rawat inap lebih tinggi dari RS
1. Jumlah kunjungan pasien rawat inap lebih tinggi dari RS pesaing
pesaing 2. Jumlah pendapatan dari obat di rawat inap 45% dari
2. Jumlah pendapatan dari obat di rawat inap 45% dari total pendapatan rawat inap
total pendapatan rawat inap 3. Jumlah pendapatan dari obat rawat jalan mencapai 68%
Eksternal 3. Jumlah pendapatan dari obat rawat jalan mencapai 68% dari total pendapatan rawap inap
dari total pendapatan rawap inap 4. SDM apotek mampu melayani 24 jam
4. SDM apotek mampu melayani 24 jam 5. Lokasi dekat pusat kota
5. Lokasi dekat pusat kota 6. Kerjasama rujukan sudah cukup lama terbina dengan
6. Kerjasama rujukan sudah cukup lama terbina dengan tenaga kesehatan yang praktek mandiri dan sarana
tenaga kesehatan yang praktek mandiri dan sarana kesehatan lainnya
kesehatan lainnya 7. Struktur keuangan dan hasil profit usaha yang relatif
7. Struktur keuangan dan hasil profit usaha yang relatif stabil
stabil 8. Kemudahan penetapan tarif pelayanan termasuk harga
8. Kemudahan penetapan tarif pelayanan termasuk harga obat
obat
1. Strategi diferensiasi, yaitu mendirikan apaotek yang lebih lengkap dengan memperluas target
pasar untuk pasien sendiri maupun masyarakat luas
2. Strategi harga rendah, yaitu meningkatkan kerjasama dengan berbagai pihak, seperti tenaga
kesehatan praktek mandiri, produsen obat, serta pihak lain yang terkait
BALANCED SCORECARD
Dalam kerangka Balanced scorecard strategi tersebut dapat diterjemahkan ke dalam operasional ke
dalam indikator-indikator dan diklasifikasikan ke 4 perspektif yaitu :
1. Share value : meningkatkan ROI, Pertumbuhan pendapatan
2. Firm equity : meningkatkan kepercayaan pelanggan, kecepatan pelayanan
3. Organizational capital : meningkatkan kualitas proses layanan dan penggunaan teknologi sistem
informasi
4. Human Capital : Meningkatkan kapabilitas personel, meningkatkan komitmen personel
SASARAN STRATEGIS BESERTA UKURAN HASIL, UKURAN PEMACU KINERJA, TARGET DAN
INISIATIF STRATEGIS
SASARAN STRATEGIS LAG INDIKATOR LEAD INDICATOR TARGET INISIATIF STRATEGIS (CARA)
( UKURAN HASIL ) (UKURAN PEMACU KINERJA)
Shareholeder value
2. Pertumbuhan pendapatan Pertumbuhan pendapatan Revenue mix Revebue dari pendapatan kelas
internal (pasien rawat inap dan dan non kelas berbanding 5 : 1
rawat jalan) serta pendapatan pada tahun ketiga
dari umum
3. Menurunnya Biaya Penurunan biaya Efiseinsi biaya Turun 10% pada tahun ketiga
Firm Equity
1. Meninngkatkan Jumlah pelanggan baru Bertambah 12% per tahun Kualitas meningkat
kepercayaaan pelanggan
2. Kecepatan Layanan Waktu proses Semakin cepat 10 menit resep Kelengkapan obat
3. Meningkatkan hubungan Mempertahankan pelanggan Hubungan semakin erat 80% pelanggan tetap Membangun kemitraan dengan
dengan pelanggan pelanggan
Organazational Capital
1. Meningkatkan Revenue per karyawan Strategic job Rp. 30 Juta per orang Pelatihan Straegic Job
produktivitas keryawan
2. Meningkatkan komitmen Kepuasan karyawan Survey Kepuasan karyawan Indks kepuasan karyawan Peningkatan kepauasan kerja
Menerjemahkan Sasaran Strategi menjadi program