Anda di halaman 1dari 6

B.4.4 .

PEMELIHARAAN FASE
Fase Starter
1. Persiapan Kandang dan Perlengkapannya
Sebelum anak ayam tiba maka kandang harus sudah siap. Begitu pula perlengkapan
kandangnya, sampai mencapai pertumbuhan bulu yang sempurna. Penempatan tempat
makan atau minum juga sama.
2. Ransum Starter ( 0-3 minggu )
Ransum yaitu campuran dari berbagai bahan pakanyang diberikan selama 24 jam.
Bahan pakan yang biasa digunakan untuk ransum ayam broiler yaitu jagung kuning, dedak
halus, bungkil kedelai, bungkil kelapa, tepung ikan, minyak kelapa, kulit kerang, dan tepung
tulang.
Penyusunan ansum ayam broiler, didasarkan pada kandungan energi dan protein.
Untuk ayam broiler, pada umur 0-3 minggu, ransum yang digunakan harus mengandung
protein 23% dan energi metabolis 3.200 kkal/kg (NRC/2984). Namun menururt beberapa
penelitian bisa juga digunakan ransum dengan protein 22% dan energi metabolis 3000
kkal/kg sampai ayam tersebut dipanen. Kandungan lain yang harus diperhatikan yaitu serat
kasar 7%, lemak 8%, kalsium 1%, dan phosphor yang tersedia sekitar 0,45%
3. Pencegahan Penyakit
Untuk menghasilkan ayam broiler yang sehat, selain memperhatikan kebersihan lingkungan
juga perlu melakukan vaksinasi maupun pemberian obat-obatan dan vitamin. Vaksinasi
dilakukan untuk mencegah penyakit unggas menular yang tidak bisa diobati misalnya
ND/tetelo, dan gumboro
Fase Finisher
1. Kandang
A. Sistem litter : Sistem kandang yang lantainya ditutup dengan bahan organik dengan
partikel kecil. Mempunyai sifat : Ringan, daya serap tinggi, cepat kering,
lunak, mempunyai nilai konduksi panas rendah.
B. Sistem cage :
Memiliki kelebihan : memudahkan penangkapan ayam, biaya litter tidak ada,
banyak ayam yang dapat tertampung, permbersihan kandang lebih mudah
Memiliki kekurangan : biaya mahal, banyak yang mengalami lepuh dada, infeksi folicle
bulu, tulang sayap biasanya rapuh.
2. Perlengkapan Kandang
- Tempat makan dan minum harus ada . Syarat tempat makan dan minum yang baik : harus
selalu bersih, terbuat dari plastik. Umumnya digantung pada langit-langit kandang
dengan tali
- Penerangan kandang - Tangga kandang - Tempat pembuangan kotoran – Gudang
makanan
3. Ransum Fase Finisher
Pada periode finisher (umur 3-6 minggu), kondisi pertumbuhan ayam broiler mulai
menurun. Untuk itu, protein dalam ransum diturunkan menjadi 20% (NRC, 1994),
sedangkan energi ransum, yang digunakan 3000-3200 kkal/kg. Bahan-bahan penyusun
ransum untuk starter tidak berbeda dengan bahan penyusun ransum untuk finisher
dimana umumnya bisa berbentuk pellet, mash, atau crumble.
• Penggantian ransum starter dengan ransum finisher sebaiknya tidak dilakukan sekaligus,
tetapi secara bertahap. Pada hari pertama mula-mula deberi ransum starter 75% di
tambah ransum finisher 25%, pada hari berikutnya diberi ransum finisher 75% dan pada
hari berikutnya baru diberikan ransum finisher seluruhnya. Jika tahapan ini tidak
dilakukan maka nafsu makan ayam menurun untuk beberapa hari dan dikhawatirkan
akan menghambat pertumbuhan.
4. Konsumsi Ransum
Ayam mengkonsumsi ransum untuk memenuuhi kebutuhan energinya, sebelum
kebutuhan energinya terpenuhi ayam akan terus makan. Sumber utama yaitu jagung
kuning. Dari hasil penelitian, pemeliharaan ayam broiler tanpa pemisahan jenis kelamin,
dengan waktu pemeliharaan selama 5 minggu, yang diberi ransum dengan energi
metabolis 3000 kkal/kg dan protein ransum 22%, ransum yang dihabiskan sekitar 2,5
kg/ekor, bobot badan yang dihasilkan berkisar 1,2-1,3 kg/ekor.
5. Konsumsi Minum
- Ketinggian tempat air - Level air minum
- Kualitas air minum
6. Konversi Ransum
Pada minggu pertama, angka konversi ransum ayam broiler ini rendah. Pada minggu-
minggu berikutnya akan meningkat sesuai dengan kecepatan pertumbuhannya.
B.4.5 Pemeliharaan Kandang
- Perlu dilakukannya pembersihan berupa penyucian kandang dan peralatannya secara
teratur. Penyucian dilakukan dengan menyemprotkan air sabun ke seluruh bagian kandang.
Disamping itu juga membersihkan sisa kotoran ayam pada kandang
- Melakukan pembasmian kuman di kandang dengan penyemprotan disinfektan dan
pestisida untuk meminimalisasi penularan penyakit pada ayam pedaging.
- Melakukan reparasi kandang dan perawatan lantai kandang

B.4.6 Penyakit Pada Ayam


A. Karena Infeksi Bakteri
1. Snot/Coryza : Disebabkan oleh bakteri Haemophillus gallinarum. Penyakit ini
biasanya menyerang ayam akibat adanya perubahan musim. Ciri-ciri :
– ayam terlihat mengantuk, sayapnya turun
– keluar lendir dari hidung, kental berwarna kekuningan dan berbau khas
– muka dan mata bengkak akibat pembengkakan sinus infra orbital
– terdapat kerak dihidung

2. Berak Kapur atau Pullorum : Berak kapur disebabkan oleh bakteri Salmonella
pullorum. Berak kapur sering ditemukan pada anak ayam umur 1-10 hari. Ciri- ciri :
nafsu makan menurun, kotoran encer, kotoran melekat pada dubur.
B. Karena Infeksi Viral
1. Tetelo / Newcastle Disease (ND) / Sampar Ayam / Pes Cekak
ND merupakan infeksi viral yang menyebabkan gangguan pada saraf pernapasan.
Penyakit ini disebabkan oleh virus Paramyxo. Gejala yang nampak pada ayam yang terkena
penyakit ini adalah sebagai berikut:
- excessive mucous di trakea
- gangguan pernapasan dimulai dengan megaop-megap, batuk, bersin dan ngorok waktu
bernapas
- ayam tampak lesu
- napsu makan menurun
- produksi telur menurun

2. Bronchitis / Infectious Bronchitis


Penyakit ini disebabkan oleh Corona virus yang menyerang system pernapsan.
Gejala penyakit IB ini sangat sulit untuk dibedakan dengan penyakit respiratory
lainnya. Secara umum gambaran penyakit tersebut adalah:
- batuk
- bersin
- rattling
- susah bernapas
- keluar lendir dari hidung

Anda mungkin juga menyukai