Anda di halaman 1dari 12

Dwi Bintang Pamusy (102117073)

Ervan Eka P (17360221)


Intan Larasati Kiah (102117069)
Depresi berat dengan gejala psikotik Nurul Hidayah (17360232)
Reynaldo Parsaulian S (102117063)
Susi Laning Tias (17360218)

1 3
2 Pendahuluan

Depresi merupakan gangguan jiwa yang meningkat angka kejadiannya


diberbagai belahan dunia seiring dengan berjalannya waktu. Pasien dengan mood
terdepresi merasakan hilang nya energy dan minat, perasaan bersalah, kesulitan
berkonsentrasi, hilangnya nafsu makan dan pikiran tentang kematian atau bunuh
diri.
Sekitar 50% pasien yang mengalami episode pertama gangguaan depresif
berat memiliki gejala depresif yang bermakna sebelum episode pertama yang
diidentifikasi. Satu implikasi obeservasi ini adalah bahwa identifikasi awal dengan
terapi gejala awal dapat mencegah timbulnya episode depresif penuh.

2
3 Definisi

 Depresi
Depresi adalah satu masa terganggunya fungsi manusia yang berkaitan
dengan alam perasaan yang sedih dan gejala penyertanya, termasuk
perubahan pada pola tidur dan nafsu makan, psikomotor, konsentrasi,
anhedonia, kelelahan, rasa putus asa dan tidak berdaya, serta bunuh diri
(Kaplan, 2010).

3
4

 Psikotik
Psikotik adalah gangguan jiwa yang ditandai dengan ketidak mampuan
individu menilai kenyataan yang terjadi, misalnya terdapat halusinasi, waham atau
perilaku kacau atau aneh.

4
5 Epidemiologi

 Usia
 Jenis Kelamin
 Status Perkwinan
 Faktor Sosioekonomi dan Budaya

5
6 Etiologi

 Faktor Biologi
 Faktor Genetik
 Faktor Psikososial

6
7 Gejala Klinis

 Gejala Utama (pada derajat ringan, sedang, dan berat):


o Afek depresif
o Kehilangan minat dan kegembiraan, dan
o Berkurangnya energi yang menuju meningkatnya keadaan mudah lelah (rasa lelah yang
nyata sesudah kerja sedikit saja dan menurunnya aktivitas)

7
8

 Gejala lainnya :
o Konsentrasi dan perhatian berkurang
o Harga diri dan kepercayaan diri berkurang
o Gagasan tentang rasa bersalah dan tidak berguna
o Pandangan masa depan yang suram dan pesimitis
o Gagasan atau perbuatan membahayakan diri atau bunuh diri,
o Tidur terganggu
o Nafsu makan berkurang

8
9 Diagnosis

 Episode depresi berat yang memenuhi kriteria menurut F32.2


 Disertai waham, halusinasi, atau stupor depresif. Waham biasanya melibatkan ide
tentang dosa, kemiskinan atau malapetaka yang mengancam, dan pasien merasa
bertanggung jawab atas hal itu. Halusinasi auditorik atau olfaktorik biasanya berupa
suara yang menghina atau menuduh, atau bau kotoran atau daging busuk. Retardasi
psikomotor yang berat dapat menuju pada stupor.
 Jika diperlukan waham atau halusinasi dapat ditentukan sebagai serasi atau tidak
serasi dengan afek (mood-congruent)

9
10 Penatalaksanaan

Anti depresi
 Golongan Trisiklik : Amytriptyline, Imipramine, Clomipramine, Tianeptine
– Golongan Tetrasiklik : Maprotiline, Mianserin, Amoxapine.
– Golongan MAOI_Reversible ( REVERSIBLE INHIBITOR OF MONOAMIN OXYDASE-A-(RIMA) : Moclobemide
– Golongan SSRI (Selective Serotonin Reuptake Inhibitors) : Sertraline, Paroxentine, Fluvoxamine, Fluoxetine,
Duloxetine, citalopram.
– Golongan Atipical : Trazodone, Mirtazapine, Venlafaxine.

Psikologi Terapi
– Behaviour therapy
– Interpersonal Therapy
–10 Problem solving
11 Prognosis

Ragu – ragu menuju baik

11
12

TERIMAKASIH

12

Anda mungkin juga menyukai