Anda di halaman 1dari 15

Journal Reading

GAMBARAN EKG PADA PASIEN GAGAL JANTUNG


AKUT YANG MENGKONSUMSI TOLVAPTAN

KEPANITERAAN KLINIK SENIOR


ILMU PENYAKIT JANTUNG DAN PARU
FAKULTAS KEDOKTERAN & ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ABDURRAB
Latar belakang

 Belum ada penelitian yang pernah dilaporkan mengenai Gambaran EKG pada pasien Gagal
Jantung Akut yang resisten terhadap diuretiks konvensional dan penggunaan Tolvaptan

 Penatalaksaan yang paling utama pada Gagal Jantung Akut adalah dengan regulasi Cardiac
Volume dan tekanan Overload

 Cardiac Volume dan tekanan Overload dapat di perbaiki dengan pembatasan sodium dan intake
air dan diuretiks konvensional seperti diuretic loop seperti pada kebanyakan pasien Gagal
Jantung Akut
Latar belakang
 Sulit untuk menyembuhkan pasien Gagal Jantung Akut karena diuretic konvensional kurang efektif dan sulit
untuk memantau dosis yang dapat menyebabkan gangguan fungsi ginjal dan keseimbangan elektrolit.

 Tolvaptan adalah obat oral yang bekerja secara selektif antagonis pada reseptor vasopressin tipe 2 yang
menyebabkan peningkatan ekskresi air tanpa mempengaruhi ekskresi sodium dan potasium
Latar belakang
 Beberapa penelitian menunjukkan bahwa Tolvaptan bias dengan cepat menurunkan
gejala Gagal Jantung Akut dan menurunkan berat badan tanppa efek samping yang
merugikan
Metode Penelitian

 Crossectional  dilakukan dari April 2011 sampai Desember 2013

 Jumlah sampel 328 pasien yang dirawat di Rumah Sakit dan di diagnose Gagal Jantung Akut
menurut kriteria Framingham

 Peneliti membagi pasien menjadi dua kelompok yaitu kelompok Tolvaptan (pasien yang
resisten terhadap terapi diuretic konvensional dan kelompok Konvensional Diuretik

 Terapi diuretic konvensional yaitu terapi kombinasi beta-bloker, renin-angiotensin inhibitor


(angiotensin enzim inhibitor atau angiotensin II reseptor blocker), vasodilator, inotropic
agent (seperti digoxin, dobutamin, dan phospodiesterase III inhibitor)
kriteria eksklusi
1. EKG tidak dilakukan kurang dari 48 jam setelah pemeriksaan laboratorium umum

2. EKG yang tidak layak baca dan tidak memiliki identitas yang cukup

3. Pernah melakukan revascularisasi arteri coronaria sbelumnya (seperti pemasangan cincin


arteri coronaria dan pembedahan minor secara perkutans, penanaman alat seperti
pacemaker, implant alat pacu jantung, dan terapi lainnya yang secara signifikan
mengurangi gejala Gagal jantung akut

4. Pasien dengan sindrom coroner akut, myocarditis akut, dan emboli paru akut.
Gambaran klinis
Data yang dikumpulkan dari pasien berupa: usia, jenis kelamin, berat badan (BMI), penyebab gagal jantung seperti
adanya hipertensi, dm, dyslipidemia, frekuensi denyut jantung, tekanan darah dan hasil pemeriksaan laboratorium

 Data Hipertensi didapat dari evaluasi penggunaan obat anti-hipertensi (≥ 140/90 mmHg)

 Data Diabetes mellitus diukur dengan mengukur kadar gula darah sewaktu (≥200 mg/Dl), gula darah puasa (≥126
mg/Dl)

 Data dislipidemia dinilai dari LDL (≥140 mg/Dl), HDL (<40 mg/Dl) dan trigliserida (≥150 mg/Dl)
Gambaran EKG
 Pengukuran pelebaran fraksi ventrikel kiri (LVEF) dan volume diastolic ventrikel kiri (LVEDV) diukur
menggunakan metode Sompson’s

 Volume atrium kiri diukur menggunakan diameter area

 Diameter akhir-diastole ventrikel kiri (LVDd), diameter akhir-systole ventrikel kiri(LVDs), ketebalan
dinding septum (SWT), ketebalan dinding belakang (PWT) diukur menggunakan metode-M
Gambaran EKG
 Bunyi diastole diukur menggunakan USG Doppler

 Rekomendasi untuk evaluasi fungsi diastolik ventrikel kiri menggunakan American Sosiety Echocardiography :
normal, ringan, sedang, dan berat

 Kekerasan suara Regurgitasi katup dievaluasi menggunakan USG Doppler

 Regurgitasi aorta dan mitral dibagi menjadi 4 kelompok nilai: yaitu ada/lemah (skor 0), ringan (skor 1),
sedang (skor 2), berat (skor 3)

 Diameter vena cava inferior diukur menggukanan kalkulasi persen Antara diameter maksimal dan minimal
Ketentuan penelitian
 Peneliti menentukan pasien yang berespon terhadap pengobatan Tolvaptan yaitu apabila terjadi peningkatan
≥50% dalam volume urin 24 jam dibandingkan dengan hasil 3 hari sebelumnya

 Pasien yang tidak berespon terhadap pengobatan Tolvaptan apabila peningkatan <50% berdasarkan kriteria
Sakaguchi.
Analisa statistik

 Data dianalisis secara univariat menggunakan uji chi-square atau fisher’s exact dan Mann-Whitney U-tes
untuk variable kontinyu
 Pengolahan data menggukanan program JMP dengan hasil apabila P-value <0,05 dikatakan berhubungan.
Hasil dan
Pembahasan

 Tolvaptan diberikan dengan dosis 3,7-8,2


mg/hari

 Tidak ada hasil yang signifikan berbeda


Antar kelompok berdasarkan usia, jenis
kelamin, BMI, etiologi gagal jantung,
ataupun factor komorbid

 kelompok Tolvaptan memiliki heart rate


lebih rendah dibandingkan dengan
kelompok terapi konvensional (79 vs 96)
Hasil dan
Pembahasan
 Tidak ada perbedaan hasil yang sgnifikan Antara
kelompok Tolvaptan dan Kelompok Terapi
konvensional berdasarkan pelebaran fraksi
ventrikel kiri (LVEF) dan volume diastolic
ventrikel kiri (LVEDV), serta Diameter akhir-
diastole ventrikel kiri (LVDd), diameter akhir-
systole ventrikel kiri(LVDs), ketebalan dinding
septum (SWT), ketebalan dinding belakang (PWT)

 Regurgitasi katup tricuspid lebih besar pada


kelompok Tolvaptan
Kesimpulan
 Sulit untuk menilai efektifitas Tolvaptan terhadap pengurangan gejala Gagal jantung akut dalam penelitian ini

 Namun dalam beberapa penelitian lain disebutkan bahwa gejala-gejala pada gagal jantung dapat dikontrol dengan
mengontrol peningkatan tekanan darah dan kesehatan ginjal

 Pengunaan Tolvaptan sebagai obat inisiasi secara cepat dan tepat dapat mencegah kekambuhan gagal ginjal akut dan
meningkatkan prognosis pasien gagal jantung akut
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai