Anda di halaman 1dari 29

STANDAR ISI

OLEH PENGAWAS TK SD
DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN SLEMAN

JUMAT 11 MEI 2018


DASAR HUKUM:
PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN
KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 21 TAHUN 2016 TENTANG
STANDAR PENDIDIKAN DASAR DAN
MENENGAH
 Terdiri dari Tingkat Kompetensi dan
Kompetensi Inti sesuai jenjang
 KI meliputi sikap spiritual, sikap sosial,
pengetahuan, dan ketrampilan
 Ruang Lingkup materi yang specifik
dirumuskan berdasar tingkat kompetensi dan
KI
 Pencapaian kompetensi dan penguasaan ruang
lingkup materi ditetapkan oleh puskur dan
perbukuan
 Rumusan KD pada setiap KI ditetapkan oleh
Puskur dan Perbukuan
 Rumusan KD pada KI sikap spiritual pada
mapel Pendidikan Agama dan Budipekerti
 Rumusan KD pada KI sikap sosial pada mapel
PPKn
 Dasar : Pancasila dan UUD 1945 (Ps 31)
 Fungsi: mengembangkan kemampuan,
membentuk watak, peradaban bangsa
bermartabat dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa
 Tujuan: mengembangkan potensi peserta
didik agar menjadi manusia yang beriman
dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
mandiri, dan menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggung jawab (Pasal 3
1. Setiap warga negara berhak mendapat pendidikan.
2. Setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan
pemerintah wajib membiayainya.
3. Pemerintah menguasahakan dan menyelenggarakan satu
sistem pendidikan nasional, yang meningkatkan keimanan
dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, yang diatur oleh undang-
undang.
4. Negara memprioritaskan anggaran pendidikan sekurang-
kurangnya dua puluh persen dari anggaran pendapatan dan
belanja daerah untuk memenuhi kebutuhan
penyelenggaraan pendidikan nasional.
5. Pemerintah memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi
dengan menunjang tinggi nilai-nilai agama dan persatuan
bangsa untuk kemajuan peradaban serta kesejahteraan umat
manusia.
 PP 19 2005 SNP 8 SNP
 PP 13 2015 perubahan tentang PP19 2005, Standar Isi
adalah kriteria mengenai ruang lingkup materi dan
tingkat kompetensi untuk mencapai kompetensi
lulusan pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu.
Ruang lingkup materi dirumuskan berdasarkan
kriteria muatan wajib yang ditetapkan sesuai
ketentuan peraturan perundang-undangan, konsep
keilmuan, dan karakteristik satuan pendidikan dan
program pendidikan. Selanjutnya, tingkat kompetensi
dirumuskan berdasarkan kriteria tingkat
perkembangan peserta didik, kualifikasi kompetensi
Indonesia, dan penguasaan kompetensi yang
berjenjang.
 Ditetapkan SKL berupa kriteria kualifikasi
kemampuan lulusan, mencakup sikap,
pengetahuan, ketrampilan.
 Ditetapkan Standar isi, isinya ruang lingkup
materi dan tingkat kompetensi peserta didik
 Kemampuan kritis
 Kreatif
 Kolaborasi
 komunikasi
 Pengembangan ruang lingkup dan tingkat
kompetensi pada SI menyesuaikan SKL (sikap,
pengetahuan, ketrampilan)
 Kompetensi sikap melalui kegiatan menerima,
menjalankan, menghargai, menghayati, dan
mengamalkan.
 Kompetensi pengetahuan melalui kegiatan
mengetahui, memahami, menerapkan,
menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta.
 Kompetensi ketrampilan melalui kegiatan
mengamati, menanya, mencoba, menalar, menyaji,
dan mencipta.
 Tahapan untuk mencapai kompetensi lulusan
 Kriteria pengembangakn tingkat kompetensi:
a. tingkat perkembangan peserta didik,
b. kualifikasi kompetensi Indonesia,
c. penguasaan kompetensi berjenjang
No Tingkat Kompetensi Jenjang pendidikan
1 Tingkat pendidikan TK/RA
Anak
2 Tingkat Pendidikan SD/MI/SDLB/Paket A
Dasar
3 SMP/MTS/SMPLB/Paket B

4 Tingkat Pendidikan SMA/MA/SMALB/Paket C


Menengah
 Sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan,
ketrampilan
 Secara hirarkis, Standar Kompetensi Lulusan
digunakan sebagai acuan untuk menetapkan
Kompetensi yang bersifat generik pada tiap
Tingkat Kompetensi.
 Kompetensi yanag bersifat generik ini kemudian
digunakan untuk menentukan kompetensi yang
bersifat spesifik untuk tiap mata pelajaran.
 Selanjutnya, Kompetensi dan ruang lingkup
materi digunakan untuk menentukan Kompetensi
Dasar pada pengembangan kurikulum tingkat
satuan dan jenjang pendidikan.
Sikap Sipritual
1. menerima, menjalankan, dan menghargai
ajaran agama yang dianutnya
2. Menunjukkan perilaku:
a. Jujur
b. Disiplin,
c. Santun
d. Percaya diri
e. Peduli, dan
f. Bertanggung jawab dalam berinteraksi
dengan keluarga, teman, guru, dan tetangga,
dan negara
3. Memahami pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural, dan metakognitif pada tingkat
dasar dengan cara:
a. Mengamati
b. Menanya, dan
c. Mencoba
berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya,
makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan
benda-benda yang dijumpainya di rumah, di
sekolah, dan tempat bermain
4. Menunjukkan keterampilan berfikir dan bertindak:
a. kreatif
b. produktif,
c. kritis,
d. mandiri,
e. kolaboratif, dan
f. komunikatif
Dalam bahasa yang jelas, sistematis, logis dan kritis,
dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang
mencerminkan anak sehat, dan tindakan yang
mencerminkan perilaku anak sesuai dengan tahap
perkembangannya
 Kaitan SI dengan Akreditasi
1 Guru mengembangkan perangkat pembelajaran pada
kompetensisikap spiritual siswa sesuai dengan tingkat
kompetensi.
91%-100% guru mengembangkan perangkat pembelajaran
A
sesuai tingkat kompetensi sikap spiritual
81%-90% guru mengembangkan perangkat pembelajaran sesuai
B
tingkat kompetensi sikap spiritual
71%-80% guru mengembangkan perangkat pembelajaran sesuai
C
tingkat kompetensi sikap spiritual
61%-70% guru mengembangkan perangkat pembelajaran sesuai
D
tingkat kompetensi sikap spiritual
Kurang dari 61% guru mengembangkan perangkat
E
pembelajaran sesuai tingkat kompetensi sikap spiritual
2 Guru mengembangkan perangkat pembelajaran pada
kompetensi sikap sosial siswa sesuai dengan tingkat
kompetensi.
91%-100% guru mengembangkan perangkat pembelajaran
A
sesuai tingkat kompetensi sikap sosial
81%-90% guru mengembangkan perangkat pembelajaran
B
sesuai tingkat kompetensi sikap sosial
71%-80% guru mengembangkan perangkat pembelajaran sesuai
C
tingkat kompetensi sikap sosial
61%-70% guru mengembangkan perangkat pembelajaran sesuai
D
tingkat kompetensi sikap sosial
Kurang dari 61% guru mengembangkan perangkat
E
pembelajaran sesuai tingkat kompetensi sikap sosial
3 Guru mengembangkan perangkat pembelajaran pada
kompetensi
pengetahuan siswa sesuai dengan tingkat kompetensi.
91%-100% guru mengembangkan perangkat pembelajaran
A
sesuai tingkat kompetensi pengetahuan
81%-90% guru mengembangkan perangkat pembelajaran
B
sesuai tingkat kompetensi pengetahuan
71%-80% guru mengembangkan perangkat pembelajaran
C
sesuai tingkat kompetensi pengetahuan
61%-70% guru mengembangkan perangkat pembelajaran
D
sesuai tingkat kompetensi pengetahuan
Kurang dari 61% guru mengembangkan perangkat
E
pembelajaran sesuai tingkat kompetensi pengetahuan
4 Guru mengembangkan perangkat pembelajaran
pada kompetensi ketrampilan siswa sesuai dengan
tingkat kompetensi
91%-100% guru mengembangkan perangkat
A
pembelajaran sesuai tingkat kompetensi keterampilan
81%-90% guru mengembangkan perangkat
B
pembelajaran sesuai tingkat kompetensi keterampilan
71%-80% guru mengembangkan perangkat
C
pembelajaran sesuai tingkat kompetensi keterampilan
61%-70% guru mengembangkan perangkat
D
pembelajaran sesuai tingkat kompetensi keterampilan
Kurang dari 61% guru mengembangkan perangkat
E
pembelajaran sesuai tingkat kompetensi keterampilan
5 Sekolah/madrasah mengembangkan perangkat
Pendidikan Agama dan Budi Pekerti sesuai ruang
lingkup materi pembelajaran pada setiap tingkat
kelas.
Mengembangkan 91%-100% perangkat
A
pembelajaran.
B Mengembangkan 81%-90% perangkat pembelajaran.

C Mengembangkan 71%-80% perangkat pembelajaran.

D Mengembangkan 61%-70% perangkat pembelajaran.

Mengembangkan kurang dari 61% perangkat


E
pembelajaran.
6 Sekolah/madrasah mengembangkan perangkat
pembelajaran tematik terpadu sesuai tingkat
kompetensi dan ruang lingkup materi
pembelajaran pada setiap tingkat kelas.
A Mengembangkan 91%-100% perangkat pembelajaran

B Mengembangkan 81%-90% perangkat pembelajaran

C Mengembangkan 71%-80% perangkat pembelajaran

D Mengembangkan 61%-70% perangkat pembelajaran

Mengembangkan kurang dari 61% perangkat


E
pembelajaran
7 Kepala sekolah/madrasah bersama guru
mengembangkan kurikulum sesuai dengan
pedoman pengembangan KTSP dengan melibatkan
beberapa unsur: (1) pengawas sekolah/madrasah,
(2) narasumber, (3) komite sekolah/madrasah, (4)
penyelenggara lembaga pendidikan.
A Melibatkan 4 unsur
B Melibatkan 3 unsur
C Melibatkan 2 unsur
D Melibatkan 1 unsur
E Tidak melakukan pengembangan kurikulum
8 Sekolah/madrasah menyusun KTSP yang meliputi:
(1) visi, misi dan tujuan, (2) pengorganisasian
muatan kurikuler, (3) pengaturan beban belajar
siswa dan beban kerja guru (4) penyusunan
kalender pendidikan, (5) penyusunan silabus
muatan pelajaran, (6) penyusunan RPP.
A Meliputi 6 komponen
B Meliputi 5 komponen
C Meliputi 4 komponen
D Meliputi 1-3 komponen
E Tidak menyusun KTSP
9 Sekolah/madrasah mengembangkan kurikulum
sesuai dengan prosedur operasional
pengembangan KTSP yang meliputi tahapan
berikut: (1) analisis, (2) penyusunan, (3)
penetapan, (4) pengesahan.
A Melaksanakan 4 tahapan
B Melaksanakan 3 tahapan
C Melaksanakan 2 tahapan
D Melaksanakan 1 tahapan
Tidak mengembangkan kurikulum berdasarkan
E
tahapan
10 Sekolah/madrasah melaksanakan kurikulum sesuai
ketentuan: (1) mengikuti struktur kurikulum, (2) penugasan
terstruktur dan kegiatan mandiri, maksimal 40%, (3) beban
kerja guru dan beban belajar siswa sesuai ketentuan, (4) mata
pelajaran seni budaya dan prakarya diselenggarakan minimal
dua aspek, (5) menyelenggarakan kegiatan pengembangan
diri dan cara penilaiannya.
A Melaksanakan kurikulum yang memuat 5 ketentuan
B Melaksanakan kurikulum yang memuat 4 ketentuan
C Melaksanakan kurikulum yang memuat 3 ketentuan
D Melaksanakan kurikulum yang memuat 2 ketentuan
Melaksanakan kurikulum yang memuat kurang dari 2
E
ketentuan
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai