Anda di halaman 1dari 16

EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR

“Diare dan Hepatitis (Food Borne Diseases)”

OLEH

KELOMPOK 4

FERINA KHAIRUNNISA 1511216010


MUSTIKA AULIA ADHA 1511216019
TONA MANANG DETA LUBIS 1511216020
SYAREVI MIZANI AULIA 1611211041
HAYATUL KHOLIFAH PUTRI 1611211059
RELITA MAIZARA 1611212009
ADILLA SRI RAHAYU 1611212037
Bahan makanan merupakan agen penting dari
penularan penyakit yang disebabkan
mikroorganisme ke manusia. Istilah penyakit yang
timbul karena mengkonsumsi suatu makanan yang
telah terkontaminasi mikroorganisme patogen
adalah foodborne diseases.
Terdapat tiga penyebab utama terjadinya
foodborne diseases yaitu kuman, virus ataupun
racun dalam makanan tersebut
1. Diare

Diare adalah gejala buang air besar dengan


konsistensi feses (tinja) lembek, atau cair, bahkan
dapat berupa air saja, dengan frekuensi lebih dari
biasanya (3 atau lebih per hari)
Adapun jenis-jenis diare sebagai berikut:
 Diare Akut
 Diare Bermasalah
 Diare Persisten
Penyebab Diare
 Bakteri , virus, parasit ( jamur, cacing , protozoa)
 Keracunan makanan/minuman yang disebabkan
oleh bakteri maupun bahan kimia. Contoh Obat ARV
 kekurangan gizi
 Tidak tahan terhadap makanan tertentu
 Immuno defesiensi
 Reaksi Obat Contoh antibiotik, obat-obat tekanan
darah dan antasida yang mengandung magnesium.
 Penyakit Intestinal Penyakit inflamasi usus atau
penyakit abdominal.
Alur Penularan Diare:
 Makanan dan minuman yang sudah terkontaminasi,
baik yang sudah dicemari oleh serangga atau
kontaminasi oleh tangan yang kotor
 Bermain dengan mainan yang terkontaminasi
 Pengunaan sumber air yang sudah tercemar dan
tidak memasak air dengan benar
 Pencucian dan pemakaian botol susu yang tidak
bersih
 Tidak mencuci tangan dengan bersih setelah selesai
buang air besar
Etiologi
 Infeksi bakteri
Beberapa jenis bakteri dapat termakan melalui
makanan atau minuman yang terkontaminasi dan
menyebabkan diare
 Infeksi Virus
Virus yang menyebabkan diare yaitu rota
virus,Norwalk,cytomegalovirus, virus herpes simplex
dan virus hepatitis.
 Intoleransi Makanan
factor makanan misalnya makanan basi,
beracun,atau alergi terhadap makanan.penularan
melalui kontak dengan tinja yang terinfeksi secara
langsung
 Parasit
Masuk dalam tubuh melalui makanan minuman
yang kotor dan menetap dalam system pencernaan
 Reaksi Obat
Seperti antibiotic, obat-obatan, tekanan darah dan
antasida mengandung magnesium.
 Penyakit Inflamasi
Penyakit inflamasi usus atau penyakit abdominalis
gangguan fungsi usus seperti sindroma iritasi
usus dimana usus tidak dapat bekerja secara
normal.
Pencegahan Penyakit Diare:

 Menggunakan air bersih


 Memasak air sampai mendidih sebelum diminum
 Selalu mencuci tangan sebelum menyentuh makanan.
 Usahakan menjaga kebersihan alat-alat makan.
 Tutup makanan dan minuman yang disediakan di meja.
 Buatlah sarana sanitasi dasar yang sehat di lingkungan
tempat tinggal, seperti air bersih dan jamban/WC yang
memadai.
 Pembuatan jamban harus sesuai persyaratan sanitasi
standar.
2. Hepatitis

Hepatitis adalah suatu proses peradangan difus


pada jaringan yang dapat disebabkan oleh infeksi
virus dan oleh reaksi toksik terhadap obat-obatan
serta bahan-bahan kimia
Penyakit hepatitis mudah ditularkan, memiliki
morbiditas yang tinggi dan menyebabkan
penderitanya absen dari sekolah atau pekerjaan
untuk waktu yang lama.
Jenis-Jenis Hepatitis :
1. HEPATITIS A
 Etiologi
Virus hepatitis A (HAV) merupakan virus RNA kecil yang
berdiameter 27 nm,
 Masa inkubasi.
Masa inkubasi penyakit ini 2 – 6 minggu sejak
pemaparan hingga munculnya ikterus pada penderita.
 Penularan.
Penularan secara fecal oral dengan menelan makanan
yang sudah terkontaminasi, kontak dengan penderita
melalui kontaminasi feces pada makanan atau air
minum, atau dengan memakan kerang yang
mengandung virus yang tidak dimasak dengan baik.
2. Hepatitis B
 Penyebabnya yaitu virus hepatitis tipe B
 Gejala yang dapat muncul tidak khas, seperti
anoreksia, mual dan kadang-kadang ikterik.
 Masa inkubasi hepatitis B dimulai sejak pemaparan
hingga awitan ikterus selama 2 – 5 bulan.
 Penularan:
Kontak dengan penderita melalui parenteral yang
berasal dari produk-produk darah secara intravena,
kontak seksual, dan perinatal secara vertikel (dari
ibu ke janin).
3. HEPATITIS C
 Etiologi
HCV tampaknya merupakan virus RNA kecil
terbungkus lemak, diameternya sekitar 30 – 60 nm.
 Masa inkubasi
Masa inkubasi berkisar antara 15 sampai 160 hari,
rata-rata sekitar 50 hari.
 Penularan
Seperti HBV, maka HCV diduga terutama ditularkan
melalui jalan parenteral dan kemungkinan melalui
kontak seksual.
4. HEPATITIS D
 Etiologi
Hepatitis D disebabkan oleh HDV, merupakan virus
RNA yang berukuran 35 nm,
 Masa inkubasi
Masa inkubasi diduga menyerupai HBV yaitu sekitar 2
bulan.
 Penularan
Penularannya terutama melalui serum, dan di AS
penyakit ini terutama menyerang orang yang memiliki
kebiasaan memakai obat terlarang dan penderita
hemofilia.
 Diagnosis
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala klinik hepatitis
yang ditemui dan didukung oleh pemeriksaan
laboratorium. Pada tes serologis ditemukan HBsAg (+)
dan ditemukan delta antigen.
5. HEPATITIS E
 Etiologi
Hepatitis E disebabkan oleh HEV, merupakan virus RNA
kecil, diameternya kurang lebih 32 sampai 34 nm.
 Epidemiologi
Paling sering menyerang orang dewasa muda sampai
setengah umur, dan pada wanita hamil didapatkan angka
mortalitas yang sangat tinggi yaitu 20%.
 Masa inkubasi
Masa inkubasi sekitar 6 minggu.
 Penularan
Infeksi HEV ditularkan melalui jalan fekal-oral.
 Diagnosis.
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala klinik hepatitis yang
ditemui dan didukung oleh pemeriksaan laboratorium. Sejauh
ini, usaha untuk mengembangkan suatu tes serologis untuk
virus ini masih belum berhasil.
Pencegahan dan Penanggulangan Hepatitis

Dimana penularan melalui fecal oral dapat


dilakukan dengan meningkatkan kebersihan lingkungan,
menjaga higiene dan sanitasi, menghindari kontak badan
dengan penderita seperti alat makan harus dicuci dan
dipakai dengan terpisah, wc sehabis digunakan penderita
dibersihkan dengan antiseptik.
Karena terbatasnya pengobatan terhadap hepatitis,
maka penekanan lebih diarahkan pada pencegahan
melalui imunisasi. Kini tersedia imunisasi pasif untuk
HAV, dan imunisasi aktif dan pasif untuk HBV.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai