Fraktur Scalp
Darah masuk ke
Epidural
ruang epidural
Hematom
menumpuk
Sastrodiningrat, A. Gofar., 2012 . Neurosurgery Lecture Notes.
Evans, Randolph W., 1996. Neurology and Trauma.
Marion, Donald W. 1999. Traumatic Brain Injury.
Menekan jaras
Hemiparese
Herniasi Uncus kortikospinal
Kontralateral
Asendens
Trias
• Lucid Interval (+)
• Dilatasi pupil ipsilateral
• Hemiparese kontralateral
- Penurunan kesadaran
- Pupil anisokor
Gambaran Hiperdens
berbentuk bikonveks
Head CT-Scan
Gambaran Hiperintens
berbentuk bikonveks
MRI
SDH
Penimbunan darah di dalam rongga subdural (di
antara durameter dan arakhnoid)
AKUT
KLASIFIKASI
• Terjadi pada cedera kepala cukup berat
• Gambaran ct-scan LESI HIPERDENS
• Bronkopneumonia
- Tampak infiltrat peribronkial yang semiopak dan inhomogen di
daerah hilus yang menyebabkan batas jantung menghilang
(silhoutte sign)
• Pneumonia Interstitiel
- Ditandai dengan pola linear atau retikuler pada parenkim paru.
- Pada tahap akhirm, dijumpai penebalan jaringan interstitiel sebagai
densitas noduler kecil.
`
EFUSI PLEURA
• Cairan yang berlebihan/penambahan volume
cairan di rongga pleura
• Penyebab : infeksi, tumor, metastase, sistemik
(hambatan aliran getah bening, ginjal,
penyakit hati, gagal jantung), trauma
• Macam cairan pleura : transudat, eksudat,
cairan getah bening, dan darah
• Gambaran radiologis
- Tampak perselubungan semiopak, homogen,
menutupi paru bawah yang relatif radioopak
dengan aras cekung, berjalan dari lateral atas ke
medial bawah (meniscus sign) -> garis lengkung,
bagian perifer lebih tinggi dari bagian sentral
berbentuk konkaf.
- Sinus costofrenikus tumpul.
- Mendorong mediastinum ke kontralateral, paru
terdorong ke arah sentral atau hilus
ATELEKTASIS
• Kolapsnya paru atau ekspansi paru tak
lengkap. Sering disebabkan obstruksi bronkus
dan kompresi pada jaringan paru.
• Etiologi : bronkus tersumbat, tekanan
ekstrapulmoner, paresis gerakan napas.
• Gejala : hipotensi, takikardi, nyeri pada daerah
yg terekna, sianosis
• Gambaran radiologi :
1. Pengurangan volume bagian paru sehingga
timbul bayangan lebih suram (densitas tinggi)
2. Pergeseran fisura melebar
3. Pergeseran ke arah atelektasis
4. Elevasi hemidiafragma
5. Sela iga menyempit
6. Pergeseran hilus
7. Hiperaerasi kompensatori terhadap parenkim
paru sekitar.
ILEUS OBSTRUKTIFUS
• Berasal dari kata eileos = tergulung. Hambatan pasase usus yang
disebabkan obstruksi lumen usus ataui gangguan peristaltik usus.
• Dibedakan menjadi
1. Small bowel obstructive
Bisa disebabkan : hernia inkarserata, adhesi, invaginasi/intususepsi,
benda asing, volvulus, atresia, radang kronis
2. Large bowel obstructive
Bisa disebabkan :karsinoma rektosigmid, volvulus, divertikulitis, striktur
rektum
• Gambaran Radiologi
1. Small bowel obstructive
- Dilatasi usus halus (pelebaran lumen) > 3cm dengan letak di sentral
tampak gambaran valvula conniventes
- Tampak udara di usus halus meningkat
- Tampak gambaran coil spring dan herring bone
- Multiple air fluid level
- Step ladder sign
AP LLD
Small bowel obstructive
• Jenis Foto : Supine & LLD
• Deskripsi :
– Jumlah udara meningkat
– Distribusi udara tidak normal
– Terdapat gambaran coil spring
yang membentuk herring bone
appearance
– Terdapat gambaran air fluid level
yang membentuk step ladder
pattern
AP
Small bowel obstructive
• Terbagi menjadi :
– Kontras tunggal
• Kontras yang digunakan hanya barium
– Kontras ganda
• positive contrast: barium
• negative contrast: air or CO2
Colon in loop
indikasi
• polyps
• colorectal cancer
• diverticular disease
Persiapan
• Indikasi : appendisitis
• Kontraindikasi : perforasi appendiks
Persiapan Appendikografi
• Malam hari 12 jam sebelum pemeriksaan
pasien minum barium sulfat yang diencerkan
1:1
• Setelah itu puasa sampai pemeriksaan
dilakukan
• Proyeksi :
– PA/AP
– RPO
Urethrografi
Persiapan
• Informed consent
• Tidak perlu perubahan diet dan aktivitas
• Mengganti pakaian dengan pakaian khusus
Cara Pemeriksaan
• Uretra yang akan diperiksa di bersohkan dengan antiseptik.
Kateter flexible dimasukkan ke dalam ujung penis/OUE
sedalam 1-2 cm
• Kontras (urografin) 150-200 ml dimasukkan melalui kateter,
sampai VU.
• Foto diambil saat pengisian kontras dengan posisi AP, Oblik
kanan dan kiri
IVP
Persiapan
• Pemeriksaan ureum kreatinin
• Malam sebelum pemeriksaan pasien diberi laksansia untuk
membersihkan kolon dari feses yang menutupi daerah ginjal
• Pasien tidak diberi minum mulai jam 22:00 malam sebelum
pemeriksaan untuk mendapatkan keadaan dehidrasi ringan
• Keesokan harinya pasien puasa, mengurangi bicara dan merokok
• Pada pasien bayi dan anak diberi minum yang mengandung
karbonat untuk mendistensikan lambung dengan gas
• Pada pasien rawat inap dapat dilakukan lavement
• Skintest intrakutan
Pelaksanaan
• Pasien diminta mengosongkan kandung kemih
• Dilakukan foto BNO
• Injeksi kontras IV
• Diambil foto pada menit ke 5,15,30 dan 45
• Menit ke 5: menilai nefrogram dan sistema
pelvococalices (SPC)
• Menit ke 15: menilai SPC dengan kedua ureter
• Menit ke 30: menilai ureterovesico junction
• Menit ke 45: menilai VU
Micturating Cystourethrografi (MCU)
Prosedur
• Under aceptic conditions, catheterize the urinary bladder with
patient in supine position
• Push the diluted contrast medium slowly under fluoroscopic
guidance
• Ask the patient to inform you when he has urge to micturate
• Ask the patient to micturate in a urine receiver in an erect oblique
position
• Spot images are taken during micturation in right and left oblique
projection and any reflux is recorded
• Finally, a full length view of the abdomen is taken to demonstrate
any undetected reflux of the contrast medium that might have
occurred in the kidneys and to record the post micturition residue
Bipolar urethrocystography
Persiapan Pasien
• tidak ada persiapan khusus
• vesica urinaria dikosongkan semaksimal mungkin
Prosedur
• Uretrocystografi bipolar menggunakan 2 arah pemasukan media kontras
yaitu cystografi secara antegrade melalui kateter cystotomi dan uretrografi
secara retograde yaitu melalui uretra. Kontras yang dimasukkan ke dalam
vesica urinaria melalui kateter cystostomy yaitu 200 cc, sedangkan untuk
pemasukan kontras kedalam uretra yaitu kontras yang ada pada spuit
sebanyak 20 cc didorong secara perlahan melalui meatus uretra eksterna,
tetapi kontras hanya mengisi uretra sebanyak 8 cc. pada pemeriksaan
bipola uretrocystografi, saat pemasukan kontras kedalam vesica urinaria
pasien disuruh mengejan jika vesica urinaria terasa penuh. Untuk
pemasukan media kontras kedalam uretra pasien juga disuruh mengejan
kemudian pasien difoto dan media kontras tetap didorong sampai terasa
berat untuk mengetahui daerah sumbatan.
AP
RPO
Lateral
Invaginasi / Intususepsi
• Masuknya segmen usus proksimal (kearah oral) kerongga
lumen usus yang lebih distal (kearah anal) sehingga
menimbulkan gejala obstruksi berlanjut strangulasi usus.
– Jika barium dapat melewati tempat obstruksi, mungkin akan diperoleh suatu
coil spring appearance yang merupakan diagnostik untuk intususepsi.
The meniscus sign at enema examination is analogous to the meniscus sign at plain
radiography and is produced by the rounded apex of the intussusceptum protruding
into the column of contrast material
(b) Image from a barium enema
study performed after partial
reduction of the
intussusception shows the
coiled spring sign.
The coiled spring sign is produced
when the edematous mucosal
folds of the returning limb of the
intussusceptum are outlined by
contrast material in the lumen of
the colon
There is a bowel related mass with layers of soft tissue and fat in the right side of the
abdomen (arrow). The initial diagnosis of intussusception was made using ultrasound.
(B) Coronal reconstruction showing the intussusception in longitudinal section
Achalasia
• ketidakmampuan dari lower esophageal sphincter (cincin otot antara esofagus
bagian bawah dan lambung) untuk membuka dan membiarkan makanan lewat ke
dalam lambung. Kegagalan relaksasi batas esofagogastrik pada proses menelan ini
menimbulkan obstruksi fungsional esofagus yang menyebabkan dilatasi bagian
proksimal esofagus tanpa adanya gerak peristaltik.