Anda di halaman 1dari 44

Manajemen Fisioterapi

pada Femoral Cutaneous


Entrapment
Anatomi & Fisiologi

2
3

4
5
◂ Saraf kutaneus lateral paha adalah saraf pleksus lumbal .
Hal ini muncul dari divisi dorsal saraf lumbar kedua dan
ketiga . Ini muncul dari batas lateral utama psoas sekitar
tengahnya , dan melintasi otot iliacus miring , menuju
spina iliaka anterior superior . Kemudian lewat di
bawah ligamentum inguinal , melalui musculorum
lakuna dan kemudian di otot sartorius ke paha , di mana
ia membagi menjadi anterior dan cabang posterior .

6

Cabang anterior menjadi dangkal sekitar 10 cm di
bawah ligamentum inguinal , dan terbagi menjadi
cabang yang didistribusikan ke kulit anterior dan
bagian lateral paha , sejauh lutut . Filamen terminal
saraf ini sering berkomunikasi dengan cabang-
cabang kutaneus anterior saraf femoralis , dan
dengan cabang infrapatellar saraf saphena ,
membentuk dengan mereka pleksus peripatellar .

7
◂ Otot-otot yg dipersarafi oleh lateral femoralis kutaneous ini
adalah otot illiacus dan psoas major, pectineus, rectus femoris,
sartorius, vastus lateralis.

◂ Cabang posterior menembus fasia lata , dan membagi menjadi


filamen yang lulus mundur melintasi permukaan lateral dan
posterior paha , memasok kulit dari tingkat trokanter lebih
besar ke tengah paha .

◂ Jebakan disebabkan oleh kompresi saraf dekat ASIS dan


ligamen inguinal dan umumnya dikenal sebagai meralgia
paraesthtica .
8
Definisi
Nervus cutaneus femoris lateralis entrapment atau yang
biasa disebut juga Meralgia paraesthetica yaitu kondisi
yang ditandai dengan nyeri, mati rasa, rasa terbakar, dan
rasa geli pada bagian anterior lateral paha, antara
ligamentum ingunale dan lutut.
Penyebab meralgia paresthetica adalah kompresi saraf yang
memasok sensasi ke permukaan kulit paha. Biasanya
kondisi membaik dengan perawatan konservatif (non-
bedah) seperti antiperadangan, obat penghilang rasa sakit
atau suntikan steroid
10
Epidemiologi

diperkirakan 3 – 4.3 per 10.000 penduduk, dan dilaporkan


mencapai 7 - 35% mengalami rasa tidak nyaman pada
tungkai. Meralgia paraesthetica umumnya unilateral akan
tetapi dapat juga bilateral bahkan mencapai hampir 50%
kasus. 5,6 menurut Luzzio C et al , 20 % dikatakan memiliki
gejala bilateral.7 Sedangkan menurut Ratliff et al,
keterlibatan sisi kanan 36 % dan kiri 38 % sedangkan 22%
kasus menunjukkan gejala terjadi bilateral.

11
◂ Ras : Tidak diketahui apakah terdapat
predileksi ras tertentu.
Jenis Kelamin : Menurut Ratliff et al,
insidensi terbanyak pada laki-laki
dibandingkan dengan perempuan dengan
rasio 2.8 : 1
Umur : Terbanyak pada usia pertengahan,
walaupun dilaporkan kejadan meralgia
paresthetica dapat terjadi pada semua
kelompok umur.
12
Entrapment dapat disebabkan oleh
1. Intra pelvic Etiologi
 Kehamilan
 Kegemukan
 tumor abdominal
 Apenditis

2. Ekstra pelvic
 Adanya trauma pada SIAS (misalnya akibat
sabuk pengaman saat tejadi kecelakaan
 Celana yang terlalu ketat (skinny jeans)
 ikat pinggang
 Overstrech pada penderita obesitas
 Jaringan parut dekat ligamen inguinal karena
cedera atau pembedahan sebelumnya

13
PROGNOSIS

Apapun penyebabnya, pemulihan


biasanya memerlukan beberapa minggu
kebulan, tergantung pada keparahan
kerusakan saraf. Pada kebanyakan pasien,
Femoral Cutaneous Entrapment dapat
sembuh sendiri, dan dengan edukasi,
pasien belajar untuk mentolerasi gejala
dan memodifikasi aktifitas, sekaligus untuk
mencegah melakukan aktifitas yang dapat
menyebabkan trauma pada Femoral
Cutaneous Entrapment.
14
PATOFISIOLOGI

Femoral Nervus cutaneus femoris lateralis


entrapment ((LFCN) dapat terjadi pada 3 tempat
potensial, antara lain:
1. Disamping Columna Spinalis
2. Dalam cavum abdomen dimana nervus melintas
sepanjang pelvis.
3. Sewaktu nervus keluar dari pelvis

15
GAMBARAN KLINIS

1. Nyeri pada sisi lateral anterior paha, kadang-kadang menjalar pada sisi sebelah luar lutut.
2. Nyeri terbakar dan perasaan geli
3. Biasanya terjadi nyeri pada area pinggang dan menyebar ke glutea (jarang terjadi).
4. Pada umumnya hanya pada satu sisi badan.
5. Pada umumnya lebih sensitif untuk sentuhan dibanding tekanan.
Namun, Keluhan tersebut semakin bertambah bila pasien Berdiri,

berjalan, dan ekstensi panggul.

16
Investigations for Meralgia Paresthetica

1. Medical history and physical examination. X-ray


imaging.
2. Electromyography (EMG).
3. Nerve conduction study

17
Diagnosis Banding
Diagnosis banding meliputi
1. L3 radikulopati lumbar atau neuropati femoralis, meskipun keduanya
menyebabkan kehilangan motorik selain gejala sensoris.
2. Radiculopathy adalah penyakit di mana saraf terkompresi di tulang
belakang menyebabkan rasa sakit, mati rasa, kesemutan atau kelemahan
di sepanjang jalannya saraf.
3. Neuropati femoralis terjadi ketika Anda tidak bisa bergerak atau
merasakan kaki Anda karena syaraf yang rusak. Penyebabnya bisa
berupa cedera, tekanan berkepanjangan pada saraf atau kerusakan
akibat penyakit.

18
Prosedur Diagnostik

Diagnosis Klinis MP biasanya, berdasarkan gejala yang ditemukan


pada riwayat koheren dan pemeriksaan fisik. Selain pemeriksaan,
diagnosis dapat didasarkan pada tes tambahan lainnya seperti tes
konduksi saraf LFCN.
Sangat penting untuk dicatat bahwa MP kadang-kadang dapat
terjadi dalam kombinasi dengan bendera merah tertentu. Bendera
merah ini bisa berupa tumor atau cakram hernia di area yang
digambarkan. Pemeriksaan MRI atau ultrasound dilakukan saat
mencurigai tumor pelvis termasuk tumor retroperitoneal. Oleh
karena itu, mereka harus diakui selama pemeriksaan dan dirawat
dengan tepat.

19
Manajemen
Fisioterapi

◂ Seorang Remaja (25 tahun) mengalami nyeri
menjalar dari paha bagian depan sampai ke
lutut kanan akibat Lateralis Femoralis Cutaneus
Nervous (LFCN) Entrapment sejak 1 minggu
lalu. Keseharian pasien adalah seorang
mahasiswa dan bekerja sampingan sebagai
Contoh model, pasien datang ke klinik Anda dengan
wajah yang sangat cemas dan agak kesulitan
Kasus berjalan.

21
CHARTS

22
CHIEF OF COMPLEIN

◂ Nyeri dibagian paha sampai ke lutut

23
History Taking

Data Umum Pasien


Nama : Muh. Fredy hidayatul Ilham
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur : 25 tahun
TTL : Makassar, 25 Januari 1989
Alamat : Jl. Perintis Kemerdekaan No. 1, Makassar.
Pekerjaan : Model/Mahasiswa
Hobi : Tour, dan Berenang.

24
Physio Pasien
Sejak kapan bapak merasakan sakit? Sejak 1 minggu yang lalu.

Coba bapak ceritakan waktu pertama kali Dalam rangka mempromosikan produk
bapak merasakan sakit terbaru kami yaitu jins modis, maka saya
diharuskan memakainya selama promosi
dilakukan dan waktunya itu dimulai 1 bulan
yang lalu, tapi dampaknya saya baru
merasakan sakit 1 minggu yang lalu.
Bagaimana nyerinya, Pak? Nyeri di Iya, nyerinya dari paha kanan saya sampai
punggung atau menjalar sampai ke kaki? dilutut

Posisi-posisi bagaimana yang bisa Saya kesakitan pada saat berdiri lama, dan
menambah rasa sakitnya juga saat berjalan.

25
Bagaimana dengan pekerjaannya? Apa Untuk sementara ini saya memngambil
masih sering modelling ? cuti

Bapak, sudah pernah ke dokter? Iya pernah


Dokternya bilang apa? Katanya ada saraf yang terjepit di bagian
pangkal paha lalu segera dirujuk ke
Fisioterapi.

Apakah ada obat yang diberikan oleh dokter? Iya, ada.

Bagaimana perubahan yang dirasakan Perubahannya itu sedikit sekali, Setelah


setelah meminum obat? meminum obat nyerinya bekrurang, tapi itu
hanya beberapa jam.

Bagaimana perhatian keluarga dan teman- Mereka selalu ada untuk saya, dan selalu
teman bapak dikampus? memberikan motivasi kepada saya.

Apa ada riwayat penyakit lain seperti Tidak ada.


Hipertensi dan Diabetes?
Bapak, apakah ada keluhan lain? Tidak ada
26
ASYMETRIC
1. Inspeksi Statis
◂ Ada skoliosis ringan, Pasien agak memiringkan badannya
berlawanan dengan kaki yang sakit ke arah kanan
◂ Posisi badan pasien membungkuk
◂ Scapula tidak sejajar
◂ SIAS, SIPS, Spina Iliaca tidak simetris
◂ Kaki kanan menekuk
2. Inspeksi Dinamis
◂ Berjalan (-) tidak mampu berjalan normal.
◂ Jongkok berdiri  (-) pasien merasa sakit
3. Palpasi
◂ Suhu : Normal
◂ Kontur : normal
◂ Tonus : Ada tonus
27
Gerakan Aktif Gerakan Pasif
Regio Gerak interpreta Regio Gerakan Interprtasi
an si

Hip Fleksi +
Ekste + -
Hip Fleksi
nsi
- Ekstensi -
Endor
otasi Endorotasi -
Eksor -
Eksorotasi -
otasi
+ Abduksi -
Abduk
si Adduksi -
Adduk -
Knee Fleksi -
si
Knee Fleksi + Ekstensi -
Ekste -
nsi

28
Tes Isometrik Melawan
Tahanan (TIMT)

Regio Gerakan Interprtasi

Hip Fleksi +

Ekstensi +

Endorotasi +

Eksorotasi +

Abduksi +

Adduksi _

Knee Fleksi +

Ekstensi -

29
Restrictive

 ROM : Terdapat limitasi ROM pada hasil pemeriksaan


fungsi dasar sebelumnya.
 ADL : Keterbatasan untuk ADL toileting, ambulasi,
dan Dressing (memakai celana).
 Pekerjaan: Mengelami keterbatasan untuk melakukan
pekerjaan (sulit berdiri dan berjalan saat modelling)
 Rekresi :Tidak bisa berenang dengan baik lagi.

30
Tissue Impairment

 Musculotendinogen : Spasme otot-


otot fleksor hip
 Osteoarthrogen : Stiffness pada
regio hip
 Neurogenik : Nyeri
menjalar dari paha hingga ke lutut
kanan.
 Psikogenik : Adanya
kecemasan
Specific Test
• MMT (Manual Muscle Test)
• Myotom test
• Test patric (Ligament anterior hip)
• Tes gapping anterior
• Tes gapping posterior : nyeri kurang, +
• Tes sensibilitas
• VAS : nyeri gerak 5,5 nyeri tekan 2,5
32
Diagnosis
Fisioterapi

“Gangguan fungsional Regio Hip


akibat Lateralis Femoralis
Cutaneus Nervous (LFCN)
Entrapment sejak 1 minggu
lalu”.

33
Tujuan
◂ Tujuan jangka pendek:
•Mengurangi nyeri
•Meningkatkan ROM
•Meningkatkan kekuatan otot
•Menjaga kondisi/kemampuan agar tidak menurun
•Mengurangi spasme otot
◂ Tujuan jangka panjang

mengembalikan dan memaksimalkan fungsional gerak yang berkaitan dengan ADL


34
Problem FT

◂ Problem Primer : nyeri


◂ Problem Sekunder : gangguan kepercayaan diri dan
kecemasan, spasme

◂ Problem Kompleks: Problem kompleks yang muncul


berdasarkan diagnosis yang diperoleh adalah gangguan fungsi
ADL (Activity Daily Living), seperti berjalan, berdiri, dan
memakai celana. 35
Intervensi
Fisioterapi
N
O
Problem Modalitas dosis
Program
1 Gangguan
kepercayaan diri dan
kecemasan
Komunikasi
terapeutik
F:1x sehari
I: -
T: wawancara
Fisioterapi
T: 5 menit

2 Preeliminer exercises interverensi F: 1xsehari


I: 30 mA
T:contraplanar
T: 10 menit
3 nyeri Tens F: 1xsehari
I:0,2 wmA
T: planar
T: 10 menit
4 Spasme Exercises therapy F: 1x sehari
I: 8 hit, 8xrep
T: stretching
T: 1 menit 37
6. Limitasi ROM Exercise F: 1x sehari
terapi I: 8 hit, 8x rep
T: Promex
T: 1 menit

7 ADL PNF F: 1xsehari


I: 8 hit, 8xrep
T:PNF
T: 1 menit

38
No. Problem Parameter Intervensi
sbelum ssdh
1. Kepercayaan diri HRS-A

2. Nyeri diam VAS 0 0


3. Nyeri gerak VAS 5,5 1,5
4. Nyeri tekan VAS 2,5 1
5. Spasme asworth
6. ADL Indeks
barthel
7. ROM Goniomete Fleksi hip
r 90
Ekstensi
25

39
Home Program

PNF, ADL mandiri


diberikan edukasi kepada
pasien seperti duduk,
jongkok, berdiri, berjalan,
dan mengurangi pemakaian
skinny jeans

40
Dokumentasi
Data-data tentang riwayat medis klien, hasil-hasil
pemeriksaan klinis, program intervensi fisioterapi
yang telah dilaksanakan pada klien dan
catatan penting tentang hasil perkembangan
terapi, dapat dilihat dan tercantum pada kartu
kontrol pemeriksaan kesehatan klien.

41
Modifikasi
Dalam modifikasi, fisioterapis melakukan modifikasi
pada program intervensinya apabila tidak terdapat
peningkatan kondisi yang baik pada pasien dengan
melihat hasil evaluasi

42
Kemitraan
Dalam memberikan intervensi klien tersebut,
fisioterapis dapat bermitra dengan dokter spesialis
saraf,, perawat, psikolog, dan pekerja sosial medis
lainnya

43
44

Anda mungkin juga menyukai