KELOMPOK :
- MUH. JUMRAN ITE 201610086
- MUH. RISKI 201510033
- KENDARI PUTRA 201610004
- MUH. AKBAR 201610081
- FITRIANI 201610083
- MUH. YUSRIL 201610011
- ISRAN 201610080
- HASANUDDIN 201610027
- MUH. HASRUN J. 201410009
- MUH. ARSAWAN 201610028
- MULYADI JOKO W. 201610070
- MASBAHRIN 201610020
- DWI MARFIATI 201610092
- NURDIANA 201610084
Pembahasan mengenai studi kelayakan bisnis tidak terlepas dari
pemahaman manajemen ditambah dengan melihat beberapa aspek yang terkait
disana seperti aspek ekonomi, teknologi, politik-hukum dan sosial-budaya.
Dimana kesemua aspek ini saling memiliki keterkaitan satu sama lainnya untuk
mendukung kelayakan suatu bisnis baik dilihat dari segi mikro dan makro.
Aspek-aspek ini didalam manajemen dilihat sebagai bagian yang mampu
mempengaruhi keputusan bisnis, terutama sebagaimana dikatakan oleh Iman
Soeharto (1999: 76) bahwa pengkajian yang bersifat menyeluruh dan mencoba
menyoroti segala aspek kelayakan proyek atau investasi dikenal sebagai studi
kelayakan. Sedangkan Yakob Ibrahim (1996: 92) mendefinisikan studi kelayakan
bisnis merupakan gambaran kegiatan usaha yang direncanakan, sesuai dengan
kondisi, potensi, serta peluang yang tersedia dari berbagai aspek.
1. Pengertian Studi Kelayakan Usaha
Studi kelayakan usaha atau disebut juga analisis proyek bisnis
adalah penelitian tentang layak atau tidaknya suatu bisnis
dilaksanakan dengan menguntungkan secara terus-menerus. Studi ini
pada dasarnya membahas berbagai konsep dasar yang berkaitan
dengan keputusan dan proses pemilihan proyek bisnis agar
mampu memberikan manfaat ekonomis dan sosial sepanjang waktu.
Dalam studi ini, pertimbangan ekonomis dan teknis sangat penting
karena akan dijadikan dasar implementasi kegiatan usaha.
Hasil studi kelayakan usaha pada prinsipnya bisa digunakan
antara lain untuk: