Anda di halaman 1dari 21

Wawancara Riwayat

Pengobatan
Wahyu Utaminingrum
One step closer...to the patient

Wawancara Riwayat Pengobatan

 TUJUAN : mendapat informasi mengenai


berbagai aspek penggunaan obat pasien yang dapat
membantu pengobatan pasien secara keseluruhan
INFORMASI
• membandingkan profil pengobatan skrg dg sebelumnya

• memverifikasi riwayat pengobatan yang diperoleh dan memberikan


informasi tambahan jika perlu

• mendokumentasikan adanya alergi dan ADR

• skrining interaksi obat

• menilai kepatuhan pasien

• menilai rasionalitas obat yang diresepkan

• menilai kejadian penyalahgunaan obat, dll


Why it is Important ?

 memantapkan hubungan dengan pasien


dan menjelaskan peranan farmasis dalam
pengobatan pasien
 memulai konseling awal
 menggunakan informasi yang diperoleh
untuk membentuk dasar pharmaceutical
care plan
DATA
• Informasi demografi : umur, BB, TB, ras/etnik, tempat tinggal,
pendidikan, pekerjaan
– Faktor-faktor ini berpengaruh terhadap pemilihan obat (resep dan OTR), dosis
pengobatan, cara pemberian

• Informasi diet : pantangan diet, suplemen diet, dll


• Kebiasaan sosial : merokok, alkohol, obat-obatan
– Catat : lama penggunaan, jumlah yang digunakan, frekuensi penggunaan,
alasan penggunaan, jika sudah berhenti kapan berhentinya.
– Merokok dapat mempengaruhi metabolisme  mempengaruhi dosis obat
DATA
• Pengobatan yang sedang diperoleh
– nama obat
– dosis dan waktu pemberian
– indikasi
– tanggal mulai penggunaan obat
– outcome terapi
• Pengobatan yang pernah diperoleh sebelumnya
– nama obat
– dosis dan waktu pemberian
– indikasi
– tanggal mulai dan berhenti penggunaan obat
– alasan penghentian obat
– outcome terapi
• Pengobatan tanpa resep yang pernah diperoleh sebelumnya
• Pengobatan alternatif yang sekarang dan pernah diterima
DATA
• Alergi
– Nama obat penyebab alergi
– Dosis
– Tanggal kejadian reaksi
– Deskripsi reaksi
– Bagaimana reaksi diatasi
• Adverse drug reaction
– Nama obat penyebab alergi
– Dosis
– Tanggal kejadian reaksi
– Deskripsi reaksi
– Bagaimana reaksi diatasi
• Kepatuhan pengobatan
• Tidak semua pasien suka ditanya-tanya  perlu keahlian

• Tidak semua pasien bisa ditanya  pasien tuli, skizopren, bingung,


masalah bahasa  jika ada keluarganya, bisa dimintakan informasi pada
keluarga

• pasien mungkin tidak hafal/ tidak tahu tentang nama obat yang
diminumnya  tanyakan detail obatnya (warnanya, bentuknya, ukurannya)

• obat yang dipakai PRN  tanyakan bagaimana pemakaiannya

HAMBATAN
KETRAMPILAN WAWANCARA PASIEN

LINGKUNGAN
• Setting
• Suhu ruangan
• Pencahayaan
• Ketenangan
• Kebersihan
• Jarak farmasis – pasien
• Privasi
• Posisi sejajar
KALIMAT PEMBUKA
• Sapaan  farmasis harus “mengenal pasien”
• Perkenalan
• Penjelasan awal ttg aktivitas tsb (terutama pasien
baru)

JENIS PERTANYAAN
• Terbuka  menuntun pasien memberikan
tanggapan naratif, informasi dgn perspektif pasien
• Tertutup  informasi spesifik, pilihan jawaban
terbatas
VERIFIKASI INFORMASI PASIEN
• Memastikan bahwa pasien mengerti benar
• Teknik klarifikasi  jika pasien memberikan
informasi meragukan
Cth : “Apakah ketika anda mengatakan bahwa obat itu
membuat anda sakit yang anda maksud adalah obat
itu menyebabkan anda sakit perut?”
• Refleksi  pengulangan sebagian/seluruh
tanggapan pasien (cermin)
Cth : Yang anda sampaikan kepada saya adalah bahwa
bayi anda mengalami diare tiga kali sehari setelah
anda memberinya amoxicillin selama dua hari.”
• Teknik empati  menempatkan diri berada di posisi
pasien
Cth : “Saya rasa saya akan berpindah ke dokter lain.
Dokter saya sekarang ini seringkali tampak terlalu
sibuk untuk berbicara kepada saya!” Tanggapan
empati dari farmasis dapat berupa “Hal itu pasti
membuat anda frustasi, ketika anda memiliki banyak
pertanyaan tentang penyakit jantung anda.
• Fasilitasi  menyemangati pasien utk
berkomunikasi lebih banyak
Cth : “silahkan dilanjutkan”
• Ringkasan  ulasan dari yang disampaikan pasien
bds pemahaman farmasis
POSTUR TUBUH
• Terbuka thdp pasien
• Santai
KONTAK MATA
EKSPRESI WAJAH
GERAK ISYARAT
PERNYATAAN PENUTUP
• Penting
• Memberi ringkasan singkat
Cth : “Apakah anda memiliki pertanyaan?” “Terima kasih untuk
waktu anda”
– penderita yang dirujuk
– penderita dengan gejala DRPs
– penderita dg gejala akut dan parah
– penderita dg riwayat ketidakpatuhan, respon
terapi yang tidak memadai, ADRs, dll
– penderita yang pernah menerima obat
dengan rentang terapi sempit
– penderita yang sebelumnya diopname
karena kesalahan pengobatan
– penderita dengan polifarmasi atau “multiple
disease state”
– penderita geriatrik/lanjut usia
– penderita pediatrik/anak-anak
– penderita psikiatris
Drug Therapy Monitoring
Rekomendasi terapi
Drug Related Problem

Tujuan:
Untuk memastikan bahwa pasien mendapat obat yang paling sesuai,
dalam bentuk dan dosis yang tepat, di mana waktu pemberian dan
lamanya terapi dapat dioptimalkan, dan DRP diminimalkan

Pharmaceutical care
Responsibilitas farmasis

Pemantauan Terapi Obat


Perolehan dan
analisis data

Monitoring Identifikasi
pasien problem dan
prioritisasi

Rencana
terapetik

Patient-focused care cycle

Pemantauan adalah proses yang dinamis dan


terorganisasi dan merupakan never-ending cycle
Tatalaksana
Pemantauan Terapi Obat
Seleksi Pasien

 Kondisi pasien
 Obat (jenis obat

dan kompleksitas regimen)

Pengumpulan Data Pasien

Identifikasi Masalah terkait Obat

Rekomendasi Terapi

Rencana Pemantauan
Apa saja yang harus dipantau ?

 KETEPATAN PEMBERIAN OBAT


 EFEKTIFITAS TERAPI
 ADR (adverse drug reaction)
 INTERAKSI OBAT
 TOKSISITAS
 KEPATUHAN
Bagaimana caranya ?
 Pengamatan kondisi klinik pasien (fatigue,
jaundice, pucat)
 Pengamatan vital sign (BP, nadi, RR, T)
 Pengamatan parameter laboratorium
 Pengamatan waktu & cara pemberian obat
 Komunikasi dengan pasien

Amati parameter untuk monitoring


Contoh : Parameter monitoring
pada penggunaan ANTIBIOTIKA

1. Efektivitas Terapi:
 Vital sign: temp, nadi, RR + BP (sepsis)
 Kondisi klinik: lemah, tanda peradangan
 Parameter lab: leukosit
2. ADR:
 A. Penicillin, cefalosporin: rash, anaphylaxis, urticaria, LFT
(Dicloxacillin)
 B. Chloramphenicol: Hb, leukosit, thrombosit.
 C. Quinolon: rash, gangguan GIT
 D. Erythromycin: gangguan GIT, fungsi dengar
 E. Aminoglikosida: fungsi ginjal, fungsi dengar
 F. Anti TBC: LFT, mual
lanjutan

3. Interaksi: Quinolon+ antasida, antibiotika+makanan


4. Pemberian obat: cek interval waktu pemberian, cara
pemberian,
5. Gagal ginjal: cek apakah perlu penyesuaian dosis?
6. Gangguan fungsi hati: cek apakah perlu penyesuaian
dosis?

Anda mungkin juga menyukai