Anda di halaman 1dari 41

 K3 sebagai salah satu aspek penting dalam

perlindungan tenaga kerja


 K3 belum mendapatkan perhatian yg memadai dari
semua pihak. Tingkat kepedulian masyarakat khususnya
masyarakat industri terhadap K3 relatif masih rendah
 Komitmen pimpinan perusahaan di bidang K3 relatif
rendah
 Tuntutan global dalam hal perlindungan K3 semakin
meningkat
 Isu HAM, K3 dan lingkungan yang terkait dgn
perlindungan K3 saat ini dimanfaatkan sbg alasan
pembatasan atau persaingan untuk produk
A. OBJEK PENGAWASAN KETENAGAKERJAAN

1. PERUSAHAAN ( UU NO. 7 TAHUN 1981) : 223.138 pershn


PERUSAHAAN ( PERMENAKERTRANS NO. 09/2005)

- Perusahaan Besar > 50 orang : 17.128 (7,78%)


- Perusahaan Sedang 25 s.d. 49 orang : 41.009 (18,64%)
- Perusahaan Kecil < 25 orang : 165.001 (75,01%)
2. PEKERJA : 108,207 JUTA
- LAKI –LAKI : 67,462 JUTA
- PEREMPUAN : 40,745 JUTA

3. SELURUH PERALATAN DAN ALAT PRODUKSI YANG DIGUNAKAN DALAM


PROSES PRODUKSI, ANTARA LAIN PERKAKAS KERJA, MESIN, PESAWAT,
INSTALASI DAN BAHAN –BAHAN BERBAHAYA SERTA BERACUN.

(Angkatan Kerja : 121, 19 juta (12119), yang bekerja 114,02 juta, penganggur 11,9
Juta ( Badan Pusat Statistik, Agustus 2015)
B. PERSONAL PENGAWASAN KETENAGAKERJAAN

1. JUMLAH PENGAWAS KETENAGAKERJAAN :1.776 ORANG


2. KUALIFIKASI PENGAWAS KETENAGAKERJAAN :
- PENGAWAS UMUM : 1.415 ORANG
- PENGAWAS SPESIALIS : 361 ORANG
- PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL (PPNS) : 345 ORANG

C. ORGANISASI PENGAWAS KETENAGAKERJAAN


1. JUMLAH DISNAKER DI KAB./KOTA : 506 KAB./KOTA
2. PENYEBARAN PENGAWAS KETENAGAKERJAAN :
- DISNAKER YG MEMILIKI PENGAWAS : 304 DINAS
- DISNAKER YG BELUM MEMILIKI PENGAWAS : 202 DINAS

RATIO KEBUTUHAN PENGAWAS KETENAGAKERJAAN “1 ORANG PENGAWAS IDEALNYA MENGAWASI


5 PERUSAHAAN DALAM SATU BULAN ATAU 60 KALI PEMERIKSAAN SETAHUN”
Dalam upaya peningkatan pelaksanaan K3, Kementerian
Ketenagakerjaan telah mengembangkan berbagai upaya,
antara lain :
 Penyempurnaan peraturan perundang-undangan serta
standar yang menjadi pedoman sehingga pelaksanaan
program K3 dapat dengan mudah diimplementasikan.
Tahun 2016 telah diterbitkan beberapa simplifikasi
peraturan K3, antara lain tentang K3 Listrik, Lift, Penyalur
Petir, Bejana Bertekanan dan Pesawat Tenaga dan
Produksi;

 Meningkatkan pengawasan bidang K3 melalui penambahan


jumlah pengawas spesialis bidang K3. Dalam Tahun 2016
telah dididik pengawas baru sebanyak 60 orang sehingga
pada tahun 2016 terdapat 351 orang pengawas spesialis
bidang K3 yang tersebar di seluruh Indonesia;
 Meningkatkan peran serta masyarakat dalam upaya
pembinaan K3. Pada Tahun 2016 jumlah lembaga
audit SMK3 ada sebanyak 10 perusahaan, dan
jumlah perusahaan jasa bidang K3 baik bidang
pembinaan, pemeriksaan pengujian, konsultasi, dan
fabrikasi mengalami peningkatan sebanyak 625
perusahaan di tahun 2015 menjadi 859 perusahaan
pada tahun 2016;

 Meningkatkan kesadaran tenaga kerja dan


masyarakat tentang K3 melalui peningkatan jumlah
personil yang memiliki kompetensi K3, dimana
terdapat sebanyak 57.653 personil K3 pada tahun
2015 meningkat menjadi 75.081 orang pada tahun
2016;
 Meningkatkan perusahaan yang menerapkan
program Pencegahan dan Penanggulangan
HIVAIDS (P2HIV-AIDS) pada tahun 2015
sebanyak 452 perusahaan dari 221.006
perusahaan (0,2°/o) menjadi 553 perusahaan
dari 254.161 perusahaan (0,22%) di tahun
2016;

 Meningkatkan kerjasama dengan Perguruan


Tinggi sebesar 150°/o dari 6 Perguruan Tinggi di
tahun 2015 menjadi 15 Perguruan Tinggi di
tahun 2016;
 Pelaksanaan pemeriksaan deteksi dini kanker leher
rahim (IVA Test) pada tenaga kerja perempuan
sebanyak 5.003 orang pada tahun 2015 dan sebanyak
4.000 orang pada tahun 2016.

 Meskipun terjadi peningkatan pelaksanaan program K3,


akan tetapi masih terdapat kasus kecelakaan kerja. Hal
ini terlihat dari kasus kecelakaan kerja yang berakibat
pada meninggalnya tenaga kerja. Data BPJS
Ketenagakerjaan menggambarkan penurunan
kecelakaan kerja dari 110.285 kasus di 16.082
perusahaan dari 296.271 perusahaan yang terdaftar
dengan korban meninggal dunia 530 orang pada tahun
2015, menjadi 101.367 kasus di 17.069 perusahaan dari
359. 724 perusahaan yang terdaftar dengan korban
meninggal dunia sebanyak 2.382 orang sampai dengan
bulan November tahun 2016.
A. Obyek Pengawasan
1. Peralatan
A.Pesawat Tenaga dan Produksi
⊙ Penggerak mula(perlengkapan transmisi tenaga mekanik.
⊙ Mesin produksi
⊙ Mesin pekakas kerja
⊙ Dapur
B.Pesawat Angkat dan Angkut
⊙ Peralatan Angkat
⊙ Pita transport
⊙ Pesawat angkutan di atas landasan dan diatas permukaan
⊙ Alat angkutan jalan ril
2. Pesawat Uap dan Bejana Tekan
a. Pesawat uap
▷ Ketel Uap
▷ Pesawat Uap Selain Ketel Uap
√ Pemanas Air
√ Penguap
√ Bejana Uap
√ Pengering Uap
√ Mesin/Turbin Uap
b. Pesawat Cairan Panas
c. Bejana Tekan
√ Botol Baja
√ Bejana Transport
√ Bejana Penyimpanan
√ Pesawat Pendingin
d. Bejana Penimbun
e. Instalasi pipa
√ Pipa Uap
√ Pipa air pengisi/buang
√ Pipa gas, dll
3. Listrik
- Instalasi Listrik
- Lift
- Instalasi Penyalur Petir
4. Sarana Penanggulangan
Kebakaran
√ Alat pemadan api ringan
√ Springkler
√ Hidrant
√ Smoke detector.

5. Pekerjaan Konstruksi Bangunan


√ Gedung
√ Air
√ Transportasi
B. Obyek Pembinaan
1. Lembaga K3
Perusahaan Jasa K3 (PJK3)

Jasa Konsultan
Jasa Fabrikan, Pemeliharaan, Reparasi & Instalasi Teknik K3
Jasa Pemeriksaan & Pengujian dan atau Pelayanan
Kesehatan Kerja
Jasa Audit K3
Jasa Pembinaan K3
Jasa Riksa Uji Teknik

 Pes. Uap dan Bejana Tekan


 Listrik
 Penyalur petir & Peralatan Elektronit
 Lift
 Instalasi Proteksi Kebakaran
 Konstruksi Bangunan
 Pesawat Angkat & Angkut
 Pesawat Tenaga & Produksi
 DT & NDT

Jasa Riksa – Uji dan atau Pelayanan Kesehatan Kerja


√ Kesehatan Tenaga Kerja
√Lingkungan
2. Personil K3
• Operator
• Juru Las
• Petugas peran kebakaran
• Anggota regu penanggulangan kebakaran
• Koordinator unit penanggulangan kebakaran
• Dokter pemeriksa kesehatan tenaga kerja
• Ahli K3 umum ( ahli keselamatan kerja & ahli kesehatan
kerja) dan spesialis.
1. Masyarakat
Mendorong  PJK3
Pelaksanaan  Organisasi Profesi
K3  Assosiasi
Di
 Perguruan Tinggi
Masyarakat
 Pemerintah Pusat & Daerah
 DK3N / W / K
Meningkatnya Kepedulian setiap individu
maupun kelompok terhadap
Pemahaman Arti
K3 meningkat
Pentingnya K3

Terciptanya Pelaksanaan K3 di
K3 Menjadi Rumah Tangga, Lingkungan
Kebutuhan Masyarakat dan Perusahaan/
Masyarakat Tempat Kerja
2. Perusahaan  P2K3
 Ahli K3
Mendorong  Dokter Perusahaan & Pemeriksa
Terlaksananya Kesehatan
K3 Mandiri  Operator
disetiap  Teknisi
Perusahaan
 Petugas
 Paramedis
Meningkatnya Kepatuhan
Pengusaha/ Pengurus & Tingkat kecelakaan & PAK
dapat ditekan bahkan
Tenaga Kerja, dalam
dihilangkan
Pelaksanaan Ketentuan dan
Standar K3
Terciptanya Ketenangan Kerja
dan Perlindungan K3

Tercapainya Peningkatan Efisiensi, efektifitas


dan produktifitas serta ketenangan berusaha
3. Sinergitas / Koneksitas
Indonesia
Berbudaya
K3

• Budaya K3
• Kebiasaan Melaksanakan K3
•Berperilaku K3

 Pelaksanaan K3 di perusahaan
 Pelaksanaan K3 di masyarakat
Peraturan & Pengawasan K3
Pembinaan K3
Standar

• Lembaga • Metode
Biaya
•SDM • Tatalaksana
Tahun 2015 - 2019

VISI

Terwujudnya masyarakat industri


yang selamat, sehat dan produktif
MISI
1. Menurunkan tingkat kecelakaan kerja dan
penyakit akibat kerja.
2. Menurunkan pelanggaran norma
ketenagakerjaan.
3. Mengurangi pekerja anak
Meningkatkan efektivitas pelaksanaan
pengawasan ketenagakerjaan
4. Meningkatkan kepersertaan dan kualitas
jaminan sosial tenaga kerja
5. Meningkatkan kualitas kondisi lingkungan kerja
1. Menyusun dan meningkatkan kebijakan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja;
2. Meningkatkan Sumber Daya Manusia di Bidang
Keselamatan dan Kesehatan Kerja;
3. Meningkatkan sarana dan prasarana pembinaan
dan pengawasan Keselamatan dan Kesehatan
kerja ;
4. Meningkatkan Pembinaan Penerapan Sistem
Manajemen Keselamatan dan kesehatan kerja;
5. Meningkatkan Jejaring kerja dan peran serta
instansi, lembaga, personil dan pihak-pihak
terkait

21
1. Penyusunan dan penyempurnaan norma, standar,
pedoman dan kriteria;
2. Peningkatan kuantitas dan kualitas pengawas di
bidang Keselamatan dan Kesehatan kerja;
3. Peningkatan kuantitas dan kualitas Ahli K3,
dokter, personil, petugas, teknisi, operator di
bidang Keselamatan dan Kesehatan Kerja ;
4. Peningkatan kuantitas dan kualitas pembinaan
Keselamatan dan kesehatan Kerja bagi
pengusaha, tenaga kerja dan masyarakat;
5. Peningkatan kuantitas dan kualitas perusahaan/
lembaga/ badan bidang jasa Keselamatan dan
Kesehatan kerja;
22
6. Peningkatan kuantitas dan kualitas sarana dan prasarana
pembinaan, pemeriksaan dan pengujian K3;
7. Peningkatan pembinaan dan penilaian penerapan Sistem
Manajemen Keselamatan dan kesehatan kerja;
8. Peningkatan penilaian dan pemberian penghargaan
Keselamatan dan kesehatan kerja;
9. Peningkatan kerjasama dengan instansi, institusi, lembaga,
asosiasi dan pihak-pihak terkait dalam pelaksanaan
pembinaan dan pengawasan Keselamatan dan kesehatan
kerja;
10. Peningkatan kerja sama dengan instansi, institusi,lembaga
K3 di tingkat nasional dan internasional dalam rangka
pengembangan pelaksanaan keselamatan dan kesehatan
kerja.

23
Program Kerja K3 di Perusahaan
Kewajiban Pengurus
Kewajiban :
• Wajib menerapkan SMK3 (5 prinsip dasar)
• Pelayanan dan pemeriksaan kesehatan
tenaga kerja
• Pemeriksan dan pengujian sumber-sumber
potensi bahaya
• Pembinaan, pelatihan K3 semua pekerja
• Pengukuran kondisi lingkungan
• Mewujudkan lingkungan kerja yang
ERGOMIS, HYGIENIS, SAFETY
• Menyediakan anggaran K3
Program Kerja K3 di Perusahaan
Kewajiban Pengurus
Pelaksanaan K3 Mandiri melalui :
• Komitmen manajemen penerapan SMK3
• Bentuk Lembaga K3
- Safety Officer
- Safety Committee
• Siapkan SDM
K3
• Siapkan sarana K3
• Setiap kecelakaan di investigasi dan
dilaporkan
• Anggaran Program K3
AGENDA K3 NASIONAL

1. Program Strategis

– PENCANANGAN BULAN K3 NASIONAL


– INDONESIA BERBUDAYA K3
2. Program Promotif

– Sosialisasi, Pameran, Seminar, Konvensi, K3


3. Program Implementatif

Efektifitas pelaksanan peraturan per UU K3


– Pembinaan, Pemeriksaan & Pengujian K3
– Penegakan Hukum
DANA DEKONSENTRASI
BIDANG K3
UNTUK PROVINSI

1) PEMERIKSAAN DAN PENEGAKAN


HUKUM NORMA KETENAGAKERJAAN.
2) PEMERIKSAAN KASUS KECELAKAAN
KERJA & PAK DAN/ATAU ANALISA
POTENSI KECELAKAAN KERJA DAN PAK.
1. Manfaat
• Bagi Masyarakat:
1. Menumbuhkembangkan pengetahuan,
pengertian, kesadaran dan kepedulian
mengenai K3;
2. Menjadi perilaku dalam hidup masyarakat
dan mulai di tanamkan pada keluarga;
3. Masyarakat hidup sehat dan disiplin.
• Bagi Tenaga Kerja:

1. Meningkatkan kepedulian dan


pengetahuan mengenai K3;
2. Meningkatkan kinerja tenaga kerja dan
bekerja setelah yakin akan jaminan
perlindungan K3;
3. Meningkatkan kesadaran berperilaku K3
dan disiplin.
• Bagi Perusahaan:
1. Mengetahui pemenuhan perusahaan terhadap
peraturan perundangan dibidang K3
2. Mendapatkan bahan umpan balik bagi tinjauan
manajemen dalam rangka meningkatkan kinerja
SMK3
3. Mengetahui efektifitas, efisiensi dan kesesuaian
serta kekurangan dari penerapan SMK3
4. Mengetahui kinerja K3 di perusahaan
5. Meningkatkan image perusahaan yang pada
akhirnya akan meningkatkan daya saing
perusahaan
Lanjutan

 Bagi Pemerintah:

1. Meningkatkan mutu kehidupan bangsa dan


image bangsa di forum internasional;
2. Mengetahui tingkat penerapan terhadap
peraturan perundangan;
3. Mengurangi angka kecelakaan kerja yang
sekaligus akan meningkatkan produktifitas
kerja/nasional.
2. Prinsip-prinsip

a. Semua kecelakaan dan penyakit akibat


kerja dapat di cegah;
b. K3 merupakan bagian integral dari
budaya, nilai dan operasi perusahaan;
c. K3 merupakan bagian integral dari
perilaku, tanggung jawab dan peran
setiap tenaga kerja;
Lanjutan

d. Manajemen harus menetapkan arah,


menyiapkan dan menjamin sepenuhnya
dalam pelaksanaan K3;
e. Setiap tenaga kerja harus mempunyai
rasa memiliki atas kelangsungan operasi
perusahaan;
f. Setiap tenaga kerja harus dapat
memimpin, mengatur dirinya sendiri dan
mengoreksi satu sama lain;
g. Semua potensi bahaya harus di
identifikasi dan dikendalikan;
Lanjutan

h. Semua kekurangan harus dilakukan


koreksi;
i. Akuntabilitas K3 harus ditetapkan, kinerja
di ukur dan di ketahui;
j. K3 merupakan “Good for Business
Success”, Vitality and sustainability.
1. Peran Masyarakat

 Mengimplementasikan K3 dalam
Kehidupan sehari-hari.
2. Peran Tenaga Kerja
 Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan
prosedur kerja aman;
 Mengembangkan pengetahuan bidang K3;
 Memberikan masukan pada pihak
manajemen dalam rangka merencanakan
program K3 di tempat kerja;
 Mengimplementasikan K3 di tempat kerja;
 Mengembangkan pelaksanaan K3;
 Meningkatkan kesadaran dan perilaku K3.
3. Peran Manajemen
 Di awali dengan adanya komitmen pihak
manajemen
 Penetapan kebijakan K3
 Pembentukan organisasi K3 yang
bertanggung jawab menangani
permasalahan K3
 Mendorong aktivitas P2K3
Lanjutan

 Penyebarluasan kebijakan K3
 Seluruh Manajemen harus mendukung
program K3
 Pengenalan dan penilaian sumber bahaya
 Penentuan jenis proteksi yang diperlukan
berdasarkan resiko
 Perencanaan preventif maintenance
 Penyiapan dan penggunaan SOP
Lanjutan

 Pemilihan dan penempatan karyawan


(pekerja)
 Diklat
 Motivasi
 Investigasi
 Review atas keberhasilan dan atau
kegagalan
4. Peran Pemerintah

 Mendorong masyarakat atas ditaatinya


perundangan dan standar dibidang K3;
 Mendorong lembaga-lembaga K3 untuk
berperan aktif dalam pelaksanaan K3
 Mengembangkan Kebijakan K3.

Anda mungkin juga menyukai