By : Tito Ototrend TEKNIK PENASKAHAN DUNIA JURNALISTIK
Tidak dipungkiri jika di era ini, dunia jurnalistik sangat
memiliki peranan penting dalam mendukung segenap perkembangan informasi yang saling terkait dengan segi kehidupan yang lain. Di dalamnya, kita sebagai insan jurnalis harus jeli dalam mewartakan informasi, dengan selalu berpegang teguh pada benang merah atau intisari penyajiannya untuk menjaga pewartaan kita agar menjadi sebuah naskah yang mudah diterima, efektif dan berkualitas. Beberapa intisari penting yang bisa dijadikan acuan diantaranya :
Bisa dikatakan sebagai kunci utama kualitas pewartaan dan
acap diaplikasi sebagai lead naskah. W5 1H dijabarkan sebagai Who, What, Where, When, why dan How yang disinonimkan dalam bahasa Indonesia sebagai Adiksamba yang artinya Apa, Dimana, Kapan, Siapa, Mengapa dan Bagaimana. KUALITAS FOTO
Peranan sebuah foto tergolong sangat penting dalam
mendukung pewartaan. Terdapat beberapa point utama yang menjadi tuntutan atas kualitas foto, diantaranya resolusi dan angle. Resolusi sangat berperan dalam mendukung kedetailan kualitas foto, sementara itu angle adalah posisi pemotretan yang diharapkan bisa mewakili judul dari sebuah pewartaan. Sangat istimewa jika sebuah angle foto diumpamakan bisa berbicara, sehingga minimal dengan sedikit penaskahan, pembaca bisa dengan mudah menelaah dan memahami penaskahan warta kita. MATERI PEWARTAAN
Dalam penulisan warta, kita dituntut jeli untuk mengerti
intisari dari pewartaan kita, dalam hal ini bersifat formil atau non formil. Hal ini sangat berhubungan dengan bagaimana cara kita memilih dan menentukan rangkaian kata demi kata agar sesuai dengan materi tersebut. Haruskan kita wartakan dengan tata bahasa formil atau secara non formil. Tidak kalah penting, dalam menuangkan warta, kita juga harus berpijak pada fakta atau berita yang kita dapatkan dari nara sumber atau sumber lain yang bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya. OBJEK PEWARTAAN
Objek pewartaan memiliki korelasi kuat dengan Materi
Pewartaan. Terpenting kita harus mengetahui segmen yang menjadi objek dari penulisan warta kita, entah itu pelajar, mahasiswa, pekerja, anak-anak, remaja atau dewasa. Otomatis kita dituntut agar bisa menyampaikan warta dengan pola bahasa sesuai dengan segmen pembaca kita agar mudah diterima. SELF EDITING
Memang dalam sebuah institusi jurnalistik resmi,
peranan editor adalah untuk melakukan pengeditan, pembenaran serta penyempurnaan naskah warta kita. Namun alangkah lebih bijak jika kita sebagai insan jurnalis yang bertanggung jawab, untuk selalu melakukan editing pribadi atas naskah kita, apakah ada penulisan yang salah, ataukah ada tata bahasa yang kurang sempurna dan lainnya. THANK YOU .... SALAM SATU HATI