Anda di halaman 1dari 14

HEPATITIS B

By :

Aruhul Amini A.M.


Ayie Rizkyna Eddya
Darfirizan Seprika
Prizan Keni Idris
Susi Susanti
Definisi [1]

Hepatitis B merupakan masalah kesehatan


dunia, terutama pada daerah berkembang.
Hepatitis B virus (HBV) umumnya ditularkan
melalui cairan tubuh seperti darah, semen dan
cairan vagina
Etiology [1]

Hepatitis B virus (HBV)


 Hepadnavirus yang memiliki lebar rata-rata
2nm.
 Mampu menahan suhu ekstrim dan
kelembaban.
 HBV dapat bertahan bila disimpan selama
15 tahun pada suhu -20 ͦC, selama 24 bulan
dengan suhu 80 ͦC, selama 6 bulan pada
suhu kamar dan selama 7 hari pada suhu
44ͦC
Epidemiology [1]

 Diperkirakan 60.000 kasus baru virus


hepatitis B (HBV) terjadi setiap tahun di
Amerika Serikat
 Prevalensi penyakit ini lebih tinggi pada kulit
hitam dan Asia dibandingkan kulit putih.
Dan banyak kasus HBV krontis terjadi pada
laki-laki daripada wanita
Pathophysiology [2]
Clinical Presentation [1]

 Fase akut (incubation period 1-6


months)
 Anorexia
 Mual  Fase kronik
Muntah
 Gejala pada fase akut

 Demam
 Myalgia  Abdominal discomfort
 Lelah  Somnolence
 Gangguan penghidu dan pengecap  Gangguan siklus tidur
 Nyeri epigastrik dan kuadran kanan atas  Penurunan mental
Ikterus
 Coma

 Hepatomegaly ringan
 Splenomegaly (5-15%)  Ascites
 Kemerahan pada telapak tangan  GI bleeding
(rarely)  Coagulopathy
Spider nevi (rarely)
 Vasiculitis (rarely)

 Ikterus
 Peripheral Edema
 Gynecomastia
 Testicular atryphy
 Caput medusa
Treatment[3]
Treatment[3]
Medication[4]
Medication[1]

 Interferons
 Peginterferon alfa 2a (Peg-IFN-2a)
 Mengikat sel reseptor permukaan dalam interaksi
protein, sehingga mencegah transkripsi gen. Gen
dirangsang menghambat replikasi virus dalam sel yang
terinfeksi, proliferasi sel, dan immunomodulation.
 Interferon alfa 2b (IFN-α-2b)
 Unknown; efek antiproliferatif sel patogen dan modulasi
respon imun host.
Medication[1]

 Antiviral Agent
 Tenofovir (DOC)
 Nukleotida analog (adenosine monophosphate); membalik
transkripsi virus dan hepatitis B (HBV) polimerase inhibitor.
 Encecavir
 Guanosin analog nukleosida; aktivitas terhadap virus hepatitis
B (HBV) polimerasedengan menghambat aktivitas
polimerase HBV (yaitu, reverse transcriptase).
 Lamivudine
 Analog timidin; menghambat replikasi virus dengan
menghambat pada fase transcriptase virus.
 Adefovir dipivoxil
 Antivirus nukleotida reverse transcriptase inhibitor.
Menghambat virus hepatitis B (HBV) DNA polimerase (reverse
transcriptase) dan dengan mencegah terminasi rantai DNA
dalam penggabungan pada DNA virus.
 Telbivudine
 Analog nukleosida; menghambat virus hepatitis B DNA
polimerase.
Complication[1]

 Hepatitis fulminan akut lebih sering terjadi pada


hepatitis b daripada hepatitis jenis lainya.
 Infeksi virus hepatitis b juga dapat
menyebabkan hepatitis kronis yang dapat
menyebabkan sirosis dan karsinoma
hepatoseluler primer.
 Gromeluronefritis membaranosa dengan
pengendapan komplemen dan HBeAG pada
kapiler glomerulus merupakan komplikasi
hepatitis b yang jarang.
Prognosis[1]

 Virus hepatitis B menyebabkan hepatitis akut


dengan pemulihan dan hilangnya virus, hepatitis
kronis nonprogresif, penyakit kronis progresif yang
berakhir dengan sirosis, hepatitis fulminan dengan
nekrosis hati masif, keadaan pembawa
asimtomatik, dengan atau tanpa penyakit subklinis
progresif.
 Virus ini juga berperan penting dalam terjadinya
karsinoma hepatoselular.
 Setiap tahun, lebih dari 600.000 orang meninggal
diakibatkan penyakit hati kronik oleh VHB belanjut
ke sirosis, kegagalan hati dan hepatocellular
carcinoma.
Reference

1. Pyrsopoulous, N.T. 2015. Hepatitis B. Available from URL:


http://emedicine.medscape.com/article/177632-overview
2. Rehermann, B. 2013. Pathogenesis of chronic viral hepatitis:
differential roles of T cells and NK cells. Nature Medicine. Vol
19: 859-868.
3. Liaw, Y.F., Leung, N., Kao, J.H., Piratvisuth, T., Gane, E., Han,
K.H., Guan, R., Lau, G.K.K., Locarnini, S. 2008. Asian-Pacific
consensus statement on the management of chronic
hepatitis B: a 2008 update. International Hepatol. Vol 2: 263-
283.
4. Terrault, N.A., Bzowej, N.H., Chang, K.M., Hwang, J.P., Jonas,
M.M., Murad, M.H. 2016. AASLD Guidelines for Treatment of
Chronic Hepatitis B. Hepatology. Vol 63 (1): 261-283.

Anda mungkin juga menyukai