Anda di halaman 1dari 25

ASMA

By kelomPok 6
DEFINISI ASMA
Asma adalah suatu kelainan
berupa inflamasi (peradangan)
kronik saluran nafas yang
menyebabkan hipereaktifitas
bronkus terhadap berbagi
rangsanan yang ditandai dengan
gejala epidosik berulang berupa
mengi, batuk, sesak nafas dan
rasa berat didada terutama di
malam hari dan atau dini hari
yang umumnya bersifat
reversible baik dengan atau tanpa
pengobatan
KLASIFIKASI ASMA

1. Asma alergik (Ekstrinsik)


2. Idiopatik atau nonalergik asma (Intrinsic)
3. Asma Campuran
ETIOLOGI
- Zat allergen
- Infeksi saluran Pernafasan
- Olahraga atau kegiatan jasmani yang berat
- Perubahan suhu udara
- Polusi udara
- Alergi obat
- Riwayat keluarga
- Lingkungan Pekerjaan
- Emosi dan stres
MANIFESTASI KLINIS

- Serangan tiba tiba yang diawali dengan batuk dan sesak nafas
- Wheezing
- eksPirasi lebih Panjang
- Kontraksi otot bantu Pernafasan
- hiPoksemia dan sianosis
- keletihan
PATOFISIOLOGI
Suatu serangan asma timbul karena seseorang yang atopi terpapar dengan allergen yang ada di
lingkungan dan membentuk immunoglobulin (Ig) E, allergen yang masuk akan ditangkap oleh makrofag yang
bekerja sebagai antigen presenting sel (APC), allergen tersebut dipresentasikan ke sel Th. Sel Th memberikan
signal kepada sel B dengan dilepaskannya interlukin 2 (IL-2) untuk berproliferasi menjadi sel plasma dan
membentuk IgE.

IgE yang terbentuk akan diikat oleh mastosit yang ada dalam jaringan dan basofil yang ada dalam
sirkulasi. Bila proses ini terjadi pada seseorang, maka orang itu sudah disensitisasi atau baru menjadi rentan.
Jika terpapar 2 kali atau lebih dengan allergen yang sama allergen tersebut akan diikat oleh IgE yang sudah
ada dalam permukaan mastosit dan basofil. Ikatan ini akan menimbulkan influk Ca++ ke dalam sel dan
perubahan di dalam sel yang menurunkan kadar cAMP.

Penurunan kadar cAMP menimbulkan degranulasi sel, dan melepaskan mediator-mediator kimia
yang meliputi histamine, slow releasing suptance of anaphylaksis (SRS-A), eosinofilik chomotetik faktor of
anaphylacsis (ECF-A), dan lain-lain. Mediator tersebut menyebabkan timbulnya tiga reaksi utama yaitu:
kontraksi otot-otot polos baik saluran nafas yang besar ataupun yang kecil yang akan menimbulkan
bronkospasme, peningkatan permeabilitas kapiler yang berperan dalam terjadinya edema mukosa yang
menambah semakin menyempitnya saluran nafas. Peningkatan sekresi kelenjar mukosa dan peningkatan
produksi mucus. Tiga reaksi tersebut menimbulkan gangguan ventilasi, distribusi ventilasi yang tidak merata
dengan sirkulasi darah paru dan gangguan difusi gas ditingkat alveoli, akibatnya akan terjadi hipoksemia,
hiperkapnea dan asidosis pada tahap yang sangat lanjut.
Gen Alergen stress
Aktivitas
terlalu
Lingkungan berat
kerja

Peningkatan antibody Ig E abnormal

Mengeluarkan berbagai macam zat


diantaranya Histamin, Zat
Anafiaksis, Faktor kemoktaktif,
Eosinofilik dan bradikininz

Edema dinding Spasme otot


Bronkiolus kecil Sekresi mucus yang polos bronkiolus
kental dalam lumen
bronkiolus
Sekresi mucus yang kental dalam
lumen bronkiolus Spasme otot
Edema dinding polos bronkiolus
Bronkiolus kecil

ASMA

Sianosis
Batuk tachicardi
dispnea Barel
cheat`

Hipoksi Kecemasan
a GDR
KOMPLIKASI

- Pneumothoraks
- Pneumomediastinum
- Atelektasis
- asPergilosis
- Gagal nafas
- bronkhitis
PENATALAKSANAAN

- Secara farmakologis
1. berikan oksigen Pernasal
2. bronkodilator untuk mengatasi obstruksi jalan nafas

- Secara non farmakologis


1. batuk efektif
2. minum air hangat
3. Posisi tidur
4. hindari faktor Pencetus
PPOK
DEFINISI PPOK ( Penyakit
Paru Obstruksi
Kronis) adalah suatu
penyumbatan
menetap pada
saluran pernafasan
yang disebabkan
oleh emfisema atau
bronkitis kronis
ETIOLOGI

- Merokok
- Polusi udara
- Lingkungan kerja
- Infeksi paru berulang
MANIFESTASI KLINIS

- Batuk
- Sesak nafas
- Mengi atau wheezing
- Penggunaan otot bantu pernafasan
KLASIFIKASI PPOK

1. Bronkitis kronik
2. Emfisema paru
3. asma
KOMPLIKASI

- Acute respiratori failure ( ARV )


- Dekompensasi ventrikel kanan
- Pneumothoraks
- Giant bullae
PATOFISIOLOGI
- Faktor seperti merokok, polusi, umur, akan mendatangkan proses inflamasi
bronkus dan juga menimbulkan kerusakan pada dinding bronkus terminal.
- Akibat dari kerusakan akan terjadi obstruksi bronkus kecil (bronkiolus terminalis),
yang mengalami penutupan atau obstruksi awal fase ekspirasi.
- Udara yang mudah masuk ke alveoli pada saat inspirasi, pada saat ekspirasi
banyak terjebak dalam alveolus dan terjadilah penumpukan udara (air trapping).
- Hal inilah yang menyebabkan adanya keluhan sesak napas dengan segala
akibatnya.
- Adanya obstruksi pada awal ekspirasi akan menimbulkan kesulitan ekspirasi dan
menimbulkan pemanjangan fase ekspirasi.
- Fungsi-fungsi paru: ventilasi, distribusi gas, difusi gas, maupun perfusi darah
akan mengalami gangguan
Asap tembakau / polusi udara
PHATWAY PPOK
Gangguan kebersihan paru

Peradangan bronkus

Hipoventilasi alveolar Dinding bronkiolus melemah dan alveoli


pecah

Saluran nafas kecil kolap saat


Bronkitiskronik ekspirasi

Emfisema

Penyempitan saluran nafas Berkurangnya elastis paru

Saluran nafas kecil


Saluran nafas besar
Saluran nafas menjadi kecil lebih
kecil berkelok-kelok dan beroblitrasi
Hipertrofi dan hiperplasia kelenjar
Metaplasia sel goblet mukus

Obstruksi jalan nafas


Obstruksi jalan nafas PPOK

Kontraksi otot
Sekresi mukus PCO2 & PO2 Meningkat
meningkat

Resistensi pernafasan
Bersihan jalan Gangguan
nafas tidak efektif pertukaran gas
Frekuensi
nafas
meningkat

dyspneau

Ketidakefektifan
jalan nafas
PENATALAKSANAAN

- Pencegahan
- Terapi eksaserbasi akut di lakukan dengan :
a. Antibiotik
b. teraPi oksigen
c. fisioteraPi dada
d. bronkodilator
- teraPi jangka Panjang
a. latihan fisik
b. mukolitik dan eksPektoran
c. rehabilitasi
ASUHAN
KEPERAWATAN
ASMA DAN PPOK
A. Pengkajian
- anamnesa
- Pemeriksaan fisik
- Pemeriksaan Penunjang
- klasifikasi data
- Analisa data
B. Diagnosa

Asma PPOK
■ Tidak efektifnya bersihan jalan ■ Ketidak efektifan bersihan
nafas berhubungan dengan jalan nafas berhubungan
gangguan suplai oksigen dengan mucus yang berlebihan
(bronkospasme), penumpukan ■ Ketidak efektifan pola nafas
sekret, sekret kental. berhubungan dengan
■ Pola nafas tidak efektif hiperventilasi paru
berhubungan dengan gangguan
suplai oksigen (bronkospasme).
C. Rencana tindakan
Asma
Diagnosa Tujuan Intervensi
Tidak efektifnya bersihan jalan nafas Pencapaian bersihan jalan napas dengan -Auskultasi bunyi nafas, catat
berhubungan dengan gangguan suplai kriteria hasil sebagai berikut: adanya bunyi nafas, ex:
oksigen (bronkospasme), penumpukan 1. Mempertahankan jalan napas mengikaji/pantau frekuensi
sekret, sekret kental. paten dengan bunyi napas bersih atau pernafasan, catat
jelas. rasioinspirasi/ekspirasi.
2. Menunjukan perilaku untuk -Catat adanya derajat dispnea,
memperbaiki bersihan jalan nafas ansietas, distress pernafasan,
misalnya batuk efektif dan penggunaan obat bantu.
mengeluarkan sekret.
Pola nafas tidak efektif berhubungan Perbaikan pola nafas dengan kriteria . Ajarkan pasien
dengan gangguan suplai oksigen hasil sebagai berikut: pernapasan dalam.
(bronkospasme). 1. Mempertahankan ventilasi 2. Tinggikan kepala dan
adekuat dengan menunjukan RR:16- bantu mengubah posisi.
20 x/menit dan irama napas teratur. Berikan posisi semi fowler.
2. Tidak mengalami sianosis atau
tanda hipoksia lain.
3. Pasien dapat melakukan
pernafasan dalam.
PPOK
diagnosa Tujuan intervensi

Ketidak efektifan bersihan Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x24 - Posisikan pasien untuk
jalan nafas berhubungan jam, pasien menunjukkan jalan nafas bersih memaksimalkan ventilasi
dengan mucus yang
berlebihan dibuktikan dengan kriteria hasil: - Lakukan fisioterapi dada jika perlu
❖ Pasien mampu mengeluarkan dahak
❖ Menunjukkan jalan nafas yang paten (klien tidak
merasa tercekik, irama nafas, frekuensi pernafasan
dalam rentang normal, tidak ada suara nafas
abnormal)
Ketidak efektifan pola nafas Mendemontrasikan batuk efektif dan suara - Buka jalan nafas, gunakan
berhubungan dengan nafas yang bersih, tidak ada sianosis dan teknik chin lift atau jaw thrust
hiperventilasi paru dyspneu (mampu mengeluarkan sputum, bila perlu
mampu bernafas dengan mudah, tidak ada - Posisikan pasien untuk
pursed lips) memaksimakan ventilasi

Anda mungkin juga menyukai