Gangguan Depresi Berat
Gangguan Depresi Berat
Merupakan gangguan pada afeksi (emosi) atau mood (suasana hati) seseorang. Dan
penderita dapat mengalami depresi atau manik (kegirangan yang tidak wajar) atau
dapat bergantian antara manik dan depresif (Atkinson dkk, 1992).
Episode
Manik
Gangguan
Afektif
Episode Episode
Depresif Bipolar
F.30 Episode Manik
Status mental abnormal yang ditandai dengan euforia, disinhibisi sosial, aliran
pikiran yang cepat, susah tidur, berbicara terus menerus, mudah mengambil risiko,
dan bersifat iritabilitas.
Gejala B :
• Konsentrasi dan perhatian berkurang
• Harga diri dan kepercayaan diri berkurang
• Rasa bersalah dan tak berguna
• Masa depan suram dan pesimis
• Gagasan atau perbuatan membahayakan diri
• Tidur terganggu
• Nafsu makan berkurang
Episode Depresif Ringan
• Sekurang-kurangnya dua gejala A
• Paling sedikit 2 dari gejala B
• Telah berlangsung paling sedikit 2 minggu
• Tidak boleh ada gejala yang berat
• Masih dapat meneruskan pekerjaan dan
kegiatan sosial.
Episode Depresif Sedang
– Paling sedikit dua dari gejala A
– Paling sedikit tiga dari gejala B
– Paling sedikit dua minggu
– Mengalami kesulitan dalam pekerjaan dan
kegiatan sosial
Episode Depresif Berat Tanpa Gejala
Psikotik
– Tiga dari gejala A
– Paling sedikit empat dari gejala B dan
intensitas berat.
– Paling sedikit telah berlangsung dua minggu
atau gejala amat berat dan onset sangat
cepat.
– Tidak mungkin melakukan pekerjaan dan
kegiatan sosial.
Episode Depresif Berat dengan Gejala
Psikotik
• Sama seperti ad. 3 disertai dengan waham atau
halusinasi, atau stupor depresif.
Epidemiologi
• Gangguan depresi berat adalah suatu gangguan yang
sering terjadi, dengan prevalensi seumur hidup kira-kira
15 % dan kemungkinan sekitar 25 % terjadi pada wanita.
• Beberapa penelitian menunjukkan bahwa depresi mayor
lebih sering diderita perempuan dibanding laki-laki
dengan rasio 2:1.
• Prevalensi selama kehidupan pada perempuan 10%-25%
dan pada laki-laki 5%-12%. Walaupun depresi lebih
sering terjadi pada perempuan, kejadian bunuh diri lebih
sering terjadi pada laki-laki terutama usia muda dan tua.
Gender Differences in The
Prevalence of Depression
Age Differences in The
Prevalence of Depression
Etiologi
Etiologi Depresi
Faktor Biologis
3. Abnormalitas Otak
• Berdasarkan studi neuroimaging, telah ditemukan
abnormalitas pada 4 area otak pada individu dgn
ggn. Mood:
– Korteks prefrontal
– Hipokampus
– Korteks cingluate anterior
– Amygdala
• Berupa reduksi dari aktivitas metabolik dan
reduksi volume dari gray matter
Faktor Resiko
Faktor Resiko Depresi
1. Jenis Kelamin
– Wanita > pria
– Berhubungan dengan kadar hormonal
2. Umur
– Umumnya banyak pada masa dewasa muda
– Rata-rata pada pertengahan usia 20.
3. Faktor Sosial-Ekonomi
– Sebenarnya tidak ada hubungan spesifik
tapi telah ditemukan bahwa gangguan
mood lebih tinggi ditemukan pada
kelompok sosial ekonomi yang rendah
Patofisiologi
PATOFISIOLOGI DEPRESI
• Teori Klasik
“menurunnya neurotransmisi akibat kekurangan
neurotransmitter di celah sinaps”
Teori Terbaru
• The Biogenic Amine Hypothesis
• The Reseptor Sensitivity Hypothesis
• The Permissive Hypothesis
The Biogenic Amine Hypothesis
Genetik Usia
Stress Kepribadian
Tempat
Dopamin bergantung
menurun tidak ada
Depresi
Depresi
Kognitif
Afektif
Sulit memfokuskan sesuatu
Merasa tertekan
Kebingungan Sulit menerima
informasi
Kehilangan
semangat dan Sulit
murung memutuskan
tindakan
Kehilangan Pesimis
Keputusasaan Ansietas minat &
motivasi Kurang
percaya diri
Mengabaikan diri
Menyendiri Menarik diri
sendiri
Merasa
bersalah
Hendaya
Ada pikiran
Percobaan
mencederai diri
bunuh diri
sendiri
Diagnosis
STATUS PSIKIATRI
DATA PRIBADI
Nama : ………………………………………………………………..
Jenis kelamin : Laki-laki
Usia : 40 tahun
Agama : ………………………………………………………………..
Pendidikan : ………………………………………………………………..
Suku / Warganegara : ………………………………………………………………..
Alamat : ………………………………………………………………..
Status perkawinan : sudah menikah (Istri sudah meninggal 2mg yang
lalu)
Pekerjaan : ………………………………………………………………..
Tanggal pemeriksaan : ………………………………………………………………..
No. CM : ………………………………………………………………..
Diperiksa oleh : ………………………………………………………………..
Riwayat Psikiatri
Riwayat psikiatri diperoleh dari hasil autoanamnesa dan alloanamnesa