Sistem Sistem
kegiatan Jaringan (jalan)
sitem
pergerakan
SistemKelembagaan
MATA KULIAH DASAR-DASAR TRANSPORTASI
Transportasi
MATA KULIAH DASAR-DASAR TRANSPORTASI
Jaringan Transportasi
Jaringan transportasi terdiri dari simpul (node) dan ruas-ruas (link)
Simpul-simpul tersebut mewakili suatu titik tertentu pada ruang dan Ruas adalah garis-
garis yang menghubungkan titik-titik
Pada kondisi tertentu untuk tujuan analisa maka, terkadang ruas-ruas tersebut arahnya
perlu ditunjukkan dalam bentuk busur berarah
Terdapat cara lain dalam menunjukkan suatu jaringan transportasi yaitu cara Matriks
hubungan dan cara matriks simpul-ruas atau simpul busur
MATA KULIAH DASAR-DASAR TRANSPORTASI
JARINGAN JARINGAN
JARINGAN RADIAL POLA
GRID HEXAGONAL
JARINGAN
MODIFIKASI
RADIAL
MATA KULIAH DASAR-DASAR TRANSPORTASI
Jalan bebas
hambatan Kecamatan
Jalan
kolektor
Ibukota Ibukota
Propinsi Propinsi
Jalan
Arteri
Ibukota
Gambar Hirarki pergerakan kendaraan di jalan Kabupaten
Jalan lokal
Desa Desa
Jalan
kolektor
Kecamatan
Ibukota Propinsi Ibukota Propinsi
Jalan
kolektor
Ibukota Kabupaten
Ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam konsep dasar hirarki
sistem jaringan jalan antara lain adalah: jarak antar simpang, penentuan
jaringan yang baik dan efesien
MATA KULIAH DASAR-DASAR TRANSPORTASI
% traffic % Land
Function Land service Function
T L
Traffic Function Function
No network
function No Access
Arterials Kollektor Local Street
Road Type
Gambar Sistem Klasifikasi peran fungsional Jalan menurut pergerakan dan Akses
MATA KULIAH DASAR-DASAR TRANSPORTASI
Klasifikasi jaringan jalan Ped. Trips Local traffic District Long distance and through
juga sangat ditentukan And access distribution Traffic
distribution
traffic
distribution
oleh karakteristik per-
1,0
gerakan (lalu lintas) yg
menggunakan jaringan
Proportion of
jalan tersebut. Perjala- Trips (Tij) Pedes. Streets
And
with journey
nan jarak jauh yang sifat Distance, (d) Access Roads
aksesnya ke lingkungan
sekitar
Gambar Karakteristik Pergerakan Pada Masing-
masing Kelas Jalan
MATA KULIAH DASAR-DASAR TRANSPORTASI
Kota di F23
Jalan Jenjang II Jalan Kawasan
Lokal Lokal Sekunder
Primer Sekunder III
PERSIL Perumah
an
Gambar Sistem Jaringan Jalan Primer Gambar Sistem Jaringan Jalan Sekunder
MATA KULIAH DASAR-DASAR TRANSPORTASI
Jalan Khusus, Jalan Khusus dibawah pembinaan Pejabat atau orang yang ditunjuk
MATA KULIAH DASAR-DASAR TRANSPORTASI
Trip Maker
• Aspek fisik
perencanaan Prasarana :
Jalan, Terminal , halte dll
• Aspek Manajerial/operasional
Organisasi, Kapasitas, jadual, dll
Faktor yang berpengaruh perencanaan rute
Kebutuhan
Perjalanan
Interaksi antar
Pole & Konfigurasi Besar dan Sistim
rute & Moda Kapasitas Rute
Struktur Jaringan Tarif
Angkutan
Kebutuhan sisitm
jaringan terminal dan
fasilitas Penunjang
Lainnya
Pemindahan Penumpang
Load Factor
Variasi Frekuensi
Transportation
Accessibility
Facility
Kenapa “transportasi” harus
direncanakan ?
1. Adanya peningkatan aktivitas interaksi
manusia.
2. Terbatasnya jaringan jalan dan moda
transportasi.
3. Kebutuhan aksebilitas, efektivitas, efisiensi
dan kenyamanan perjalanan, serta
keselamatan perjalanan.
4. Aspek sumber daya energi dan lingkungan.
Perkuliahan 1 - Perencanaan
Transportasi
Peningkatan Aktivitas Manusia
Kondisi ini dimulai dari
perubahan dan
perkembangan tata guna
lahan.
Kebutuhan transportasi
menjadi berhubungan
langsung dengan
penyebaran dan intensitas
tata guna lahan
Perkuliahan 1 - Perencanaan
Transportasi
Terbatasnya Jaringan Jalan
Pertambahan jaringan
jalan dalam aspek
kuantitas maupun
kualitas tidak akan
dapat mengikuti
pertumbuhan aktivitas
manusia.
Perkuliahan 1 - Perencanaan
Transportasi
Kebutuhan perjalanan yang efektif,
efisien, aman & nyaman
Perjalanan orang/barang
harus memiliki standar
kualitas dan kuantitas untuk
mencapai kondisi yang
ketersediaan, aman, lancar,
nyaman dan ekonomis.
Perkuliahan 1 - Perencanaan
Transportasi
Aspek Sumber Daya Energi dan
Lingkungan
Menipisnya persediaan
sumber BBM, meningkatnya
harga minyak dunia dan
memburuknya kualitas
lingkungan telah menjadi
problem global.
Perkuliahan 1 - Perencanaan
Transportasi
Konsumsi BBM antar Moda
Kebutuhan BBM Berbagai
Industri
Avtur
8.87%
Energy Share Outlook for
2005 Biodiesel 2015 2025
0.96%
Transportation (Indonesia)
Biodiesel
0.00% Bioetanol
Bioetanol Biodiesel
3.48%
0.00% Avtur 4.00% Avtur
CNG 11.12% 11.59%
CNG
Minyak 0.37%
0.00% Bioetanol
Solar 10.26%
Minyak
18.44%
Solar CNG
18.08% 1.35% Premium
Premium Premium
57.34%
72.68% 65.99%
Minyak
Solar
15.46%
2025
Bioetanol
5.35% Biodiesel
Briket Batubara 2.89%
Avtur
0.05% 6.05%
CNG
0.71%
Gas Bumi
1.81% Premium
Kayu Bakar 29.91%
0.03% LPG
12.04%
Minyak Tanah
Minyak Solar 0.55%
11.23%
Listrik
28.63% Minyak Nabati
Murni
Minyak Diesel 0.15%
Minyak Bakar 0.02%
0.58%
Tujuan Perencanaan Transportasi
Mencegah masalah transportasi di masa depan
(kemacetan, tundaan, kecelakaan)
Problem Solving untuk masalah transportasi
Melayani kebutuhan transportasi
Mempersiapkan kebijakan transportasi masa
depan
Menoptimalkan sumber daya untuk
pencapaian tujuan transportasi.
Perkuliahan 1 - Perencanaan
Transportasi
Posisi Perencanaan Transportasi dalam
Kebijakan Transportasi
Penentuan Kebijakan
Pengembangan Transportasi
Perkuliahan 1 - Perencanaan
Transportasi
Signifikasi Perencanaan Transportasi
Perkuliahan 1 - Perencanaan
Transportasi
Klasifikasi Perencanaan Transportasi
• PERENCANAAN JANGKA PENDEK : Perencanaan
Operasional (denah persimpangan, penyeberangan
jalan, lokasi parkir, dll.).
• PERENCANAAN JANGKA MENENGAH : Perencanaan
Taktis (manajemen lalu lintas, organisasi angkutan
umum, dll.)
• PERENCANAAN JANGKA PANJANG : Perencanaan
Strategis (struktur dan kapasitas jaringan jalan,
keterkaitan transportasi dan tata guna lahan, dll.)
Perkuliahan 1 - Perencanaan
Transportasi
Lingkup Perencanaan
• STUDI PERENCANAAN PRASARANA TRANSPORTASI :
masterplan pengembangan jaringan dan terminal, disain
trase jalan, dll.
• STUDI KEBIJAKAN TRANSPORTASI : sistem sirkulasi lalu
lintas, strategi pelayanan angkutan umum, dll.
• STUDI PERENCANAAN TRANSPORTASI YANG KOMPREHENSIF
: studi kebutuhan prasarana, studi pengembangan sistem
transportasi regional dan nasional.
Perkuliahan 1 - Perencanaan
Transportasi
Tahapan Perencanaan Transportasi
• Formulasi Tujuan, Sasaran dan Lingkup
Perencanaan.
• Prediksi Kondisi di Masa yang Akan Datang.
• Analisis Prediksi Kondisi di Masa yang Akan
Datang.
Perkuliahan 1 - Perencanaan
Transportasi
Model Perencanaan Transportasi
Definisi Model
Peranan Model dalam Perencanaan
Transportasi
Konsep Pemodelan dalam Transportasi
Model Tata Guna Lahan
Perkuliahan 1 - Perencanaan
Transportasi
Definisi Model
• Model adalah representasi ringkas dari kondisi riil
dan berwujud suatu bentuk rancangan yang dapat
menjelaskan atau mewakili kondisi riil tersebut
untuk suatu tujuan tertentu (Black, 1981)
• Model adalah suatu kerangka utama atau
formulasi informasi atau data tentang kondisi
nyata yang dikumpulkan untuk mempelajari atau
menganalisis sistem nyata teresebut (Gordon,
1978)
Perkuliahan 1 - Perencanaan
Transportasi
Peranan Model dalam
Perencanaan Transportasi
Model sebagai alat bantu (media) untuk memahami
cara kerja sistem (Tamin, 1997)
Untuk memudahkan dan memungkinkan dilakukannya
perkiraan terhadap hasil-hasil atau akibat-akibat dari
langkah-langkah/alternatif yang diambil dalam proses
perencanaan dan pemecahan masalah pada masa yang
akan datang.
Untuk memudahkan menggambarkan dan
menganalisis realita
Perkuliahan 1 - Perencanaan
Transportasi
Konsep Pemodelan
Perkuliahan 1 - Perencanaan
Transportasi
INTERAKSI SPASIAL TATA GUNA LAHAN – SISTEM
TRANSPORTASI
Perkuliahan 1 - Perencanaan
Transportasi
Land Use - Transportation
Transportation
Accessibility
Facility
Land Use
PEMILIHAN MODA
1
Variasi Four-Step Model
G-MS G G G
D D-MS MS D
A A D MS
G:Trip Generation
MS : Modal Split
A A
D : Trip Distribution Trip End / Trip Interchange /
Pre Distribution Model Post Distribution Model
A : Trip Assignment
Model Pemilihan Moda:
Trip Maker
where :
T : Trips (by mode) produced per household
Pop : Number of population
Auto : Auto ownership
Postdistribution
(trip-interchange) model
p (K) = eU K
Σe Ux
x
where
p (K) : Probabilitas menggunakan moda - K
UK : Utilitas moda K
Ux : Utilitas moda x
Fungsi Utilitas dan Disutilitas
dimana :
X1 : Cost
X2 : Convenience
X3 : Level of service, associated with a mode
PA : Private Auto
LB : Local Bus
EB : Express Bus
Example of Multinomial Logit Model
where :
X1 : Access plus egress time (minutes)
X2 : Waiting time (minutes)
X3 : Line-haul time (minutes)
X4 : Out-of-pocket cost (cents)
aK : Mode-spesific constant
During the target year, 5000 person-trips/day interchange
between i and j will have a choice between private
automobile (A) and a local bus system (B).
The target year service attributes of the two competing
modes have been estimated to be :
Attribute X1 X2 X3 X4
Automobile 5 0 20 100
Local Bus 10 15 40 50
UA = 0.12 - 0.25 (5) - 0.032 (0) - 0.015 (20) - 0.002 (100) = - 0.745
UB = - 0.56 - 0.25 (10) - 0.032 (15) - 0.015 (40) - 0.002 (50) = - 1.990