Anda di halaman 1dari 10

Analisis Data Kualitatif dengan

Content Analysis
Ari Probandari
Referensi
• Graneheim UH, Lundman B. Qualitative
content analysis in nursing research: concepts,
procedures and measures to achieve
trustworthiness. Nurse Education Today 2004;
24: 105-112.
Content Analysis
Teks dalam Unit Makna Ringkasan Unit
Transkrip (Meaning Unit) Makna

Kategori
Tema (Theme) Kode (Code)
(Category)

Dijabarkan
dalam tulisan
hasil penelitian
Open coding tahap I
Unit Makna
Ringkasan Unit Makna Kode
(Meaning Unit/Content
(Condesed meaning unit) (Code)
Unit/Coding Unit)

Condensation of meaning
“the constellation of words “the label of a
unit: a process of shortening
or statements that relate to meaning unit has
while still preserving the
central meaning “ been referred to”
core”

Kode mengandung makna eksplisit (yang tersebut dalam teks)


dan makna implisit (makna tersirat dari teks)
Teks dalam transkrip:
(TOPIK: Pendapat Klinisi tentang Strategi DOTS di RS)
Prosedurnya [diagnosis dan pengobatan] itu agak rumit …[pasien]
Yang pakai obat TB [dari program] harus [didiagnosis] pakai BTA ini
memang sudah prosedur. Kemudian harus dengan rongent toraks.
BTA harus dilakukan 2 kali meskipun rongentnya positif. Karena
pasien itu harus bolak balik. Biasanya pasien yang datang ke sini
sudah datang ke tempat lain dan sudah dapat antibiotik, terus kita
rontgent hasilnya positif, selanjutnya saya BTA tetapi hasilnya
negative. Itu bisa dikategorikan DOTS belum bisa. Karena BTA-nya
negative, padahal sebagai klinisi kita yakin kalau [diagnosisnya] ini
TB dan sudah dapat antibiotic sebelumnya. Khan alurnya begitu,
klinis, terus antibiotic dan diulang lagi BTA-nya. Di sini kadang-
kadang kesuen/terlalu lama. Pasiennya wira-wiri karena dia sudah
dari dokter umum atau dari mana. Mosok dia saya beri antibiotic
lagi. Setelah itu saya BTA lagi… wah ini terlalu lama …selain kasihan
sama pasiennya.
Meaning Unit:
Prosedurnya [diagnosis dan pengobatan] itu agak rumit …[pasien] Yang
pakai obat TB [dari program] harus [didiagnosis] pakai BTA ini memang
sudah prosedur. Kemudian harus dengan rongent toraks. BTA harus
dilakukan 2 kali meskipun rongentnya positif. Karena pasien itu harus
bolak balik. Biasanya pasien yang datang ke sini sudah datang ke tempat
lain dan sudah dapat antibiotik, terus kita rontgent hasilnya positif,
selanjutnya saya BTA tetapi hasilnya negative. Itu bisa dikategorikan DOTS
belum bisa. Karena BTA-nya negative, padahal sebagai klinisi kita yakin
kalau [diagnosisnya] ini TB dan sudah dapat antibiotic sebelumnya. Khan
alurnya begitu, klinis, terus antibiotic dan diulang lagi BTA-nya. Di sini
kadang-kadang kesuen/terlalu lama.

Condesed meaning unit Code

Pasien dengan obat TB program harus Prosedur diagnosis dengan


Meaning didiagnosis dengan BTA sesuai DOTS rumit bagi klinisi
unit prosedur. Jika hasil BTA negatif tetap
diulangi lagi pemeriksaan BTA padahal Prosedur diagnosis dengan
klinisi yakin diagnosis nya TB dan sudah DOTS terlalu lama bagi
mendapat antibiotik sebelumnya pasien
Meaning Unit:
...[pasien] Yang pakai obat TB [dari program] harus [didiagnosis] pakai BTA
ini memang sudah prosedur....

Condesed meaning unit Code

Prosedur DOTS untuk


Meaning unit pasien dengan obat TB
Pasien yang pakai obat TB
program
program didiagnosis dengan
BTA sesuai prosedur
Selektivitas pasien dengan
prosedur DOTS
Contoh open coding tahap II
“Link of the underlying meanings together in
categories”
Prosedur diagnosis DOTS tidak sesuai untuk situasi manajemen
Tema
kasus TB di Rumah Sakit

“A group of content that shares a commonality”


Kategori
Prosedur diagnosis DOTS
Prosedur diagnosis DOTS tidak
Prosedur diagnosis DOTS di RS
Sub-kategori sesuai dengan prinsip para
membebani biaya pasien
klinisi di RS

Prosedur diagnosis DOTS rumit Pemeriksaan BTA mahal di RS


bagi klinisi; Beban biaya tambahan untuk
Kode
Dokter ingin diagnosis lebih transport pasien
cepat;
Tahap-tahap dalam melakukan
Content Analysis
1. Membaca transkrip berulang kali
2. Mulai dengan satu pertanyaan
3. Seluruh transkrip yang relevan dengan
pertanyaan tsb dijadikan satu
4. Melakukan koding, menyusun kategori
5. Mendiskusikan dengan peneliti lain
6. Merevisi kategori
7. Mengembangkan kategori menjadi tema
(dengan mulai menggunakan teori)

Anda mungkin juga menyukai