HIPERPARATIROID, HIPOPARATIROID,
DIABETES MELITUS
KELENJAR
ENDOKRIN
HORMON SIRKULASI
TARGET ORGAN
Review
Sistem endokrin sistem saraf pusat
Pankreas
Sel Alpha Glukagon Merangsang glikogen mjd ?????
Sel Betha glukosa
Insulin Merangsang glukosa mjd
glikogen
HIPERPARATIROIDISME
kelainan hormonal dimana hormon yang mengatur
metabolisme kalsium dihasilkan dalam jumlah berlebih
Ekskresi Ca ↑ Hiperkalsemia
PATOFISIOLOGI
PARATHORMON
Sekunder
• rangsangan produksi yang tidak normal. Penyebab Secara
khusus berkaitan dengan GGA, umumnya: def vit D
Tersier
• perkembangan hipersekresi hormon paratiroid karena
hiperkalsemia.
• Kebanyakan manisfestasi dari
hiperparatiroid ASIMTOMATIk
• Membutuhkan riwayat pengkajian yang
lengkap
• Takikardi
Kardiovaskular • Aritmia jantung, hipertensi
• Konjunctivitis,
Mata • keratopathy
ASKEP Hiperparatiroidisme
• Pengkajian
– Riwayat kesehatan klien.
– Riwayat penyakit dalam keluarga.
– Keluhan utama, antara lain :
• Sakit kepala, kelemahan, lethargi dan kelelahan otot
• Gangguan pencernaan seperti mual, muntah, anorexia,
konstipasi, dan nyeri lambung yang akan disertai
penurunan berat badan
• Depresi
• Nyeri tulang dan sendi.
Pengkajian (2)
• Riwayat trauma/fraktur tulang.
• Riwayat radiasi daerah leher dan kepala.
• Pemeriksaan fisik yang mencakup :
– Observasi dan palpasi adanya deformitas tulang.
– Amati warna kulit, apakah tampak pucat.
– Perubahan tingkat kesadaran.
• Bila kadar kalsium tetap tinggi, maka akan tampak
tanda psikosis organik seperti bingung bahkan koma
dan bila tidak ditangani kematian akan mengancam.
Pengkajian (3)
• Pemeriksaan diagnostik, termasuk :
– Pemeriksaan laboratorium :
• dilakukan untuk menentukan kadar kalsium dalam plasma
yang merupakan pemeriksaan terpenting dalam
menegakkan kondisi hiperparatiroidisme.
• Hasil pemeriksaan laboratorium pada hiperparatiroidisme
primer akan ditemukan peningkatan kadar kalsium
serum; kadar serum posfat anorganik menurun
sementara kadar kalsium dan posfat urine meningkat.
– Pemeriksaan radiologi, akan tampak penipisan tulang
dan terbentuk kista dan trabekula pada tulang.
Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri berhubungan dengan agen cedera fisik
2. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan
kelemahan otot
3. Gangguan eliminasi urine b/d penyebab multiple
4. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan
tubuh b/d faktor biologis
5. Risiko Cidera
6. Mual
7. Konstipasi
8. Hambatan mobilitas fisik
9. Kekurangan Volume cairan
Pencegahan
Minum banyak cairan, khususnya air putih.
Latihan. Ini salah satu cara terbaik untuk membentuk tulang
kuatan dan memperlambat perapuhan tulang.
Penuhi kebutuhan vitamin D. sebelum berusia 50 tahun,
rekomendasi minimal vitamin D yang harus dipenuhi setiap hari
adalah 200 International Units (IU). Setelah berusisa lebih dari
50 tahun, asupan vitamin D harus lebih tinggi, sekitar 400-800 IU
perhari.
Jangan merokok. Merokok dapat meningkatkan perapuhan
tulang seiring meningkatnya masalah kesehatan, termasuk
kanker.
Waspada terhadap kondisi yang dapat meningkatkan kadar
kalsium.
HIPOPARATIROIDISME
Suatu kondisi dimana tubuh tidak mampu membuat hormon
paratiroid atau parathyroid hormon (PTH) dalam jumlah
yang cukup
Penyebab:
Neuromuskuler : Parastesia, kesemutan pada jari dan ibu jari, keram otot,
Ansietas, kacau mental, peka rangsang, depresi, tetani, kejang tonik/klonik
Rambut : tumbuhnya bisa jarang dan lekas putih. Kulit : kering dan
permukaan kasar, mungkin terdapat pula vesikula dan bulla. Kuku : tipis dan
kadang-kadang ada deformitas.
Pemeriksaan Reflek Patologis
1) Erb’s sign:
stimulasi listrik kurang dari 5 miliamper kontraksi dari otot
(normal pada 6 milli-ampere)
2) Chvostek’s sign:
Ketokan ringan pada nervus fasialis menyebabkan kontraksi
dari otot-otot muka (kedutan pada mulut, hidung dan mata)
3) Trousseau’s sign:
sirkulasi darah dilengan ditahan dengan manset (lebih dari
tekanan sistolik) maka dalam 3 Menit tangan spasme
carpopedal
4) Peroneal sign:
Dengan mengetok bagian lateral fibula di bawah kepalanya akan
terjadi dorsofleksi dan adduksi dari kaki
Diagnosa Keperawatan
1. Risiko Cidera
2. Intoleransi aktivitas
3. Ketidakseimbangan nutrisi kurang
4. Risiko Cidera
5. Ketidakefektifan perfusi jaringan perifer
6. Gangguan citra Tubuh
7. Gangguan rasa nyaman
DIABETES MELITUS
Diabetes Gestasional
Hiperglikemia terjadi selama kehamilan akibat sekresi hormon-
hormon plasenta.
Setelah melahirkan bayi, kadar glukosa darah akan kembali normal.
Komplikasi
Jangka pendek:
1. Hipoglikemia
2. Ketoasidosis diabetik
3. Sindrom hiperglikemik hiperosmolar nonketotik
Jangka panjang
1. Retinopati diabetik,
2. Nefropati
3. Neuropati :
- polineuropati sensori(neuropati perifer)
- neuropati cranial
- neuropati otonom
Gejala Klinis