Anda di halaman 1dari 28

FISIOLOGI MANUSIA

OLEH :
M JANUARDI RAHMATULLAH
OTOT
• Otot adalah jaringan peka rangsang
• Mencetuskan mekanisme kontraksi → spesialis
kontraksi pada tubuh
• Mampu mengubah energi listrik menjadi energi kimiawi
• Mengandung protein-protein kontraktil
• Otot rangka (melekat pd tulang) → kontraksinya
menyebabkan tulang bergerak ⇒ aktivitas motoric
• Otot rangka sbg penunjang homeostasis: - mengunyah
- menelan makanan - bernapas - menghindari bahaya,
dll
• Otot rangka untuk aktivitas non-homeostasis: menari,
mengoperasikan komputer, dll
• Otot polos : tdp di dinding organ-organ berongga dan
saluran di dalam tubuh; kontraksinya ⇒ mengatur
aliran darah, gerakan makanan di sal cerna, aliran
udara, aliran urin, dll
• Otot jantung : hanya ada di dinding jantung.
kontraksinya → memompa darah ke seluruh tubuh
MACAM – MACAM KONTRAKSI OTOT
• Kontraksi Isometric
Kontraksi isometric (iso berarti tetap,
metric berarti jarak) adalah kontraksi
dimana otot-otot tidak memanjang
atau memendek sehingga tidak
tampak suatu gerakan yang nyata
tetapi didalam otot ada tegangan dan
semua tenaga yang dikeluarkan dalam
otot akan diubah menjadi panas.
Kontraksi demikian disebut juga
kontraksi statis (static contraction).
Contoh gerakan isometric, misalnya
latihan mendorong tembok seolah
hendak merobohkannya.
• Kontraksi Isotonic
Kontraksi isotonic adalah tipe
kontraksi yang disebabkan memanjang
atau memendeknya otot-otot. Dalam
kontraksi ini tampak terjadi suatu
gerakan dalam anggota-anggota
tubuh. Tipe kontraksi ini disebut juga
dengan dynamic contraction.
Contohnya saat latihan menggunakan
barbell.
• Kontraksi Isokonetik
Kontraksi isokinetik juga bersifat konsentrik, artinya saat berkontraksi otot memendek.
Tetapi tyegangan yang timbul karena memendeknya otot dengan kecepatan (kinetic) yang
tetap adalah maksimal pada semua sudut persendian. Kontraksi isokinetik ini banyak
ditemui pada beberapa cabang olahraga, misalnya gerakan lengan pada renang gaya
bebas.
• Kontraksi Eksentrik
Kontraksi eksentrik biasanya terjadi
pemendekan atau panjang otot tetap.
Akan tetapi adakalanya ada
perpanjangan otot pada waktu
kontraksi
• Secara biokimiawi keseluruhan proses pada neuromuscular junction dianggap
berlangsungdalam 6 tahap, yaitu:
1. Sintesis asetil kolin terjadi dalam sitosol terminal saraf dengan menggunakan
enzimkolin asetiltransferase yang mengkatalisasi reaksi berikut ini:Asetil-KoA + Kolin à
Asetilkolin + KoA
2. Asetilkolin kemudian disatukan ke dalam partikel kecil terikat-membran yang
disebutvesikel sinap dan disimpan di dalam vesikel ini.
3. Pelepasan asetilkolin dari vesikel ke dalam celah sinaps merupakan tahap
berikutnya.Peristiwa ini terjadi melalui eksositosis yang melibatkan fusi vesikel dengan
membranpresinaptik. Dalam keadaan istirahat, kuanta tunggal (sekitar 10.000 molekul
transmitteryang mungkin sesuai dengan isi satu vesikel sinaps) akan dilepaskan secara
spontansehingga menghasilkan potensial endplate miniature yang kecil. Kalau sebuah
akhir sarafmengalami depolarisasi akibat transmisi sebuah impuls saraf, proses ini akan
membukasaluran Ca2+ yang sensitive terhadap voltase listrik sehingga memungkinkan
aliran masukCa2+ dari ruang sinaps ke terminal saraf. Ion Ca2+ ini memerankan
peranan yang esensialdalam eksositosis yang melepaskan asitilkolin (isi kurang lebih
125 vesikel) ke dalamrongga sinaps.
4. Asetilkolin yang dilepaskan akan berdifusi dengan cepat melintasi celah sinaps ke
dalamreseptor di dalam lipatan taut (junctional fold), merupakan bagian yang menonjol
dari motor end plate yang mengandung reseptor asetilkolin (AChR) dengan kerapatan
yangtinggi dan sangat rapat dengan terminal saraf. Kalau 2 molekul asetilkolin terikat
padasebuah reseptor, maka reseptor ini akan mengalami perubahan bentuk dengan
membukasaluran dalam reseptor yang memungkinkan aliran kation melintasi membran.
Masuknya ion Na+ akan menimbulkan depolarisasi membran otot sehingga terbentuk
potensial endplate. Keadaan ini selanjutnya akan menimbulkan depolarisasi membran
otot di dekatnyadan terjadi potensial aksi yang ditransmisikan disepanjang serabut saraf
sehingga timbulkontraksi otot.
5. Kalau saluran tersebut menutup, asetilkolin akan terurai dan dihidrolisis oleh
enzimasetilkolinesterase yang mengkatalisasi reaksi berikut:
Asetilkolin + H2O => Asetat + Kolin
Enzim yang penting ini terdapat dengan jumlah yang besar dalam lamina basalis rongga
sinaps
6. Kolin didaur ulang ke dalam terminal saraf melalui mekanisme transport aktif di
manaprotein tersebut dapat digunakan kembali bagi sintesis asetilkolin.
FISIOLOGI KONTRAKSI OTOT JANTUNG PADA
MANUSIA
Depolarisasi
membran sel Depolarisasi
saraf otot Ion kalsium masuk ke sel dan retikulum sarkoplasma
Potensial aksi sarkolema dan melepas ion kalsium ke dalam myofibril
sistem tubulus T

Kompleks troponin menarik tropomiosin Peningkatan gabungan


Bagian aktif aktin tidak tertutupi
masuk ke lekukan antara dua untai aktin kalsium-troponin

Kepala jembatan penyebrangan dari myosin tertarik Kekuatan Kepala jembatan


kebagian aktif filamen aktin intramolekul penyebrangan miring
kearah lengan dan
menarik filamen aktin

Kepala jembatan
Ujung filamin aktin
Power stroke penyebrangan terlapas
Kontraksi tertarik ke tengah
otomatis
filamin myosin
• Proses tersebut akan berlangsung terus sampai filament aktin menarik membrane
Z menyentuh ujung akhir filament myosin.
• Kontraksi akan terus berlangsung sehingga lebih memendekkan panjang
sarkomer ujung-ujung filament myosin menjadi kusut dan kekuatan kontraksi
menurun dengan cepat.
• Energi yang digunakan untuk kontraksi otot adalah ATP. ATP ini terdapat pada
kepala jembatan penyebrangan. Sebelum digunakan ATP dipecah menjadi ADP
dan P inorganic.
• ADP yang sudah digunakan dengan segera akan mengalami reposporilasi untuk
membentuk ATP baru dengan bantuang Creatinin phospat
• Sumber energi yang lain yang digunakan untuk menyusun kembali creatinin
phospat dan ATP adalah Glikogen yang sudah disimpan dalam otot
FISIOLOGI RELAKSASI OTOT JANTUNG PADA
MANUSIA
Ion Ca dalam retikulum fasilitas pemasukan Ca dalam
Ca keluar dari sel lewat
sarkoplasma meningkat sarkoplasma menurun.
sarkoplasma

Meningkatnya komplek troponin/ Menurunnya ion Ca yang


aktin myosin relaksasi
tropomiosin akan menutupi bagian berikatan dengan Troponin
aktif dari filament aktin C
METABOLISME SEL OTOT JANTUNG PADA
MANUSIA
• Energi menyebar dalam miokardium untuk memproduksi phosfat
berenergi tinggi (ATP) melalui proses posporilasi dan glikolisis dengan
proses secara aerob oleh suplai yang kaya akan kapiler,kira-kira 1
kapiler/serabut.
• Metabolisme otot jantung berfungsi membentuk ATP yang digunakan
untuk proses berkontraksi.
• Kontraksi miokardium menyebabkan terpecahnya ATP menjadi ADP dan
P inorganik
• ADP bereaksi dengan cretinin phospat membentuk ATP baru dan
creatinin yang dibantu oleh CK.
• Metabolisme dari otot jantung dipengaruhi oleh katekolamin,khususnya
neurotransmitter non epineprin dan epineprin
• Nonepineprin dari ujung system saraf simpatis dapat meningkatkan
pemecahan glikogen dan trigliserid dalam sel miokardium untuk diubah
menjadi energi
• Dalam metabolisme miokard asam-asam amino dalam keadaan normal tidak
memberikan sumbangan yang berarti.Otot jantung menggunakan asam
lemak sebagai sumber energi. sekitar 70% sisanya berasal dari karbohidrat.
• Dalam keadaan anaerob,metabolisme jantung harus memakai mekanisme
glikolisis anaerob untuk energinya.
MEKANISME KONTRAKSI OTOT POLOS
• Mekanisme kontraksi otot polos sebenarnya sama dengan
kontraksi otot rangka:
1) aktin dan miosin berinteraksi melalui mekanisme sliding
filament,
2) pemicu akhir kontraksi adalah naiknya jumlah ion kalsium di
lingkungan intraseluler (di dalam sel), dan
3) proses sliding filament menggunakan energi berupa ATP.
• Selama kontraksi-eksitasi, Ca2+ dilepaskan oleh tubule retikulum sarkoplasma dan
berpindah dari sel ke ruang ekstraseluler. Dengan berikatan dengan troponin, ion Ca2+
memicu aktivasi miosin. Akan tetapi, pada otot polos, kompleks troponin-Ca2+ dengan
berikatan dengan calmodulin (Eckert dan Randall, 1983). Calmodulin adalah molekul
regulator berupa protein sitoplasmik yang berikatan dengan ion kalsium. Calmodulin
berinteraksi dengan enzim kinase yang disebut miosin kinase atau myosin light chain
kinase (MLCK). Miosin kinase akan memfosforilasi kepala miosin. Filamen tipis otot
polos tidak memiliki troponin, sehingga selalu berada dalam kondisi siap untuk
berkontraksi. Rangkaian peristiwa ini terjadi secara berurutan seperti berikut:
1) Konsentrasi ion Ca2+ meningkat saat ion Ca2+ memasuki sel dan dilepaskan
oleh retikulum sarkoplasma
2) Ion Ca2+ berikatan dengan calmodulin (CaM)
3) Kompleks ion Ca2+-calmodulin mengaktifkan miosin kinase atau MLCK
4) MLCK memfosforilasi kepala miosin dan meningkatkan aktivitas ATP-ase miosin
5) Miosin aktif dan menempel dengan aktin, sehingga membentuk tegangan otot.
MEKANISME KONTRAKSI OTOT LURIK
• Pergeseran filamen dijelaskan melalui mekanisme kontraksi pencampuran
aktin dan miosin membentuk kompleks akto-miosin yang dipengaruhi oleh
ATP.
• Miosin merupakan produk, dan proses tersebut mempunyai ikatan dengan
ATP.
• Selanjutnya ATP yang terikat dengan miosin terhidrolisis membentuk
kompleks miosin ADP-Pi dan akan berikatan dengan aktin.
• Selanjutnya tahap relaksasi konformasional kompleks aktin, miosin, ADP-pi
secara bertahap melepaskan ikatan dengan Pi dan ADP, proses terkait dan
terlepasnya aktin menghasilkan gaya fektorial

Anda mungkin juga menyukai